Oleh:
SULASTRI
NIM: 113421119
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian Pada Program
Studi S1 Pendidikan Bidan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes)
Hamzar Lombok Timur
Oleh:
SULASTRI
NIM: 113421119
ii
iii
iv
v
vi
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Tentang
Status Gizi Dengan Kejadian Stunting Di Desa Lendang Ara
Wilayah Kerja Puskesmas Wajageseng
ABSTRAK
1
Mahasiswa Kebidanan, Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Hamzar
2
Dosen S1 Pendidikan Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
3
Dosen S1 Pendidikan Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
vii
Relationship Level of Education and Knowledge About
Nutritional Status with Stunting Incidents in Lendang Ara Village
Work Area of the Wajageseng Health Center
ABSTRACT
1
Midwifery Student, Hamzar Health Sciences College
2
Lecturers of Midwifery Education S1, Hamzar Health Sciences College
3
Lecturers of Midwifery Education S1, Hamzar Health Sciences College
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan Skripsi
dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan
Tentang Status Gizi Dengan Kejadian Stunting di Desa Lendang
Ara Wilayah Kerja Puskesmas Wajageseng”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
kebidanan (S.Keb) pada Program Studi S1 Pendidikan Bidan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan HAMZAR Lombok Timur.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus
kepada:
1. Drs. H. Muh. Nagib, M.Kes selaku Dekan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) HAMZAR Lombok Timur yang telah memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian.
2. Eka Faizaturrahmi, S. ST., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Program Studi S1
Pendidikan Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatab (STIKES) HAMZAR
Lombok Timur yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menyelesaikan propasl ini.
3. Eka Mustika Yanti, S. ST, M.Psi selaku dosen pembimbing I saya yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi ini
sehingga saya mampu menyusun usulan penelitian ini dengan baik dan
menyelesaikannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
4. Siti Naili Ilmiyani, SST, M. Keb selaku dosen pembimbing II saya yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi ini
sehingga saya mampu menyusun usulan penelitian ini dengan baik dan
menyelesaikannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan
5. Dwi Wirastri, S.Tr. Keb., M.Kes selaku dosen Penguji saya yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi ini
sehingga saya mampu menyusun usulan penelitian ini dengan baik dan
menyelesaikannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
6. Usman Nawawi, S.Kep, selaku Kepala Puskesmas Wajageseng yang telah
memberikan dukungan dalam proses penyusunan Skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staff Program Studi S1 Pendidikan Bidan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan HAMZAR Lombok Timur yang telah memberikan bantuan
selama menyusun Skripsi ini.
8. Semua keluarga yang telah memberikan doa restu kepada saya demi
kelancaran proses pendidikan yang sedang ditempuh.
9. Sahabat Alih Jenjang Kebidanan Program Studi Pendidikan S1 Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan HAMZAR Lombok Timur yang telah saling
membantu kelancaran pembuatan isi Skripsi ini.
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberi kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan Skripsi
ini. Saya sadari bahwa Skripsi ini jauh dari sempurna, namun saya berharap
kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN........................................ i
HALAMAN PRASYARAT............................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................ iv
ABSTRAK.......................................................................... v
KATA PENGANTAR........................................................ vi
DAFTAR ISI....................................................................... vii
DAFTAR TABEL.............................................................. viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................... x
BAB I PENDAHULUAN................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah gizi anak. Kekurangan gizi pada usia dini akan meningkatkan angka
kematian bayi dan anak. Salah satu masalah gizi pada anak yaitu stunting
anak. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan
pertumbuhan sebagai dampak dari rendahnya status gizi dan kesehatan pada
faktor penyakit dan asupan zat gizi. Kedua faktor ini berhubungan dengan
faktor pola asuh, akses terhadap makanan, akses terhadap layanan kesehatan
dan sanitasi lingkungan. Namun, penyebab dasar dari semua ini adalah
terdapat pada level individu dan rumah tangga tersebut, seperti tingkat
Pada tahun 2017, lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal
dari Asia (55%) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika.
Dari 83,6 juta balita stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal dari Asia
Selatan (58,7%) dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah (0,9%). Data
(Pusdatin, 2018).
penurunan pada tahun 2016 menjadi 27,5%. Namun prevalensi balita pendek
kembali meningkat menjadi 29,6% pada tahun 2017. Prevalensi balita sangat
pendek dan pendek usia 0-59 bulan di Indonesia tahun 2017 adalah 9,8% dan
juga mengalami penurunan dari 48,3% (2010) menjadi 45,3% (2013). Per
Barat 36,1%, Lombok Timur 35,1%, daan Sumbawa barat 32,6% (Riskesdas,
2018).
masih kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai kesehatan dan gizi
dan perkembangan anak di masa depan. Deteksi dini yang dapat dilakukan
terhadap masalah gizi anak terutama stunting yaitu dengan pemantauan gizi
balita setiap bulan kemudian akan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS).
berfokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai sejak
dalam kandungan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).
Tahun 2020 tentang hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan
Gianyar, didapatkan bahwa hasil uji statistik (chi square) didapatkan p value
adalah 0,001 yang berarti p value < α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan
kejadian stunting anak. Hasil analisis juga menunjukkan nilai Odds Ratio
(OR) yaitu sebesar 4,846 dan 95% CI (1,882- 12,482) artinya bahwa ibu
anaknya mengalami stunting sebesar 4,8 kali lebih besar dibandingkan ibu
stunting di desa Lendang Ara, yaitu jumlah balita yang mengalami stunting
di Desa Lendang Ara sebanyak 110 balita dari total balita umur 0-59 bulan
Wajageseng.
xviii
B. Rumusan Masalah
Tentang Status Gizi Dengan Angka Kejadian Stunting di Desa Lendang Ara
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Wajageseng.
2. Tujuan Khusus
Stunting.
Puskesmas Wajageseng.
xix
Puskesmas Wajageseng
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Stunting.
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
manusia yang utuh lahir dan batin cerdas, sehat, dan berbudi pekerti
seluruh potensi diri siswa (tarbiyah). Jadi guru bukan sekedar seorang
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar
beserta lingkungannya.
1) Fungsi Pendidikan
2019).
2) Tujuan Pendidikan
citakan (idealitas).
terintegrasi.
c. Jenjang Pendidikan
perguruan tinggi.
d. Jalur Pendidikan
1) Pendidikan formal
2) Pendidikan nonformal
3) Pendidikan informal
2. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
1) Tingkat Pendidikan
kesehatan reproduksinya.
2) Informasi
3) Budaya
4) Pengalaman
c. Penilaian Pengetahuan
Keterangan :
p = Skor pengetahuan
f =
n = Jumlah pertanyaan
xxx
3. Status Gizi
konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut,
atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler
gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu yang lama disebut gizi
xxxi
salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan gizi lebih
menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB). Untuk menilai status gizi balita, angka
berat badan dan tinggi badan anak yang telah di ukur dikonversikan ke
antropometri anak balita yang telah di tetapkan oleh WHO pada 2005.
Tabel 2.1.
Kategori Status Gizi Balita ( Menurut Kemenkes RI, 2011)
atau kronis. Seperti: kemiskinan, perilaku hidup yang tidak sehat, dan
pola asuh/ pemberian makan yang kurang baik sejak anak dilahirkan
(2017) adalah:
4. Stunting
1. Definisi Stunting
dari kekurangan gizi yang kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
pada masa awal setelah bayi lahir. Tetapi, kondisi stunting baru nampak
setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek dan sangat pendek adalah
balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut
dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Lebih dari sepertiga
Gambar 2.1 Gambaran Anak Normal dan Anak Stunting (Charles, W. 2014).
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun
2014).
dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu
0-6 bulan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, dan
minuman.
semakin menurun dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013 dan anak
pembelajaran dini yang berkualitas (baru 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun
minum bersih.
wanita usia subur 15-49 tahun, baik hamil maupun tidak hamil.
xxxvi
waktu yang singkat. Faktor lain seperti keberagaman pangan baik zat
3. Epidemiologi Stunting
nasional pada balita adalah 37,2% yang terdiri dari sangat pendek
sebesar 18% dan pendek 19,2%. Angka nasional ini meningkat dari
stunting turun dari 37,2% menjadi 30,8%. Akan tetapi berasarkan dat
lainnya seperi gizi kurang, kurus, dan gemuk. Prevalensi balita pendek
pada tahun 2017, angka tersebut di atas batasan yang ditetapkan WHO
xxxvii
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot, dan
tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
dengan standar dan hasilnya berada di bawah normal. Jadi, secara fisik
sangat mudah dilakukan namun juga sekaligus rawan terhadap bias dan
error data. Untuk menghindari bias dan error data maka hal yang perlu
5. Dampak Stunting
kekerdilan lebih berat menjelang usia dua tahun. Bila hal tersebut
terjadi, maka salah satu organ tubuh yang paling cepat mengalami
resiko adalah otak. Dalam otak terdapat sel-sel saraf yang sangat
dan berpikir selama proses belajar. Anak stunting pada usia dua tahun
nilai yang lebih rendah disekolah pada masa anak- anak (Bappenas,
2017).
Risiko tinggi munculnya penyakit dan disabilitas pada usia tua, serta
6. Pencegahan
menyusui 0-6 bulan, ibu menyusui 7-23 bulan, anak usia 0-6 bulan, dan
anak usia 7-23 bulan. Permasalahan gizi ini bisa diatasi ketika mereka
B. Kerangka Konsep
Pendidikan
Pengetahuan
Stunting
3. Pola Asuh
4. Akses Pelayanan
Kesehatan
5. Akses Air bersih
Keterangan:
yang diteliti
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point time approach),
(Notoatmodjo, 2018).
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
memiliki balita usia 0-59 bulan dengan kondisi Stunting yang bertempat
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 0-59
xlii
xliii
N
Rumus slovin n = 2
1+ N (e)
Keterangan:
N = Ukuran Populasi
110
n= 2
1+ 110(0,1)
110
n=
1+ 1,1
110
n= = 52,38 = 53 orang
2,1
a) Kriteria Inklusi
1) Ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan dengan kondisi stunting
2) Ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan yang tinggal di desa
berlangsung
b) Kriteria Eksklusi
xliii
xliv
Ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan dan tinggal di desa
1. Waktu Kegiatan
Maret 2023.
2. Tempat Kegiatan
Wajageseng.
D. Variabel Penelitian
Stunting
xliv
xlv
E. Defenisi Operasional
xlv
xlvi
F.
1. Instrumen Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
ini:
xlvi
xlvii
1. Pengolahan Data
a) Editing
isian data.
b) Coding
1) Tingkat Pendidikan :
SD = 1
SMP = 2
SMA = 3
xlvii
xlviii
Sarjana= 4
2) Pengetahuan
Baik = 1
Cukup = 2
Kurang = 3
3) Stunting
Sangat Pendek = 1
Pendek = 2
Normal = 3
c) Skoring
Memberikan skor pada data-data sekunder dan primer yang telah diberi
kode, dan selanjutnya memberikan nilai dan bobot pada data tersebut
1) Variabel pengetahuan
Benar :1
Salah :0
2) Variabel Stunting
d) Entry data
xlviii
xlix
pengolahan data.
e) Cleaning
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
diketahui. Data yang diperoleh akan diuji dengan Chi-square atau kai
adalah tidak ada nilai expected yang kurang dari 5. Jika syarat uji Chi-
square tidak terpenuhi, maka dapat dipakai uji alternatifnya yairu uji
xlix
l
H. Etika Penelitian
penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus
memahami prinsip – prinsip etika penelitian. Salah satu aspek penting dalam
beberapa etika dalam penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti sendiri,
antara lain:
2018).
subyek, tetapi peneliti akan memberi tandda atau kode secara khusus
(Notoatmodjo, 2018).
3. Kerahasiaan ( Confidentiality)
l
li
2018).
I. Alur Penelitian
Masyarakat Desa Lendang Ara
Wilayah kerja Puskesmas Pengajuan informed consent
Wajageseng
Pembagian Kuesioner
Pengumpulan Data
Hasil
li
lii
kuesioner dan anaknya diminta untuk diukur. Setelah itu peneliti mengumpulkan
data dari ibu yang mengisi kuesioner dan anak yang sudah diukur
lii
liii
BAB IV
A. Hasil
Desa Lendang Ara adalah salah satu desa yang merupakan wilayah
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
liii
liv
1. Laki-laki 26 49,05
2. Perempuan 27 50,94
Total 53 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dari 53 responden diketahui
Lendang Ara
Tabel 4.2
liv
lv
tentang status gizi di Desa Lendang Ara sebagian besar adalah dalam
5. Analisa Bivariat
lv
lvi
hal ini pendek yaitu sebanyak 19 orang (35,85%), dan paling sedikit
Kejadian Stunting
lvi
lvii
dalam hal ini sangat pendek yaitu sebanyak 16 orang (30,19%) dan
paling sedikit ibu dengan tingakt pengetahuan kurang tentang status gizi
memiliki balita stunting dalam hal ini pendek yaitu 1 orang (1,89%).
B. Pembahasan
1. Analisa Univariat
berdasarkan umur anak yaitu berada pada usia 3 tahun yaitu sebanyak
orang (50,94%).
stunting banyak terjadi pada balita kategori usia 13-38 bulan dan 29-
lvii
lviii
pada balita tersebut terjadi sebelum balita mencapai 13-38 bulan dan
lviii
lix
sehat dalam keluarga sehingga status gizi pada anak akan baik.
lix
lx
orang tua yang memiliki balita stunting di Desa Lendang Ara sebagian
ibu dalam menerima informasi tentang gizi dan kesehatan dari luar.
Ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah
lx
lxi
balita dengan status gizi yang normal. Ibu yang memiliki pengetahuan
(Notoatmodjo, 2018).
sampel (70.1%).
lxi
lxii
sebesar (60%).
lxii
lxiii
2. Analisa Bivariat
Lendang Ara
lxiii
lxiv
2013).
lxiv
lxv
lxv
lxvi
Kapuas
makanan.
Lendang Ara
dalam hal ini sangnat pendek yaitu sebanyak 16 orang (30,19%). Dari
lxvi
lxvii
Ara.
tentang gizi, sehingga hal ini akan berdampak pada tumbuh kembang
menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting pada anak balita yang
masa depan anak balita, sebaliknya pemberian ASI yang baik oleh ibu
lxvii
lxviii
<0,05.
akibatkan oleh pengetahuan ibu yang minim dan sikap kurang peduli
atau ketidakingintahuan ibu tentang gizi yang bersikap acuh tak acuh.
Prabwati, 2020).
lxviii
lxix
Anak yang stunting lebih banyak anak yang Pengetahuan Ibu yang
rendah. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0,000
akan tetapi hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab tingginya
lxix
lxx
C. Keterbatasan Penelitian
lxx
lxxi
BAB V
A. KESIMPULAN
(88,67%), dengan kategori umur sebagian besar adalah berada pada umur
Desa Lendang Ara diketahui bahwa sebagian besar pada kategori pendek
stunting dalam hal ini pendek yaitu sebanyak 19 orang (35,85%), dan
paling sedikit yaitu ibu dengan tingkat pendidikan SMA memiliki anak
stunting dalam hal ini sangat pendek pendek yaitu 2 orang (3,77%). Dari
lxxi
lxxii
balita stunting dalam hal ini sangat pendek yaitu sebanyak 16 orang
tentang status gizi memiliki balita stunting dalam hal ini pendek yaitu 1
B. SARAN
Wajageseng.
lxxii
lxxiii
masukan dan informasi yang dapat dijadikan referensi pada instansi terkait
lxxiii
lxxiv
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Vellim. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga
Dengan Kejadian Stunting dan Non-Stunting pada Remaja Putri di SMP
Negeri 1 Nguter Sukoharjo. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2017
Fuadiyah, Fikriyah. 2009. Penilaian Status Gizi Balita berdasarkan Berat Badan
terhadap Umur di Kecamatan Ciputat bulan September Tahun 2009.
Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Kemenkes RI. 2015. Panduan Pembinaan dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Tangga melalui Tim Penggerak PKK
Kemenkes RI. 2016. Situasi Balita Pendek, Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
lxxiv
lxxv
Notoatmodjo, S., 2018. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Nurjanah, Putri., 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan
Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun 2013. Surakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Pusat Data dan Informasi. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia.
Buletin Jendela Data dan Informasi. ISSN 2088-270X
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A.O, Rahman, F., dan Rosadi, D. 2016. Faktor
Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pendek Pada Anak Usia 6-
24 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx.
ISSN 1858-1196
Rahayu, Atika, dkk. 2018. Study Guide –Stunting Dan Upaya Pencegahannya
Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Cetakan ke-1 Tahun 2018. CV.
Mine. ISBN:978-602-52833-1-4.
Sujana, I Wayan Cong. 2019. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. ADI
WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar. Volume. 4, Nomor 1 April 2019
ISSN: 2527-5445
Supariasa, dkk. 2015. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Supariasa, I.D.N., Bakri, B. and Fajar, I. (2012) Penilaian Status Gizi, 2nd
edition, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
lxxv
lxxvi
lxxvi
lxxvii
MOHON PARTISIPASI
Lombok Tengah,
………….2022
Peneliti
Sulastri
lxxvii
78
Yth,
Bapak dan ibu
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan
dan pengetahuan tentang status gizi dengan angka kejadian stunting di Desa
Lendang Ara Wilayah Kerja Puskesmas Wajageseng.
Pada penelitian ini yang saya melakukan pemeriksaan tinggi dan berat
badan anak untuk mengetahui stunting dan dimasukan ke dalam kriteria inklusi.
selanjutnya saya melihat status gizi pada keluarga subjek. Pada lazimnya
penelitian ini tidak akan menimbulkan hal-hal yang berbahaya bagi Bapak/ Ibu
sekalian.
Lombok Tengah,
………….2022
Peneliti
Sulastri
78
79
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Lombok Tengah,
………….2022
Responden
79
80
Kuesioner Penelitian
Penjelasan:
Pilihlah satu satu jawaban yang Bapak/Ibu anggap benar
80
81
asupan
makanan
bergizi
81
82
terhadap anak
akan
mengakibatkan......
a. Masalah status gizi pada anak
b. Sakit
c. Lapar
82
83
19. Menurut ibu untuk mencegah agar tidak hilang zat gizi pada bahan
makanan sebaiknya pengolahan bahan makanan yaitu…..
a. di cuci dulu baru dipotong
b. dipotong dulu baru dicuci
c. dipotong dan tidak dicuci
83
84
84
85
63 Jefri Farina L 17-11-2015 Imam Fauzi/Erna A. Mesjid Bangau Secanggang 19-02-2018 27 9,4 H 78 15,5 Sangat Pendek
64 Safira Aulia P 28-02-2014 Halima/Lukman Dusun Hilir Bangau Secanggang 15-02-2018 47 12 H 84 17,0 Sangat Pendek
65 Asila Azahra P 15-04-2016 Fitri/Sopyan Dusun Hilir Bangau Secanggang 15-02-2018 22 9,5 L 78 15,6 Pendek
66 Aruzi L 13-12-2013 Desi/Sudrajat Dusun Hilir Bangau Secanggang 15-02-2018 50 12 H 92 14,2 Pendek
67 Al Hadi Akbar L 25-06-2016 Salma/Suryadi Dusun Hilir Bangau Secanggang 15-02-2018 19 9,7 L 74,5 17,5 Sangat Pendek
68 Levin Al Rasyid L 31-07-2014 Aulia Ulfa/Suryono Dusun Hilir Bangau Secanggang 15-02-2018 42 13 H 90 16,0 Pendek
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97