Disusun Oleh:
Abdiel Irsan B.A. (1)
Annisa Fadla (5)
Wahyudi Ricaldo (26)
Yunaika Pratiwi (27)
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembuatan Tempe.” Makalh ini disusun
untuk memenuhi tugas Biologi
Dalam penulisan makalah ini, kami piker masih banyak kekurangan baik pada teknik
maupun materi, menginat kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat saya harapkan demi penyempuranaan makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Minggu, 20-02-2022
Kelompok Kami
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan ...................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
Bab II : Pembahasan...................................................................................................................
A. Asal-usul Tempe.............................................................................................................
B. Proses Pembuatan Tempe...............................................................................................
C. Yang harus Diperhatikan................................................................................................
D. Manfaat Tempe...............................................................................................................
Bab III : Penutup.........................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................................
iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka kami dapat simpulkan rumusan makalah ini adalah
sebagai berikut.
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat kami simpulkan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
2
Bab II
Pembahasan
A. Asal-usul Tempe
Kata tempe disebutkan sebagai hidangan bernama jae santen tempe (sejenis
masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe serundeng. Kata “tempe” diduga
berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno terdapat
makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi.
Makanan bernama tumpi tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan
tempe segar yang juga berwarna putih. Boleh jadi, ini menjadi asal
muasal dari mana kata 'tempe' berasal.
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi
pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50 persen dari konsumsi kedelai Indonesia
dijadikan untuk memproduksi tempe, 40 persen tahu, dan 10 persen dalam bentuk
produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per
orang per tahun di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai sekitar 6,45 kg.
Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini
diperkirakan mencapai sekitar 6,45 kg. Umumnya, masyarakat Indonesia
mengkonsumsi tempe sebagai panganan pendamping nasi. Dalam
perkembangannya, tempe diolah dan disajikan sebagai aneka panganan siap saji
yang diproses dan dijual dalam kemasan. Kripik tempe, misalnya, adalah salah satu
contoh panganan populer dari tempe yang banyak dijual di pasar.
Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 dan mulai diproduksi secara
komersial sekitar tahun 1983. Sejak tahun 1984 sudah tercatat terdapat beberapa
perusahaan tempe di Eropa, di Amerika, dan di Jepang. Di beberapa negara (seperti:
Selandia Baru, India, Kanada, Australia, Meksiko, dan Afrika Selatan).
Penyebaran tempe telah meluas menjangkau berbagai kawasan. Masyarakat
Eropa cukup lama mengenal tempe. Imigran asal Indonesia yang menetap di
Belanda memperkenalkan tempe kepada masyarakat Eropa. Melalui negara kincir
angin, keberadaan tempe menyebar ke negara Eropa lain seperti Belgia dan Jerman.
Tercatat, tempe cukup populer di Eropa sejak tahun 1946.
Di Amerika Serikat, tempe populer sejak pertama kali dibuat oleh Yap
Bwee Hwa pada tahun 1958. Yap Bwee Hwa merupakan orang Indonesia yang
pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe. Di Jepang, tempe
diteliti sejak tahun 1926 dan mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983.
Sejak tahun 1984 sudah tercatat terdapat beberapa perusahaan tempe di
Eropa, di Amerika, dan di Jepang. Di beberapa negara (seperti: Selandia Baru,
India, Kanada, Australia, Meksiko, dan Afrika Selatan), tempe juga dikenal,
sekalipun di kalangan terbatas.
Melansir dari jurnal Fermented Foods in Health and Disease Prevention,
penelitian Mani dan Ming pada 2017 menunjukkan bahwa diantara produk kedelai,
3
tempe dianggap sebagai sumber yang paling baik untuk protein, vitamin,
antioksidan, fitokimia, dan zat bermanfaat bioaktif lainnya.
Biji kedelai yang dipilih untuk dijadikan sebagai bahan dasar tempe harus
bagus, bernas, dan padat berisi. Pemilihan tersebut digunakan agar dapat
menghasilkan tempe yang baik dan berkualitas nantinya. Cara mencuci
kedelai dilakukan dengan air bersih dan berulang-ulang agar pasir dan
kotoran tidak menempel pada kedelai yang siap untuk diolah.
