Anda di halaman 1dari 26

Pendekatan pendekatan

pembelajaran matematika &


penerapan pada pembelajaran
matematika
Disusun Oleh
kelompok IV :
GEMIANA ASTUTI (032101176)
SUCI RHAMADANI AGISTA PUTRI (032101212)
WA ODE SITI RAHMADANIA (032101320)
TIARA KASIH (032101319)
YONGKY INDRAWAN (032101035)
PENGERTIAN
PENGERTIAN pendekatan
pendekatan
pembelajaran
pembelajaran
Pendekatan (approach) dapat dipandang sebagai suatu Pendekatan pembelajaran matematika adalah cara yang ditempuh
rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisir guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (misalnya dasar dapat diadaptasi oleh peserta didik..
filosofis, prinsip psikologis, prinsip didaktis, atau prinsip
ekologis), yang terarah secara sistematis pada tujuan-
tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian pola
tindakan tersebut dibangun di atas prinsip-prinsip yang
telah terbukti kebenarannya sehingga tindakan-tindakan
yang diorganisir dapat berjalan secara konsisten ke arah
pencapaian tujuan. Berdasarkan pengertian di atas,
pendekatan mengandung sejumlah komponen atau
unsur, yaitu tujuan, pola tindakan, metode atau teknik,
sumber-sumber yang digunakan, dan prinsip-prinsip.
JENIS
JENIS JENIS
JENIS PENDEKATAN
PENDEKATAN
matematika
matematika
Ada dua jenis pendekatan dalam
•pembelajaran matematika
pendekatan yang bersifat metodologi
• pendekatan yang bersifat materi.

DILIHAT DARI SUDUT


PANDANGNYA PENDEKATAN
• pendekatan pembelajaran yang berorientasi DI
atau
BAGI MENJADI
berpusat pada guru (teacher centered approach) dan
• pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa (student centered approach).
Pendekatan
pembelajaran
matematika
a.
a. Pendekatan
Pendekatan material
material
Pendekatan material yaitu pendekatan pembelajaran matematika
dimana dalam menyajikan konsep matematika melalui
konsep matematika lain yang telah dimiliki siswa. Misalnya
untuk menyajikan penjumlahan bilangan menggunakan
pendekatan garis bilangan atau himpunan, untuk menyajikan
konsep titik pada bidng dengan menggunakan vector atau
diagram cartesius, untuk menyajikan konsep penjumlahan
bilangan pecahan yang tidak sejenis digunakan gambar atau
model.
Macam-macam
Macam-macam pendekatan
pendekatan
berdasarkan materi
1. Pendekatan materi
berdasarkan
1. Pendekatan
deduktif
deduktif
Pendekatan deduktif merupakan proses
penalaran yang bermula dari keadaan
umum ke keadaan khusus sebagai
pendekatan pengajaran yang bermula
dengan menyajikan aturan,prinsip
umum dan diikuti dengan contoh
contoh khusus atau penerapan aturan,
prinsip umum ke dalam keadaan
khusus. Yang termasuk dalam
pendekatan Deduktif yaitu :
1. Pendekatan RME (Realistic Mathematic 2. Pendekatan konsep
Education)
RME Pendekatan
Pendekatan konsep
konsep adalah
adalah pendekatan
pendekatan yang
yang mengarahkan
mengarahkan
RME atau
atau pendekatan
pendekatan Realistik
Realistik adalah
adalah pendekatan
pendekatan pembelajaran
pembelajaran peserta
yang
yang menggunakan masalah sehari- hari
menggunakan masalah sehari- hari sebagai
sebagai sumber
sumber peserta didik meguasai konsep secara benar dengan
didik meguasai konsep secara benar dengan
tujuan
tujuan agar
agar tidak
tidak terjadi
terjadi kesalahan
kesalahan konsep
konsep (miskonsepsi).
(miskonsepsi).
inspirasi
inspirasi dalam
dalam pembentukan
pembentukan konsep
konsep dan
dan mengaplikasikan
mengaplikasikan Konsep
Konsepadalah
adalah klasifikasi
klasifikasiperangsang
perangsangyang
yangmemiliki
memiliki ciri-
ciri-
konsep-
konsep- konsep
konsep tersebut
tersebut atau
atau bisa
bisa dikatakan
dikatakan suatu
suatu
pembelajaran ciri
ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan mental
tertentu yang sama. Konsep merupakan mental yang
yang
pembelajaran matematika yang berdasarkan pada
matematika yang berdasarkan pada hal-
hal- hal
hal diperoleh
nyata diperolehdari
daripengamatan
pengamatandan dan pengalaman.
pengalaman.
nyata atau
atau real
real bagi
bagi siswa
siswa dan
dan mengacu
mengacu pada
pada konstruktivis
konstruktivis
sosial..
sosial

Langkah-langkah
Langkah-langkahpendekatan
pendekatankonsep
konsep::
Langkah-langkah
Langkah-langkahRME
RME:: Tahap enaktik
Tahap enaktik
Langkah
Langkah1:1:Memahami
Memahamimasalah
masalahkontekstual
kontekstual Tahap
Tahapsimbolik
simbolik
Langkah
Langkah 2: Menjelaskanmasalah
2: Menjelaskan masalahkontekstual
kontekstual Tahap ikonik
Tahap ikonik
Langkah
Langkah33::Menyelesaikan
Menyelesaikanmasalah
masalah
Langkah
Langkah44::Membandingkan
Membandingkanjawaban
jawaban
Langkah 5: Menyimpulkan
Langkah 5: Menyimpulkan

3. Pendekatan spiral
Pada
Pada pembelajaran
pembelajaran matematika
matematika yang
yang menggunakan
menggunakan pendekatan
pendekatan spiral,
spiral, suatu
suatu konsep
konsep tidak
tidak diajarkan
diajarkan dari
dari awal
awal sampai
sampai akhir
akhir secara
secara
sebagian-sebagian, berulang-ulang, atau dalam selang waktu yang terpisah-pisah. Tetapi dalam pembelajaran, mula-mula
sebagian-sebagian, berulang-ulang, atau dalam selang waktu yang terpisah-pisah. Tetapi dalam pembelajaran, mula-mula konsep konsep
tersebut
tersebut dikenalkan
dikenalkan dengan
dengan cara
cara dan
dan dalam
dalam bentuk
bentuk sederhana
sederhana yang
yang makin
makin lama
lama makin
makin kompleks
kompleks dandan dalam
dalam bentuk
bentuk abstrak.
abstrak. Pada
Pada
akhirnya
akhirnya digunakan bentuk umum dalam matematika, diantara selang waktu yang terpisah itu diberikan konsep-konseplain
digunakan bentuk umum dalam matematika, diantara selang waktu yang terpisah itu diberikan konsep-konsep lain
Macam-macam
Macam-macam pendekatan
pendekatan
berdasarkan materi
2. Pendekatan materi
berdasarkan
2. Pendekatan
induktif
induktif
Pendekatan induktif menekanan pada
pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan
tersebut. Metode ini sering disebut
sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum.
1. Pendekatan Open-Ended Problem

Menurut
Menurut Suherman
Suherman dkk dkk (2003;
(2003; 123)123) problem
problem yang yang
diformulasikan
diformulasikan memiliki
memiliki multijawabanyang
multijawabanyang benar benar disebut
disebut
problem
problem tak
tak lengkap
lengkap atau
atau disebut
disebut juga
juga Open-Ended
Open-Ended
problem
problem atau soalterbuka. Siswa yang dihadapkan dengan
atau soalterbuka. Siswa yang dihadapkan dengan
Open-Ended
Open-Ended problem,
problem, tujuantujuan utamanya
utamanya bukan bukan
untukmendapatkan
untukmendapatkan jawaban
jawaban tetapi
tetapi lebih
lebih menekankan
menekankan
pada
pada cara
cara bagaimana
bagaimana sampai
sampai padapada suatujawaban.
suatujawaban.
Dengan
Dengan demikian bukanlah hanya satu
demikian bukanlah hanya satu pendekatan
pendekatan
atau
atau metode
metode dalammendapatkan
dalammendapatkan jawaban,
jawaban, namun
namun Langkah-langkah
Langkah-langkahpembelajaran
pembelajaranOpen
Openended
ended
beberapa
beberapa atau banyak.Sifat “keterbukaan” dari suatu
atau banyak.Sifat “keterbukaan” dari suatu  Pembelajran
Pembelajran diawali dengan penyampaian
diawali dengan penyampaian tujuantujuan
masalahdikatakan
masalahdikatakan hilang
hilang apabila
apabila hanya
hanya ada
ada satu
satu cara
cara dalam
dalam pembelajaran
pembelajaran dan pemberian motivasi kepada
dan pemberian motivasi kepada siswa
siswa
menjawab
menjawabpermasalahan
permasalahanyangyangdiberikanatau
diberikanatauhanya
hanyaadaadasatu berupa
satu berupa masalah
masalah yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan kehidupan
kehidupan
jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut. sehari-hari
jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut. sehari-harisiswa.
siswa.
 Penyajian
Penyajianmasalah
masalahterbuka.
terbuka.
 Pengerjaan
Pengerjaanmasalah
masalahterbuka
terbukasecara
secaraindividu
individu
 Diskusi kelompok tentang masalah terbuka.
Diskusi kelompok tentang masalah terbuka.
 Presentasi
Presentasihasil
hasildiskusi
diskusikelompok.
kelompok.
 Siswa
Siswa bersama guru
bersama guru menyimpulkan
menyimpulkan atau atau membuat
membuat
ringkasan
ringkasan singkat
singkat tentang
tentang konsep
konsep atauatau ide-ide
ide-ide yang
yang
terdapat pada permasalahan yang diajukan.
terdapat pada permasalahan yang diajukan.
MACAM-MACAM
MACAM-MACAM PENDEKATAN
PENDEKATAN
DILIHAT
DILIHAT DARI
DARI SUDUTSUDUT PANDANGNYA
PANDANGNYA
Teacher Centered
01 Approach
Adalah Pendekatan yang berpusat pada Guru.Jadi pada Teacher Centered Approach ini guru
menerangkan semua materi kepada siswa.Pada Pendekatan ini yang termasuk dalam
Student Centered Approach, contohnya yaitu :

 Pendekatan Konstektual
Pendekatan konstektual merupakan suatu konsep belajar dimana
gurumenghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas dan
mendorong siswa membuatmembuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalamkehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
02 Student Centered
Approach
Adalah Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pada Pendekatan ini ada 2
pendekatan yang termasuk dalam Student Centered Approach, yaitu :
 Pendekatan Kontruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah teori belajar dimana teori ini  Pendekatan Saintific
berpusat pada siswa. Dalam penerapan teori ini, siswa adalah Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang
objek utama pada proses pembelajaran. Konstruktivisme dirancang sedemikian rupa agarpeserta didik secara aktif
menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran (student center). mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan, dan lainnya
melaluitahapan mengamati , menanya, menalar, mencoba, dan
menbentuk jejaring untuk semua mapel.

 Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil.Pada pendekatan ini peserta
didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatanini penting untuk melatih daya pikir atau
mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik.
b.
b. Pendekatan
Pendekatan metadologik
metadologik
Pendekatan metodologik pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum. Di dalam
pendekatan pembelajaran mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Macam-macam
Macam-macam pendekatan
pendekatan
Metodologik
Metodologik
1.
1. Pendekatan
Pendekatan 2.
2. Pendekatan
Pendekatan
induktif
induktif deduktif
deduktif
pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal Sebaliknya, dari suatu aturan (definisi, teorema) yang
dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudiandapat bersifat umum dilanjutkan dengan contoh disebut
disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan pendekatan deduktif. pendekatan deduktif adalah cara
Penyajian bahan pelajaran dari contoh-contoh yang bersifat berfikir dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang
khusus, kemudian siswa dituntut untuk membuat kesimpulan bersifat khusus.
disebut pendekatan induktif
Langkah-langkah Pendekatan Deduktif Menurut Sagala (2010:76)
Menurut Sagala (2010:77) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam model langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan
pembelajaran dengan pendekatan induktif yaitu: deduktif dalam pembelajaran adalah
• Memilih dan mementukan bagian dari pengetahuan (konsep, aturan umum, • Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan
prinsip dansebagainya) sebagai pokok bahasan yang akan diajarkan. dengan pendekatan deduktif,
• Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, prinsip atau aturan umum itu • Guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap
sehinggamemungkinkan siswa menyusun hipotesis (jawaban sementara) yang dengan definisi dan contoh-contohnya,
bersifat umum. • Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat
• Kemudian bukti-bukti disajikan dalam bentuk contoh tambahan menyusun hubungan antarakeadaan khusus dengan aturan
dengan tujuanmembenarkan atau menyangkal hipotesis yang dibuat siswa. prinsip umum,
• Kemudian disusun pernyataan tentang kesimpulan misalnya berupa aturan • Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak
umum yangtelah terbukti berdasarkan langkah-langkah tersebut, baik dilakukan kesimpulan bahwa keadaankhusus itu merupakan gambaran dari
oleh guru atau oleh siswa. keadaan umum.
2. Pendekatan formal & 3. Pendekatan Analitik &
pendeatan informal pendekatan Sintetik
Informal berarti tidak menurut aturan resmi Analitik adalah cara mengerjakan proses matematika
dalam prosedur matematis, sedangkan dimulai dari hal-hal yang diketahui, sebaliknya
formal adalah bersifat matematis, pendekatan sintetik dimulai dengan
melalui jalur-jalur logis, sistematis, dan menjabarkan hal yang ditanyakan.
menggunakan kaidah aksiomatis
(definisi, aksioma, atau teorema).

4. Pendekatan pemecahan
masalah
pendekatan pemecahan masalah adalah Langkah-langkah Pemecahan Masalah Secara garis besar
pendekatan tang digunakan dalam strategi pemecahan masalah mengacu kepada
mempelajari suatu ilmu pengetahuan model empat-tahap pemecahan masalah yang diusulkan
dengan maksud mengubah keadaan oleh George Polya sebagai berikut.
yang actual menjadi suatu keadaan, • Memahami masalah
seperti yang kita kehendaki dengan • Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
memperhatikan prosedur pemecahan • Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua
yang sistematis.. • Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
Penerapan
pendekatan
pada
pembelaja
ran
matematik
a
Penerapan
Penerapan Pendekatan
Pendekatan Kontekstual
Kontekstual
Penerapkan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan pembelajaran matematatika yaitu kontruktivisme,
inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata yang dilakukan melalui
pembelajaran materi bangun ruang, yakni sebagai berikut:

• Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif peserta
didik berdasarkan pengalamannya. Guru sedikit menjelaskan apaitu bangun ruang, memberikan contoh macam-macam
bangun ruang ,sifat-sifat bangun ruang, rumus, unsur-unsur, dan konsep-konsep lain yang terdapat pada bangun ruang.
• Inkuiri : Guru meminta murid untuk memberikan contoh-contoh benda yang mirip dengan macam-
macam bangun ruang yang ada disekitar lingkungan sekolah, dan gurumeminta peserta didik untuk mencari unsur-
unsur, rumus dan sifat yang ada pada bendaberbentuk bangun ruang tersebut.
• Bertanya, guru memberikan kesempatan muridnya untuk bertanya seputar materi bangun ruang.
• Masyarakat belajar, Guru memberikan muridnya kesempatan untuk berdiskusi dengantemannya atau bertanya dengan
keluarga dan lingkungan sekitar.
• Kemudian pemodelan, Guru memberikan suatu alat peraga untuk membangunpemahaman konsep materi
bangun ruang, dan memotivasi siswa untuk berperan aktifdalam kegiatan pembelajaran.
• Refleksi, guru mejelaskan kembali dan memberikan kesimpulan atas apa saja yang telahdipelajari pada materi bangun
ruang.
• Penilaian nyata, guru mengumpulkan berbagai informasi dan data tentang perkembangan belajar yang dilakukan
peserta didik. Kemudian guru memahami seberapa besar perkembangan peserta didik dalam belajar bangun
ruang dengan memberikan latihan soalatau dengan pekerjaan rumah.
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan Kontruktivisme
Kontruktivisme
Penerapan Berikut contoh penerapan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran matematika :
konstruktivistik ● Kompetensi : Memahami konsep bilangan bulat
terbagi menjadi 4 ● Motivasi : anak-anak, kalian tentu masih ingat pada waktu di TK dulu pernah belajar tentangbilangan, angakat
aspek yaitu: tangan! (diharapkan semua atau sebagian besar anak mengangkat tangannyamasingmasing. Baik sekali, B/I
 Perencanaan sangat senang karena ternyata kalian ingin dan senang belajaragar kelak bias jadi anak yang pandai.
kegiatan ● Kemudahan/Fasilitas : Setiap anak memperoleh satu kotak berisi seperangkat alat peraga untukbilangan bulat.
 Strategi dalam Selain itu mereka mendapat arahan atau petunjuk dari guru.
● Aktivitas : isi oval macam benda pada kertas-kertas yang baru kalian terima dengan satu macambenda yang
kelas
kalian ambil dari kotak kalian,yang banyaknya sesuai dengan bilangan yang terteradiatasnya.
 Kegiatan siswa
● Interaksi : diskusi/bicarakan dengan temanmu apakah jawabanmu sudah benar atau belum
 Teknik mengajar
● Monitoring : guru berkeliling melihat apakah anak bekerja sesuai dengan yang diberikan,memberi
bantuan seperlunya kepada siswa yang melakukan kesalahan, atau
mengalamikemacetan.Karmawati, Penerapan Pendekatan
● Pengecekan : guru meminta satu atau dua siswa menampil jawaban yang benar di
papan,memberi peluang siswa yang lain untuk memberi tanggapan atau mengajukan pertanyaan.
● Pemantapan : guru mereview bahan yang baru dipelajari
● Penilaian :tes dan non tes meliputi keaktifan, penyelesaian tugas dilakukan selama dan akhirpembelajaran
Penerapan Pendekatan Deduktif

Contoh
Contohpendekatan
pendekatandeduktif
deduktifadalah
adalahsebagai
sebagaiberikut:
berikut:
•• Seorang
Seorang guru
guru memberikan
memberikan materi
materi tentang
tentang volume
volume
balok kepada siswa.
balok kepada siswa.
•• Pada
Pada awal
awal pembelajaran
pembelajaran guruguru memberikan
memberikan definisi
definisi dan
dan
konsep mengenai balok dan rumus volume
konsep mengenai balok dan rumus volume balok.balok.
•• Kemudian
Kemudian guru
guru menerapkan
menerapkan rumus
rumus volume
volume tersebut
tersebut pada
pada Penerapan Pendekatan induktif
beberapa contoh soal.
beberapa contoh soal.
•• Selanjutnya
Selanjutnya gurumemberikan
gurumemberikan beberapa
beberapa tugas
tugas kepada
kepada siswa
siswa
yang
yangsesuai
sesuaicontoh
contohyang
yangtelah
telahdiberikan.
diberikan.TT Contoh
Contohpendekatan
pendekataninduktif
induktifadalah
adalahsebagai
sebagaiberikut
berikut::
•• ugas
ugas ini
ini bertujuan
bertujuan untuk
untuk mengukur
mengukur pemahaman
pemahaman siswasiswa •• Seorang
Seorang guru memberikan materi mengenai bangun
guru memberikan materi mengenai bangun datar
datar
mengenai materi yang telah disampaikan.
mengenai materi yang telah disampaikan. persegi panjang.
persegi panjang.
•• Diawal
Diawal pembelajaran
pembelajaran guru guru menyuruh
menyuruh siswasiswa untuk
untuk
membuat
membuat persegi panjang dengan menggunakan alat
persegi panjang dengan menggunakan alat
peraga
peragaberupa
berupakertas.
kertas.
•• Siswa
Siswa dituntut
dituntut untuk
untuk membentuk
membentuk kertas
kertas tersebutmenjadi
tersebutmenjadi
sebuah bangun persegi panjang.
sebuah bangun persegi panjang.
•• Siswa
Siswa diperintah
diperintah untuk
untuk berdiskusi
berdiskusi tentang
tentang sifat
sifat –sifat
–sifat
bangun persegi panjang.
bangun persegi panjang.
•• Kemudian
Kemudian pada
pada akhir
akhir pembelajaran
pembelajaran siswa
siswa dan
dan guru
guru sama
sama
–sama
–sama saling menyimpulkan mengenai sifat – sifat
saling menyimpulkan mengenai sifat – sifat
bangun
bangunpersegi
persegipanjang.
panjang.
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan spiral
spiral
Agar kegiatan belajar dengan menggunakan teknik spiral dapat Contoh pendekatan spiral :
berjalan secara tepat guruharus menggunakan langkah-langkah, adapun Ketika kita mengajarkan di tingkat SD yang
perlu mereka ketahui adalah bilangan bulat,
langkah-langkah penggunaan teknik pembelajaran spiral dalam
ganjil, genap dinyatakan secara konkret
pembelajaran yaitu sebagai berikut: intuitif. Ketika mereka duduk di SMP materi
• Guru menuliskan sebuah kata, misalnya kata ibu (sebagai subjek) atau bilangandi perdalam mengenaji jenis
dalampembelajaran operasi hitung bilangan campuran guru dapat menyajikan bilangn seperti bilangan irrasional,
operasi hitung campuranyang terdiri atas dua bilangan, misalnya 10 x 3 = …. bilangan kompleks dan sebagainya.
• Langkah berikutnya guru menambahkan sebuah frasa misalnya sedang Kemudian materi itu diperdlam lagi ketika
memasak (sebagai predikat) atau dalam pembelajaran operasi hitung bilangan mereka duduk di SMA, yakni tentang operasi
campuran, bilangan tersebut diperluas dengan satu bilangan lagi, misalnya 10 x berhubungan dengan defernsial dan integral,
3 + 4 = …. enggunaan bilangan dalam logaritma, limit dan
• Langkah selanjutnya guru menambahkan lagi sebuah kata misalnya nasi seterusnya.
(sebagai objek) atau dalam pembelajaran operasi hitung bilangan campuran,
bilangan tersebut diperluas dengansatu bilangan lagi, misalnya 10 x 3 + 4 : 2 =
…..
• Langkah terakhir, guru menambahkan lagi sebuah frasa misalnya di dapur
(sebagaiketerangan tempat) atau dalam pembelajaran operasi hitung bilangan
campuran bilangan tersebutdiperluas dengan satu bilangan lagi, misalnya 10 x 3
+ 4 : 2 – 15 = ….
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan pemecahan
pemecahan
masalah
masalah
● Memahami masalah. Langkah ini dimana membantu siswa menetapkan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal tersebut. Guru juga dapat memberikan pertanyan
kepada siswa dengan menggunakan pertanyaan: a) apa yang diketahui dari soal? Apa yang
ditanyakan soal? Apa saja informasi yang diperlukan?, bagaimana penyelesaiannya?. Dengan
pertanyaan tersebut membant siswa dalam memahami soal.
● Merencanakan masalah. Pada langkah ini siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi
strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai dengan permasalahan tersebut, setiap orang
mempunyai strategi berbeda untuk menyelesaikan masalah.
● Menyelesaikan masalah. Langkah ini siswa menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi yang
telah dipilih. Penelitian ini memfokuskan kepada langkah ketiga ini dimana akan diketahui
gambaran strategi yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah.
● Memeriksa kembali. Setelah mengerjakan soal siswa mengecheck kembali hasil jawabannya,
bisa denga meneliti kembali prosuder penyelesaiannya sehingga yakin dengan jawaban hasil
pengerjaannya.
Penerapan pendekatan
KONSEP
Langkah-langkah
Langkah-langkahmengajar
mengajardengan
denganpendekatan
pendekatankonsep
konsepmelalui
melalui33tahap
tahapyaitu:
yaitu:

Tahap
TahapPertama:
Pertama:Tahap
Tahapenaktik.
enaktik. Tahap
Tahapenaktik
enaktikdimulai
dimulaidari:
dari:
•• Pengenalan benda konkret.
Pengenalan benda konkret.
•• Menghubungkan
Menghubungkandengan
denganpengalaman
pengalamanlama
lamaatau
atauberupa
berupapengalaman
pengalamanbaru.
baru.
•• Pengamatan, penafsiran tentang benda baru.
Pengamatan, penafsiran tentang benda baru.

Tahap
TahapKedua:
Kedua:Tahap
Tahapsimbolik.
simbolik.Tahap
Tahapsimbolik
simboliksiperkenalkan
siperkenalkandengan:
dengan:
•• Simbol, Contoh
Contoh pendekatan
pendekatan konsep
konsep adalah
adalah sebagai
Simbol, lambang, kode, seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/)dll.
lambang, kode, seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/) dll. sebagai
•• Membandingkan berikut
berikut : Dalam suatu pembelajaran guru
: Dalam suatu pembelajaran guru akan
Membandingkan antara
antara contoh
contoh dan
dan non-contoh
non-contoh untuk
untuk menangkap
menangkap apakah
apakah akan
siswa mengajarkan
mengajarkan materi materi tentang
tentang ““ persamaan
siswacukup
cukupmengerti
mengertiakan
akanciri-cirinya.
ciri-cirinya. persamaan
•• Memberi lingkaran
lingkaranyang yangberpusat
berpusatdidiO(0,0)
O(0,0)“.“.
Memberinama,dan
nama,danistilah
istilahserta
sertadefenisi.
defenisi.
•• Pada
Pada awalawal pembelajaran
pembelajaran guru guru meemberikan
meemberikan
Tahap konsep
konsep dasar tentang rumus persamaan
dasar tentang rumus
Tahap Ketiga:
Ketiga: Tahap
Tahap ikonik.
ikonik. Tahap
Tahap ini
ini adalah
adalah tahap
tahap penguasaan
penguasaan konsep
konsep secara
secara persamaan
abstrak,seperti lingkaran
lingkaran yangyang berpusat
berpusat di
di O(0,0)
O(0,0) yaitu
yaitu x²
x² ++ y²
abstrak,seperti menyebut
menyebut nama,
nama, istilah,
istilah, defmisi,
defmisi, apakah
apakah siswa
siswa sudah
sudah mampu
mampu y²
mengatakannya. ==r².
r².
mengatakannya.
•• Siswa
Siswa tidak
tidak diberikan
diberikan penjelasan
penjelasan atau
atau proses
proses
perolehan rumus tersebut.
perolehan rumus tersebut.
•• Guru
Guru langsung
langsung memberikan
memberikan konsep
konsep dasarnya
dasarnya
saja.
saja.
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan PROSES
PROSES
Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Proses pada materi bola :
1. Pendahuluan
Menyiapkan fisik dan mental anak didik untuk menerima bahan pelajaran baru dengan cara:
• Mengulang bahan pelajaran yang lalu yang mempunyai hubungan dengan bahan yang akan dipelajari.
• Mengajukan pertanyaan umum sehubungan dengan bahan pelajaran baru untuk membangkitkan minat.

