Anda di halaman 1dari 10

5 Kata Pertama dari Judul..

RISET ORIGINAL

FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANA
KECAMATAN MUNA, TAHUN 2020.
(BEHAVIOR FACTORS RELATED TO HYPERTENSION EVENTS IN LANSIA IN THE
WORKING AREA OF PUSKESMAS DANA MUNA DISTRICT, 2020.)
YUNITA MARI1, RUSLAN MAJID 2, FARIT REZAL3
1
 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
2
 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
3.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
E-mail:  yunitamari016@gmail.com , ruslanmadjid@uho.ac.id .faritrezz@gmail.com

ABSTRAK
OPEN ACCESS Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menjadi perhatian utama yang cukup serius baik di Negara maju maupun Negara
*Korespondensi : berkembang. Berdasarkan data World Health Organitation (WHO) menyatakan
bahwa sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi dan menyebabkan
Yunita Mari kematian sebanyak 8 juta orang setiap tahunnya, 1,5 juta didiagnosis menderita
FKM Universitas Halu Oleo hipertensi dan hanya 36,8% dari mereka yang mengonsumsi obat diantaranya berasal
JLN. H.E.A. Mokodompit, Kel. dari Negara- negara di Asia Tenggara. Hal ini berarti dari 1 dari 3 orang di dunia
Kambu, Kec. Kambu, Kota Kendari,
Sulawesi Tenggara
hipertensi. Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk melihat adanya
Email: xxx @ xxx.xxx hubungan antara faktor perilaku dengan dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Dana, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna pada
Tahun 2020. Metode: Jenis penelitian cross sectional dengan menggunakan uji
Sitasi: Yunita Mari 2021. Faktor- analisis chi square. Jumlah sampel sebanyak 74 orang. Hasil: Hasil menunjukkan
Faktor Perilaku Yang bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian hipertensi pada
lansia dengan nila p-value = 0,018, hubungan antara dukungan petugas kesehatan
Berhubungan Dengan Kejadian
dengan kejadian hipertensi pada lansia dengan nila p-value = 0,035, hubungan antara
Hipertensi Pada Lansia Di kualitas hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia dengan nila p-value = 0,000.
Wilayah Kerja Puskesmas Dana Kesimpulan: Terdapat hubungan antara dukungan keluarga, dukungan petugas
Kecamatan Watopute, Tahun kesehatan, dan kualitas hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja
2020. Puskesmas Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna Tahun 2020.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Dukungan Petugas Kesehatan, Kualitas
Jurnal Wawasan Ilmiah Sains
Promosi Kesehatan dan Ilmu Hidup,Hipertensi, Lansia.
Perilaku. Vol. 1. No. 1. Hal.1-9
ABSTRACT
Diterima: DD, MM, YY (diisi Background: Hypertension is one of the non-communicable diseases which is a
Admin) serious concern in both developed and developing countries. Based on data from the
World Health Organitation (WHO), it is stated that around 1.13 billion people in the
Dipublikasi: DD, MM, YY (diisi world suffer from hypertension and cause the death of 8 million people each year,
Admin) 1.5 million are diagnosed with hypertension and only 36.8% of those who take the
drug come from them. from countries in Southeast Asia. This means that 1 in 3
Copyright: © 2020 Zainab et al.
This is an open
people in the world have hypertension.Purpose: The general objective of this study
access article distributed under the is to see a relationship between behavioral factors and the incidence of hypertension
terms of the WINS Journal in the elderly in the Dana Puskesmas Work Area, Watopute District, Muna Regency
Attribution License, which permits in 2020.Method: This was a cross sectional study using the chi square test. The
unrestricted use, distribution, and number of samples is 74 people.Result:The results showed that there was a
reproduction in any medium, relationship between family support and the incidence of hypertension in the elderly
provided the original author and with p-value = 0.018, the relationship between health care support and the incidence
source are credited. of hypertension in the elderly, with p-value = 0.035, the relationship between quality
of life and the incidence of hypertension in the elderly with tilapia. p-value = 0.000.
Jurnal Wawasan Ilmiah Sains
Conclusion: There is a relationship between family support, health worker support,
Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku (WINS Journal)
and quality of life with the incidence of hypertension in the elderly in the work area
p-ISSN xxxx-xxx, e-ISSN xxxx-xxx of the Dana Puskesmas, Watopute District, Muna Regency in 2020.
Published by Universitas Halu Oleo
Keywords: Family Support, Health Care Worker Support, Quality of Life,
Hypertension, Elderly.

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY


1
5 Kata Pertama dari Judul..

PENDAHULUAN menempati urutan ke 3 dari sepuluh besar penyakit.


