LAPORAN PERCOBAAN
Oleh :
YAYASAN ROBITHOH
SUBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Selai merupakan teman mkanan yang terbuat dari buah buahan. Selai biasa diolesi pada
roti. Selai memiliki rasa yang sangat manis sehingga sangat cocok untuk diolesi pada roti.
Sejarah mengawetkan buah menjadi selai seperti ini berasal dari orang Yunani, yang
menggunakan madu untuk mengawetkan buah quince. Pada abad ke-16, gula tebu datang
ke Eropa dan digunakan untuk mengawetkan buah.
Pepaya adalah tanaman buah yang dibudidayakan secara luas di dunia. Pada beberapa
bagian di dunia, seperti Australia dan beberapa wilayah di Kepulauan Hindia Barat,
tanaman ini dikenal dengan nama papaw atau paw paw. Di Perancis, buah pepaya
umumnya disebut papaye dan tanamannya disebut papayer. Masyarakat Brazil biasa
menyebut tanaman ini dengan mamao, sedangkan di Asia Selatan dan Hindia Timur
menyebutnya kapaya, kepaya, lapaya, atau tapaya. Wilayah asal dari tanaman pepaya
belum diketahui pasti. Tanaman ini diduga berasal dari wilayah Amerika Tropika,
tepatnya di dataran rendah Amerika Tengah bagian timur, yaitu dari Meksiko Selatan
sampai Panama.
Tanaman pepaya terdistribusi secara luas di dunia, terutama daerah tropis dan subtropis
hangat. Tanaman ini membutuhkan irigasi dan curah hujan yang berlimpah, tetapi dengan
didukung pula sistem drainase yang baik
Nama latin/ilmiah pepaya adalah Carica papaya L. Pepaya adalah tanaman dikotil yang
merupakan anggota famili Caricaceae dan berkerabat dekat dengan Passifloraceae
(Morton, 1987). Famili Caricaceae terdiri dari 39 spesies yang terdiri dari 5 genus yakni
Carica, Cylicomorpha, Jacaratia, Jarilla, dan Vasconcellea.
Genus Carica merupakan genus yang paling penting di antara genus yang lain karena
terdiri dari spesies yang dapat dikonsumsi dan dibudidayakan secara luas. Genus Carica
terdiri dari empat spesies yakni Carica aprica, Carica augusti, Carica cnidoscoloides,
Carica papaya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian-uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah,
maka penulis merumuskan masalah yaitu “Pengolahan buah pepaya menjadi selai untuk
roti”.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut
1. Bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara membuat selai dari buah pepaya
sehingga pembaca dapat membuat selai pepaya
2. Bagi Penulis
Memberikan referensi dan informasi bagi penulis lain untuk mengkaji lebih
dalam lagi mengenai pengaruh perbedaan media penyiraman (air keran, air
sabun, air gula, air cucian beras) pada tumbuhan, khususnya pada kaca
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Alamat Subang, Jl. Bima, Blok Cilaja, Kel. Cigadung, Kab. Subang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 25 April -10 Mei 2021. Tanaman
1. Alat :
a) Cangkul
b) Polybag 4 buah
c) Sekop
2. Bahan :
a) Benih kacang kedelai
b) Air keran
c) Air cucian beras
d) Air sabun
e) Air gula
f) Tanah
C. Prosedur Kerja
kedelai:
2. Memupuk tanah dengan pupuk kompos secukupnya untuk setiap Polybag yang
berisi tanah dan tanah kemudian diaduk agar pupuk dan tanah bercampur.
3. Tanah dalam Polybag yang sudah diberi pupuk kemudian diberi air secukupnya.
pada masing-masing polybag dan diberi benih sebanyak 1 biji pada masing-
menggunakan media siram yang berbeda (air keran, air cucian beras, air sabun,
6. Ukurlah panjang daun, tinggi batang, serta berapa jumlah daun yang muncul
pengamatan.
7. Perhatikan proses pertumbuhan yang terjadi pada setiap kacang kedelai yang
A. Hasil Percobaan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, Tumbuhan kacang kedelai yang diberi
perlakuan dengan air cucian beras akan mengalami pertumbuhan paling optimal
dibandingkan dengan kacang kedelai yang diberi perlakuan dengan jenis air yang lain.
Hal ini dikarenakan, air cucian beras sangat berguna sebagai penyubur tanaman. Air
cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah dan merupakan media
B. Pembahasan
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang diuraikan dalam hasil penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kacang kedelai yang disiram dengan air cucian beras laju pertumbuhannya
sangat signifikan karena air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri
Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian
petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman. Air cucian beras
memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90
persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Media air cucian
beras yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, bisa menjadi perantara terbentuknya
B. SARAN
Dengan terselesaikannya final project ini penulis berharap bahwa penyusunan final
project dapat bermanfaat bagi diri khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis
sangat berharap pembaca setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi
yang maksimal. Sebaiknya dalam penanaman kacang kedelai tetap dalam kondisi tanah
yang subur dan cukup unsur hara dan Ph yang sesuai, serta cukup mendapat sinar
matahari dan airsehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat
dan kokoh.
DAFTAR PUSTAKA
Cermikdesno. (2017). Sekolah Umum vs Pesantren, Mana Yang Lebih Baik?, [Online].
Tersedia: https://lalaleigha.wordpress.com/2017/02/01/sekolah-umum-vs-
pesantren-mana-yang-lebih-baik/ [10 November 2019]
Tenia, H. (2019). Pengertian Sekolah, Sejarah, Fungsi, dan Jenisnya, [Online].
Tersedia: https://www.kata.co.id/Pengertian/Sekolah/2391 [10 November 2019]
Bitar. (2019). Lembaga Pendidikan: Pengertian, Macam, Ciri, Tujuan, Fungsi &
Contohnya Lengkap, [Online]. Tersedia:
https://seputarilmu.com/2019/02/lembaga-pendidikan.html [11 November 2019]
Putri, N.C. (2017). Ini Alasan Orang Tua Masa Kini Memilih Pesantren Untuk Anak,
[Online]. Tersedia: https://www.femina.co.id/family/ini-alasan-orang-tua-masa-
kini-memilih-pesantren-untuk-anak [11 November 2019]
Budiman, A. (2016). Memilih Sekolah Umum, Agama, atau Pesantren?, [Online].
Tersedia:
https://www.kompasiana.com/alipirbudiman/56b70d1ca2afbdc2114b37f0/memil
ih-sekolah-umum-agama-atau-pesantren [11 November 2019]
Rihana. (2017). 10 Pertimbangan Memilih Sekolah Umum atau Agama Untuk Anak,
[Online]. Tersedia: https://www.renesia.com/10-pertimbangan-memilih-sekolah-
umum-atau-agama/ [9 November 2019]
Rahman, V. (2018). 7 Alasan Kenapa Kamu Harus Masuk Pondok Pesantren, [Online].
Tersedia: https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny-rahman/7-alasan-
kenapa-kamu-harus-masuk-pondok-pesantren-1/full [10 November 2019]
Asa, S.F. (2019). Sekolah Agama vs Sekolah Umum, Menyekolahkan Anak Kemana
Sebaiknya, [Online]. Tersedia: http://apakabaronline.com/sekolah-agama-vs-
sekolah-umum-menyekolahkan-anak-kemana-sebaiknya/ [22 November 2019]
Huda, A.F. (2017). Pengertian Minat, [Online]. Tersedia:
http://fatkhan.web.id/pengertian-minat/ [10 November 2019]
Taufik, T. (2015). Pengertian Sekolah Menengah Atas, [Online]. Tersedia:
https://almasoem.sch.id/pengertian-sekolah-menengah-atas/ [13 November 2019]