Anda di halaman 1dari 4

POHON DAMAR

Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan
runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Di Jawa, tumbuhan ini
dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal.
1. Ciri Khas :
1) Kayu damar berwarna keputih-putihan, tidak awet, dan tidak seberapa kuat

2) Pohon yang besar, tinggi hingga 65m ; berbatang bulat silindris dengan diameter yang
mencapai lebih dari 1,5 m. Pepagan luar keabu-abuan dengan sedikit kemerahan,
mengelupas dalam keping-keping kecil.
3) Daun berbentuk jorong, 6–8 × 2–3 cm, meruncing ke arah ujung yang membundar.
Runjung serbuk sari masak 4–6 × 1,2–1,4 cm; runjung biji masak berbentuk bulat
telur, 9–10,5 × 7,5–9,5 cm.

2. Tempat Hidup / Asal :


Merupajkan Tumbuhan Asli Indonesia banyak terdapat di Papua, Jawa, Maluku, dan
Sulawesi. Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian
sekitar 1.200 m dpl. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di pegunungan.

3. Penyebab Tumbuhan Menjadi Semakin Langka :


1) Karena hutan yang semakin sedikit karena peralihan fungsi menjadi lahan pertanian
dan atau peternakan, juga sebagai pemukiman.
2) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menanam/melestarikan tanaman ini.
POHON BAYUR

Bayur, bayor atau wadang (Pterospermum javanicum) adalah sejenis pohon


penghasil kayu pertukangan berkualitas baik. Pohon yang biasa didapati di dataran
rendah ini dikenal juga dengan nama-nama lain, seperti bayur, cayur (Sunda); bayur,
wayur, wadang, walang (Jawa) ; phenjur (Madura) ; dan juga bolang (Bali)
; buli (Sulawesi) ; damarsala (NTT) ; teunggi leuyan (Kalimantan).
Dalam perdagangan, kelompok kayu bayur dari Indonesia juga mencakup
beberapa spesies Pterospermum yang lain, terutama P. celebicum dan P. diversifolium.
Kayu ini dikenal pula di dunia sebagai bayor, bayok, bayuk atau litak.
1. Ciri Khas :

1) Pohon besar, tingginya dapat mencapai 45 m dan gemang batangnya 1 m.


2) Pepagan berwarna keabu-abuan, halus hingga memecah dangkal.
3) Ranting-ranting berambut halus.
4) Daun tunggal terletak berseling, bertangkai pendek, 3–6 mm. Helaian daun bundar
telur sampai lanset, sekira 4–14 x 2,5–7 cm, dengan ujung meluncip dan pangkal
asimetris: sebelah membundar dan sebelahnya menyempit runcing. Sisi atas hijau
terang, sisi bawah daun berambut bintang halus kecoklatan, pada pangkal dengan tiga
tulang daun.
5) Perbungaan berupa malai terminal atau di ketiak. Bunga panjang hingga 6 cm,
kuning, berambut halus.
6) Buah kotaksilindris, 5–13 x 2–5 cm, mula-mula berambut halus kemudian gundul.
Bijinya banyak dan bersayap

2. Tempat Hidup / Asal :


Tumbuhan Asli Indonesia banyak terdapat di Wilayah Tropis dataran rendah selain itu
juga tumbuh di Negara beriklim Tropis lainnya mulai dari India bagian selatan, Asia
Tenggara, dan juga Amerika Tengah serta Brasil.

3. Penyebab Tumbuhan Menjadi Semakin Langka :


Tumbuhan ini semakin langka akibat pembalakan liar dan tidak ditanam kembali
(dibudidayakan kembali), dimanfaatkan secara besar-besaran dengan kurangnya
tanggung jawab akan kelestarian tumbuhan tersebut.
Bayur terutama dimanfaatkan kayunya yang dipujikan berkualitas baik, dan karenanya
menjadi salah satu jenis kayu penting di luar jati dan jenis-jenis dipterokarpa. Kayu bayur
kerap digunakan untuk konstruksi bangunan seperti rumah, perahu, dibuat balok dan
papan, bahkan juga untuk membuat jembatan, dan juga untuk membuat mebel dan
perkakas rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai