Anda di halaman 1dari 17

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5 :

- MUH. HIDAYAT POLANUNU


- MUH.ARIF
- NAUFAL AMMAR
- NURUL ANNISA
- AINUN SRI WAHYUNI
- FARAS ZULFIKAR
KESIMPULAN DARI SEMUA KELOMPOK

A. Pengertian Spermatophyta

Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berartitumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak
sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan
B. Ciri-ciri Spermatophyta
Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :
1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
2. Bentuk tubuhnya bervariasi
3. Cara hidup fotoautotrof
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat
tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki
floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan.

Tumbuhan bijidibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)


Ciri-ciri gymnospermaetidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat
di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu
menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora
menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi
pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan
gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk
jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas
revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Manfaat Gymnospermae
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain :

Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
Mempunyai bunga sejati
Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Monocotyledoneae (berkeping satu)


Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)

Mempunyai biji berkeping satu


Berakar serabut
Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
Tidak bercabang.
Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)

Mempunyaibijijumlah kepingnya dua


Berakar tunggang
Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
Batang bercabang
Akar dan batang berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus
elastica (karet).
C. Pengelompokan Spermatophyta
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa
tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka.
Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang
masih bertahan:
.

Bennetophyta, punah

Cordaitophyta, punah
Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
Pinophyta, tumbuhan runjung
Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:

1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis


2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis disimpulkan


bahwa :
1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji.
Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan
berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan.
2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian
bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya
kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai
pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan
pembuahan (fertilisasi).
3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio
yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta,
Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum
(melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia

Gnetophyta
Gnetophyta adalah divisi dari anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka). Di Indonesia contohnya adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon)
yang merupakan anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya
berhadapan. Batangnya berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk
berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun. Buah dan daun muda melinjo dapat
disayur, bijinya dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala. [1]
Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling maju di antara keempat
divisi pada gymnospermae. Struktur anatomi yang mendekati angiospermae
menjadi pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur
pembuluh. Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat
hutan hujan tropis. Genus Welwitschia merupakan semak gurun yang cukup
populer di Afrika. Melinjo (Gnetum gnemon) sepintas tidak berbeda dengan
angiospermae.

GINKGOPHYTA, CIRI DAN BENTUK TUBUHNYA


1.Tubuh berupa pohon besar, batang lurus bercabang.
2.Merupakan tumbuhan berumah dua (dioseus).
3.Bentuk daun seperti kipas. Tumbuh berkelompok pada cabang batang yang
pendek.
4.Pada musim panas dan semi berwarna hijau, pada musim gugur dan musim
dingin berwarna coklat dan daun berguguran.
5.Bakal biji tidak dilindungi oleh bakal buah.
6.Hanya tersisa 1 spesies, yaitu:
. Ginkgo biloba

PINOPHYTA

1.Merupakan tumbuhan gymnospermae yang terbesar dari ukuran sampai


jumlah anggotanya.
2.Selalu hijau sepanjang tahun.
3.Daun berbentuk jarum, dilapisi lapisan kutikula.
4.Memiliki alat reproduksi berupa konus (strobilus).
5.1 Pohon umumnya memiliki 2 konus, konus jantan di ujung cabang, dan
konus betina di bawahnya.

Cycadophyta, Ciri dan Morfologinya


1.Menyerupai palem, daun tersusun roset batang.
2.Daun muda tumbuh menggulung, menyerupai tumbuhan paku.
3.Biji terbuka dan dihasilkan oleh strobilus betina.
4.Merupakan tumbuhan berumah dua (dioseus).
5.Strobilus tumbuh pada ujung batang.

GNETOPHYTA
1. Bunga berkelamin tunggal (dioseus).
2. Terdiri dari 3 ordo, yaitu :
a. Gnetales
b. Ephedrales
c. Welwitschiale

Tumbuhan paku
Tumbuhan paku termasuk ke dalam kingdom Plantae (tumbuhan) dan memiliki beberapa
kelas, yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Felicinae.
Kelas : Psilophytinae
Tidak ada daun dan akar, tetapi mempunyai rizom (batang mendatar), atau memiliki
daun tetapi kecil-kecil. Golongan paku ini sudah hampir punah. Kebanyakan hidup di
zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Hanya ada satu jenis yang sekarang
masih ada, tetapi hampir punah yaituPsilotum. Psilotum banyak terdapat di daerah
tropis dan subtropis. Ordo : Psilotales
Famili : Psilotaceae
Genus : Psilotum
Spesies :Psilotum nudum(paku purba)

