Anda di halaman 1dari 2

Kelinci Di Zaman Dinosaurus

Nuralagus rex—‘Raja Menorca dari bangsa kelinci’—berkeliaran menjelajahi bumi antara tiga hingga
lima juta tahun lalu.

Kelinci raksasa ini tidak dapat meloncat karena tulang punggungnya yang kaku. N-rex berjalan tertatih-
tatih tidak jauh beda dengan wombat Australia modern, namun kemungkinan pergerakkannya lebih
cepat dibandingkan dengan kura-kura. Ironisnya sejumlah ilmuwan hewan pada awalnya berpikir bahwa
hewan ini telah ditemukan di Menorca.

“Ketika saya temukan tulangnya pertama kali, saya tidak mengetahui ini dari jenis tulang apa. Saya pikir
itu adalah tulang kura-kura raksasa Menorca,” ujar Josep Quintana, seorang paleontolog pada Institute
Catala de Palentologia, Barcelona.

Karena kepala N-rex lengkap dengan otak yang relatif kecil—itu berarti tidak perlu dipertanyakan
apakah itu seekor kelinci, menurut Brian Kraatz, seorang pakar evolusi kelinci pada Western University
of Health Science di Pomona, California.

“Sungguh, ini adalah kepala kelinci agak khas yang menempel pada tubuh kelinci tidak biasa,” ujar
Kraatz, kepada National Geographic.

“Hewan ini kemungkinan tidak berevolusi,” ujar Kraatz, N-rex sangat disukai ‘penghuni liar pantai
kepulauan’ yang tidak terlalu peduli maupun khawatir akan keberadaaannya, dengan menjadikannya
“makanan yang sangat menyenangkan, hingga akhirnya punah dengan cepat.” [erabaru.net]
Evolusi Kucing

MAsih belum punya waktu juga buat nulis. Jadi sementara copy’n’paste dari KCM aja.

Di bawah pimpinan Warren Johnson dari National Cancer Institute di Frederick, Maryland, para peneliti
berhasil melacak jalur kekerabatan kucing. Kucing rumahan kemungkinan besar memiliki nenek moyang
yang hidup di Asia Tenggara sekitar 11 juta tahun lalu. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan analisis
terhadap DNA tubuh kucing liar dan rumahan.

Sejarah asal usul kucing belum begitu banyak diketahui sebelumnya sebab terlalu sedikitnya fosil yang
menunjukkan hubungan satu sama lain. Oleh karena itu, tim peneliti internasional menggunakan
sampling DNA dari kucing yang masih hidup. Mereka mengamati DNA dari mitokondria dan DNA dari
kromosom X dan Y yang membawa informasi genetik 37 apesies kucing.

Dari hubungan genetik di antara kucing-kucing tersebut terlihat bahwa nenek moyang kucing bermigrasi
ke seluruh bagian dunia. Masing-masing mengembangkan keturunannya di semua benua kecuali
Antartika.

Setelah evolusi selama bertahun-tahun, muncul delapan garis keturunan, di antaranya singa, ocelot, dan
kucing domestik. Moggy adalah jenis kucing rumahan yang paling dekat kekerabatannya dengan kucing
liar di Afrika, Eropa, dan kucing gurun di China.

Sejumlah kecil dari keturunannya menyebar ke penjuru dunia melalui jalur darat yang sempat
menghubungkan benua-benua. Hal tersebut terlihat dari dekatnya kekerabatan jenis kucing yang
mengalami domestifikasi dengan kucing liar dari Afrika, Eropa, dan China.

Hubungan genetik menunjukkan adanya sifat keturunan tertentu yang menyebar ke seluruh penjuru
dunia sehingga melahirkan jenis karnivora terkuat. Garis keturunan yang disebut Panthera itu
melahirkan singa, jaguar, leopard, dan harimau.

Kemudian disusul spesies-spesies Asia, misalnya kucing teluk, kucing emas Asia, kucing pualam dan tiga
spesies kucing Afrika, terdiri atas caracal, kucing emas Afrika, dan serval. Kucing juga berkembang
membentuk garis keturunan yang melahirkan ocelot. Semakin lama muncullah cabang keturunan
lainnya yang melahirkan jenis lynx, puma, kucing leopard, dam kucing rumahan.

Para ilmuwan yakin bahwa nenek moyang kucing modern bermigrasi dari Asia ke Afrika sekitar enam
hingga delapan juta tahun yang lalu sehingga melahirkan garis keturunan caracal. Kucing kemudian
melintasi selat Bering yang saat itu masih berupa daratan yang menghubungkan Asia dengan Amerika
Utara sebelum memasuki Amerika Selatan melalui Panama. Temuan-temuan tersebut dilaporkan dalam
jurnal Science.

Anda mungkin juga menyukai