1. Kelomok : 6A
Tema : Tanaman Penyerap Polusi
Tanaman :
1. Polyalthia longifolia
Fungsi: Peneduh, penyerap polusi, peredam suara. Kulit batang & daun terdapat
aktivitas anti mikroba, antiulcer, fungsi cytotoxic dan efek hypotensive.
Morfologi : Daun tunggal, bentuk lanset, memanjang, ujung runcing, tepi daun
bergelombang, tulang daun menyirip Buah buni, bentuk bulat telur, berwarna coklat
Kuning kehijauan, jumlah kelopak 5, tumbuh pada ketiak daun, berbentuk payung
pangkal meruncing mahkota berdekatan menyerupai corong dengan warna keputihan,
putik berwarna ungu benangsari berrwarna jingga
2. Minusop elegi
Fungsi : Kayu untuk bahan ukiran, perkakas, namun tidak awet (cepat rapuh) Kulit
akar mengandung tanin dan alkaloid tak bercaun yang dapat mengobati sakit
tenggorokan.
Morfologi : Daun tunggal, tulang daun menyirip, duduk daun tersebar, bulat telur, tepi
rata, Bergelombang Bunga berkelamin ganda, menggantung diketiak daun, mahkota
lebar tetapi pendek, 8 benang sari Buah buni, bentuk bulat telur, panjang 2-3 cm, biji1
berbentuk gepeng keras mengkilat warna coklat kehitaman. Kayu tanjung bersifat
padat, keras dan berat, berwarna cokelat tua dan teksturnya halus, termasuk
tahan jamur tetapi tidak tahan rayap.
3. Pterocarpus indicus
Fungsi : Kayu berwarna keemasan & kuat, dijadikan ahan meubel dan furniture Kayu
mengandung terpen, fenol, flavon, isoflavon, tanin dan lignan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan Morfologi : Majemuk, menyirip gasal,
berseling, 5-15 anak daun, anak daun berbentuk bulat memanjang, meruncing
tumpul, pangkal membulat, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau
berkilau, tulang daun sekunder menyirip.
2. Kelomok : 8B
Tema : Jenis Perlu dilindungi
Tanaman :
1. Ulin
Tinggi mencapai 40-50 meter, berbatang lurus, TBBC mencapai 20 meter.
Diameternya mencapai 150 cm. Tajuk lebat berbentuk membulat. Kulitnya halus dan
terkadang tercium bau aromatik. Ulin ditemukan hampir di seluruh kalimantan
termasuk sarawak dan brunei. Di sumatera, ulin ditemukan tumbuh di bagian selatan
dan tenggara sumatera. Namun saat ini di sumatera hanya ditemukan tumbuh dalam
populasi yang memadai di beberapa kawasan hutan terutama jambi.
2. Gayam
Tanaman gayam memiliki ketinggian mencapai 20 m dan tumbuh subur di dalam
ketinggian kurang lebih 500 m. Tajuknya lebat dengan TBBC kurang lebih 15 - 16
m, diameter batang 4 - 6 m. Batang pohon beralur tidak teratur, dan didalamnya
terdapat cairan berwarna merah. Gayam adalah salah satu tanaman yang cukup
banyak tesebar di penjuruan Indonesia, karenanya banyak sekali nama lokal yang
ada seperti di Bali (gatep), di Jawa Tengah, Yogyakarta (gayam), Jawa Barat
(gatet), Sulawesi Utara (bosua dan boheng), Makassar (angkaeng), dan di Maluku
(aganyang).Etnobotani Buahnya dapat mengobati sariawan, karena mengandung
vitamin C yang tinggi. Selain itu buah gayam juga dapat menjaga kesehatan usus
karena kandungan saponin yang berfungsi sebagai pembersih racun yang berada di
saluran pencernaan serta usus besar.
3. Keruing
Kayu dari marga "Dipterocarpaceae" ini terkenal pada industri pengolahan kayu.
Biasanya industri tersebut membutuhkan sebagai bahan bangunan rumah, perahu
ataupun perabotan rumah tangga. Alasannya palahlar mempunyai kelas awet yang
tinggi. Popularitas dan nilai jual kayu ini pun cukup baik di pasaran. Namun hal ini
juga yang membuatnya sulit ditemukan di alam. Spesies ini kini telah masuk dalam
data daftar merah dengan kategori spesies yang berstatus kritis (Critically
Endangered. (IUCN, 2018). Keruing tersebar di wilayah hutan Indonesia dan
kawasan hutan Asia Tenggara. Di indonesia Keruing tumbuh di beberapa wilayah
seperti Sumba, Lombok, Jawa, Kalimantan dan Aceh. Secara geografis, persebaran
spesies ini semakin ke timur keanekaragamannya semakin kecil. Sebaran
3. Kelomok : 8B
Tema : Jenis Perlu dilindungi
Tanaman :
1.