Anda di halaman 1dari 43

BUKU PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA (Passiflora edulis ) Dosen pengampu: Dra Surti Kurniasih M.

Si Disusun oleh : Rizky Rahmawati 0361 11 054 Biologi 4 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, yang telah memberikan kemudahan dalam menyusun buku sederhana yang berjudul PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Botani Phanerogamae. Awalnya penulis merasa ini merupakan beban, bukan atas kesadaran sendiri, merasa terpaksa karena ini merupakan tugas, namun akhirnya penulis menyadari manfaat dibalik pengamatan ini, ternyata semua ini melatih kita untuk bersabar melatih kita untuk menjadi seorang peneliti/pengamat terhadap gejala-gejala alam (sunatullah), dan memotivasi kita untuk terus mecoba menjadi seorang peneliti pemuda. Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya juga penulis hanturkan kepada seluruh pihak yang telah memeberikan support dan inspirasi hingga terselesainya buku sederhana ini. Tegur sapa penulis terima dengan tangan terbuka, karena penulis menyadari sangat banyak sekali sekurangkurangnya dan kekeliruan didalam penyusunannya. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan khalayak yang berminat membacanya. Bogor, Juli 2013 Penulis

DAFTAR TABEL & GRAFIK Tabel 1.1 Kandungan GIzi .......................................... 25 Tabel 1.2 Pertumbuhan Panjang & Jumlah Daun ....... 30 Grafik 1.1 Pertumbuhan Panjang & Jumlah Daun ...... 31

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................. i DAFTAR TABEL & GRAFIK ..................................... ii DAFTAR ISI ............................................................... iii PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................ 1 B. Tujuan Penulisan .................................... 3 TINJAUAN PUSTAKA (BOTANI TANAMAN) A. Morfologi Markisa ................................... 4 B. Sistematika Markisa ............................... 8 C. Jenis dan Varietas Markisa ..................... 9 PERTUMBUHAN & MANFAAT A. Syarat Tumbuh ....................................... 15 B. Perbanyakan Tanaman ........................... 16 C. Hama dan Penyakit ............................... 22 D. Panen .................................................... 24 E. Nilai ekonomi dan kandungan gizi ........... 24 F. Kegunaan ............................................. 26 METODE PENGAMATAN A. Metode Pengamatan ............................... 28 B. Metode Kerja ........................................... 28

iii

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN .............. 30 KESIMPULAN ........................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ................................................... v LAMPIRAN ................................................................. vi BIOGRAFI .................................................................. vii

iv

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah air jenis tanaman Passiflora yang buahnya dapat dimakan, adalah Amerika Selatan. Siuh misalnya banyak ditemukan di negara Brazilia, Argentina, dan Paraguay, yang beriklim subtropis dan daratan tinggi yang tropis. Konyal berasal dari negara antara Mexiko Tengah dan Venezuela, Peru Tengah, dan Bolivia Barat di tempat-tempat yang ketinggiannya antara 1.000 dan 3.000 meter di atas permukaan air laut. Markisa, Passiflora quadrangularis, negara asalnya adalah diseluruh daerah Tropis Amerika di tempat-tempat dengan ketinggian dengan daratan rendah hingga 2.500 meter di atas permukaan air laut. Di USA dikenal tanaman Passiflora yang merupakan penduduk asli, tumbuh sebagai gulma seperti Passiflora futida. Nama daerahnya ialah Maypop, apricot vine atau wild passion flower, sedangkan nama latinnya ialah Passiflora incarnata L. Jenis ini dikenal sebagai tanaman yang mengandung bahan untuk pengobatan penyakit tertentu. Jenis lainnya, yang dikembangkan di dataran rendah Indonesia ialah Passiflora Edulis f. Flavircapa. Negara asalnya ialah Australia dan pernah

ditanam di kebun percobaan pasar Minggu sebelum perang. Jenis ini yang lebih dikenal dengan nama the yellow passion fruit, dikembang di kepulauan Hawaii dengan hasil yang baik. Disebagian besar negara-negara penghasil markisa, kultivaskultivar markisa kuninglah yang umum dibudidayakan. Di Indonesia, markisa asam yang sudah dibudidayakan secara komersial adalah markisa ungu, yang ditanam didaerah tinggi. Daerah penghasil markisa ungu masih terpusat dibeberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, antara lain: Kabupaten Karo, Simalungun. Dairi, dan Tapanuli Utara, serta Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain Kabupaten Gowa, Sinjai, Tator, Enrekang, dan Polmas. Sampai saat ini, hanya ada dua varietas unggul markisa ungu yang dilepas, yaitu Malino dari Sulawesi Selatan dan Berastagi dari Sumatra Utara yang dilepas pada tahun 200. Markisa ungu merupakan bahan baku utama industry pengolahan sirup markisa. Selain markisa ungu, markisa kuning dapat dijumpai didaerah dataran rendah di Indonesia. Jenis ini pada umumnya ditanam sebagai tanaman pekarangan. Markisa kuning dapat dijumpai di daerah Pelabuhan Ratu dan Bogor (Jawa Barat); Simalungu, Langkat, dan Medan (Sumatera Utara), serta

