Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andi Rahmat Nizar Hidayat

Nim : E062222006
MK : Filsafat Pemerintahan

KUCING
Kucing adalah binatang pintar,menggemaskan,dan menghibur. Hewan ini dapat
dijadikan teman Ketika kesepian dan sebagai teman bermain,terbukti saat membelai bulu
kucing yang lembut dan bermain dengannya. Pola dan perilakunya yang lucu membuat
penggemarnya selalu ingin bermanja-manja dan menghabiskan waktu bersamanya.

Ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk menjelaskan eksistensi
kucing terkait landasan ontologi,epistemologi,dan aksiologi.
Pertanyaan mendasar yang muncul dalam tatanan Ontologi adalah mempelajari apa
hakikat sesuatu yang ingin di ketahui,dalam hal ini,berdasarkan landasan ontologinya kucing
adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga Felidae dengan nama ilmiah felis silvestris
catus.kucing memiliki bagian tubuh yang spektakuler mulai dari
luar(mata,bulu,kuku,penampilan fisik,dan bentuk tubuh) hingga kebagian dalam(struktur
tulang,sistem pernapasan,sistem penciuman,dan sistem pencernaan) semuanya tertata dan
berfungsi dengan luar biasa.
Setiap jenis kucing memiliki ragam warna,ukuran,bentuk,dan karakteristik khas.
Wajah kucing ada yang bulat dan ada pula yang datar. Adapun telinganya ada menunjuk
keatas dan ada juga yang melipat dengan ukuran lebar atau kecil. Bulunya ada yang
keriting,berbulu panjang, dan berbulu pendek.
Hal yang menjadi dasar dalam tatanan Epistemologi yaitu bagaimana cara
mendapatkan pengetahuan tentang hal yang ingin diketahui, berbicara mengenai kucing
pastinya akan ada pertanyaan bagaimana asal muasal kucing sehingga bisa eksis hingga
sekarang.
Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis yaitu Binatang
liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang sekitar 50 juta silam, selanjutnya Miacis
mengalami evolusi yang kemudian terbagi dalam tiga kelompok yakni
Panthera,Acinonyx,dan Felis.Felis adalah sejenis kucing kecil yang kemudian berkembang
menjadi kucing modern.
Berdasarkan sejarah usaha domestikasi kucing sekitar 4000 SM di Mesir, dimana
mereka telah menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast yakni salah satu tokoh dari
mitologi Mesir yang tugasnya menjaga tempat. Pada zaman tersebut, hukuman bagi mereka
yang membunuh kucing adalah hukuman mati.

Abad pertengahan kucing juga sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan
sering dibunuh dengan cara yang sadis, beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa takhayul
seperti inilah penyebab terjadinya penyebaran wabah black death dengan cepat. Black death
adalah pandemic hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad
ke 14 (1347-1351) dan membunuh duapertiga populasi warga Eropa, hal tersebut diakibatkan
jumlah tikus bertambah sedangkan jumlah kucing menurun, padahal tikus yang membawa
wabah black death atau diketahui saat ini dengan penyakit pes.
Kemudian dari landasan Aksiologi yang dimana berbicara mengenai untuk apa
pengetahuan tersebut digunakan dalam hal ini kita berbicara mengenai kegunaan dari kucing
tersebut.

Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 7500 tahun SM,
dengan ditemukannya kerangka kucing di pulau Cyprus dan sejak zaman 4000 SM orang
Mesir kuno telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain
dari lumbung yang menyimpan hasil panen artinya kucing mendapatkan makanan dan tempat
tinggal sedangkan lahan pertanian bebas dari hewan pengerat.Hubungan mutualisme kucing
dengan manusia masih langgeng sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai