Anda di halaman 1dari 47

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Judul
Dari judul “Perancangan Koperasi Unit Desa ( KUD ) di Kecamatan
Kabangka Kabupaten Muna” di artikan menurut bahasa adalah sebagai
berikut :

Perancangan
Perancangan adalah penggabaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dan beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi perancangan sistem dapat di rancang dalam bentuk bagan
alir sistem (system fliwchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat
di gunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem.
(http://automotivehunter.blogspot.com/2013/02/pengertian-
perancangan.html)

Koperasi

1. suatu badan usaha(organisasi ekonomi) yang dimiliki dan

dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi

kepentingan bersama di bidang ekonomi.

2. Ada juga yang mengatakan pengertian koperasi adalah suatu

badan hukum yang dibentuk atas asas kekeluargaan dimana

tujuannya adalah untuk mensejahterakan para anggotanya.

Dalam hal ini, koperasi dibentuk dimana kegiatannya

berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan.

3. Secara etimologi istilah “Koperasi” berasal dari kata “co-

operation” yang artinya kerjasama. Jadi, setiap anggota

memiliki tugas dan tanggungjawab dalam operasional koperasi

serta memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan

6
keputusan. (https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian kopera
si.html)

Unit
1. berarti bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Unit juga
berarti satuan.
2. kadar yang digunakan untuk mengukur (menilai dan sebagainya) sesuatu.
Unit juga berarti dasar ukuran.
3. kata penggolong untuk barang selengkapnya dengan bagian-bagiannya
(kendaraan, komputer, dan sebagainya).
(https://www.apaarti.com/unit.html)

Desa
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Desa adalah suatu kesatuan hukum dan di dalamnya bertempat tinggal
sekelompok masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri,
hal ini disampaikan oleh Sutardjo Kartohadikusumo yang merupakan
seorang Gubernur Jawa Barat yang pertama. Hal ini disampaikannya saat
menjabat menjadi Gubernur.
3. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa desa merupakan suatu
wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang rendah dan
dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen.
Selain itu, penduduknya bermatapencaharian di bidang agraris serta
mampu berinteraksi dengan wilayah lain di sekitarnya.

7
(http://www.berdesa.com/penjelasan-tentang-pengertian-desa-menurut-uu-
no-6-tahun-2014/)

Kecamatan
Kecamatan adalah daerah bagian Kabupaten (kota) yang membawahkan
beberapa Kelurahan, dikepalai oleh seorang camat; bagian pemerintahan
daerah yang dikepalai seorang camat; kantor camat.
(https://kbbi.web.id/kecamatan).

Kabangka
Kecamatan Kabangka yaitu sekitar 97,62 km2 yang terletak di bagian
Barat Pulau Muna. Kecamatan Kabangka terdiri atas 10 desa yaitu Komba-
Komba, Oensuli, Kabangka, Sarimulyo, Wakobalu Agung, Wansugi,
Wataliku, Lakandito, Lupia dan Lapili Bangka.

Kabupaten
Kabupaten adalah daerah swatantra tingkat II yang dikepalai oleh Bupati,
setingkat dengan kota madya, merupakan bagian langsung dari provinsi yang
terdiri atas beberapa kecamatan; kantor tempat kerja bupati; rumah tempat
tinggal bupati. (https://kbbi.web.id/kabupaten)

Muna
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi
Tenggara, Indonesia, dengan Ibu kota di Raha. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 2.057,69 km² atau ± 205.769 ha. dan berpenduduk sebanyak 215.442
jiwa.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa
perancangan gedung Koperasi Unit Desa ( KUD ) yang berada di kecamatan

8
kabangka berfungsi sebagai wadah untuk membatu masyarakat dalam
mengelola hasil pertaniannya.

B. Tinjauan Terhadap Koperasi


1. Definisi koperasi
Secara harfiah koperasi berarti bekerja sama. Koperasi terdiri
atas dua kata yaitu co yang berarti bersama dan operation berarti bekerja.
Dengan kata lain, koperasi merupakan suatu alat untuk memperbaiki
kehidupan berdasarkan menolong diri sendiri (self help) dan otoaktivitas
dalam bentuk kerjasama. Koperasi pada asasnya bukan merupakan
perkumpulan yang mencari keuntungan tetapi mencapai perbaikan hidup
dan kesejahteraan anggotanya. (Mahmud, 1986).

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan Perkoperasian adalah
segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.

Visi masyarakat koperasi dunia dalam menghadapi millenium


ketiga, sebagaimana hasil Kongres 100 tahun International Cooperative
Alliance (ICA) di Manchester 1995, adalah bahwa perekonomian akan
memerlukan lebih banyak unsur percaya pada diri sendiri, demokratis
dan partisipatif agar setiap orang lebih mampu menguasai kehidupan
ekonomi dan sosialnya. Dengan demikian perekonomian akan menjadi
makin penting bagi kehidupan banyak orang di masa mendatang.
Soedjono (2000), salah seorang pakar koperasi mendefinisikan koperasi
sebagai perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara
sukarela untuk memenuhi kebutuhankebutuhan dan aspirasi-aspirasi
ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka

9
miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis. (Ramadhan
D.A, 2009:12)

Sifat ganda pada koperasi, menurut UU Nomor 25 tahun 1992


tentang Perkoperasian, antara lain dicirikan oleh bentuknya sebagai
badan usaha sekaligus sebagai pengguna jasa. Dengan sifat gandanya itu
tujuan koperasi tidak hanya untuk mensejahterakan kehidupan
anggotanya, tetapi juga untuk mendorong tumbuhnya partisipasi dalam
mewujudkan demokrasi ekonomi. Oleh karena itu, kehidupan koperasi
tidak hanya pada dimensi ekonomi saja tetapi juga berada pada dimensi
ideologi politik dan sosial budaya. Di samping itu dalam melaksanakan
kegiatannya, koperasi juga dilandasi oleh nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika
bisnis. Dengan demikian, jika mendefinisikan suatu koperasi atau
organisasi koperasi tidak cukup hanya mendefinisikan karakter sosial,
tapi juga harus mendefinisikan karakter ekonomi, dan sebaliknya.
(Ramadhan D.A, 2009:13).

2. Pengertian koperasi
Koperasi diartikan sangat beragam oleh para pakar. Secara umum
pengertian koperasi tidak terlepas dari asas, landasan, tujuan dan prinsip-
prinsip koperasi. Oleh karena itu, pengertian koperasi menjadi sangat
penting agar setiap individu memiliki pemahaman yang benar tentang
lembaga koperasi. Berikut ini adalah beberapa pengertian koperasi :
a. ”Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk
membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan
ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi
didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan” (Hatta, 1954).

b. ”Koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela


mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan

10
kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah
perusahaan yang dikelola secara demokratis” (Baswir, 1997).

c. ”Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau


badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas dasar asas kekeluargaan” (UU No. 25 Tahun 1992
Pasal 1).

3. Nilai-nilai koperasi
Nilai-nilai dalam koperasi merupakan salah satu aspek penting
yang membedakan koperasi dengan badan usaha ekonomi lainnya, karena
dalam nilai-nilai koperasi terkandung unsur moral dan etika yang tidak
semua dimiliki oleh badan usaha ekonomi lainnya. Soedjono (2000),
mengemukakan bahwa koperasi-koperasi berdasarkan nilai-nilai menolong
diri sendiri (self help), demokratis, persamaan, keadilan, dan
kesetiakawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial serta
kepedulian terhadap orang lain. (Ramadhan D.A, 2009:14).

4. Tujuan dan Jati diri Koperasi


Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Menurut Presiden Soeharto bahwa, “Masih ada yang berpendapat
bahwa koperasi tertinggal jauh dibandingkan BUMN dan perusahaan
swasta, karena tidak ada koperasi yang memiliki bangunan megah atau
usaha berskala besar. Tujuan koperasi bukanlah untuk mendirikan usaha
besar serta gedung mewah. Tetapi yang jelas tugas utama koperasi adalah
tetap berusaha meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran anggotanya”.

11
Sesuai dengan pengertian koperasi, maka maka dapat
dikemukakan jati diri koperasi sebagai berikut :
a. Anggota koperasi (pemilik/pemodal) adalah juga pengguna jasa dari
koperasi.
b. Koperasi dibentuk untuk :
1) Mencapai tujuan bersama dengan cara memanfaatkan organisasi
yang dimodali bersama.
2) Memenuhi kepentingan bersama dan mengawasi secara demokratis
oleh anggota.
3) Anggota koperasi disebut pemilik dan pengguna jasa koperasi yang
bersangkutan (UU Nomor 25 Tahun 1992). Dari uraian diatas,
dapat dikemukakan bahwa jatidiri koperasi adalah: “Berfungsinya
anggota sebagai pemilik / pemodal juga sekaligus sebagai
pelanggan atau pengguna jasa perusahaan koperasi” (Nasution,
2002).

5. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi


Fungsi dan peran koperasi dapat pula dijadikan sebagai pembeda
koperasi dengan bentuk usaha maupun organisasi lainnya. Fungsi dan
peran koperasi sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi


anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunyapenghasilan yang tinggi kemungkinan akan lebih mudah
memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam.

12
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip koperasi merupakan dasar kerja koperasi sebagai badan


usaha serta menjadi ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakanya
dari badan usaha lain. Namun apabila terdapat organisasi lain yang
memiliki nama selain koperasi namun ia menjalankan prinsip-prinsip
tersebut maka ia layak disebut koperasi. Adapun prinsipprinsip kerja
koperasi antara lain sebagai berikut.

a. Keanggotaan suka-rela dan terbuka.


b. Pengawasan demokratis oleh anggota (one man one vote).
c. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi.
d. Otonomi dan kemandirian.
e. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.
f. Kerjasama antar-koperasi.
g. Kepedulian terhadap masyarakat.

Prinsip-prinsip koperasi di atas merupakan hasil Kongres 100


tahun ICA di Manchester tahun 1995 yang berbeda dengan prinsip
koperasi yang telah ditetapkan dalam pasal 5 Undang-Undang No. 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian secara eksplisit masih menegaskan
adanya prinsip pembagian sisa hasil usaha masingmasing anggota secara
adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
serta prinsip pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Sementara itu hasil Kongres 100 tahun ICA tersebut lebih menekankan
pada pentingnya prinsip partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi serta
prinsip kepedulian terhadap masyarakat. (Ramadhan D.A, 2009:15)

6. Jenis-Jenis koperasi di indonesia


a) Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :

13
a) Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi
atau menghasilkan barang).
b) Koperasi kosumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua
kebutuhan para anggota dalam bentuk barang).
c) Kopersi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para
anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan).
d) Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas
berbagai jenis usaha)
b) Berdasarkan keanggotaannya.
a) Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah).
b) Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para
pedagang pasar).
c) Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan
masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang
ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan
(nelayan).
d) Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah
yaitu guru, karyawan, dan siswa)
c) Koperasi berdasarkan Tingkatannya.
a) Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang
beranggotakan orang-orang).
b) Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang
beranggotakan beberapa koperasi)
d) Jenis koperasi berdasarkan fungsinya.
a) Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum
sehari-hari para anggotanya).
b) Koperasi jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam
bentuk pinjaman kepada para anggotanya).
c) Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan
bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu

14
memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan
memasarkannya hasil produksi tersebut)
(https://kinantiarin.wordpress.com/jenis-jenis-koperasi-di-indonesia/)

7. Organisasi Koperasi
Organisasi koperasi dibentuk atas kepentingan dan kesepakatan
anggota pendirinya dan memiliki tujuan utama untuk lebih
mensejahterakan anggotanya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian menyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi
terdiri dari tiga unsur, yaitu Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas.
Rapat anggota sebagai badan tertinggi dalam koperasi di mana setiap
anggota mempunyai hak suara yang sama akan melakukan evaluasi
prestasi dari tahun sebelumnya dan menetapkan arah dan kebijakan dasar
manajemen yang menyeluruh bagi koperasi dimasa yang akan datang.
Tugas dan peran Rapat Anggota koperasi diatur dalam Undang-undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 22 sampai dengan
pasal 27. Hak dan suara Rapat Anggota umumnya berlaku untuk satu suara
(one man one vote) dan tidak boleh diwakilkan (no voting by proxy). Hal
ini dilakukan untuk mendorong anggota dalam menghadiri rapat sehingga
ikut berpartisipasi dalam manajemen koperasi secara tidak langsung.

Pada setiap Rapat Anggota ditetapkan kebijaksanaan-


kebijaksanaan pokok, yaitu bagaimana koperasi seharusnya menjalankan
usahanya untuk mencapai tujuannya. Kebijaksanaan yang ditetapkan
tersebut merupakan pagar yang tidak boleh dilanggar oleh setiap pelaksana
kebijakan. Rapat Anggota melimpahkan wewenangnya kepada pengurus
untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan berbagai keputusan
lainnya. Selain itu Rapat Anggota juga mendelegasikan wewenangnya
kepada pegurus untuk menjalankan kegiatan koperasi dan kepada badan
pengawas untuk melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang
dilakukan oleh koperasi.

15
Unsur kedua dalam organisasi koperasi adalah pengurus.
Pengurus bertanggungjawab mengambil keputusan yang menyangkut
kebijakan strategis berdasarkan keputusan Rapat Anggota (supreme
decision center fuction), serta bertanggung jawab mengendalikan
pelaksanaannya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian menyatakan bahwa pengurus koperasi merupakan
personifikasi atau pengejawantahan badan hukum koperasi. Fungsi dan
peran diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 29 – 37.