beberapa daerah lainnya. Awalnya markisa merupakan tanaman khas Sulawesi Selatan yang telah popular hingga ke mancanegara. Buahnya mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan. Di Sulawesi Selatan terdapat 25.399 ha lahan yang potensial untuk pengembangan markisa, namun baru 4.411 ha yang ditanami dengan produksi 34.226 ton. Upaya untuk meningkatkan produktifitas markisa terus dilakukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri pengolahan markisa yang terus meningkat setiap tahun. B. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman Markisa (Passiflora edulis) 2. Mengetahui teknik penanaman Markisa (Passiflora edulis) 3. Mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada tanaman Markisa (Passiflora edulis) 4. Mengetahui manfaat dari tanaman Markisa (Passiflora edulis)

TINJAUANPUSTAKA (BOTANI TANAMAN) A. Morfologi Markisa Habitus termasuk tanaman semak hidupnya menjalar panjang kurang lebih 10 m.. Markisa mempunyai batang kecil, langsing, dan panjang sekali. Batangnya merambat dengan bantuan sulur berbentuk pilin (spiral). Sistem perakaran akar tunggang (radix primaria) , berwarna putih kotor dan akar samping menyerupai serabut dan lunak. Daun tunggal yaitu satu helai daun pada satu tangkai daun ( Folium Simplex), berwarna hija mengkilap, bangun daunnya melonjong (Oblongus ) namun adapula bangun daun yang bercangap, hingga panjang 7-20cm, lebar 5-15cm. Bertepi rata (Integer), berujung runcing (Acutus), pangkal membulat, pertulangan menyirip (Penninervis), berpermukaan licin (laevis),dan bertangkal persegi panjang 2-6. Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin dua (hermafrodit) dan menempel di ketiak daun, tangkal bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk lonjong, permukaannya beralur, warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung , panjang 6cm warna ungu, kepala

sari silindris, panjang 6cm warna putih, putiknya pendek warna kuning dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna hijau. beraroma khas harum. Bunganya sempurna berkelopak 5 helai, tajuk bunganya 5 helai. Berbenang sari 5 batang, berputik 3, bakal buahnya beruang 1, berbiji banyak yang melekat pada 3 bingkai pada dinding buah bagian dalam. Bunga markisa ungu mekar menjelang fajar dan kemudian menutup pada siang hari berikutnya. Bunga markisa kuning membuka siang hari dan menutup sore hari berikutnya. Nektar diproduksi dibagian bawah tangkai sari. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, biasanya penyerbukan di lakukan oleh manusia. Tipe buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dengan jenis buah mentimun (pepo), bentuk buah lonjong , panjang 20 cm., lebar 15 cm, berwarna hijau ke putih- putihan atau kekuningan jika sudah masak , permukaan buah yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, dapat dimakan. bagian-bagian buah kulit luar (epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium). Bentuk biji bulat dan pipih, jumlah biji

tak terhingga, panjang 0,3 cm, warna biji hitam, permukaan biji halus. Habitat markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di dataran tinggi, dan markisa kuning (passiflora flavicarva) yang tumbuh di dataran rendah, sebaran di daerah Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan, ketinggian tempat 0-800m di atas permukaan laut, musim berbunga setelah 10-12 bulan. Penanaman, musim berbuah markisa pada umumnya dari bulan November sampai dengan bulan April tahun berikutnya, dengan puncaknya pada bulan Desember- Januari, kemudian sesudah bulan April, praktis tidak ada buah.

Gambar 1 : Habitus

Gambar 2 : Daun

Gambar 3 : Percabangan

Gambar 5 : Buah

Gambar 4 : Bunga

Gambar 6 : Biji

B. Sistematika Markisa Nama Daerah Indonesia : Markisa, buah negri, pasi Inggris Melayu Vietnam Thailand Pilipina : Passion fruit : Buah susu, Buah selasih, Markisa : Dao Tien, Qua Lac Tien : Lin Mangkon, Katoklok Farang, Sa : Pasionaria, Maraflora

Klasifikasi Ilmiah Kingdom Subkingdom Superdivisi Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Tracheobionta : Spermatophyta : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Dilleniidae : Violales : Passifloraceae : Passiflora : Passiflora edulis

C.. Jenis dan Varietas Markisa Diantara jenis dan spesies markisa yang sudah dikenal oleh para ahli botani, terdapat empat jenis markisa yang dibudidayakan secara komersial. 1. Markisa Ungu (Passiflora edulis var.edulis) Markisa ungu juga disebut siuh atau markisa asam. Nama internasional untuk markisa ungu adalah purple passion fruit. Markisa jenis ini banyak diusahakan di Kabupaten Gowa (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Karo (Sumatera Utara). Jenis markisa ungu mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut. a. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih kecil dan daun lebih tipis dari markisa kuning, panjang tangkai 2 3 cm, panjang daun 9- 12 cm, lebar 7 9 cm, daun muda dan tangkainya berwarna hijau muda b. Batang tanaman halus terkulai agak layu, berumur panjang dan bersifat merambat atau menjalar dengan ruas batang lebih pendek dari markisa kuning, panjang ruas 5- 7 cm, sulur berwarna hijau muda; c. Ukuran bunga lebih kecil, mahkota tambahan memiliki dua baris luar benang yang bergelombang dan memencar, panjang 2 3 cm, pangkalnya putih bercampur ungu dan tiga baris dalam papilla yang pendek berujung berwarna ungu

d. Tanaman mampu berbuah lebat; pembuahan berlangsung dua kali setahun, buah muda berwarna hijau, sedangkan buah tua atau masak berwarna ungu gelap sampai cokelat tua; e. Kulit buah agak tipis, namun cukup kuat sehingga tahan terhadap kerusakan selama pengangkutan; f. Buah berbentuk bulat agak lonjong atau oval, berdiameter antara 5,0 cm 5,5 cm, berat 45 60 g dan berasa asam dengan aroma wangi yang kuat sehingga cocok dibuat sirup atau jus.

Markisa Siuh Sumber: books.google.co.id 2. Markisa kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa Degener) Markisa kuning disebut juga buah rola atau yellow passion fruit. Markisa jenis ini merupakan hasil mutasi dari bentuk markisa ungu. Jenis markisa ini banyak dibudidayakan

10

secara komersial di Kuba, Puerto Riko, Suriname, Venezuela, Kolumbia, Haiti, dan Brasil. Di Indonesia, markisa kuning banyak ditanam di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Persilangan (hibrid) antara markisa ungu (yang beraroma kuat) dan markisa kuning (yang memiliki kadar sari buah tinggi) menghasilkan hibrida baru yang unggul, yaitu Hibrid E-23, yang saat ini dikembangkan salam skala perkebunan di Queensland, Australia, dan Hawai. Adapun karakteristik markisa kuning adalah sebagai berikut. a. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih besarl dan daun lebih tebal dari markisa ungu, panjang tangkai 2 4 cm, panjang daun 10 - 13 cm, lebar 9 12 cm, daun muda berwarna hijau dan tangkainya berwarna hijjau kecoklatan b. Ruas batang 7 - 10 cm, sulur berwarna kecoklatan; c. Ukuran bunga lebih besar, mahkota pangkalnya ungu dan ujung berwarna putih d. Buah muda berwarna hijau, sedangkan buah tua berwarna kuning berbintik-bintik putih, kulit buah agak tebal dan keras; tambahan berbentuk benang memencar, panjang 3 - 4 cm,

11

e. Buah berbentuk bulat sampai bulat agak lonjong atau oval, berdiameter 5 7 cm, dan beraroma sangat kuat seperti jambu biji; f. Rasa buah asam manis dengan sari buah berwarna kuning sehingga cocok dibuat jus atau sirup.

Markisa Rola Sumber: books.google.co.id 3. Konyal (Passiflora liqularis Juss) Konyal banyak ditanam di daerah Lembang (Jawa Barat) sehingga popular disebut markisa konyal Lembang. Varietas ini mempunyai karakteristik morfologi sebagai berikut. a. Batang tanaman agak halus, sedikit berkayu, berumur panjang, dan bersifat menjalar; b. Buah berbentuk oval sampai bulat lonjoing, berukuran panjang 5 7 cm;

12

c. Buah muda berwarna ungu, sedangkan buah tua berwarna kuning tua; d. Biji keras, berjumlah banyak, dan berwarna cokelat kekuningan. Selaput biji mengandung cairan manis sehingga dapat dikonsumsi sebagai buah segar.

