Anda di halaman 1dari 33

TUMBUHAN BERUNJUNG

(GYMNOSPERMAE)
GYMNOSPERMAE
• (Yunani: gumnos, “telanjang”; sperma,
“biji”).
• Gymnospermae merupakan kelompok
tumbuhan berpembuluh yang
menghasilkan biji ( Spermatophyta ), tetapi
tidak menghasilkan bunga.
Gymnospermae mencakup sebagian
besar tumbuhan berbiji purba dan telah
memiliki saluran serbuk sari dan biji
(embryophyta siphonogamae)
Karakteristik umum :
• Umumnya berhabitus pohon, terdapat pula
dalam bentuk semak dan liana.
• Biji tidak tertutup karpela, muncul dari
sisik-sisik biji membentuk runjung
(kerucut).
• Generasi sporofit kompleks dan generasi
gametofit yang sangat tereduksi.
• Tidak memiliki berkas pengangkut pada
penebalan kayu sekunder
• Memiliki saluran resin
• Bunga tereduksi menjadi kantung serbuk
sari dan bakal buah, biasanya tersusun
dalam strobilus.
Gymnospermae terbagi atas 4
divisi :
• Cycadophyta (sikas)
• Ginkgophyta (ginkgo)
• Pinophyta (conifer)
• Gnetophyta
A. CYACADACEAE (sikas-sikasan)

• Memiliki 9 marga dan 100 jenis, tumbuh di


daerah topis dan subtropis
• Cycadaceae dikenal sebagai palem sago
(sago palm), empelurnya kaya akan
karbohidrat (pati) dan dapat diolah
menjadi sagu.
Ciri-ciri cycadaceae :
• Sikas-sikasan merupakan tumbuhan
berbiji dicirikan dengan adanya mahkota
besar yang tersusun dari kumpulan daun
di ujung batang yang tegak.
• Selalu hijau, berbiji terbuka, berumah dua,
dan memiliki daun-daun besar majemuk
menyirip.
• Kecepatan pertumbuhan sangat lambat.
• Pertumbuhan sangat lambat disebabkan
organ reproduksi seksualnya baru
terbentuk setelah umur 10-an tahun.
• Semua jenis Cycadaceae dimasukkan
dalam apendiks CITES, sehingga harus
menggunakan izin khusus untuk
memperdagangkannya
Manfaat Cycadaceae :
• Kulit kayu dan bijinya
yang digiling
bermanfaat sebagai
obat luar dan
pembengkakan.
• Jus daunnya untuk
mengobati perut
kembung dan muntah-
muntah.
• Sebagai tanaman hias.
• Sebaliknya serbuk sarinya bersifat
narkotik sehingga dapat menyebabkan
mabuk.
• Kulit biji mentahnya beracun.
• Konsumsi terus-menerus pati sikas dapat
menyebabkan terjadinya kelainan syaraf
berupa penyakit LyticoBodic yang serupa
Parkinson.
• Di Asia Tenggara tumbuhan yang
ditemukan umumnya bermarga Cycas.
• C. revoluta banyak ditemukan di Jepang
• C. megacarpa tumbuh dari selatan hingga
timur Australia.
B. GINKGOACEAE
• Tumbuhan ini berasal dari
China, Korea dan Jepang.
• Banyak digunakan dalam
pengobatan tradisional
Cina, karena melimpahnya
kandungan biflavonoid,
khususnya ginkgetin.
• Hanya memiliki satu
marga dan satu jenis, yaitu
Ginkgo biloba.
Karakteristik umum :
• Habitusnya berupa pohon
• Berumah dua
• Bercabang-cabang banyak, tumbuh hingga 90
kaki.
• Berkas pengangkut sejati tidak ditemukan pada
penebalan kayu sekunder, terdapat saluran
resin.
• Daun berseling, sering berkarang pada cabang
yang pertumbuhannya lambat, flabellatus, sering
bifid, bertulang menggarpu.
• Pohon jantan (staminatus) mengandung benang
sari dalam strobilusnya, tanpa braktea, muncul
dari pangkal daun, dan memiliki dua anthera
(mikrosporongia) pada setiap tangkai (sporofil).
• Pohon betina (ovulatus) memiliki bakal buah
melimpah, muncul di tunas-tunas pendek (taji)
pada pasangan-pasangan tangkai atau kadang-
kadang tidak berbatas pada tangkai, setiap
bakal buah disokong oleh collar kecil;
pembuahan dilakukan oleh sperma kecil dan
motil
• Buah Ginkgo biloba sebenarnya merupakan biji,
berbentuk plum atau batu, bagian luar empuk
dam bagiam dalam keras, embryo mempunyai
dua kotiledon
C. PODOCARPACEAE