Berdasarkan data World Health Organitation Berdasarkan data kunjungan masyarakat ke Puskesmas
(WHO) menyatakan bahwa sekitar 1,13 miliar orang di Dana pada bulan Januari-Juni jumlah penderita hipertensi
dunia menderita hipertensi dan menyebabkan kematian pada umur 18-59 tahun sebanyak 78 kasus, sedangkan
sebanyak 8 juta orang setiap tahunnya, 1,5 juta pada umur ≥60 tahun sebanyak 147 kasus (Puskesmas
diantaranya berasal dari Negara- negara di Asia Tenggara. Dana,2020).
Hal ini berarti dari 1 dari 3 orang di dunia didiagnosis Dari data tersebut, memperlihatkan bahwa kasus
menderita hipertensi dan hanya 36,8% dari mereka yang hipertensi banyak terjadi pada usia 45 tahun keatas ,
mengonsumsi obat hipertensi (WHO, 2018). disebabkan dinding arteri akan mengalami penebalan oleh
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot,
degenerative sejak beberaba dasawarsa silam telah sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur
menjadi segmentasi permasalahan tersendiri bagi tiap menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah sistolik
Negara di seluruh dunia. Di Indonesia transisi meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar yang
epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran pola berkurang pada penambahan usia sampai dekade ketujuh
penyakit, dimana penyakit kronis degenerative sudah sedangkan tekanan darah diastolik meningkat sampai
terjadi peningkatan. Penyakit degenerative merupakan dekade kelima dan keenam kemudian menetap atau
penyakit tidak menular yang berlangsung kronis salah cenderung menurun. Peningkatan usia akan menyebabkan
satunya adalah hipertensi (Hasana dan Harfe’I 2019). beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik
menular yang menjadi perhatian utama yang cukup serius (Bisnu,dkk).
baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Lanjut usia akan mengalami penurunan fungsi
Hipertensi juga memiliki angka kejadian yang sangat tubuh akibat perubahan fisik, psikososial, kultural,
tinggi di dunia dan terus mengalami peningkatan kejadian spiritual. Perubahan fisik akan mempengaruhi berbagai
dari tahun ke tahun. Kasus hipertensi sebesar (45%) dari sistem tubuh salah satunya adalah sistem kardiovaskuler.
kematian akibat penyakit jantung dan (51%) kematian Masalah kesehatan akibat dari proses penuaan dan sering
akibat stroke (Kemenkes RI, 2019). terjadi pada sistem kardiovaskuler yang merupakan proses
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar degeneratif, diantaranya yaitu penyakit hipertensi.
prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada Penyakit hipertensi pada lansia merupakan suatu keadaan
penduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 34,1%. Kasus hipertensi yang ditandai dengan hipertensi sistolik di atas 140 mmHg
tertinggi berada di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan diastoliknya menetap atau kurang dari 90 mmHg yang
sebesar 44,1% sedangkan kasus hipertensi terendah berada memberi gejala yang berlanjut, seperti stroke, penyakit
diwilayah Papua sebesar 22,2%. Kejadian hipertensi pada jantung coroner (Herlina dkk,2013).
kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh
(45,3%), umur 55- 64 tahun (55,2%). Dibandingkan seorang penderita hipertensi, karena seseorang yang
dengan Riskesdas 2013 prevalensi hipertensi di Indonesia sedang sakit tentunya membutuhkan perhatian dari
yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun keluarga. Keluarga dapat berperan sebagai motivator
sebesar 25,8% mengalami peningkatan sekitar 9,7% terhadap anggota keluarganya yang sakit (penderita)
dalam kurun waktu 5 tahun (Riskesdas, 2018). sehingga mendorong penderita untuk terus berpikir positif
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap sakitnya. Dukungan keluasrga berfungsi untuk
tahun 2017 menunjukkan penyakit hipertensi berada pada mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarganya
urutan ke-2 dari 10 penyakit tertinggi di Sulawesi agar tetap memiliki produktifitas tinggi. Selain itu tugas
Tenggara tahun 2017 setelah ISPA Bukan Pneumonia keluarga dalam bidang kesehatan adalah kemampuan
yaitu sebanyak 28.720 kasus, hipertensi sebanyak 11.265 mengenal masalah kesehatan, mampu mengambil
kasus, Diare yaitu sebanyak 6.682 kasus, Influenza yaitu keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,
sebanyak 3.199 kasus dan Diabetes Mellitus sebanyak kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit, mampu
2.436 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi memodifikasi lingkungan untuk keluarga agar tetap sehat
Tenggara, 2018). Data Dinas Kesehatan Kota Kendari dan optimal,serta kemampuan memanfaatkan sarana
tahun 2018 menunjukkan penyakit hipertensi berada pada kesehatan yang disediakan lingkungannya (Bisnu, dkk).
urutan ke-2 dari 20 besar penyakit di Kota Kendari tahun Hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlinah dkk
2018 yaitu terdapat 10.899 (9,56%) kasus (Dinas (2013) yang meneliti terkait dukungan keluarga dengan
Kesehatan Kota Kendari, 2018). perilaku lansia dalam mengendalikan hipertensi
Berdasarkan data hipertensi yang diperoleh sejak 3 mengatakan bahwa ada hubungan antara dukungan
tahun terakhir yakni pada tahun 2017 jumlah kasus keluarga dengan perilaku lansia dalam mengendalikan
hipertensi pada umur 45 tahun keatas sebanyak 2.352 hipertensi. Dimana nilai p-value dukungan keluarga dalam
kasus dari jumlah kasus keseluruhan 2.794 penderita bentuk emosional (0,000), Penghargaan (0,001), Informasi
hipertensi. Sedangkan pada tahun 2018 terjadi (0,000), dan Instrumental (0,001). Dukungan keluarga
peningkatan kasus pada umur 45 tahun keatas sebanyak dapat meningkatkan motivasi lansia untuk menjaga
2.823 kasus dari jumlah kasus keseluruhan 3.325 penderita perilaku hidup sehat dalam mengendalikan hipertensi.
hipertensi. Ditahun 2019 jumlah kasus Hipertensi masih Dukungan petugas kesehatan adalah suatu
mengalami kenaikan pada umur 45 tahun keatas sebanyak kegiatan yang diharapkan dapat memberikan pelayanan
3.411 kasus dari jumlah kasus keseluruhan 3.973 kasus kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan derajat
penderita Hipertensi (Dinkes Muna, 2019). kesehatan masyarakat. Kesadaran terhadap gaya hidup
Hasil survei yang peneliti lakukan di wilayah kerja agar dapat menekan faktor risiko timbulnya penyakit
Puskesmas Dana terdiri atas tiga Desa yaitu Bangkali kardiovaskuler seperti hipertensi, stroke dan penyakit
Barat, Lapodidi dan Kelurahan Dana. Penyakit hipertensi komplikasi diabetes millitus. Untuk itu perlu adanya peran

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 7


5 Kata Pertama dari Judul..

dari tenaga kesehatan dalam memelihara kesehatannya. yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia
Konseling informatif diperlukan bagi pasien untuk benar- di Wilayah kerja Puskesmas Dana Kecamatan Watopute
benar memahami pentingnya perawatan non farmakologis. Kabupaten Muna pada Tahun 2020. Populasi merupakan
Perubahan gaya hidup seperti pembatasan asupan garam, keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu
olahraga, pembatasan asupan alkohol,diet, dan penurunan peneliti. Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia
berat badan yang termasuk dalam semua pedoman yang berusia ≥60 tahun yang berkunjung ke Puskesmas
pengendalian hipertensi (Suryadi dan Haizurrachman) . Dana yaitu sebesar 147 orang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Suryadi dan Haizurrachman (2017) terkait pengaruh HASIL
petugas kesehatan, keluarga, lingkungan kerja dan Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur
motivasi terhadap gaya hidup penderita hipertensi. Hasil Responden dan Jenis Kelamin di Wilayah
uji koefisien parameter antara peran petugas kesehatan Kerja Puskesmas Dana Kecamatan
terhadap gaya hidup hipertensi menunjukan terdapat Watopute Kabupaten Muna Tahun 2020
pengaruh langsung sebesar 11,2%, sedangkan pengaruh
tidak langsung petugas kesehatan sebesar 1,63%. Maka Jenis Kelamin
dari itu berdasarkan uji tersebut dapat dijelaskan bahwa Total
Umur Laki-laki Perempuan
pengaruh langsung peran petugas kesehatan lebih besar
nilainya dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung n % N % N %
petugas kesehatan.
World Health Organization Quality Of Life 60-65 Tahun 7 23,3 23 76,7 30 100
(WHOQOL) mendefinisikan kualitas hidup sebagai 66-70 Tahun 11 37,9 18 62,1 29 100
persepsi individu terhadap posisinya dalam kehidupan,
dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu 71-75 Tahun 6 46,2 7 53,8 13 100
tersebut hidup, dan hubungan terhadap tujuan, harapan,
standard dan keinginan. Hal ini merupakan suatu konsep 76-80 Tahun 0 0 2 100 2 100
yang dipadukan dengan berbagai cara seseorang untuk Total 24 32,4 50 67,6 74 100
mendapat kesehatan fisik, keadaan psikologis, hubungan
sosial, dan hubungan dengan lingkungan disekitarnya. Jadi Sumber : Data Primer, Oktober 2020
kualitas hidup memiliki hubungan yang saling berkaitan
antar tiap dimensinya untuk membentuk kualitas hidup Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Tingkat
yang baik secara umum. Penyakit hipertensi dapat memicu Pendidikan Terakhir di Wilayah Kerja
terjadinya penyakit lain seperti gagal jantung dan stroke Puskesmas Dana Kecamatan Watopute
dimana penyakit ini dapat menyebabkan seseorang merasa Kabupaten Muna Tahun 2020
kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan Jenis Kelamin
bahkan seseorang yang sudah menderita penyakit tersebut Pendidikan Total
akan merasakan kesulitan untuk berjalan dan merawat diri Laki-laki Perempuan
Terakhir
sendiri sehingga hal tersebut dapat menyebabkan n % n % N %
terjadinya penurunan kualitas hidup seseorang yang
memungkinkan terjadinya penyakit hipertensi Tidak
6 66,7 3 33,3 9 100
(Anbarasan,2015). Sekolah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh SD 17 27,9 44 72,1 61 100
Seftiani dkk (2018) terkait hubungan kualitas hidup lansia
dengan penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas SMP 1 25 3 75 4 100
Permunas II Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Total 24 32,4 50 67,6 74 100
Pontianak Barat mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara kualitas hidup lansia dengan hipertensi bahwa Sumber : Data Primer, Oktober 2020
orang menderita hipertensi mungkin akan mengalami
penurunan kualitas hidupnya. Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Jenis
Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja
Adanya permasalahan hipertensi yang tinggi
terutama pada golongan lansia di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Dana Kecamatan Watopute
Kabupaten Muna Tahun 2020
Dana ini menarik perhatian saya untuk membuat
penelitian mengenai hipertensi. Keragaman hasil dari Jenis Kelamin
aspek perilaku pada lansia memutuskan saya untuk Jenis Total
Laki-laki Perempuan
meneliti mengenai gambaran perilaku pada lansia Pekerjaan
penderita hipertensi. n % n % N %

METODE Pekebun 23 62,2 14 37,8 37 100


Ibu Rumah
Penelitian ini adalah penelitian survei analitik 0 0 34 100 34 100
Tangga
dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan Pensiunan
rancangan penelitian yang pengukuran atau Pegawai 1 33,3 2 66,7 3 100
pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat Negeri
dan bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Rancangan Total 24 32,4 50 67,6 74 100
tersebut ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor perilaku Sumber : Data Primer, Oktober 2020

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 8


5 Kata Pertama dari Judul..

Jenis Kelamin
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status
Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Kualitas Total
Hidup Laki-laki Perempuan
Puskesmas Dana Kecamatan Watopute
Kabupaten Muna Tahun 2020. n % n % N %
Jenis Kelamin
Total Total 24 32,4 50 67,6 74 100
Status
Laki-laki Perempuan
Hipertensi Sumber : Data Primer, Oktober 2020
n % n % N %
4.2.1 Analisis Bivariat
Hipertensi 10 31,2 22 68,8 32 100 Analisis Bivariat digunakan untuk membuktikan
Tidak hipotesis penelitian antara variabel independen dan
14 33,3 28 66,7 42 100 variabel dependen. Karena rancangan penelitiaan ini
Hipertensi
menggunakan pendekatan cross sectional atau
Total 24 32,4 50 67,6 74 100
membuktikan adanya hubungan antara variabel bebas
Sumber : Data Primer, Oktober 2020 dengan variabel terikat, maka uji statistik yang digunakan
oleh peneliti untuk analisis bivariat adalah menggunakan
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat uji Chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
Dukungan Keluarga Pada Lansia di (Hidayat, 2017).
Wilayah Kerja Puskesmas Dana a. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Kecamatan Watopute Kabupaten Muna Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Tahun 2020 Puskesmas Dana Kecamatan Watopute Kabupaten
Jenis Kelamin Muna Tahun 2020
Dukungan Total Hasil analisis statistik hubungan dukungan
Laki-laki Perempuan keluarga dengan hipertensi dapat dilihat pada tabel 4.9
Keluarga
n % N % N % yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Hubungan Antara Dukungan
Kurang 10 29,4 24 70,6 34 100 Keluarga Dengan Hipertensi Pada Lansia
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana
Cukup 14 35 26 65 40 100 Kecamatan Watopute Kabupaten Muna
Total 24 32,4 50 67,6 74 100 Tahun 2020
Sumber : Data Primer, Oktober 2020 Status Hipertensi
P-
Dukungan Tidak Total
Hipertensi value
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Keluarga Hipertensi
Dukungan Petugas Kesehatan Pada Lansia n % n % N %
di Wilayah Kerja Puskesmas Dana
Kecamatan Watopute Kabupaten Muna Kurang 20 65,9 14 33,3 34 100
Tahun 2020 0,018
Cukup 12 37,5 28 66,7 40 100
Jenis Kelamin
Dukungan Total 32 43,2 42 56,8 74 100
Petugas Laki-laki Perempuan Total
Kesehatan Sumber : Data Primer, Oktober 2020
n % n % N % b. Hubungan Antara Dukungan Petugas Kesehatan
Dengan Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Kurang 9 29,0 22 71,0 31 100 Puskesmas Dana Kecamatan Watopute Kabupaten
Cukup 15 34,9 28 65,1 43 100 Muna Tahun 2020
Hubungan Antara Antara Dukungan Petugas
Total 24 32,4 50 67,6 74 100 Kesehatan Dengan Hipertensi dapat dilihat pada tabel 4.10
Sumber : Data Primer, Oktober 2020 :
Tabel 4.10 Distribusi Hubungan Antara Dukungan
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Petugas Kesehatan Dengan Hipertensi Pada
Kualitas Hidup Pada Lansia di Wilayah Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana
Kerja Puskesmas Dana Kabupaten Kecamatan Watopute Kabupaten Muna
Watopute Kabupaten Muna Tahun 2020 Tahun 2020
Status Hipertensi
Jenis Kelamin Dukungan P-
Tidak Total
Kualitas Total Petugas value
Hidup Laki-laki Perempuan Hipertensi Hipertensi
Kesehatan
n % n % N % n % n % N %
Kurang 18 58,1 13 41,9 31 100
Buruk 11 31,4 24 68,6 35 100 0,035
Cukup 14 32,6 29 67,4 43 100
Baik 13 33,3 26 66,7 39 100
Total 32 39,2 42 56,8 74 100