Markisa Konyal Sumber: books.google.com 4. Erbis (Passiflora quadrangularis Simson) Markisa erbis mudah dirambatkan pada para-para sehingga banyak ditanam di pekarangan. Ciri khas markisa erbis yang membedakannya dengan jenis markisa yang lain adalah sebagai berikut. a. Batang dan cabang tanaman berukuran besar, berbentuk segi empat dan bersifat merambat atua menjalar;

13

b. Bunga berukuran besar dengan bentuk dan warna yang indah serta beraroma harum; c. Buah berukuran besar (mencapai 2 kg/buah) dan berebntuk bulat sampai oblong dengan panjang 20 25 cm; d. Kulit buah tipis, berwarna hijau kekuning-kuningan; e. Daging buah tebal ( 4 cm) dan enak dikonsumsi dengan ditambah sirup dan es; f. Biji berbentuk gepeng, diliputi oleh seaput yang mengandung cairan berasa asam.

Markisa Erbis Sumber: books.google.co.id Dari keempat jenis markisa tersebut, hanya dua jenis yang biasa dibudidayakan secara komersial dalam skala perkebunan di Indonesia, yaitu markisa siuh dan markisa konyal.

14

PERTUMBUHAN & MANFAAT A. Syarat Tumbuh Tanaman markisa merupakan tanaman subtropis, sehingga jika ditanam di Indonesia harus di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian antara 800 1.500 m dpl dengan curah hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, kelembaban nisbi antara 80 90%, suhu lingkungan antara 22 32 C, tidak banyak angin.Tanaman markisa asam menghendaki banyak air dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahun dan sinar matahari langsung. Kondisi tanah yang dikehendaki banyak mengandung bahan organik (subur) dan pH 5,5-7,5. Lokasi tempat bertanam sebaiknya terbuka, walaupun tanaman tahan naungan. Tanaman tidak tahan terhadap kondisi lahan yang tergenang air Untuk tanaman siuh dan konyal diperlukan tanah yang gembur, banyak mengandung humus dan air hujan yang mudah terbuang. Air yang tergenang merupakan malapetaka bagi tanaman tersebut. Jika tanah tersebut masam, maka perlu ditambahkan kapur pertanian (dolomit). Pada umumnya lokasi yang sesuai untuk tanaman markisa adalah dataran tinggi, sehingga kondisi lahannya banyak yang berlereng. Sebaiknya

15

kemiringan lahan tidak lebih dari 15%, jika lebih harus dibuat terasering untuk memudahkan pemeliharaan tanaman. B. Perbanyakan Tanaman Dalam rangka pengembangan markisa, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah penyediaan bibit markisa bermutu dalam jumlah cukup, waktu singkat dengan harga memadai. Perbanyakan markisa dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung pucuk. 1. Perbanyakan melalui biji Perbanyakan tanaman markisa menggunakan biji akan menghasilkan tanaman markisa yang kuat dan memiliki perakaran cukup dalam, namun akan mengalami penyimpangan sifat dari pohon induknya. Syarat pohon induk yang akan diambil buahnya antara lain produktif, berasal dari varietas unggul, memiliki pertumbuhan yang sehat dan minimal berumur lebih dari tiga tahun, bebas dari hama dan penyakit. Cara penanganan penyemaian biji markisa sebagai berikut : Buah markisa yang dipetik dari pohon induk dipilih yang besar, sehat dan kualitas bagus dibelah kemudian diambil bijinya. Biji bersama lendirnya diambil kemudian dibersihkan dengan dicampur abu dapur sambil diremas-

16

remas dan dicuci bersih dengan air. Biji yang sudah bersih kemudian dikering-anginkan. Penyemaian biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu disemai dalam persemaian kemudian dipindah ke polybag dan cara kedua langsung disemai kedalam polybag. Tempat persemaian dapat menggunakan kotak plastic diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Biji markisa disemai dengan jarak rapat dengan kedalaman semai 1-1,5 cm, kemudian ditutup dengan media semai. Kelembaban tanah dijaga jangan sampai kering atau tergenang. Setelah bibit berdaun 4-5 helai (berumur 5-6 minggu) bibit segera dipindah tanam kedalam polybag yang berisi media campuran tanah dan pupuk kandang (2:1). Bibit ditanam satu batang tiap polybag. Polybag yang sudah ditanami bibit markisa disusun berjajar dan diberi naungan yang tidak terlalu rapat. Perawatan bibit meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali terutama bila tidak turun hujan. Pemupupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan

17

pupuk NPK sebanyak 10-20g/10 liter air disiramkan 100 cc/polybag. Setelah berumur 3-4 bulan dipersemaian bibit dapat ditanam dilapang (kebun). 2. Perbanyakan menggunakan stek cabang Produksi benih markisa dengan cara stek merupakan salah satu cara yang dapat digunakan. Perbanyakan tanaman dengan cara ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain: dapat memproduksi bibit dalam jumlah banyak, cepat berbuah, dan bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya. Prosedur penyiapan bibit asal stek batang atau stek cabang adalah sebagai berikut: Dari pohon induk varietas unggul, dipilih cabang yang telah berumur minimal satu tahun dan berdiameter 1 cm. Cabang terpilih dipotong dengan menggunakan pisau atau gunting pangkas yang tajam; dan dipotong-potong lagi hingga diperoleh potonganpotongan sepanjang 25 cm yang masing-masing mengandung 3-4 mata tunas. Pangkal stek diolesi dengan Rootone F. Stek disemaikan dengan posisi tegak sedalam 5 cm dalam polybag ukuran 10 x 18 cm yang diisi dengan media campuran tanah dan pupuk kandang (1:1).

18

Polybag semaian stek ditempatkan berjajar di dalam bedengan yang diberi sungkup plastik. Jika stek sudah bertunas dan berakar, sungkup segera dibuka.. Bibit dari stek dipelihara secara intensif hingga berumur 3 4 bulan.

3. Perbanyakan dengan sambung pucuk a. Persiapan batang bawah Batang bawah dari biji yang berasal dari buah varietas unggul pohon markisa yang mempunyai keunggulan sifat-sifat tertentu seperti tahan terhadap penyakit layu Fusarium. Biji untuk batang bawah diambil dari buah yang masak fisiologis. Biji markisa yang masih mengandung daging buah direndam dalam air dan diremas sampai biji terpisah. Biji yang sudah dibersihkan disemaikan pada bak semai plastik atau seedbed. Media persemaian yang digunakan adalah tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Jarak tanam adalah 2,5 x 2,5 cm dengan kedalaman 1-2 cm. Tempat pesemaian diberi naungan untuk melindungi bibit dari terik matahari dan hujan yang berlebihan. Pada umur 4 minggu setelah tanam, semai markisa dapat dipindah ke polybag ukuran 10 x 18 cm yang berisi campuran media tanah dan pupuk kandang (2:1). Tiap polybag berisi satu bibit dan diletakkan di tempat

19

teduh/rumah pembibitan. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3 g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali.Pengendalian hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Pada umur 4 bulan batang bawah siap untuk disambung. b. Persiapan entries Batang atas (entris) yang akan digunakan untuk sambung pucuk harus berasal dari tunas pucuk yang sehat, normal dan berdiameter sama atau sedikit lebih kecil daripada diameter batang bawah. Pengambilan entris dilakukan dengan cara memotong tunas pucuk sepanjang 5 cm (3 ruas) dengan gunting pangkas yang tajam dan bersih. Pengambilan entris dilakukan pada saat entris cukup kering (tidak basah), karena air yang ada pada permukaan entris dapat mengundang hadirnya patogen yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyambungan. c. Penyambungan Teknik penyambungan bibit markisa dilakukan dengan sambung samping. Batang bawah yang telah mencapai kondisi siap sambung (umur 4 bulan, berdaun 6-8 helai), pada ketinggian 30 cm, salah satu sisinya disayat miring dengan

20

pisau cuter yang tajam dan bersih. Daun yang tersisa pada batang bawah harus tetap dipertahankan, selanjutnya entris yang telah disiapkan diambil dan dasar entris disayat miring pada satu sisi sesuai sayatan pada batang bawah, kemudian kedua luka sayatan tersebut (batang bawah dan entris) dilekatkan dan dibalut dengan irisan plastik. Pada saat penyisipan harus dipastikan kambium entris bersatu dan menempel dengan kambium batang bawah. Setelah itu dilakukan penyungkupan entris dengan kantong plastik transparan untuk menjaga agar kelembaban tetap tinggi dan mengurangi penguapan dari entris. Penyungkupan dengan kantong plastik ini harus dilakukan sampai pada bagian sambungan / ikatan sambungan. Tanaman sambungan ini selanjutnya ditempatkan di tempat yang ternaungi (dalam rumah bibit) dan dipeliharan secara optimal dengan melakukan penyiraman secukupnya dan penyiangan. Penempatan bibit ini dilakukan secara teratur dan berkelompok seperti benih dari biji. Sungkup plastik dilepas apabila mata tunas pada entris telah pecah, sedangkan tali pengikat sambungan tetap dibiarkan sampai bibit siap ditanam.