2.Pelaksanaan / Kegiatan Inti


• Siswa mengamati benda-benda yang berbentuk bola.
• Siswa mengelompokkan benda-benda yang berbentuk bola dengan yang bukan.
• Siswa menghitung keliling lingkaran dari jiplakan setengah bola.
• Siswa mengukur panjang lilitan tali pada permukaan bola.
• Siswa membandingkan panjang lilitan tali pada keliling lingkaran setengah bola dengan lilitan tali pada permukaan bola
• Siswa merumuskan masalah mengenai bola tersebut.
• Siswa merumuskan hipotesis tentang luas permukaan bola.
• Siswa melakukan percobaan untuk menemukan luas permukaan bola.
• Siswa mengumpulkan data yang diperoleh dari percobaan, menganalisa data tersebut dan membuat kesimpulan berupa rumus luas
permukaan bola.
• Siswa mempresentasikan hasil percobaannya kepada teman sekelasnya. Agar pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses ini berjalan dengan baik dan dapat memantapkan pengetahuan yang didapat, untuk tahap pelaksanaan/kegiatan
inti ini siswa akan dibimbing dengan menggunakan LKS (dapat dilihat di lampiran)

3. Penutup
• Mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan dan merumuskan hasil yang diperoleh melalui kegiatan tersebut.
• Mengadakan tes akhir.
• Memberikan tugas-tugas lain
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan open-ended
open-ended
Langkah-langkah yang diambil oleh guru dalam pembelajaran dalam pendekatan
Open-Ended adalah :
● Menghadapkan siswa pada problem terbuka dengan menekankan pada bagaimana siswa sampai pada sebuah solusi
● Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkontruksi permasalahannyasendiri
● Membiarkan siswa memecahkan masalah dengan berbagai penyelsaian dan jawaban yang beragam
● Meminta siswa untuk menyajikan temuannya

Contoh pendekatan open-ended Permasalahan ini mencakup topik


Dalam suatu keadaan guru membuat soal yang dibagi menjadi dua masalah. Kelompok A fungsi linear. Tujuan
membahas masalah grafik dan tabel, sedangkan kelompok B membahas masalah bentuk pembelajarannya adalah membantu
aljabar yang menyatakan fungsi. siswa mengintegrasikan apa yang
KELOMPOK A telah ia pelajari mengenai fungsi
tabel 2.3: Tabel Fungsi
linear. Soal terbuka seperti ini
x -3 -2 -1 0 1 2 3 disajikan dengan maksud guru dapat
y 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 mengemukakan permasalahan dalam
format sederhana sehingga dapat
KELOMPOK B direspon siswa dengan cepat.
(a) y = 2/3 x (b) y = x (c) y = 2x + 1 (d) y = x2
(e) y = 1/x (f) y = x + 2 (g) y = ½ x – 1
Penerapan pendekatan
SAINTIFIK
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan scientific
scientific dalam
dalam pembelajaran
pembelajaran Matematika
Matematikapada
pada materi
materiPola
PolaBilangan
Bilanganadalah
adalahsebagai
sebagaiberikut
berikut::