Kelas: Equisetinae
Paku yang merupakan peralihan antara yang homospora dengan heterospora
equisetum debile. Kelas Equisetinae memiliki ciri batangnya beruas, berbuku, dan
berongga, daun kecil-kecil seperti sisik, terletak melingkar pada buku-buku.
Sporangiumnya melekat pada sporofil yang berbentuk perisai dan bertangkai. Sporofil
tersusun menjadi strobilus yang letaknya diujung percabangan. Batangnya dapat
bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batangnya berwarna hijau dan
mengandung klorofil.
Ordo : Equisetales
Famili : Equisetaceae
Genus : Equisetum
Spesies :Equisetum debile(paku ekor kuda)
Kelas : Lycopodinae
Berupa daun kecil tersusun rapat dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak
daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), batangnya bercabang-cabang dan
seperti kawat. Sporofit bentuk jantung, punya sporangium bentuk ginjal sebagian
anggotanya termasuk paku heterospora. Akar bercabang menggarpu, terletak di
sepanjang bagian bawah dari rimpang. Tumbuh tegak atau berbaring dengan cabangcabang menjulang ke atas. Cabang-cabang tertutup oleh daun. Memiliki berkas

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku (Ptridophyta) diduga merupakan tumbuhan berkormus tertua yang
menghuni daratan bumi. Fosil tumbuhan paku dijumpai pada batu-batuan zaman
Karbon, diperkirakan berasal dari 345 juta tahun yang lalu. Ada yang hidup sebagai
saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit),
tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).
Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar dan daun yang
sebenarnya. Artinya, batang, akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut
xylem dan floem.
Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di
Indonesia sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab., yang juga
dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi.
Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora dihasilkan
oleh daun, biasanya pada permukaan bawah daun. Daun yang masih muda
menggulung. Mengapa disebut tumbuhan paku disebut juga tumbuhan berkormus? Hal
ini dikarenakan tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan paku juga
termasuk kedalam kelompok Tracheophyta yang memiliki jaringan pengangkut khusus
yang berbentuk pembuluh (pipa). Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi
air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon. Tumbuhan
paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum,
terutama dalam zaman karbon atau disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat
digali sebagai batubara.

1.3Struktur Tubuh Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang tumbuhan paku berada didalam tanah dan
disebut rizom. Pada rizom akan muncul akar-akar seperti rambut yang merupakan akar serabut. Dari rizom
ini juga muncul tangkai daun. Ada pula tumbuhan paku yang batangnya mirip tumbuhan palem, yakni
batangnya menjulang keatas misalnya paku pohon (Cyathea sp.).
Daun terbagi atas dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun. Helaian daun ada yang tunggal. Akan
tetapi, umumnya merupakan daun majemuk menyirip. Salah satu ciri tumbuhan paku adalah pada saat
masih tunas, daunnya menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama. Ada daun kecil (mikrofil) dan ada pula daun besar (makrofil).
Pada mikrofil tidak terdapat tangkai daun dan tulang daun serta bentuk kecil atau bersisik, belum
memperlihatkan diferensiasi sel. Sedangkan makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabangcabang, sel telah terdiferensiasi. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora dan disebut
sporofil dan ada yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil. Toprofil hanya berfungsi untuk fotosintesis.
Sporofil merupakan daun yang subur. Padaadiantum(pakis) dan suplir tidak ada daun yang berfungsi
khusus. Tumbuhan paku menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Sporangium-sporangium berkumpul di dalam kotak spora atau sorus-sorus berkumpul di helaian daun bagian
bawah. Perhatikan di bagian bawah daun paku ada sederet bentukan bulat atau oval atau tamapak seperti
bulan sabit pada suplir. Jika sudah matang akan tampak kehitaman. Bentukan itu adalah sorus. Sorus ada
yang dilindungi oleh selaput yang disebut indusium dan di dalamnya terdapat banyak kotak spora
Akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki berkas pengangkut xylem dan floem. Xylem atau pembuluh
kayu berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah ke daun. Adapun floem berfungsi untuk
mengangkut hasil-hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Berkas pengangkut umumnya tersusun
konsentris, artinya xylem ditengah dikelilingi oleh floem. Berikut adalah tabel ciri-ciri tumbuhan paku.

Anda mungkin juga menyukai