21

d. Pemeliharaan tanaman sambungan Pemeliharaan tanaman sambungan meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3 g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Bibit sambung pucuk ini siap tanam setelah berumur 1 bulan setelah sambung C. Hama dan Penyakit Hama utama yang menyerang buah markisa kuning adalah lalat buah (Bactrocera papaya). Pengendaliannya dapat dilakukan dengan memusnahkan buah yang terserang dan membesihkan buah yang jatuh disekitar tanaman. Hama-hama lainnya yang menyerang tanaman markisa adalah kutu daun (Macrosiphum sp.), hama pemakan daun (Dermatobes sp.), kutu bulu putih daun (Pseudocaccus sp.). pengendaliannya dapat dilakukan dengan penyemprotan Bayrusil atau Diazinon 0,2%. Penyakit yang sering dijumpai pada pertanaman markisa adalah penyakit bercak coklat (Altenaria passiflorae); penyakit ini mengakibatkan kerusakan yang serius, sehingga daunnya menguning dan berjatuhan, penyakit bercak (Diplodia sp.), embun jelaga (Capnodium sp.) dan layu Fusarium (Fusarium sp.) ; dapat menyerang batang pokok dekat leher akar, sehingga seluruh tanaman bisa mati. Pengendaliannya

22

dengan penyemprotan fungisida Dithane M-45 0,2% atau Benlate. Akar Passiflora dapat diserang Nematoda. Gejalanya tampak pertumbuhan tanaman merana, daunnya kelihatan menguning. Pada daunnya dapat diserang sejenis tungau (Mijen), yang sering tampak pada musim kemarau. Gejalanya daun tampak mengkilau keabua-abuan. Sedangkan pada buah muda Passiflora dapat diserang tempayak lalat buah Dacus dorsalis. Akibatnya, buah muda sering berjatuhan. Penyakit lain yang sudah dilaporkan di Indfonesia hanya kapang hitam (dark mildew) di Jawa da Irian Jaya yang disebabkan oleh jamur Schiffnerula mirabilis yang timbul pada markisah sayur atau erbis ( Passiflora quadrangularis). Pada markisa terdapat penyakit yang dikenal sebagai buah berkayu (woodiness). Penyakit ini tersebar luas di Australia, negara negara Pasifik Selatan, Amerika Serikat, Kenya, Afrika Selata, dan Inggris. Gejalanya tampak jelas pada musim dingin, terutama jika tanaman berbunga dan berbuah lebat. Cuaca panas menyebabkan gejala tidak tampak.

23

D. Panen Buah markisa harus dipanen setelah matang pohon, yakni setelah berwarna kuning dan timbul aroma harum. Buah yang masih muda (warnanya hijau) sebaiknya tidak dipanen karena mutunya rendah. E. Nilai Ekonomi dan Kandungan Gizi Bagian utama tanaman Markisa yang bernilai ekonomi cukup tinggi adalah buah. Dari sudut pandang petani (produsen) peluang pasar pare merupakan salah satu alternatif usaha tani yang dapat dijadikan sumber penghasilan dan peningkatan pendapatan. Sebaliknya, bagi kalangan konsumen (pengguna) selain dijadikan sebagai bahan makanan, buah markisa juga mensuplai gizi yang berfungsi ganda sebagai obat.

24

Tabel 1.1. Kandungan Gizi Buah Markisa per 100 gram Komponen Air Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Abu Kalsium Fosfor Besi Potasium Vitamin A Vitamin C Thiamin Riboflavin Niasin Folat 717 IU 29.8 mg Trace 0.13 mg 1.46 mg 2410 IU 20.0 mg Trace 0.10 mg 2..24 mg P. edulis 85.6 g 213 kj 0.39 g 0.05 g 13.65 g 0.04 g 3.6 mg 12.5 mg 0.24 mg P. edulis var. flavicarpa 84.9 g 222 kj 0.67 g 0.18 g 13.72 g 0.17 g 3.8 mg 24.6 mg 0.36 mg P. liqularis 75.1 g 90 kj 2.2 g 0.7 g 21.2 g 0.8 g 13 mg 64 mg 1.6 mg 348 mg 700 IU 30 mg Trace 0.13 mg 0.15 mg P. quadrangularis 84.20 g 82 kj 0.67 g 0.18 g 14.45 g 0.20 g 0.49 g 4.0 mg 0.36 mg 278 mg 2410 IU 18.20 mg 2.24 mg 8 mcg

Sumber tabel: Rukmana, Rahmat (2003)

25

F. Kegunaan Saat ini ada sebuah kebangkitan baru yakni ketertarikan dalam industri yang berhubungan dengan farmasi, terutama di Eropa dalam penggunaan glycoside, passiflorine sebagai obat penenang (sedative). Ahli kimia dari Italia telah mengekstrak passiflorine dari daun P. Edulis Sims yang dikeringanginkan. Di Madeira, jus markisa diberikan sebagai stimulan pencernaan dan pengobatan untuk kanker lambung. Kandungan fitokimia pada markisa asam antara lain passiflorine, harmin, harman, harmol, harmalin, carotenoid, vitexin, isovitexin, dan chrysin. Mengkonsumsi ekstrak buah markisa ungu juga dapat mengurangi gejala asma dan meningkatkan daya taham tubuh. Daun markisa asam mengandung alkaloid, meliputi harman yang dapat menurunkan tekanan darah. Dibanyak negara di Amerika, daun markisa asam secara tradisional digunakan sebagai obat gelisah (anxiety) dan gangguan urat syaraf (nervousness). Daunnya kaya polifenol yang dilaporkan sebagai antioksidan alami. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk di antaranya sel kanker. Peneliti di University of Florida menemukan bahwa ekstrak markisa kuning dapat membunuh sel in vitro. Fitokimia yang berperan sebagai anti-kanker tersebut adalah karotenoid dan