• Podocarpaceae tersusun atas 18 marga,


184 jenis dan 9 varietas yang tersebar
luas di daerah tropis.
• Marga yeng tersebar luas di Malesia
adalah Podocarpus, Dacrycarpus,
Dacrydium Falcatifolium, Nageia, dan
Sundacarpus.
Karakteristik umum :
• Podocarpaceae meliputi perdu atau pohon
• Daun tersusun berseling atau spiral, bentuk
bervariasi seperti sisik, jarum sampai lanset.
• Kerucut uniseksual, biasanya berumah dua,
terletak pada bagian atas ketiak daun.
• Kerucut jantan terdiri dari banyak mikrosporofil
yang tersusun spiral, masing-masing memiliki
sepasang mikrosporongia. Mikrospora
bersayap.
• Kerucut bakal biji terdiri dari satu bakal biji
tunggal dibalut dengan satu lapis struktur
sukulen (epimatium) dan terletak pada
satu tangkai yang merupakan persatuan
sisik.
• Biji seluruhnya atau sebagian
terbenamdalam aril yang berbentuk
mangkok (phyllocladus)
• Kotiledon berjumlah dua keping
Sundacarpus amarus
• Ki Bima atau Ki lilin merupakan jenis yang
memiliki kayu berwarna coklat kemerahan
merata, kayunya mudah diolah, tidak mudah
pecah, tahan pelapukan, tahan serangga
pembuat lubang dan rayap, sehingga banyak
digunakan untuk mebel dan bahan bangunan.
• Umumnya ditemukan di Australia, Nugini,
Maluku, kepulauan Sunda kecil, Sulawesi
Tengah dan Tenggara, dam Filipina.
Sundacarpus amarus
Dacrycarpus imbricatus

• Dacrycarpus imbricatus nama vernakulernya dalah


Jamuju (kihaji, kipuiri, cemoro).
• Jenis ini memiliki kayu yang sangat indah, berwarna
kuning keabu-abuan merata atau coklat keabu-abuan
merata.
• Kulit coklat merah dan menggelembur; kulit dalam
orange, dengan resin kecoklatan.
• Di Jawa dan Sumatera Barat, kayunya berharga mahal
dan sangat digemari karena seratnya indah dan halus.
• Di Indonesia, jenis ini tumbuh di Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan kepulauan Sunda kecil.
Dacrycarpus imbricatus
D. PINACEAE (TUSAM-TUSAMAN)
• Pinus merkusii kadang dikenal dengan nama
pinus saja; atau tusam.
• Di Aceh dikenal dengan nama sala, uyeum (Gayo)
atau sulu (Alas).
• Di Minangkabau dinami susugi, dan di Kerinci
dinamai sigi.
• Tusam yang hidup saat ini beranggotakan
100 jenis, merupakan marga terbesar dari
kelompok konifer.
• Jenis-jenis P. caribea, P. patula, P.
pinaster, dan P. radiata adalah jenis-jenis
yang sekarang kosmopolitan atau sub-
kosmopolitan karena ditanam di berbagai
tempat di dunia.
Karakteristik umum

• Habitus berupa pohon dengan tinggi 20-60


meter, diameter di pangkal batang mencapai 1
meter.
• Mengeluarkan resin yang wangi,, kulit batang
tebal, gelap dan membentuk lempengan.
• Daun jarum, dua buah pada setiap berkas,
panjang 12-25 cm; berkas terletak di ketiak
sisik yang cepat luruh, pangkalnya dibungkus
selaput yang terdiri atas sisik –menyelaput
(katafil); tangkai berkas menebal, dengan 3
rusuk tajam.
• Strobilus jantan panjang hingga 2 cm.
• menghasilkan tepung sari yang dilengkapi dua
kantung udara.
• Strobilus betina panjang hingga 10 cm dengan
diameter hingga 4 cm; apofisis mengetupat;
pusar terletak 3-5 mm dari tepi atas sisik
strobilus.
• Biji bulat-menggepeng dan memiliki sayap.
Manfaat Pinaceae :
• Merupakan komponen utama dan sangat
penting peran ekologinya pada hutan boreal,
subalpin, iklim sedang dan tropis bahkan hutan
semak di daerah grsang.
• Merupakan sumber bagi industri kayu, kertas,
resin, arang, makanan dan tanaman hias.
• Produk resin Tusam yang bernama
“gandrorukem’ adalah komponen utama
lilin/malam yang digunakan untuk membatik.
E. GNETACEAE (MELINJO-
MELINJOAN)
• Gnetum gnemon L.
Merupakan suatu
jenis tanaman berbiji
terbuka berbentuk
pohon yang berasal
dari Asia Tropis dan
Pasifik Barat.
• Melinjo dikenal pula
sebagai belinjo, mlinjo
(Jawa), dan tangkil
(Sunda).
Karakteristik umum :
• Habitus berbentuk pohon yang berumah dua,
dengan tinggi mencapai 5-10 meter.
• Daun tunggal, berhadapan dan berbentuk oval
dengan ujung tumpul.
• Tidak menghasilkan bunga dan buah sejati.
• Perbungaan soliter dan aksiler terdapat juga
pada kayu yang tua, panjang 3-6 cm pada
lingkaran buku.
• Terdapat bunga betina sebanyak 5-8 pada
setiap buku perbungaan yang membulat.
• Biji terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
• Buah seperti kacang, elips dengan panjang 1-3.5 cm
dan terdapat satu biji pada setiap buah.
Manfaat Melinjo :

• Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan.


• Kulit kayu dapat dibuat menjadi tali yang awet
dan benang untuk membuat tali pancing dan
jala.
• Daun mudanya (Jawa: so) digunakan sebagai
sayuran (misalnya pada sayur asem).
• “Bunga” (jantan maupun betina) dan bijinya
dijadikan sayuran.
• Biji melinjo yang ditumbuk menjadi bahan baku
emping.

Anda mungkin juga menyukai