2. Perendaman Awal
Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, yang mana dalam proses ini akan
memudahkan pengupasan kulit biji bekedelai. Pada saat kedelai direndam
berlangsung proses fermentasi oleh bakteri yang ada di air.
3. Pengupasan Kulit
Pengupasan kulit dapat dilakukan dengan cara biji kedelai yang diinjak-
injak, jika produksi tersebut dalam jumlah yang besar. Sementara itu, jika
produksi rumahan maka caranya bisa lebih higienis, yaitu dengan alat
pengupas biji.
4. Perendaman Lanjutan
Perendaman lanjutan dilakukan agar kedelai mencapai tingkat keasaman
yang baik, yaitu sekitar 3,5 hingga 5,2 pH.
4
5. Pencucian Kedelai yang Telah Direndam
6. Perubahan Lanjutan
Biji yang telah direbus ditiriskan dengan ditebarkan di atas nampan yang
lebar dan besar agar lebih mudah tiris dan dingin.
8. Penambahan Ragi
Penambahan ragi pada kedelai dilakukan pada suhu sekitar 37°C. Setiap 1
kg biji kedelai, takaran ragi yang digunakan adalah satu sendok makan.
Kemudian di aduk dan dicampur rata yang dilakukan di atas nampan.
9. Pembungkasan Bahan
10. Fermentasi
D. Manfaat Tempe
Manfaat kandungan kalsium dan fosfor pada tempe utamanya penting bagi
pertumbuhan tulang dan gigi, terutama pada anak-anak. Konsumsi 100 gram
tempe mampu memenuhi 15 persen kebutuhan kalsium dan 65 persen kebutuhan
fosfor harian pada anak-anak usia 7-9 tahun, sesuai angka kecukupan gizi (AKG)
pada Permenkes No. 28 tahun 2019.
3. Mencegah Anemia
Namun, per 100 gram tempe mengandung sekitar 1,7 mikrogram vitamin B12
yang menjadikan pangan nabati ini satu-satunya sumber vitamin B12 yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Kandungan ini cukup untuk memenuhi 42 persen
kebutuhan vitamin B12 setiap harinya.
Tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh
sehari-hari, tempe mengandung zat antioksidan dalam bentuk isoflavon yang
sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.
Berbekal kandungan 20,8 gram protein setiap 100 gram penyajiannya, tempe tidak
hanya bagi bermanfaat vegetarian dan vegan. Kandungan protein ini juga cocok
untuk bagi Anda yang sedang dalam upaya penurunan berat badan, terutama
menjalani diet tinggi protein.
6
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Tempe merupakan suatu makanan yang sangat popular di masyarakat Indonesia
bahkan sampai ke luar negeri. Tempe dibuat dari fermentasi ragi dan disimpan dan
ditunggu selama 2-3 hari untuk menghasilkannya. Kita harus memperhatikan hal-hal
penting dalam membuat tempe yaitu suhu, kadar air, jumlah ragi yang digunakan,
serta alat bahan agar membuat tempe yang berkualitas. Tempe mempunyai banyak
manfaat sehingga banyak dikonsumsi.
B. Saran
Kita harus terus melestarikan tempe agar tidak hilang oleh zaman dan terus
dilestarikan karena tempe merupakan makanan khas dari Indonesia. Akhir kata kami
ucapkan terimakasih dan mohon jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
7
Daftar Pustaka
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/5-manfaat-tempe-bagi-kesehatan/
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=8736#:~:text=Hal%20yang%20perlu
%20diperhatikan%20agar,maka%20mikroorganisme%20tidak%20bisa%20tumbuh.
https://kumparan.com/kabar-harian/proses-pembuatan-tempe-kedelai-dengan-cara-
tradisional-1wIrX3t5gs3/full
https://chatnews.id/read/asal-usul-tempe-makanan-nusantara-sejak-abad-ke-16
https://lifestyle.bisnis.com/read/20210930/219/1449018/simak-asal-mula-dan-sejarah-tempe-
di-indonesia
iv