26

polifenol. Di Suriname, daun markisa kuning digunakan untuk pengobatan tradisional, yaitu untuk menenangkan urat syaraf, obat diare, disentri, dan insomnia. Di samping jus dan daun yang berkhasiat obat, bunga markisa juga bermanfaat sebagai obat penenang ringan dan dapat membantu untuk merangsang tidur. Bunga markisa digunakan untuk pengobatan gelisah (nervous), menopause. bronchial asthma, insomnia dan masalah

27

METODE PENGAMATAN A. Metode Pengamatan 1. Alat yang digunakan dalam penanaman markisa a. Sekop kecil b. Pot c. Cangkul 2. Bahan yang digunakan dalam penanaman markisa adalah: a. Tanah b. Air c. Pupuk NPK d. Benih Markisa B. Metode Kerja 1. Menyiapkan benih, pot, dan tanah, 2. Memasukkan tanah kedalam masing-masing pot 3. Menabur benih pada pot 4. Masing-masing pot disiram dengan sedikit air. 5. Diletakkan di tempat yang lembap dan aman dari gangguan tikus atu hewan yang lain 6. Menyirami tanaman dengan air setiap 2 hari sekali 7. Memberikan pupuk NPK setiap 15 hari sekali 8. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tiap minggu

28

Tempat dan waktu penanaman Tempat : Jl. Kincir Air Kp. Pondok Manggis Bojonggede-Bogor Waktu : 11 Maret 2013

29

HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Pengamatan pada prikehidupan tanaman markisa yang dilakukan dimulai dari penanaman biji sampai pada waktu yang dibatasi, yaitu selama 10 minggu ( 2 bulan 2 minggu) di pekarangan rumah. Hasil pengamatannya berupa tabel dan grafik pertambahan panjang dan jumlah helai daun. Tabel 1.2 Perubahan yang Terjadi Selama Pertumbuhan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Minggu KePenanaman Ke-1/18 Maret 2013 Ke-2/25 Maret 2013 Ke-3/01 April 2013 Ke-4/08 April 2013 Ke-5/15 April 2013 Ke-6/22 April 2013 Ke-7/29 April 2013 Ke-8/06 Mei 2013 Ke-9/13 Mei 2013 Ke-10/20 Mei 2013 Panjang (cm) 5,3 11,6 17 26,4 33 40,5 47 52,8 58 63,5 Jumlah Daun 2 11 19 23 36 41 52 59 62 73

30

Grafik 1.1 Pertumbuhan Panjang dan Helai Daun


160 140 120 100 80 60 40 20 0 2 5.3 23 19 11 17 11.6 26.4 33 36 40.5 47 52.8 58 52 59 62 73

41
63.5

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Tinggi/cm Jumlah daun/helai -

B. Pembahasan Walaupum Passiflora dapat ditanam melalui stek batang, namun bibit yang berasal dari penyemaian biji lebih banyak digemari. Hal ini dikarenakan penanaman markisa dengan biji, akan menghasilkan tanaman markisa kuat dan perakarannya cukup dalam. Biji yang sehat menentukan keberhasilan penanaman markisa terutama pada markisa asam. Biji markisa yang masih

31

mengandung daging buah direndam dalam air dan diremas sampai biji terpisah, disemaikan pada bak semai plastik. Buah yang akan digunakan untuk benih, berwarna matang penuh diambil dari pohon yang sehat. Pada penelitian yang saya lakukan dalam penanaman markisa ini, yaitu bibit (biji) yang berasal dari buah yang dipetik langsung dari pohon kemudian disimpan selama satu ataudua minggu sampai buah berkerikut dan matang sempurna sebelum bijinya dikeluarkan. Kemudian disemaikan langsung pada polybag kecil. Sehingga biji tersebut masih mengandung daging buah dan tidak diremas terlebih dahulu agar biji terpisah dengan daging buahnya. Walaupun bijinya tidak diremas terlebih dahulu agar terpisah biji dengan daging buahnya, tetapi waktu tumbuh kecambah pada biji markisa ini sama, yaitu sekitar satu minggu setelah penanaman biji. Hal ini, kemungkinan karena kondisi lingkungan yang mendukung, diantaranya kondisi tanah yang selalu lembap dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Pertumbuhan pada tanaman markisa dimulai dari tumbuhnya kecambah pada minggu kedua, dan pada hari berikutnya mulai tumbuh radikula atau calon akar. Kemudian muncul daun muda berjumlah dua buah berhadapan. Tipe perkecambahan pada tanaman markisa ini adalah perkecambahan epigeal, yaitu