1.1.Mengamati
Mengamati 4.4.Menalar/Mengasosiasi
•• Mencermati Menalar/Mengasosiasi
Mencermati permasalahan
permasalahan sehari-hari
sehari-hari yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan •• Menganalisis
Menganalisis penggunaan
penggunaan pola pola bilangan
bilangan dalam
dalam permasalahan
permasalahan
pola
pola bilangan. Seperti menentukan pola selanjutnyadari
bilangan. Seperti menentukan pola selanjutnya darideretan
deretan sehari-hari
sehari-hari
bola,
bola,kursi,
kursi,stik,
stik,atau
ataupola
polavisual
visuallainnya. •• Mengganalisis
lainnya. Mengganalisisgeneralisasi
generalisasipola
polauntuk
untukmenyelesaikan
menyelesaikanmasalah
masalah
2.2.Menanya •• Menganalisis
Menanya
•• Menanya Menganalisis pola bilangan, barisan dan
pola bilangan, barisan dan jumlah
jumlah barisan
barisan
Menanyatentang
tentangpenggunaan
penggunaanpolapoladalam
dalamkehidupan
kehidupansehari-hari.
sehari-hari. berdasarkan
berdasarkanhasil
hasilpengamatan
pengamatan
•• Menanya
Menanya tentang konsep pola bilangan. Misal:
tentang konsep pola bilangan. Misal: bagaimana •• Menganalisis
bagaimana Menganalisisaturan
aturandan
dankriteria
kriteriasuatu
suatubarisan
barisan
menerapkan memprediksi,
memprediksi, kejadian,
kejadian, peristiwa
peristiwa berikutnya •• Menganalisis
menerapkan berikutnya Menganalisis bentuk umum suatupola
bentuk umum suatu polake-n
ke-n
berdasar
berdasarpola
polayang yangteramati? •• Menganalisis
teramati? Menganalisisbentuk
bentukumum
umumpenjumlahan
penjumlahanhingga
hinggapola
polake-n
ke-n
3.3.Mengumpulkan
Mengumpulkaninformasi
informasi 5.5.Mengomunikasikan
•• Menggali Mengomunikasikan
Menggali informasi
informasi tentang
tentang penggunaan
penggunaan polapola dalam
dalam kehidupan
kehidupan •• Menyajikan
Menyajikan secara
secara tertulis
tertulis atau
atau lisan
lisan hasil
hasil pembelajaran,
pembelajaran, apa
apa
sehari-hari yang
sehari-hari
•• Menggali yang telah dipelajari, keterampilan atau materiyang
telah dipelajari, keterampilan atau materi yangmasih
masihperlu
perlu
Menggali informasi
informasi tentang
tentang pola
pola bilangan,
bilangan, pola
pola geometris
geometris ditingkatkan,
ditingkatkan, atau
atau strategi
strategi atau
atau konsep
konsep baru
baru yang
yang ditemukan
ditemukan
berdasarkan data yang disediakan
berdasarkan data yang disediakan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pola bilangan
•• Menggali berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pola bilangan
Menggali informasi
informasi aturan
aturan dari
dari barisan
barisan bilangan
bilangan dan
dan barisan
barisan •• Memberikan
Memberikan tanggapan
tanggapan hasil
hasil presentasi
presentasi meliputi
meliputi tanya
tanya jawab
jawab
geometris berdasarkan data yang disediakan.
geometris berdasarkan data yang disediakan. untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan
untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan
tambahan
tambahan informasi
informasi atau atau melengkapi
melengkapi informasi
informasi ataupun
ataupun
tanggapan lainnya
tanggapan lainnya
Penerapan
Penerapan pendekatan
pendekatan REALISTIK
REALISTIK
Implementasi pembelajaran matematika realistik, berikut ini diberikan contoh
pembelajaran pecahan di sekolah dasar (SD).
• Pecahan di SD diinterpretasi sebagai bagian dari keseluruhan. Interpretasi ini mengacu pada
pembagian unit ke dalam bagian yang berukuran sama.
• Dalam hal ini sebagai kerangka kerja siswa adalah daerah, panjang, dan model volume.
Bagian dari keseluruhan juga dapat diinterpretasi pada ide pempartisian suatu himpunan dari
objek diskret. Dalam pembelajaran, sebelum siswa masuk pada sistem formal, terlebih
dahulu siswa dibawa ke “situasi” informal. Misalnya, pembelajaran pecahan dapat diawali
dengan pembagian menjadi bagian yang sama (misalnya pembagian kue) sehingga tidak
terjadi loncatan pengetahuan informal anak dengan konsep-konsep matematika (pengetahuan
matematika formal).
• Setelah siswa memahami pembagian menjadi bagian yang sama, baru diperkenalkan
istilah pecahan. Ini sangat berbeda dengan pembelajaran konvensional (bukan
matematika realistik) di mana siswa sejak awal dicekoki dengan istilah pecahan dan
beberapa jenis pecahan.
• Jadi, pembelajaran matematika realistik diawali dengan fenomena, kemudian siswa dengan
bantuan guru diberikan kesempatan menemukan kembali dan mengkonstruksi konsep
sendiri. Setelah itu, diaplikasikan dalam masalah sehari-hari atau dalam bidang lain
TERIMA
H KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai