Anda di halaman 1dari 18

Alat dan bahan untuk mengabil nira

Sebelum air sajeng (nira) di ambil,terlebih dahulu di siapkan beberapa


peralatan dan bahan seperti:
1.Deres ( Alat untuk memotong tunas pohon kelapa )
2.Bumbung/Wadah ( Tempat untuk air sajeng/nira )
3.Bangkol (Alat untuk membawa bumbung/wadah ke atas pohon kelapa)
4.Tali/Sabuk (Untuk mengikat bangkol )
5.Obat gula (Bahan pengawet air sajeng/nira )
6.Laru/Air kapur ( Sama seperti obat gula tapi alami bukan bahan kimia)
Istilah istilah bahasa dalam pengambilan air sajeng/nira (nderes) antara
lain:
1.Slempit ( Daun kelapa yang di gunakan untuk menyaring air sajeng/nira )
2.Wala (Tunas pohon kelapa yang menghasilkan air sajeng/nira )
3.Magas (Proses mengupas kulit tunas kelapa)
HASIL MATA
PENCARIAN BENERO
Alat dan bahan membuat gula aren

 Nira
 Wadah
 Kuali
 Getah nangka
 Cetakan
 Minyak kelapa
Di banyak daerah di Indonesia, nira juga biasa
difermentasi menjadi semacam minuman
beralkohol yang disebut tuak atau di daerah
timur juga disebut saguer. Tuak ini diperoleh
dengan membubuhkan satu atau beberapa
macam kulit kayu atau akar-akaran (misalnya
kulit kayu nirih (Xylocarpus) atau sejenis
manggis hutan (Garcinia)) ke dalam nira dan
membiarkannya satu sampai beberapa malam
agar berproses. Bergantung pada ramuan yang
ditambahkan, tuak yang dihasilkan dapat
berasa sedikit manis, agak masam atau pahit.
Dengan membubuhkan bahan yang lain, atau
dengan membiarkan begitu saja selama
beberapa hari, nira dapat berfermentasi
menjadi cuka. Cuka dari aren ini kini tidak lagi
populer, terdesak oleh cuka buatan pabrik.
Alat dan bahan pembuatan
tuak
•Wadah
•Nira
•Kulit kayu nirih/manggis
hutan
Buah aren memiliki 2 atau 3 butir
inti biji yang berwarna putih
tersalut batok tipis yang keras.
Buah yang muda intinya masih
lunak dan agak bening. Buah
muda dibakar atau direbus untuk
mengeluarkan intinya, dan
kemudian inti-inti biji itu
direndam dalam air kapur
beberapa hari untuk
menghilangkan getahnya yang
gatal dan beracun.
Cara lainnya, buah muda
dikukus selama tiga jam dan
setelah dikupas, inti bijinya
dipukul gepeng dan kemudian
direndam dalam air selama 10-
20 hari. Inti biji yang telah
diolah itu, diperdagangkan di
pasar sebagai buah atep atau
kolang-kaling
Seperti halnya daun, ijuk dari
pohon enau pun dipintal menjadi
Produk lain tali. Meski agak kaku, tali ijuk
ini cukup kuat, awet dan tahan
Sebagaimana nipah dan rumbia, digunakan di air laut. Ijuk dapat
pula digunakan sebagai bahan atap
daun pohon enau juga biasa
rumah, pembuat sikat dan sapu
digunakan sebagai bahan atap ijuk. Dari pelepah dan tangkai
rumah rakyat. Pucuk daunnya yang daunnya, setelah diolah,
masih kuncup (janur) juga dihasilkan serat yang kuat dan
tahan lama untuk dijadikan benang,
dipergunakan sebagai daun rokok, tali pancing dan senar gitar
yang dikenal pasar sebagai daun Batak. Batangnya mengayu di
kawung. Lembar-lembar daunnya di sebelah luar dan agak lunak
berserabut di bagian dalam atau
Jawa Barat biasa digunakan empulurnya. Kayunya yang keras ini
sebagai pembungkus barang dipergunakan sebagai papan, kasau
dagangan, misalnya gula aren atau dibuat menjadi tongkat.
Empulur atau gumbarnya dapat
atau buah durian. Lembar-lembar
ditumbuk dan diolah untuk
daun ini pun kerap dipintal menghasilkan sagu, meski
menjadi tali, sementara dari kualitasnya masih kalah oleh sagu
lidinya dihasilkan barang rumbia. Batang yang dibelah
memanjang dan dibuang empulurnya
anyaman sederhana dan sapu lidi. digunakan sebagai talang atau
saluran air.
Ekologi dan penyebaran
Pohon enau mudah tumbuh. Memiliki asal usul dari wilayah Asia tropis, enau
diketahui menyebar alami mulai dari India timur di sebelah barat, hingga
sejauh Malaysia, Indonesia, dan Filipina di sebelah timur. Di Indonesia, enau
tumbuh liar atau ditanam, sampai ketinggian 1.400 m. Biasanya banyak tumbuh
di lereng-lereng atau tebing sungai.
Meskipun getahnya amat gatal, buah enau yang masak banyak disukai hewan.
Musang luwak diketahui sebagai salah satu hewan yang menyukai buah enau ini,
dan secara tidak langsung berfungsi sebagai hewan pemencar biji enau. Di
Bangka, pada masa lalu orang-orang Tionghoa memasang perangkap di bawah
pohon enau yang tengah berbuah, untuk menangkap rombongan babi hutan yang
berpesta buah enau yang berjatuhan
• Perbanyakan