32

perkecambahan yang dicirikan oleh munculnya dikotiledon ke permukaan tanah. Perkembangan tanamanan ini dilihat dari pertambahan tinggi tanaman tersebut. Dari tabel hasil pertambahan panjang tanaman markisa, terlihat bahwa mulai tumbuh kecambah pada minggu kedua dan pada hari hari berikutnya panjangnya selisih 6-10 cm selama 10 minggu atau 2 bulan 2 minggu. Selama satu bulan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman markisa hanya terlihat beberapa cm saja, yaitu sekitar 26,4 cm, dua bulan sekitar 52,8 cm dan pada minggu ke-10 tingginya 63,5 cm. Hal ini terlihat bahwa, tanaman markisa merupakan tanamana berkayu walaupun habitnya merambat atau memanjat. Sedangkan selisih jumlah daunnya berkisar antar 514 helai daun perminggu. Selama satu bulan, terlihat 23 helai daun, bulan kedua 59 helai daun dan pada minggu ke-10 sebanyak 73 helai daun. Terlihat dalam keterangan tabel di minggu pertama panjang batang dan jumlah daun yang muncul jumlah helai daun dan batang semakin banyak dan panjang hingga minggu ke-10, hal ini diakibatkan dengan adanya perlakuan penyiraman yang rutin yaitu 2 hari sekali dan di bantu penambahan yang di kombinasi pupuk NPK 15gr dalam 10 L air yang disiramkan setiap 15 hari sekali.

33

KESIMPULAN Spesies markisa yang sudah dikenal oleh para ahli botani, terdapat empat jenis markisa yang dibudidayakan secara komersial. Pertama, markisa ungu juga disebut siuh atau markisa asam. Kedua, markisa kuning disebut juga buah rola atau yellow passion fruit. Ketiga markisa onyal banyak ditanam di daerah Lembang (Jawa Barat) sehingga popular disebut markisa konyal Lembang. Keempat, markisa erbis mudah dirambatkan pada para-para sehingga banyak ditanam di pekarangan. Perbanyakan markisa dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung pucuk. Kandungan gizinya antara lain: energi, lemak, protein, serat, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, tiamin, riboflavin, niasin. Markisa memiliki fitokimia tersebut antara lain polifenol dan karotenoid. Kandungan fitokimia yang lain dalam markisa adalah harman, harmol, harmalin, passaflorine, harmine, karotenoid, viteksin, krisin, dan isoviteksin. Kegunaan markisa adalah sebagai buah yang kaya serat yang bermanfaat bagi saluran pencernaan, sebagai antioksidan alami, dapat memblok histamin yang menyebabkan gejala

34

asma, memiliki efek relaksasi, menurunkan insomnia dan masalah menopause. Untuk hasil pengamatan dapat terlihat dalam keterangan tabel di minggu pertama panjang batang dan jumlah daun yang muncul jumlah helai daun dan batang semakin banyak dan panjang hingga minggu ke-10, hal ini diakibatkan oleh tanah yang selalu lembab dan terhindar dari cahaya matahari langsung serta dengan adanya perlakuan penyiraman yang rutin yaitu 2 hari sekali dan di bantu penambahan yang di kombinas pupuk NPK 15gr dalam 10 L air yang disiramkan setiap 15 hari sekali.

35

DAFTAR PUSTAKA Ashari, Sumeru. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta : UI Press Hermani dan Mono. R. 2006. Tanaman Berkhasiat Anti Oksidan. Penebar swadaya: Jakarta. Masarees. 2012. Manfaat Markisa Untuk Kesehatan. URL:http://masarees.blogspot.com/2012/05/manfaat-markisauntuk-kesehatan-family.html Rukmana, Rahmat. 2003. Usaha tani markisa. Kanisius. Yogyakarta. Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan ( Spermatophyta ). Yogyakarta : Gajah Mada

LAMPIRAN

vi

BIOGRAFI

Rizky Rahmawati, lahir di Bogor pada tanggal 1991. 15

September

Penulis

merupakan putri pertama dari 2 bersaudara pasangan

Rahmat Mansur dan Titin Farida. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di SDI AL-FALAH, MTsN Cimanggis, MAN Cibinong, dan saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor.

vii

Anda mungkin juga menyukai