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 9


5 Kata Pertama dari Judul..

Sumber : Data Primer, Oktober 2020 sudah lansia jarang diingatkan untuk makan,karena
c. Hubungan Antara Kualitas Hidup Dengan Hipertensi anggota keluarganya sudah sibuk masing-masing.
Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana Sehingga dibutuhkan kemandirian dari responden itu
Kecamatan Watopute Kabupaten Muna Tahun 2020 sendiri untuk menjaga kesehatan mereka termasuk dalam
Hubungan antara kualitas hidup dengan hipertensi memenuhi asupan makan yaitu mengambil makan sendiri
pada lansia di wilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan karena dinilai oleh keluarga masih bisa mengurus diri
Watopute Kabupaten Muna Tahun 20220 dapat dilihat pada sendiri dan sudah terbiasa seperti itu. Namun seperti yang
tabel 4.11: kita ketahui bahwa lansia cenderung pikun atau pelupa,
sehingga harus terus diingatkan dan memakan apa saja
Tabel 4.11Distribusi Hubungan Antara Kualitas yang disediakan oleh anaknya yang tidak lain tidak dibuat
Hidup dengan Hipertensi Pada Lansia Di khusus untuk lansia meskipun menderita hipertensi,
Wilayah Kerja Puskesmas Dana ketidaktahuan dan ketidakpekaan anggota keluarga
Kecamatan Watopute Kabupaten Muna menyebabkan hal tersebut terjadi.
Tahun 2020 Ditinjau juga dari penelusuran yang didapatkan
oleh peneliti dimana keluarga tidak melarang maupun
mengontrol responden dalam mengkonsumsi minuman
Status Hipertensi
P- yang mengandung kafein seperti teh dan kopi, juga tidak
Tidak value memberitahukan pentingnya mengkonsumsi sayuran dan
Kualitas Total buah, serta tidak menganjurkan untuk berolahraga ringan.
Hidup Hipertensi Hipertensi
Dukungan keluarga sangatlah penting untuk
penderita hipertensi, terutama jika penderitanya sudah
n % n % N %
masuk pada tahap lansia. Dimana keluarga merupakan
faktor pendukung utama yang bisa mempengaruhi lansia
Buruk 30 85,7 5 14,3 35 100
itu sendiri, yang juga merupakan tempat ternyaman untuk
berbagi. Dikarenakan tak seorangpun yang bisa memenuhi
Baik 2 5,1 37 94,9 39 100 0,000
kebutuhan fisik maupun psikologis sendirian. Individu
membutuhkan dukungan sosial yakni keluarga, terutama
Total 32 39,2 42 56,8 74 100
lansia yang sudah sangat renta. Didukung oleh pendapat
Sumber : Data Primer, Oktober 2020 (Sigit,2005 dalam sinaga,2015) yang mengemukakan
keluarga merupakan tempat yang aman dan damai untuk
PEMBAHASAN membantu pemulihan penyakit.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Hal tersebut sesuai dengan teori dimana kegiatan
Hipertensi fisik yang dilakukan secara teratur dapat menyebabkan
Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan hasil perubahan-perubahan misalnya jantung akan bertambah
p-value 0,018 yang dimana artinya terdapat hubungan kuat pada otot polosnya sehingga daya apung besar dan
antara dukungan keluarga dengan kejadian hipertensi pada kotruksi atau denyut akan bertambah kuat dan teratur,
lansia di wilayah kerja puskesmas Dana kecamatan selain itu elastisitas pembuluh darah akan berkurang dan
Watopute Kabupaten Muna Tahun 2020. Kemudian meningkatkan kontruksi otot dinding pembuluh darah
didapatkan dari hasil analisis bivariat yaitu dari 34 tersebut (Marliani& Tantan Dalam Karim, 2018).
responden yang memiliki dukungan keluarga kurang, 14 Adapun dari 40 responden yang memiliki
responden diantaranya tidak mengalami hipertensi. dukungan keluarga cukup, didapati 12 responden
Peneliti menyimpulkan, bahwa hal tersebut terjadi diantaranya mengalami hipertensi. Hal ini dapat
dikarenanakan responden yang tidak mengalami hipertensi disebabkan karena faktor jenis kelamin, dimana
tersebut memiliki aktivitas fisik yang cukup dimana hal perempuan yang telah mengalami menopause memiliki
tersebut merupakan pencegah terjadinya hipertensi, dapat resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi. Hal ini
dilihat dari sebagian besar yang bekerja sebagai pekebun didukung dari 32 responden yang mengalami hipertensi,
maupun ibu rumah tangga banyak yang tidak menderita 25 diantaranya adalah perempuan.
hipertensi tidak menderita hipertensi. Dimana hal tersebut Dimana wanita akan mengalami peningkatan
termasuk dalam aktifitas sedang yang mana baik untuk resiko tekanan darah tinggi setelah menopause yaitu usia
kesehatan fisik, meskipun dalam usia senja responden di atas 45 tahun. Karena wanita yang belum menopause
yang masih . Dan meskipun secara dukungan keluarga dilindungi oleh hormone esterogen yang berperan dalam
masuk dalam kategori kurang, responden tidak terlalu meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL).
berdampak akan hal tersebut karena mereka menjaga pola Kadar HDL yang rendah dan LDL yang tinggi akan
makan mereka dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mempengaruhi terjadinya proses aterosklerosis dan
mengandung tinggi natrium. mengakibatkan tekanan darah tinggi, (Anggraini, dkk.,
Dan dari 34 responden yang memiliki dukungan 2009) dalam Sari, 2016.
keluarga kurang, 20 responden diantaranya menderita (Friedman, 2010) mengemukakan bahwa
hipertensi. Berdasarkan yang terjadi di lapangan, keluarga adalah sumber utama konsep sehat sakit dan
responden kurang mendapatkan perhatian keluarga karena perilaku sehat. Penelitian di bidang kesehatan keluarga
anggota keluarga yang lain terutama anaknya sudah sibuk secara jelas menunjukan bahwa keluarga berpengaruh
dengan keluarga intinya sendiri, seperti mengurus besar terhadap keseh atan fisik anggota keluarga dan
kebutuhan suami, mempersiapkan kebutuhan anak sebaliknya disfungsi keluarga dapat menyebabkan tidak
sebelum ke sekolah, dan membereskan rumah, kemudian efektif menjalani terapi, pola makan yang pada akhirnya
memasak untuk anggota keluarga. Dan responden yang terjadi gangguan pada anggota keluarga.

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 10


5 Kata Pertama dari Judul..

Banyak penilitian, seperti yang digambarkan kebanyakan responden di sana dikarenakan bisa disimpan
dalam sebuah tinjauan pustaka (Ross dkk dalam Friedman, dalam jangka waktu yang lama dan mudah untuk diolah
2010), menunjukan pengaruh kuat keluarga terhadap menjadi sajian makanan.
kesehatan. Dalam tinjauan ini ditemukan bahwa terdapat Kemudian dari 31 responden yang
tiga faktor yang menjelaskan hubungan sebab akibat mendapatkan dukungan petugas kesehatan kurang, 18
antara keluarga dengan penyakit salah satunya adalah responden diantaranya menderita hipertensi hal itu
dukungan keluarga. disebabkan karena dari responden sendiri yang jarang
Keluarga merupakan suatu sistem, sebagai system memeriksakan dirinya ke Puskesmas maupun Posyandu
keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu, kakak atau terutama selama setahun belakangan ini terjadi wabah
semua individu yang tinggal di dalam rumah. Masalah corona yang mengakibatkan kewaspadaan responden yang
kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga sudah masuk usia rentan terkena penyakit untuk tidak
dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan datang dikeramaian. Ditambah lagi sebagian responden
seluruh sistem. Keluarga merupakan sebuah sistem memiliki jarak rumah ke puskesmas maupun posyandu
pendukung yang vital bagi individu-individu yang cukup jauh dan untuk berjalan kaki diusia senja
(Sudiharto,2012). sangatlah sulit, sehingga mereka mendapatkan dukungan
Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah petugas kesehatan yang kurang.
kemampuan mengenal masalah kesehatan, kemampuan Dan 13 responden lainnya tidak menderita
merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan hipertensi. 13 responden yang tidak menderita hipertensi
memodifikasi lingkungan untuk keluarga agar tetap sehat meskipun mendapatkan dukungan petugas kesehatan yang
optimal, serta kemampuan memanfaatkan sarana kurang dikarenakan juga oleh faktor lainnya seperti
kesehatan yang tersedia di lingkungannya. Apabila dukungan keluarga yang baik. Jadi dari internal keluarga
keluarga dapat melaksanakan tugas keluarga dalam bidang sebagai orang-orang terdekat sangat memperhatikan lansia
kesehatan dengan baik maka pasien hipertensi dapat mengenai makanan. Peran petugas kesehatan yang cukup
mengontrol tekanan darah dalam batas normal. baik di Puskesmas Dana menandakan para petugas
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fynce kesehatan telah melaksanakan kewajiban dan peran
Sonifati Daeli (2017) menyatakan bahwa dukungan fungsinya diantaranya sebagai edukator, pemberi
keluarga berhubungan dengan kejadian hipertensi. Selain pelayanan kesehatan, dan konselor khususnya dalam
itu, Herlinah (2013) terdapat hubungan antara dukungan mendengarkan keluhan pasien kemudian memberikan
emosional, dukungan penghargaan, informasi, dan solusi, edukasi, dan dukungan kepada penderita hipertensi.
instrumental, dengan nilai p-value < 0,05. Sehingga dapat Dukungan yang dapat diberikan oleh petugas
disimpulkan bahwa dukungan keluarga memegang kesehatan kepada penderita hipertensi terdiri empat jenis
peranan penting pada kemampuan untuk mencapai dukungan. Dukungan pertama adalah dukungan
kesuksesan pengendalian tekanan darah pada hipertensi. informasional yaitu dalam bentuk pemberian informasi
Adapun penelitian lainnya yang mendukung terkait contohnya mengenai penyebab hipertensi, nasihat untuk
hubungan dukungan keluarga dengan hipertensi yang mengontrol tekanan darah, ide terkait pilihan makanan
dilakukan oleh Mulyadi, dkk (2017) dimana dengan nilai atau minuman yang dapat dikonsumsi seperti mengganti
p-value 0,000. kopi/teh dengan susu rendah lemak, arahan dan lainnya
Adapun penelitian lain dari Nurlaela (2018), yang dibutuhkan. Dukungan kedua yaitu dukungan
dimana tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga emosional untuk rasa damai dan aman berupa simpatik,
dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja empati, kepercayaan, perhatian dan cinta yang diperoleh
Puskesmas Sabbangparu Kabupaten Wajo dimana nilai p- dari orang sekitar terutama keluarga dengan lebih banyak
value > 0,05 yaitu 0,443. menghabiskan waktu bersama responden semisal melalui
acara kumpul keluarga. Dukungan ketiga berupa dukungan
Hubungan Antara Dukungan Petugas Kesehatan instrumental seperti memberikan peralatan lengkap, obat-
Dengan Hipertensi obatan dan lain-lain yang dibutuhkan. Sementara
Berdasarkan hasil dari penelitian, peran dukungan keempat ialah dukungan penilaian dalam bentuk
petugas kesehatan di Puskesmas Dana Kecamatan pemberian penghargaan atau apresiasi terhadap lansia jika
Watopute dinyatakan cukup baik. Peran petugas kesehatan kesehatannya meningkat menjadi lebih baik. Dukungan
diantaranya memberikan edukasi berupa informasi tersebut diperoleh dari dokter, perawat maupun petugas
penyakit yang diderita pasien. Petugas kesehatan juga kesehatan lainnya.
berperan serta dalam memberikan dukungan kepada Dalam penelitian ini didapatkan hasil p-value
penderita hipertensi dengan harapan dari dukungan 0,035 dimana artinya terdapat hubungan antara dukungan
tersebut dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi petugas kesehatan dengan kejadian hipertensi pada lansia.
pasien dalam menjalani pengobatan. Dan rutinnya petugas Hasil penelitian ini juga didukung oleh (Nurjanah,2019)
kesehatan Puskesmas Dana mengadakan Posyandu lansia dengan nilai p-value 0,001 dimana tedapat hubungan
sesuai jadwal. antara dukungan petugas kesehatan dengan kejadian
Hal ini didukung dengan hasil analisis, yaitu hipertensi pada lansia. Hal ini didukung juga oleh
dari 43 responden yang mendapatkan dukungan petugas penelitian (Erwin,2018) dimana dengan nilai p-value
cukup, 29 diantaranya tidak mengalami hipertensi. 0,002 dimana dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan
Adapun 14 responden yang mendapatkan dukungan peran tenaga kesehatan dapat mempengaruhi perilaku
petugas kesehatan yang cukup namun masih mengalami penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan.
hipertensi, hal tersebut dikarenakan faktor lain salah Hal ini terjadi karena sebagian besar responden
satunya pola konsumsi. Masyarakat di sana banyak yang menyatakan adanya pelayanan yang baik dari petugas
menyukai makanan bercita rasa asin, dan ikan asin adalah kesehatan yang mereka terima, pelayanan yang baik inilah
salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh yang menyebabkan perilaku positif. Perilaku petugas yang

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 11


5 Kata Pertama dari Judul..

ramah dan segera mengobati pasien tanpa menunggu Dan dari 39 responden yang memiliki kualitas
lama-lama, serta penderita diberi penjelasan tentang obat hidup baik, 37 diantaranya tidak menderita hipertensi. hal
yang diberikan dan pentingnya minum obat secara teratur itu disebabkan oleh banyak faktor diantaranya responden
merupakan sebuah bentuk dukungan dari tenaga kesehatan yang tidak mudah stress karena banyak waktu senggang
yang dapat berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan untuk mengobrol dengan lingkungan sekitar dan masih
pasien. Ini terbukti dengan hasil penelitian di lapangan menikmati pekerjaan mereka dengan berkebun.
bahwa dari 5 pertanyaan yang dijadikan parameter untuk Responden mengaku bahwa dengan berkebun akan
mengukur hubungan dukungan petugas kesehatan dengan mengurangi stress mereka dan justru merasa pegal dan
hal tersebut, reponden tertinggi terdapat pada pertenyaan lelah jika tidak pergi berkebun, tentu saja hal itu
tentang petugas kesehatan yang ramah dan berkomunikasi dikarenakan kebiasaan responden yang kesehariannya
yang baik dengan setiap pasien yang datang berobat. berkebun. Dan untuk responden yang hanya bekerja di
Adanya Peran Tenaga Kesehatan faktor yang rumah sekarang ini memiliki hobi menonton televisi
dapat mempengaruhi kesehatan seseorang atau masyarakat sehingga bisa mengurangi beban psikologis responden dan
diantaranya ada faktor pendorong (renforcing factor) yang bisa sekaligus menghabiskan waktu bersama keluarga.
terwujud dalam sikap dan perilaku Tenaga kesehatan yang Kualitas hidup individu yang satu dengan yang
memberikan dukungan atau informasi terkait penyakit lain akan berbeda, hal itu tergantung pada definisi atau
yang diderita pasien. Hubungan yang kurang baik antara interpretasi masing-masing individu tentang kualitas hidup
pasien dengan Tenaga kesehatan menjadi satu diantara yang baik. Kualitas hidup yang tinggi menggambarkan
faktor penghalang yang mempengaruhi kepatuhan pasien bahwa individu memasuki fase integritas dalam tahap
dalam menjalani pengobatan. (Martiningsih, dkk 2015). akhir hidupnya, begitu juga dengan kualitas hidup yang
Sama halnya dengan (Manopo,dkk.2018) yakni rendah berdampak pada keputusasaan yang dialami oleh
Tenaga kesehatan atau perawat sebagai tenaga kesehatan lanjut usia. kualitas hidup juga berkaitan erat dengan
memiliki peran sebagai edukator atau pendidik. Sebagai kebahagiaan, kepuasan hidup dan kesejahteraan subjektif
seorang pendidik, perawat membantu klien mengenal yang saling berhubungan satu dan lainnya. Kualitas hidup
kesehatan dan prosedur asuhan keperawatan yang perlu juga dikaitkan dengan lingkungan yang nyaman, usia dan
mereka lakukan guna memulihkan atau memelihara kesehatan individu secara menyeluruh yang dipandang
kesehatan tersebut. sebagai komponen dari kualitas hidup.
Menjaga kualitas hidup yang baik pada lanjut usia
Hubungan Kualitas Hidup Dengan sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan
Hipertensi lanjut usia yang berkualitas ialah kondisi fungsional yang
Kualitas hidup lansia adalah tingkat kesejahteraan optimal, sehingga mereka dapat menikmati masa tuanya
dan kepuasan dengan peristiwa atau kondisi yang dialami dengan baik. Berkualitas atau tidaknya hidup lanjut usia
lansia, yang dipengaruhi penyakit atau pengobatan. berkaitan dengan adanya kesadaran lanjut usia terhadap
Kualitas hidup lansia bisa didapatkan dari kesejahteraan masalah kesehatan dan kebiasaan hidup sehat yang tepat.
hidup lansia, emosi, fisik, pekerjaan, kognitif dan Karena kesadaran itu sendiri berkaitan erat dengan
kehidupan sosial. penurunan stress dan peningkatan kualitas individu (Fitria,
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti 2015).
dari 35 responden yang memiliki kualitas hidup buruk, 30 Penyakit hipertensi dapat memicu terjadinya
responden diantaranya mengalami hipertensi. hal itu tentu penyakit lain seperti gagal jantung dan stroke dimana
saja dapat terjadi karena sebagian responden mengaku penyakit ini dapat menyebabkan seseorang merasa
kemampuannya berkonsentrasi sudah berkurang dan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan
mudah stress dan hal itu mempengaruhi psikologis mereka bahkan seseorang yang sudah menderita penyakit tersebut
sehingga berpengaruh pula pada kualitas hidup responden. akan merasakan kesulitan untuk berjalan dan merawat diri
Dan seperti yang kita ketahui bahwa psikologis juga sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang menderita
menentukan kesehatan fisik, maka stress yang dialami hipertensi mungkin akan dapat mengalami penurunan
responden memicu naiknya tekanan darah sehingga kualitas hidupnya. Selain itu hipertensi juga dapat
hipertensi. stress yang dialami responden dikarenakan menyebabkan seseorang akan merasakan kecemasan
kurangnya rekreasi atau hiburan yang didapat oleh lansia, sehingga dapat dikatakan bahwa hipertensi mempunyai
hal ini juga terdapat peranan penting keluarga untuk pengaruh terhadap kualitas hidup (Bustan,
mengajak responden berkeliling menikmati waktu 2007 Dalam Ratag 2017).
senggang agar responden tidak melulu bosan di rumah Keluarga merupakan lingkungan sosial terdekat
dikarenakan usianya yang sudah lansia membatasi ruang bagi seseorang individu. Begitupula bagi lansia.
gerak responden. Lingkungan terdekat lansia adalah keluarga. Fungsi
Dan dari 35 responden yang memiliki kualitas keluarga bagi lansia sangat penting, menurut Sutikno
hidup buruk didapati 5 responden yang tidak menderita (2011) kualitas hidup lansia baik ketika keluarga dapat
hipertensi namun memiliki kualitas hidup yang buruk. Hal melaksanakan fungsinya untuk lansia sebagai pendukung
ini dikarenakan kualitas hidupnya tidak mempengaruhi dan lingkungan sosial bagi lansia. Dukungan keluarga
secara langsung kesehariannya sehingga tidak yang baik pada lansia akan meningkatkan kualitas hidup
menyebabkan stress di mana stress merupakan salah satu lansia.
penyebab hipertensi. Dan dari 39 responden yang Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
memiliki kualitas hidup yang baik, hanya 2 responden saja oleh Seftiani,dkk (2017), hasil analisis uji satistik dengan
yang menderita hipertensi. Hal ini tentu saja dikarenakan menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value 0,0254 (p
faktor lain seperti kebiasaan atau budaya makanan < 0,05) hal ini berarti Ho ditolak yang menunjukkan
makanan asin yang dilakukan oleh banyak penduduk di terdapat hubungan signifikan antara kualitas hidup lansia
sana yang terbawa hingga usia senja. dengan hipertensi di wilayah kerja puskesmas perumnas II

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 12


5 Kata Pertama dari Judul..

kelurahan sungai beliung kecamatan Pontianak Barat. Dan Notoatmodjo (2012) .Metodologi Penelitian Kesehatan,
penelitian lain yang dilakukan oleh Indah (2019), hasil Jakarta : PT. Rineka Cipta. doi:
analisis uji satistik dengan menggunakan chi-square 10.1002/9781118257630.
diperoleh nilai p-value < 0,05 hal ini berarti Ho ditolak
yang menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara Nugroho, W. (2009). Komunikasi dalam Keperawatan
kualitas hidup lansia dengan hipertensi di Rumah Sakit Gerontik. Jakarta: EGC.
Muhamadiyah Palembang. Dan penelitian yang dilakukan
Prasetyaningrum, Y. I. (2014) Hipertensi Bukan untuk
oleh (Dewi, dkk 2017), di Puskesmas Gianyar I dimana
ditakuti.1st edn. Jakarta: FMedia.
didapatkan responden lansia yang memiliki kualitas hidup
yang buruk 56,7% lebih banyak daripada lansia yang Riduwan (2012) Metode & Teknik Menyusun Proposal
memiliki kualitas hidup yang baik Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Kesimpulan Siregar, S. (2013) Statistik Parametrik Untuk Penelitian
a. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Kuantitaif. Jakarta: Bumi Aksara.
kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Sugiyono.(2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Muna Tahun 2020. Dimana dari hasil analisis chi- Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta, Cv.
square didapatkan niai p-value = 0,018. Jadi p-value Jacob, 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
<α. Hidup Masyarakat Karubaga Distrik Sub Distrik
b. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Tolikara Propinsi Papua. Jurnal Nasional Ilmu
kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, 1(69), 1-16.
Puskesmas Dana Kecamatan Watopute Kabupaten
Muna Tahun 2020. Dimana dari hasil analisis chi- Karim, N. A., & dkk. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik
square didapatkan niai p-value = 0,035. Jadi p-value Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Rawat
< α. Jalan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tagulandang
c. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Kabupaten Sitaro .e-journal Keperawatan (e-
kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Kp) Volume 6 Nomor 1.
Puskesmas Dana Kecamatan Watopute Kabupaten
Muna Tahun 2020. Dimana dari hasil analisis chi- Penerbitan Lembaga
square didapatkan niai p-value = 0,000. Jadi p-value <
α. Dinkes Sultra. (2019). Profil Kesehatan Sultra 2018.
Saran Kendari.
a. Bagi Masyarakat
Kemenkes RI. (2014). Hipertensi. Jakarta: Kementerian
Disarankan kepad masyarakat untuk melakukan
Kesehatan Republik Indonesia.
upaya pencegahan peningkatan tekanan darah
dengan meningkatkan dukungan keluarga, Kemenkes RI .(2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun
meningkatkan kualitas hidup, dan rutin melakukan 2015, Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
pemeriksaan kesehatan dengan petugas kesehatan.
Kemenkes RI .(2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun
b. Bagi Puskesmas 2017, Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk
melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan Kemenkes RI. (2019). “Hipertensi Penyakit Paling Banyak
pengetahuan dan melakukan pemeriksaan secara Diidap Masyarakat”. Kementerian Kesehatan
rutin dan berkala pada masyarakat terutama Republik Indonesia. 17 Mei 2019.
penderita hipertensi dengan datang ke rumah-rumah Kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 10 Oktober
masyarakat terutama lansia dan keluarga. Agar 2020.
pelaksanaan dukungan dan fungsi keluarga dapat
Riskesdas. 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan
ditingkatkan.
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
c. Bagi peneliti selanjutnya Undang - Undang No. 13 tahun 1998 tentang
Disarankan kepada peneliti lainnya untuk melakukan kesejahteraan lansia.
penelitian dengan meneliti faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. WHO. (2018). World health statistics 2018: monitoring
health for the SDGs, sustainable development
DAFTAR PUSTAKA goals. Geneva.

Buku Cetak Jurnal Elektronik

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2017. Metode Penelitian Adam, L. (2019). Determinan Hipertensi Pada Lanjut
Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Usia. Jambura Health and Sport Journal Vol. 1,
Medika. No. 2 p-ISSN: 2654-718X, e-ISSN: 2656-2863,
83-85.
Mubarak, W .I (2007). Promosi Kesehatan : Sebuah
Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Agustina, S., Sari, S., dan Savita, R. 2014. Faktor Yang
pendidikan. Graha Ilmu. Yogyakarta Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Lansia Di

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 13


5 Kata Pertama dari Judul..

Atas Umur 65 Tahun. Jurnal Kesehatan Goevia, 2016. Social Network and Quality Of Life of
Komunitas. Vol.2 No.4 Edlderly Persons: A review and critical analysis
of literature..
Afiah, W., Yusran, S dan Sety, L.O.M. (2018). Faktor
Risiko Antara Aktivitas Fisik, Obesitas Dan Hasana, U. & Harfe’i, I.R. (2019). Hubungan Stress
Stres Dengan Kejadian. Jurnal Ilmiah Dengan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi.
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol. 3/No. 2/ Jurnal Kesehatan – Special Issue Hari
April 2018; ISSN 2502-731X, 2. Kesehatan Nasional. ISSN (Print) 2085-7098
ISSN (Online) 2657-1366.
Anbarasan, S. S. (2015). Gambaran Kualitas Hidup Lansia
Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Hasmawati, (2019). Tinjauan Yuridis Terhadap Hak-Hak
Rendang. ISM, VOL. 4 NO.1 ISSN: 2089-9084, Narapidana Lanjut Usia Di Lembaga
116-1117. Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Palopo. Jurnal I
La Galigo Public Administration Journal Vol. 2
Anonim. 2020. “Pengertian Kecerdasan Emosional dan No.2, hal. 40
Aspek-Aspek”. Universitas Psikologi. Ilmu
Psikologi. Psikologi Pendidikan. Hastuti. 2014. Pengaruh Paket Edukasi Thalasemia
Universitapsikologi.com. Diakses pada 20 Maret (PEdTal) Terhadap Kualitas Hidup Anak
2021. Thalasemia, 4(2), 137–144

Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Herlinah, L., Wiarsih ,W. dan Rekawaty, E. (2013).
Yogyakarta: Graha Ilmu. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku
Lansia Dalam Pengendalian Hipertensi. Jurnal
Azizah, R.,dan Rita, D.K. (2016). Hubungan Antara Keperawatan Komunitas .Vol.1 No. 2.
Tingkat Stress Dengan Kualitas Hidup Lansia
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Kishore, J. Gupta, N., Kohli, C., & Neeta, K. (2016)
Puskesmas Wonopringgo Pekalongan. STIKes ‘Prevalence of Hypertension and Determination
Muhammadiyah Pekajangan. of Its Risk Factors in Rural Delhi Prevalence of
Hypertension and Determination of Its Risk
Bisnu, M.I.K.H.,Kepel, B.J dan Mulyadi. (2017). Factors in Rural Delhi’, International Journal
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Derajat of Hypertension, 2016(Article ID 7962595), p. 6.
Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas doi: 10.1155/2016/7962595.
Ranomuut Kota Manado.e-Journal
Keperawatan (e-KP) Vol 5 No 1. Lewis, Dirksen, Heitkemper, & B. (2014).edical surgical
nursing.assessment and mangement of clinical
Chobaniam AV. Seventh report of the joint national problem . St. Louis.
committee on prevention, detection, evaluation,
and treatment of high blood pressure.J Am Med Mahmood, 2015. Prevalence epidemiological correlates
Assoc. 2003; 289:2560-72. of hypertension among labour population.
National Journal of Community Medicine,
Erwin. 2018. Faktor Yang Berhubungan dengan kejadian Volume 2 Issue 1.
Hipertensi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Hasanuddin. Makassar Maliati,Nulwita. 2018. “Gender Dan Jenis
Kelamin”.Indonesia Scholars Network.
Fadilah, N., Bachri, S., Sutrisno., Angelia, I. (2015). http://isnet.go.id . Aceh:Universitas
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Malikussaleh. Diakses pada Tanggal 1 Maret
Kunjungan lansian ke Posyandu lansia di 2021.
posyandu Bugenfil 50 desa Gugut Kabupaten
Jember. Jurnal kesehatan dr. Soebandi Vol. 3 Manik, Rangsang. 2020. Gambaran Kualitas Hidup Lansia
No.2 Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mojolaban.
Fithria.(2011). Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di
Desa Lamceu Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Manoppo, E. dkk. 2018. Hubungan Peran Perawat Sebagai
Aceh Besar.Idea Nursing Journal ISSN : 2087- Edukator Dengan Kepatuhan Penatalaksanaan
2879 Vol.3 No. 1. Hipertensi Di Puskesmas tahuna Timur. E-
journal Keperawatan, Vol.6, No.1.
Fitri, 2015. Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup Lansia di
Panti werdha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Munawwaroh, 2017. Hubungan Antara Aktivitas Fisik
Universitas Sumatera Utara. Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Penderita
hipertensi Di Kelurahan Joyosuron Kecamatan
Friedman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Pasar Kliwon Surakarta. Universitas
Keluarga : Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta: Muhammadiyah Surakarta, 1-17.
EGC.
Ningrum, T. P.,Okatiranti dan Wati, D.K.K (2017).
Ginting, A., Ashar, T dan Jemadi. (2017). Faktor Risiko Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas
Terjadinya Hipertensi Pada Usia 18-40 Tahun Di Hidup Lansia (Studi Kasus: Kelurahan
Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Medan Sukamiskin Bandung). Jurnal Keperawatan
Excellent Midwifery Journal Vol. 1 No. 1 BSI, Vol. V No. 2.

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 14


5 Kata Pertama dari Judul..

Novian, A. (2013). Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi. Widiandari, T. D., Widiani, E dan Rosdiana,Y. (2018).
kesmas,Vol.9, No.1, Juli 2013, Hal 100-105. Hubungan DukunganKeluarga Terhadap
Motivasi Lansia Dalam Pengelolaan Penyakit
Nurjanah. 2019. Hubungan peran keluarga dan peran Hipertensi Di Poli Interna RST Dr. Soepraoen
tenaga kesehatan dengan penderita hipertensi. Malang. Nursing News Vol. 3 No. 1.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Muhammadiyah Palu. Wulandhani, S. A., S. Nurchayati., dan W. Lestari. (2014).
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi
Nurlaela. 2018. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Lansia Hipertensi Dalam Memeriksakan
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Tekanan Darahnya. JOM PSIK VOL. 1 NO. 2.
Kerja Puskesmas Sabbangparu Kabupaten
Wajo. Jurnal Fenomena Kesehatan. Vol.01. Hal Yardimci, H., Ozcelik., Surucuoglu., & Yahya. (2015)
141-147. ‘Relationship between hypertension and
consumption frequency of certain foods’,
Nuruddin, M.(2017). Faktor-faktor Yang Berhubungan Pakistan Journal of Nutrition, 14(2), pp. 94–99.
Kepatuhan Diet Hipertensi Di Puskesmas doi: 10.3923/pjn.2015.94.99.
Gondokusuman I. Skripsi. PSIK
Yulianti, S. I. (2017). Gambaran Dukungan Sosial
Pangkahila, W. (2017).Tetap Muda, Sehat, dan Keluarga Dan Kualitas Hidup Lansi Dengan
Berkualitas. Kompas Media. Purwanti, S. 2018. Hipertensi Di Puskesmas Citangkil Kota
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Cilegon. Skrpsi. PSIK
Keluarga dengan Pencegahan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Pamandati Yulikasari, R. (2015). Hubungan Dukungan Sosial
Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pada
Skripsi. Fakultas kesehatan Masyarakat Penderita Hipertensi Di Kelurahan Gayam
Universitas Haluoleo. Kabupaten Koharjo.

Ratag, B.T, Marco, A.D, Poluan, F.C, 2017. Hubungan


antara hipertensi dengan kualitas hidup pada
penduduk dikelurahan kinilow kecamatan
tohmohom utara kota tomohom. Manado:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Manado.
Rohmah, A. I., Purwaningsih, & Bariyah, K. (2015).
Kualitas Hidup Lanjut Usia. Jurnal
Keperawatan, Vol. 120-132.

Sari, 2016. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian


Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Nglegok
Kabupaten Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan.
Vol.3,No.3.

Seke, P. A., Bidjuni, H.J dan Lolong, J. (2016). Hubungan


Kejadian Stres Dengan Penyakit Hipertensi Pada
Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah
Cerah Kecamatan Mapanget Kota Manado. e-
journal Keperawatan(e-Kp) Vol.4 No.2.

Setiadi, 2008, Konsep & Proses Keperawatan Keluarga,


Yogyakarta.Graha ilmu. Sinaga, A. (2015).
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Pencegahan Hipertensi Pada Lansia Di Desa
Sukamaju Wilayah UPTD Cikalong Kecamatan
Cimaung. Jurnal Stikes Santo Borromeus.
Stanhope, M., dan Lancaster, J. (2016).Public health
nursing population centered health care in the
community (9th Ed.). Missouri: Elsevi

Sutikno, E. (2011). Hubungan Antara Fungsi Keluarga


Dan Kualitas Hidup Lansia.Jurnal Kedokteran
Indonesia,2(1), 73-79

Theofilou, P. (2013). Quality of Life: Definition and


Measurement. Europe's Journal of Psychology,
151.

WINS Journal | Vol.xx No. xx. Hal.xx MM, YY 15

Anda mungkin juga menyukai