Enau atau aren dapat dikembang biakkan secara generatif yaitu melalui bijinya. Agar
diperoleh keturunan yang baik, benih sebaiknya diambil dari pohon induk yang memiliki
kriteria sebagai berikut :

a. Batang pohon harus besar dengan pelepah daun merunduk dan rimbun . Sampai saat ini
dikenal dua macam tanaman aren yaitu Aren Genjah yang memiliki batang agak kecil dan
pendek dengan produksi nira antara 10–15 liter/tandan/hari, dan Aren Dalam yang
memiliki batang besar dan tinggi dengan produksi nira 20–30 liter/tandan/hari.
Untuk kepentingan produksi nira dan turunannya, dianjurkan untuk menggunakan
varietas Dalam sebagai pohon induknya.

b. Pohon terpilih harus memiliki produktivitas yang tinggi . Perlu diketahui bahwa tidak
semua pohon aren dan tidak semua mayang (tandan bunga) jantan yang keluar (9 – 11
mayang) menghasilkan nira. Hal ini sangat dipengaruh oleh proses fisiologi tanaman.
Calon pohon induk perlu diperiksa produktivitasnya dengan menyadap nira dari mayang
jantan pertama atau kedua; jika hasilnya banyak maka pohon itu pantas dijadikan
pohon induk. Kemudian pohon induk ini tidak lagi disadap niranya, agar kualitas
benih yang dihasilkan tetap baik.
Selanjutnya tahapan penyediaan bibit
tanaman aren adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan buah
Buah yang digunakan sebagai
sumber benih harus matang, sehat
yang ditandai dengan kulit buah
yang berwarna kuning kecoklatan,
tidak terserang hama dan penyakit
dengan diameter buah ± 4 cm.

2. Pengambilan biji dari buah


Pengambilan biji dari dalam buah
aren yaitu dengan memeram buah-
buah aren yang telah dikumpulkan
sampai kulit buah menjadi busuk
sehingga biji terpisah dengan
sendirinya dari daging buah. Dengan
cara ini, biji dapat diambil dengan
mudah dan kulit buah aren tidak
gatal lagi.
Wassalamu’alaikum wr. wb
PERTANYAAN
Julia: apa fungsi getah nangka?
Ayu: kondisi tanah yang cocok untuk tanaman aren?
Roma: bagaimana cara merawat pohon aren?
Agus: cairan aren berasal dari mana dan berapa lama
pengambilan yang baik untuk mengambil aren?
Zian: berapa kg kolangkaling yang dihasilkan dari 1 pohon dan
satuan penjualannya?
Edwin: apakah mata pencariaan beniro ini sudah memenuhi
kebutuhan hidup saat ini?
Asif:bagaimana perbedaan bunga jantan dan betina?

Anda mungkin juga menyukai