Dalam organisasi koperasi di Indonesia dikenal adanya Badan


Pengawas. Pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi
dalam Rapat Anggota dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
Pengawas koperasi bertugas terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi serta membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya. Pengawas koperasi berwenang untuk meneliti catatan
yang ada pada koperasi serta mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan dan merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

Dalam menjalankan tugasnya, pengawas diberi wewenang khusus


oleh Undang-Undang. Tugas, peranan, wewenang, dan tanggungjawab
badan pengawas adalah tunggal atau kesemuanya bersumber dari Rapat
Anggota yang memiliki kekuasaan tertinggi pada koperasi dan bersumber
dari hukum yang berlaku pada koperasi.

Sejalan dengan tumbuh kembang dan kemajuan-kemajuan yang


dicapai koperasi, maka diperlukan perangkat tambahan seperti manajer
dan karyawan untuk membantu pengurus dalam melaksanankan kegiatan
koperasi. Prof. Ewel Paul Roy, Ph.D. dari Agricultural Economics and
Agribusiness Louisiana State University menyebutkan bahwa terdapat
empat unsur (perangkat) manajemen dari koperasi, yaitu : Anggota, Badan

16
Pengawas, Pengurus, Manajer dan karyawan yang berperan sebagai
penghubung antara manajemen dan anggota (Hendrojogi, 2002).

Berikut ini adalah gambar struktur sederhana organisasi koperasi.

Rapat Anggota Tahunan


(RAT)

Badan Pengawas Pengurus

Manajer

Unit Bisnis

Anggota Koperasi

Pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi adalah Rapat


Anggota. Rapat anggota sedikitnya dilaksanakan satu kali dalam setahun.
Di dalam Rapat Anggota ditetapkan beberapa hal strategis yang berkaitan
dengan aktivitas koperasi. Beberapa hal strategis tersebut antara lain :
1. Anggaran Dasar
2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha
organisasi.
3. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya.
6. Pembagian sisa hasil usaha.
7. penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

17
Sementara itu badan pengawas dan pengurus ditetapkan di dalam
Rapat Anggota. Badan pengawas dan pengurus harus senantiasa mematuhi
keputusan yang ditetapkan dalam rapat anggota. Adapun wewenang dari
Badan Pengawas adalah mengawasi jalannya aktivitas kegiatan yang
dilakukan oleh Badan Pengawas. Sementara itu Badan Pengurus bertugas
untuk mengatur jalannya aktivitas koperasi secara umum termasuk
menetapkan hal-hal teknis seputar aktivitas kegitan koperasi. Badan
pengurus ini membawahi beberapa unit bisnis koperasi yang dipimpin oleh
manajer unit bisnis. Selanjutnya unit bisnis yang terdapat pada koperasi
terdiri dari anggota yang merupakan pemegang modal utama dari koperasi.

8. Perkembangan Dan Jenis Koperasi Di Indonesia


Pada dasarnya lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di
Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan
ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini
biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah kebawah.
Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab
tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi
sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi
lainnya. Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai
dengan budaya dan tata kehidupan  bangsa Indonesia. Di dalamnya
terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan
bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sangat
banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama
pemahamannya, apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini
yang mampu berkoperasi secara benar dan konsisten. Sejak kemerdekaan
diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam
struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah. 
Keberadaan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat ditilik
dari sisi usianyapun yang sudah lebih dari 50 tahun berarti sudah relatif

18
matang. Sampai dengan bulan November 2001, misalnya, berdasarkan
data Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), jumlah
koperasi di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan
jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itu jika
dibanding dengan jumlah koperasi per-Desember 1998  mengalami
peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah koperasi aktif, juga
mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Jumlah koperasi
aktif per-November 2001, sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Hingga
tahun 2004 tercatat 130.730, tetapi yang aktif mencapai 28,55%,
sedangkan yang menjalan rapat tahunan anggota (RAT) hanya 35,42%
koperasi saja. Data terakhir tahun 2006 ada 138.411 unit dengan anggota
27.042.342 orang akan tetapi yang aktif 94.708 unit dan yang tidak aktif
sebesar 43.703 unit.
Namun uniknya, kualitas perkembangannya selalu menjadi
bahan perdebatan karena tidak jarang koperasi dimanfaatkan di luar
kepentingan generiknya. Juga, secara makro pertanyaan yang paling
mendasar berkaitan dengan kontribusi koperasi terhadap  Produk Domestik
Bruto (PDB), pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.
Sedangkan secara mikro pertanyaan yang mendasar berkaitan dengan
kontribusi koperasi terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
anggotanya.  Menurut Merza (2006), dari segi kualitas, keberadaan
koperasi masih  perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk ditingkatkan
mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan
kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi dalam berbagai kegiatan
ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan
dan perkuatan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat
besar.3Jadi, dalam kata lain, di Indonesia, setelah  lebih dari 50 tahun
keberadaannya, lembaga yang namanya koperasi  yang diharapkan
menjadi pilar atau soko guru perekonomian nasional dan juga lembaga
gerakan ekonomi rakyat ternyata tidak berkembang baik seperti di negara-
negara maju (NM). Oleh karena itu tidak heran kenapa peran koperasi di

19
dalam perekonomian Indonesia masih sering dipertanyakan dan selalu
menjadi bahan perdebatan  karena tidak jarang koperasi dimanfaatkan di
luar kepentingan generiknya.
Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh
dorongan pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda
telah mulai diperkenalkan. Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan
sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui
Kongres Koperasi di Tasikmalaya. Pengalaman di tanah air kita lebih unik
karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di jaman
penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan
kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar.
Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana
harus mengembangkan koperasi (Soetrisno, 2003).
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia
memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi
rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya
berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Eksistensi
koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu
lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus
diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya.
Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan
budaya dan tata kehidupan  bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung
muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama
(gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sangat banyak orang
mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama pemahamannya,
apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini yang mampu
berkoperasi secara benar dan konsisten. Sejak kemerdekaan diraih,
organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur
perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.  Keberadaan
koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat ditilik dari sisi usianyapun yang
sudah lebih dari 50 tahun berarti sudah relatif matang. Sampai dengan

20
bulan November 2001, berdasarkan data Departemen Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM), jumlah koperasi di seluruh  Indonesia tercatat
sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan ada sebanyak
26.000.000 orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per-
Desember 1998 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah
koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup
menggembirakan. Jumlah koperasi aktif per-5November 2001, sebanyak
96.180 unit (88,14 persen). Hingga  tahun 2004 tercatat 130.730, tetapi
yang aktif mencapai 28,55%, sedangkan yang menjalan rapat tahunan
anggota (RAT) hanya 35,42% koperasi saja. Data terakhir tahun 2006 ada
138.411 unit dengan anggota 27.042.342 orang akan tetapi yang aktif
94.708 unit dan yang tidak aktif sebesar 43.703 unit.  Namun uniknya,
kualitas perkembangannya selalu menjadi bahan perdebatan karena tidak
jarang koperasi dimanfaatkan di luar kepentingan generiknya. Juga, secara
makro pertanyaan yang paling mendasar berkaitan dengan kontribusi
koperasi terhadap  Produk Domestik Bruto (PDB), pengentasan
kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan secara mikro
pertanyaan yang mendasar berkaitan dengan kontribusi koperasi terhadap
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya.  Menurut Merza
(2006), dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih  perlu upaya yang
sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia
usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya.
Pangsa koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan
ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan perkuatan dari pihak luar,
terutama Pemerintah, masih sangat besar.
Dari hasil survey  kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat
memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di
Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. Hal itu
mengindikasikan kondisi koperasi di Indonesia saat ini masih
memprihatinkan. “Angka koperasi yang tidak aktif memang cukup tinggi.
Saat ini jumlah koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak

21
aktif mencapai 27 persen,” jelas Guritno Kusumo, Sekretaris Kementerian
Koperasi dan UKM. Ia mengatakan, ada bebeapa faktor penyebab
banyaknya koperasi tidak aktif, di antaranya pengelolaan yang tidak
profesional. Namun demikian hingga kini kementerian masih melakukan
pendataan untuk mengetahui hal tersebut. Dalam hal ini, kementrian terus
melakukan pengkajian. Rencananya koperasi yang tidak sehat tersebut
akan dipilah sesuai kondisinya. Namun bila sudah tidak ada pengurusnya,
koperasi yang tidak aktif tersebut akan dibubarkan.
(http://agusreanto.blogspot.com/2012/11/perkembangan-koperasi-dan-
jenis.html).

C. TinJauan Umum Gudang


1. Pengertian Gudang
Gudang adalah fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang di rancang
untuk mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling
rendah. Gudang di butuhkan dalam proses koordinasi penyaluran barang,
yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnyaantara proses permintaan
dan penawaran mendorong munculnya persediaaan (inventory), persediaan
membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut
sebagai gudng (Lambert, 2001).
Definisi gudang menurut lambert (2001) adalah bgian dari sistem
logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts,
goods-in-process, finished goods) pada dan antara titik sumber (point-of-
origin) dan titik konsumsi (point-of-cumsumption), dan menyediakan
informasi kepada menejemen mengenai status, kondisi, dan disposisi dari
item-item yang di simpan.
Apple (1990). Menjelaskan tentang nasalah penyimpanan
menembus keseluruh perusahaan, sejak penerimaan, melewati produksi
smpai pengiriman. Aktivitas perancangan, persoalan penyimpana
menyeluruh dapat di pecah dalam kategori-kategori berikut (Apple, 1990).

22
a) Penerimaan (receiving), selama proses penerimaan dan sebelum
penyaluran.
b) Persediaan (invetory), penyimpanan bahan baku dan barang yang di
beli jadi sampai diperlukan produksi.
c) Perlengkapa yaitu barang bukti produktif yang di gunakan untuk
mendukung fungsi produktif.
d) Di tengah proses yaitu barang setenga jadi dan sedang menunggu
operasi.
e) Komponen jadi yaitu yang sedan menunggu perakitan (dapat juga
disimpan pada daerah di tenga proses atau daerah perakitan)
f) Sisa yaitu bahan, bagian, produk, dsb, yang akan di proses kembali
menjadi bentuk yang berguna lagi.
g) Buangan yaitu penumpukan, pemilihan dan penyaluran barang yang
tidak berguna lagi.
h) Macam-macam yaitu peralatan, perlengkapan dsb, yang tidak berguna
untuk di gunakan kembali pada masa yang akan datang.
i) Produk jadi yaitu produk yang siap di produksi atau di simpan pada
jangka waktu yang cukup lama.

2. Kapasitas Gudang
Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau tidaknya
suatu gudang adalah kapasitas gudang itu sendiri. Dalam menentukan
kapasitas gudang, maka ke adaan yang harus di pertimbangkan dalah
keadaan maksimum. Gudang mencapai keadaan maksimum pada saat
sediaan pengemas belum di pakai, terjadi keterlambatan pemakaian bahan,
sedangkan pesanan datang lebih cepat (lechman, 2008).

Untuk menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus dipenuhi,


maka di perlukan data tentang (lechman, 2008).
a. Jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode tertentu di
lakukan.

23
b. Besrnya persediaan pengemas yang di tentukan.
c. Variasi lead time.

d. Fluktuasi pemakaian

3. Gudang Produk Jadi


Gudang produk jadi berhubungan dengan penyimpanan yang rapih
dan pengeluaran produk jadi. Gudang ini bertanggung jawap atas (Apple,
1990) :
a. Penerimaan produk jadi dari produksi.
b. Menyimpan barang dengan aman da rapi.
c. Pengambilan pesanan untuk pengiriman.
d. Pengepakan untuk pengiriman.
e. Menyimpan catatan yang tepat.

Tujuan umum dari metode penyimpanan barang adalah (Apple,


1990)
a. Penggunaan volume bangunan yang maksimum.
b. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan yang sangkil.
c. Kemudahan pencapaian bahan.
d. Pengangkutan barang yang cepat dan mudah.
e. Identifikasi barang yang maksimum.
f. Penampilan yang rapih dan tersusun.

4. Aktivitas Gudang
Aktivitas yang mendominasi di gudang lebih banyak pada kegiatan
mencari, mengambil, menyiapkan, sampai menyerahkan barang yang di
minta (order picking), maka layout gudang perlu di buat untuk memotret
kelancaran seluruh kegiatan tersebut. Pada dasarnya desain layout gudang
merupakan pengaturan tataletak yang mengikuti system operasi gudang
(order-picking system) yang telah ditetapkan. Mula-mula di perlukan
penetapan di mana posisi setiap kegiatan (penerimaan, pengambilan,

24
penyimpanan, pemeriksaan, dan pengirim) serta di perhatikan pula
keterkaitan antar pihak-pihak tersebut.

Secara umum fungsi-fungsi dan aliran dari aktivitas gudang


menurut (Tomkins, 1996) adalah sebagai brikut :
a. Aktivitas dasar
Adapun aktivitas dasar gudang yaitu sebagai berikut (Apple, 1996):
1) Receivin (unloading), yaitu
 Penerimaan barang yang datang sesuai dengan atauran
perusahaan atau gudang.
 Menejemen bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai
dengan pesanan.
 Penempatan material di gudang atau ke bagian departemen lain
yang memerlukan
2) Putaway, yaitu aktivitas penempatan material atau produk yang
telah di beli di gudang. Termaksut aktivitas material handing
verifikasi lokasi material produk dan penempatan material atau
produk tersebut.
3) Storage, yaitu penempatan material sementara sambil menunggu
material tersebut di gunakan untuk proses selanjutnya atau di kirim
kepada bagian yang memerlukan atau pelanggan. Metode
penyimpanan dan penanganan produk atau material tergantung
pada ukuran, kualitas dan karateristik produk atau material tersebut.
4) Order picking, yaitu proses pemindahan dari gudang untuk
memenuhi permintaan tertentu. Proses ini merupakan wujud
pelayanan gudang pada para pemakai dan konsumennya.
5) Shiping (loading), yaitu proses pemeriksaan kesempurnaan
pesanan.
6) Finish good ke kendaraan dan siap di kirim untuk ke konsumen.

b. Aktivitas gudang

25
Prepackkaging, yaitu aktivitas ini di lakukan apabila barang yang
di terima dalam satuan bulk besar hendak di simpan dengan kemasan
yang lebih kecil agar sesuai dengan kebutuhan da keinginan perusahaan
atau konsumen (Apple, 1990).

5. Tujuan gudang
Tujuan dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari
pergudangan secara umum adalah memaksimalkan penggunaan sumber-
sumber yang ada disamping memaksimalkan pelayanan terhadap
pelanggan dengan sumber yang terbatas. Sumber daya gudang dan
pergudangan adalah ruangan, peralatan dan personil. Pelanggan
membutuhkan gudang dan fungsi pergudangan untuk dapat memperoleh
barang yang di inginkan secar tepat dan dalam kondisi yang baik. Maka
dalam perancangan gudang dan sistem pergudangan di perlukan untuk hal-
hal berikut ini (purnomo, 2004) :
a. Memaksimalkan penggunaan ruang.
b. Memaksimalkan mengunakan peralatan.
c. Memaksimalka menggunakan tenaga kerja.

D. Standar Gudang Komoditi Pertanian


Standar ini menetapkan ketentuan umum gudang untuk komoditi
pertanian yang mencakup hasil komoditi tanaman pangan dan perkebunan
yang mempunyai daya simpan minimal 3 (tiga) bulan dan telah dikemas
dalam karung. Gudang yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah semua
ruangan yang tidak bergerak dan tidak dapat dipindah – pindahkan dengan
tujuan tidak dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai
tempat penyimpanan barang yang dapat diperdagangkan secara umum.

1. Persyaratan lokasi gudang komoditi pertanian adalah sebagai berikut.


a) Di dekat atau di pinggir jalan kelas I, II, IIIA, IIIB, IIIC atau akses
lain melalui perairan untuk memudahkan keluar dan masuk area
gudang sehingga menjamin kelancaran kegiatan bongkar muat dan
distribusi.

26
b) Di daerah yang aman dari banjir dan longsor.
c) Jauh dari pabrik atau gudang bahan kimia berbahaya, Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau tempat pembuangan
sampah/ limbah kimia.
d) Terpisah dengan bangunan lain di sekitarnya sehingga keamanan
dan keselamatan barang yang disimpan lebih terjamin dan tidak
mengganggu keselamatan penduduk di sekitarnya.
e) Tidak terletak pada bekas tempat pembuangan sampah dan bekas
pabrik bahan kimia. (Badan Standardisasi Nasional, 2007)
2. Konstruksi bangunan gudang harus memenuhipersaratan sebagai
berikut:
a) Kerangka bangunan gudang harus kokoh guna menjaga mutu
barang dan keselamatan manusia.
b) Atap gudang yang dapat dilengkapi dengan atap pencahayaan,
terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak bocor.
c) Dinding bangunan gudang harus kokoh.
d) Lantai gudang terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat untuk
menahan berat barang yang disimpan sesuai dengan kapasitas
maksimal gudang dan bebas dari resapan air tanah.
e) Talang air terbuat dari bahan yang kuat dan menjamin air mengalir
dengan lancar.
f) Pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan
dilengkapi dengan kunci yang kuat, serta berkanopi guna menjamin
kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang.
g) Ventilasi harus ditutup dengan jaring kawat penghalang untuk
menghindari gangguan burung, tikus dan gangguan lainnya.
h) Bangunan gudang mempunyai teritis dengan lebar yang memadai
sehingga air hujan tidak mengenai dinding gudang.
i) Bangunan gudang disarankan membujur dari timur ke barat,
sehingga sedikit mungkin terkena sinar matahari secara langsung.
3. Fasilitas gudang.

27
Gudang harus mempunyai fasilitas sebagai berikut :
a) Identitas pengaturan lorong yang memadai guna menunjang
kelancaran penyimpanan barang maupun akses keluar masuk
barang.
b) Instalasi air dan listrik dengan pasokan terjamin sehingga
menunjang operasional gudang.
c) Instalasi hydrant dan alat penangkal petir.
d) Kantor atau ruang administrasi yang dilengkapi dengan jaringan
komunikasi.
e) Saluran air yang terpelihara sehingga air dapat mengalir dengan
baik untuk menghindari genangan air.
f) Sistem keamanan, ruang jaga dan pagar kokoh di sekelilingnya.
g) Kamar mandi dan WC.
h) Halaman atau area parkir dengan luas yang memadai.
i) Fasilitas sandar dan bongkar muat yang memadai bagi gudang yang
berlokasi di dekat atau di pinggir akses lain melalui perairan.
4. Peralatan gudang.
Gudang harus mempunyai peralatan sebagai berikut:
a) Alat timbang yang ditera sah untuk mengukur berat barang.
b) Palet yang kuat untuk menopang tumpukan barang sehingga mutu
barang yang disimpan terjaga.
c) Higrometer dan termometer untuk mengukur kelembaban dan suhu
udara dalam gudang.
d) Tangga stapel untuk memudahkan penumpukan barang di gudang.
e) Alat pemadam kebakaran yang tidak kadaluarsa sebagai alat
penanggulangan pertama apabila terjadi kebakaran.
f) Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yang
dilengkapi dengan obat dan peralatan secukupnya.
g) Alat kebersihan agar kebersihan gudang terjaga.
5. Klasifikasi gudang komoditi pertanian.

28
Klasifikasi gudang komoditi pertanian berdasarkan pemenuhan
persyaratan umum dan teknis dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu
Gudang A, B, dan C. Gudang A merupakan gudang kualitas terbaik
dengan fasilitas dan peralatan lengkap, gudang B merupakan gudang
kualitas 2 dan gudang C merupakan gudang kualitas 3. Klasifikasi
gudang selengkapnya terdapat pada tabel.(Badan Standardisasi
Nasional, 2007)
Tabel 1: Klarifikasi persaratan Gudang
Klarifikasi gudang
No Persyaratan
A B C
I. persyaratan Umum
Jalana kelas Jalana kelas Jalana kelas
Akses Transportasi I/II/Perairan I/II/ Perairan I/IIIA,IIIB,IIIC/
Perairan
II. Persyaratan Teknis
Konstruksi bangunan
Kerangka Besi baja Besi baja Kayu keras
1
Gudang
Atap gudang Baja Baja Baja lembaran
yang dapat di lembaran lembaran lapis seng
2 lengkapi atap lapis seng/ lapis seng/
pencahayaan baja lapis baja lapis
aluminium aluminium
Dinding Tembok Tembok Tembok
gudang plasteran atu plasteran atu plasteran atu
a. bahan tembok tembok tembok
3 dinding terplester dan terplester dan terplester dan
b. tinggi terlapis seng terlapis seng terlapis seng
dinding minimal 6.00 minimal 6.00 minimal 4.00 m
m m
4 Lantai gudang Cor beton Cor beton Cor beton
a. bahan lantai bertulang bertulang <2.50 ton m2
b. daya bahan rangka <3.00 rangka 2.50- minimal 0.30m

29
lantai ton m2 3.00 ton m2
c. tinggi lantai minimal minimal
dari tanah 0.50m 0.30m
Talang air Baja
Baja
lembaran Baja lembaran
lembaran
5 lapis lapis seng pipa
lapis seng
seng/pipa PVC
pipa PVC
PVC
Pintu gudang Plat besi Plat besi Plat besi kayu
a.bahan pintu kayu kayu minimal 4.00
b.tinggi pintu minimal 4.00 minimal 4.00 minimal 2.25
6
c.jumlah pintu minimal 3.50 minimal 3.50 minimal 1
panjang minimal 2 minimal 2 minimal 3.00
kanopi minimal 4.00 minimal 4.00
Jarak ventilasi
7 0.75-1.25 m 0.75-1.25 m 0.30-0.50m
dari. a. atap
0.50 m 0.50 m 0.50 m
b. lantai
8 Lebar teritis 0.90.10 m 0.90-10 m 0.90-10 m
(Sumber : badan standar nasional indonesia)

Tabel 2 : Klarifikasi fasilitas Gudang


Klarifikasi gudang
No Persyaratan
A B C
Failitas gudang
Identitas
pengaturan lorong
a.lorong pokok Minimal 1.50m
1 b.lorong silan Minimal 1.00m
c.lorong stapel Minimal 0.50m
d.lorong Minimal 0.75m
kebakaran
2 a.instalasi air Ada Ada Ada
b.intalasi listrik Ada Ada Ada
c.intalasi telepon Ada Ada Ada

30
d.intalasi hidrant Ada Ada ---
e.generator Ada --- ---
f.penangkal petir Ada Ada Ada
3 Saluran air Ada Ada Ada
Letak kantor atau Di luar ruangan Di luar ruangan Di luar/dalam
4
ruang adimistrasi
Sistem keamanan Di luar gudang Di luar
Di luar gudang
a.ruang jaga Ada gudang
Ada
5 b.alaram/tanda Ada
bahaya Ada
Ada
c.paga Ada
Kamar mandi WC Di luar gudang Di luar gudang Di luar
6
gudang
Luas area parkir Minimal 500 Minimal 350 Minimal 200
7
m2 m2 m2
Fsilitas standar Ada Ada Ada
8
dan bongkar muat
(Sumber : badan standar nasional indonesia)

Tabel 3: Klarifikasi peralatan Gudang


Klarifikasi gudang
No Persyaratan
A B C
Peralatan gudang
Alat timbang
1 Ada Ada Ada
beraat sah
2 Plat kayu/plastik Ada Ada Ada
Alat ukur
3 a.higrometer Ada Ada Ada
b.termometer Ada Ada Ada
4 Tangga stapel Ada Ada Ada
Alat pemadam Ada Ada Ada
5
kebakaran
Kotak P3K dan Ada Ada Ada
6
obat
7 Alat kebersihan Ada Ada Ada

31
(Sumber : badan standar nasional indonesia)

E. Syarat Gudang Sebagai Penyimpanan Hasil Produk Pertanian


Lingkungan penyimpanan berpengaruh terhadap mutu produk hasil
pertanian antara lain :
1. Suhu Ruang Penyinpanan
Suhu ruang penyimpanan yang rendah secara umum akan
memperlambat aktivitas fisiologis produk, menghambat perkembangan
mikroba perusak, dan memperkecil penguapan produk. Pelambatan
aktivitas fisiologis produk disebabkan pada suhu yang rendah laju
respirasi sel (proses pembongkaran) produk tersebut akan ditekan atau
diperlambat sehingga laju proses penuaan produk dapat diperlambat pula
dan produk akan tetap dalam kondisi segar.
Suhu yang terlalu rendah untuk sebagian produk sayuran dapat
menimbulkan chilling injury yang ditandai munculnya bercak-bercak
coklat pada sayuran yang disimpan sehingga menurunkan kualitas
produknya. Oleh karena itu suhu ruang penyimpanan harus disesuaikan
dengan suhu optimum produk hasil pertaniannya selama penyimpanan.

2. Kelembapan Ruang Penyimpanan


Kelembaban dalam ruang penyimpanan memegang peranan
penting, terutama untuk produk sayuran berupa daun-
daunan.Kelembaban yang tinggi misalnya, kelembaban relatif (RH)
mencapai 90-95 % dapat mengurangi kehilangan air pada produk.Hal ini
disebabkan air mempunyai arti penting terhadap mutu produk sehingga
kehilangan air beberapa persen saja dapat menurunkan mutu produk
tersebut. Kelembaban yang terlalu tinggi pun tidak dikehendaki karena
kondisi demikian akan memacu perkembangan mikroba perusak.

3. Kondisi Udara Ruang Penyimpanan


Komposisi dara dalam ruang penyimpanan yang di modifikasi
mempunyai kandungan O2 yang rendah adapun kandungan CO2-nya

32
tinggi. Kondisi tersebut sangat menguntungkan karena dapat
menghambat aktivitas fisiologis produk hasil pertanian yang di simpan
sehingga daya daya simpannya lebih lama. Memodifikasi udara dalam
penyimpanan dapat di lakukan dengan menempatkan produk hasil
pertanian dalam wadah yang tertutup rapat atau berlubang sebagai.
Modifikasi itu terjadi akibat O2 yang tersedia di gunakan untuk respirasi
dan CO2-nya meningkat akibat akumulasi hasil respirasi. Kadar O2 dan
CO2 ini dapat tetap dipertahankan selama waktu penyimpanan.

4. Tekanan Udara Ruang Penyimpanan


Tekanan udara ruang penyimpanan yang rendah (hipobarik) akan
menghambat aktivita fisiologis produk dan memperpanjang daya simpan
produk karena keterbatasan jumlah O2 yang tersedia. Biasanya
penyimpanan dengan kondisi tersebut dapat di kombinasikan dengan
penyimpanan bersuhu rendah. Tidak semua produk dapat di simpan
dalam kondisi tekanan udara tinggi (hiperbarik) tetapi hanya ada
beberapa produk saja yang harus di simpan pada kondisi tersebut.

Teknik penyimpanan bahan dan hasil pertanian :


Penyimpanan hasil pertanian secara umum bertujuan untuk
mencapai umur simpan semaksimal mungkin santoso (2006). Cara
penyimpanan produk holtikulturasegar di nyatakan berhasil bila mampu
mereduksi laju proses pematangan, atau menunda di mulainya proses
pematangan dan sekaligus mencegah terjadinya pembusukan dan
penyimpanan dengan demikian “kesegaran” selalu dapat di jaga pada
tingkat yang dapat di terima oleh para kosumen.
Cara tersebut dapat di capai dengan cara merubah kondisi
lingkungan produk holtikultura tersebut segera setelah di panen, dengan
cara menurunkan suhu, dengan menggunakan bahan kimia, atau dengan
mengubah komposisi udara atu gabungan dari cara-cara tersebut. Pada
beberapa hasil petanian, hususnya buah dan sayur sering di lakukan

33
usaha untuk dapat memperlambat pematangan dengan cara
memperlambat respirasi dan menangkapgas etilen yang terbentuk.

F. Metode Pengeringan Pada Gudang


1. Pengeringan Alami
a) Sun Drying Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari
sebaiknya dilakukan di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih
dari 100o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan
waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan,
panaskan bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15
menit untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya
b) Air Drying Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan
dengan menggunakan sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan
cara menggantung bahan di tempat udara kering berhembus. Misalnya
di beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa dikeringkan dengan
metode ini adalah kacang-kacangan. (Ranganna, S., 1977)

Kelebihan Pengeringan Alami adalah tidak memerlukan keahlian dan


peralatan khusus, serta biayanya lebih murah. Kelemahan Pengeringan
Alami adalah membutuhkan lahan yang luas, sangat tergantung pada cuaca,
dan sanitasi hygiene sulit dikendalikan.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal ada beberapa hal yang harus
di perhatikan dalam pembuatan lantai jemuran pada gudang.
a. Pengeringan hasil panen merupakan proses yang sangat penting dari
suatu usaha pertanian padi. Pilihan menjual hasil panen dengan harga
murah terjadi karena proses pengeringan yang tidak maksimal.
b. Proses pengeringan dimaksudkan untuk mendapatkan hasil dengan kadar
air kurang lebih 14%.
c. Pengeringan dengan sinar matahari merupakan cara yang paling
sedehana dan murah, sehingga teknik inilah yang paling banyak
digunakan di Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan salah satu
sumberdaya alam tersebut.

34
d. Bagi petani tradisional kebutuhan akan lantai penjemuran/ pengeringan
merupakan salah satu hal yang paling vital.

Konsep dasar dalam membangun lantai pengering :


a) Dipilih lokasi yang minim penghalang, sehingga sinar matahari dapat
menyinari secara penuh dan lebih lama.
b) Lantai pengering sebaiknya dibuat memanjang, hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan pengumpulan hasil panen.
c) Disain lantai pengering dibuat dengan kemiringan 2% s.d 5%. Bagian
tengah lebih tinggi terhadap bagian tepi lantai, sehingga ketika terjadi
hujan air tidak menggenangi hasil jemur yang telah dikumpulkan pada
bagian tengah lantai.

Gambar 2. desai tempat penjemuran hasil panen


Sumber : analisa penulis 2019

Gambar 3. detail tempat penjemuran hasil panen


Sumber : analisa penulis 2019
2. Pengering Buatan

35
a) Dehidrator pengeringan makanan memerlukan waktu yang lama. Dengan
menggunakan alat dehidrator, makanan akan kering dalam jangka waktu
6-10jam. Waktu pengeringan tergantung dengan bahan yang digunakan.

Gambar 4. Dehidrator
Sumber : google.com 2019
b) Oven dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat
digunakan sebagai dehydrator. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5-
12 jam. Lebih lama dari dehydrator biasa. Agar bahan menjadi kering,
temperature oven harus di atas 140o derajat Fahrenheit.

Gambar 5. Oven pengering


Sumber : google.com 2019

Mesin pengering serbaguna ini dapat mengeringkan berbagai jenis


kebutuhan. berdasrkan kapasitas dan objeknya. Sangat cocok untuk
mengeringkan jagung, gabah, padi, tembakau, cat, kerupuk, ikan, hasil
pertanian dan objek-objek yang dapat di keringkan dengan model kabinet.
mesin dirancang untuk mengeringkan ruangan atau box yang khusus untuk

36
pengeringan dengan menjaga suhu tetap stabil karena di lengkapi sensor
suhu dan durasi dapat diatur sesuai pengeringan.

Gambar 6. tampak atas sket ruangan


Sumber : google.com 2019

Gambar 7. tampak samping sket ruangan


Sumber : google.com 2019

Kelebihan Pengeringan Buatan adalah suhu dan kecepatan proses


pengeringan dapat diatur seuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca, sanitisi
dan higiene dapat dikendalikan. Kelemahan Pengeringan Buatan adalah
memerlukan keterampilan dan peralatan khusus, serta biaya lebih tinggi
dibanding pengeringan alami.

G. Study Literatur

37
Sebagai bahan pembanding dan literature dalam penulisan, dilakukan
studi mengenai Pembangunan Koperasi Unit Desa yang ada di beberapa tempat
di indonesia

1. KUD Langeng Unit Marsawa Kabupaten Kuantan Singingi

Gambar 8. tampak depan KUD langgeng


(Sumber : google)

Gambar 9. tamapak kiri KUD langgeng


(Sumber : google)
a. Aktivitas Umum Kopersi
Kegiatan usaha Koperasi Unit Desa Langgeng meliputi :
2) Unit usaha waserda
Menjual barang kebutuhan pokok serta kebutuhan lainnya hingga
barang barang pecah belah sebagai peralatan ibu rumah tangga.
2) Unit usaha inkra

38
Memasarkan hasil kerajinan rakyat, yang dibuat oleh anggota koperasi
sendiri dalam bermacam-macam bentuk seperti plang papan nama,
kunzen kulim, pembuatan pintu panel, jendela panel dan kerajinan
lainnya.
3) Unit usaha KKPA
Bercocok taman dalam bentuk TBS dengan pola KKPA yang bekerja
sama dengan PT. CRS sebagai penanaman modal buat masyarakat
khususnya anggota koperasi yang bertujuan untuk meningkatkan tarif
hidup masyarakat dalam bidang perekonomian melalui perkebunan
kelapa sawit.
4) Unit usaha PKS
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sangat memudahkan masyarakat dalam
menyalurkan hasil panennya untuk diproses yang didirikan dari hasil
pengucuran kredit dari pemerintah dan kerjasama PT. CRS.
5) Unit usaha fhoto copy
Selain melayani anggota unit usaha ini juga diperuntukkan bagi
masyarakat luas.

b. Struktur Organisasi Kopersai


Struktur organisasi bagi suatu badan usaha berguna untuk
menunjukkan aliran wewenang dan tanggung jawab masing-masing
fungsiyang terhimpun didalamnya, serta hubungan masing-masing fungsi
tersebut secara formalitas. Dari Gambar IV.1 dapat dilihat bahwa struktur
organisasi yang digunakan oleh KUD Langgeng adalah sturktur organisasi
fungsional. Hal ini dapat dilihat dimana susunannya berdasarkan fungsi-
fungsi yang ada didalam KUD Langgeng. Dari struktur organisasi KUD
Langgeng dapat diuraikan tugas dan wewenang masing-masing fungsi,
adalah sebagai berikut :
1. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam jalannya
koperasi. Dalam rapat anggota inilah diadakan saling tukar pikiran dan

39
pendapat yang benar-benar diarahkan pada pembinaan yang Saling
pengertian diantara semua anggota karena koperasi selain milik Negara
juga merupakan milik para anggota yang tujuannya pada akhirnya untuk
kesejahteraan para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Agar koperasi dapat berhasil mencapai tujuannya maka setiap anggota
dituntut berperan dalam mendukung kegiatan koperasi.
Selain itu rapat anggota merupakan wadah bagi pengurus untuk
melaporkan hasil kerjanya selama satu tahun. Dengan adanya laporan ini
maka akan dapat dilihat berhasil atau tidaknya koperasi didalam
mencapai tujuannya. Untuk lebih jelasnya maka rapat anggota
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menetapkan anggota dasar.
b) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

c) Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus atau badan


pemeriksa.

d) Menetapkan kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan-


keputusan koperasi yang lebih diatas.

e) Menetapkan dan mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran


koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi dan
usaha koperasi.

Dalam menjalankan keputusan, pengurus dan badan pemeriksa


bertugas sebagai pengawas atas pelaksanaan kepengurusan dan
pengaturan koperasi tersebut. Oleh karena itu, pengurus dan badan
pemeriksa harus benar-benar diseleksi, baik itu dari segi kemahiran
bekerja, ulet dan giat dalam berusaha dan tahu apa yang dikerjakan dan
banyak lagi kriteria lainnya.
2. Pengurus

40
Pengurus koperasi terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil
sekretaris dan bendahara. Adapun tugas-tugas dari pengurus adalah
sebagai berikut :
a) Memimpin usaha dan organisasi.
koperasiDalam hal ini pengurus memimpin dan sekaligus
mengarahkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh koperasi dan
mengatur tata susunan didalam organisasi koperasi agar terjalin suatu
kesatuan yang erat antara orang-orang didalam organisasi.
b) Sebagai penghubung dengan pihak luar.
Apabila suatu saat koperasi mengadakan kerjasama atau urusan
dengan pihak luar maka pengurus akan menanganinya, tentu saja
tindakan pengurus ini harus sesuai dengan keputusan rapat anggota
tahunan dan anggaran dasar yang telah diputuskan oleh rapat anggota
tahunan.
c) Melaksanakan tugas-tugas yang telah diputuskan oleh rapat anggota
tahunan.
Maksudnya pengurus wajib mematuhi segala tugas-tugas yang
diamanahkan kepadanya yang merupakan hasil keputusan rapat
anggota tahunan.
d) Mengangkat pegawai-pegawai pembantu pengurus.
Pengurus mempunyai hak untuk menunjuk dan sekaligus mengangkat
orang-orang yang dipercayanya unutk membantunya didalam hal
pelaksanaan kegiatan koperasi.
e) Berusaha memelihara kesetiaan anggota.
Pengurus juga diharuskan untuk dapat memelihara dan meningkatkan
kesetiaan mereka kepada koperasi dengan jalan meningkatkan mutu
dari koperasI.
f) Membantu rapat anggota dan badan pemeriksa pada waktu
merumuskan kebijaksanaan umum.
Maksudnya pengurus memberikan saran-saran atau masukkan-
masukkan baik didalam rapat anggota maupun dalam hubungannya

41
dengan bada pemeriksa didalam melakukan perumusan-perumusan
kebijaksanaan.
g) Meyelenggarakan pembukuan
Pengurus juga mempunyai tugas untuk membuat pembukuan
mengenai kegiatan koperasi supaya setiap saat dapat diketahui
kedudukan koperasi, baik yang berhubungan dengan keuangan
maupun dengan perkembangan koperasi.

3. Badan pemeriksa
Badan pemeriksa merupakan orang-orang yang ditunjuk untuk
mengawasi kegiatan usaha, keuangan dan kekayaan koperasi. Adapun
fungsi-fungsi dari badan pemeriksa adalah sebagai berikut :

a) Fugsi pengawasan
Dalam hal ini badan periksa bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan aturan-aturan tentang kehidupan organisasi koperasi
serta usaha-usaha yang sedang dilakukan.

b) Fungsi pemeriksaan
Badan pemeriksaan juga melakukan pemeriksaan dan penelitian
terhadap keakuratan dan kebenaran buku-buku serta catatan yang
berhubungan langsung baik dengan kehidupan organisasi maupun
dengan kegiatan/usaha yang dilakukan oleh koperasi
c) Fungsi pertanggung jawaban
Setelah melakukan fungsi pengawas dan pemeriksaan badan
pemeriksa lalu membuat laporan menyangkut pemeriksaan, apakah
didalam pemeriksaan terdapat kejanggalan-kejanggalan atau tidak
dapat diketahui dari laporan pemeriksaan tersebut dan sekaligus
badan pemeriksa memberikan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas yang diembannya kepada rapat anggota.
4. Manajer

42
Manajer koperasi merupakan orang-orang yang diangkat oleh untuk
diserahi wewenang dalam mengelola kegiatan koperasi sehari-hari.
Adapun fungsi-fungsi manajer didalam koperasi adalah sebagai berikut:
a) Fungsi perencanaan
b) Fungsi penyelarasan
c) Fungsi pengaraha

Struktur Organisasi KUD Langgeng


RAPAT ANGGOTA
l

BPP BADAN
PENGURUS
PENGAWAS
1. Keua : Herman Irsyman,
S,Pd. 1. Ketu :Tamsir Ali
2. Wk. Ketua : Abioyoso 2. Anggota :
3. Sekertaris : Bahmada

4. Wk. Sekertaris : Marjo

1. Adm. Umum
MANAJE
S 2. Pembukuan
R
T 3. Kasir
A 4. Adm. KKPA
KKPA PKS
F 5. Adm. PKS

Pengurus
unit KA. UNIT
perwakilan
USAHA

FOTO WARTEL WESERDA ANGKUTAN


COPY

KEAMANAN & OFFIC BOY

43
Gambar 10. Struktur Organisasi KUD Langgeng Unit Marsawa

2. Perum Bulog Divre Sultra

Gambar 11.tampak depan Bulog Divre Sultra


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Perum bulog sulawesi tenggara beralamat di Jl. Drs. Abdullah


Silondae No. 1 Kendari. Perum bulog yang berada di sulawesi tenggara
merupakan kantor perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang
logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha
logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung
plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.

Dalam proses pelayanan penyedian bahan pangan yang ada di


sulawesi tenggara perum bulok telah menyediakan kantor yang memiliki
kebutuhan ruang dan fasilitas penunjang.

a. Program ruang

44
1) Ruang staf pelayanan publik
2) Ruang staf pelayanan
3) Ruang komputer
4) Kabid pelayanan publik
5) Ruang adimistrasi
6) Ruang staf adimistrasi
7) Ruang staf keuangan
8) Ruang rapat/pertemuan
9) Ruang kabid pengawasan
10) Ruang staf pengawasan
11) Ruang kabid komersial
12) Ruang kepala
13) Ruang rapat kepala
14) Ruang sekertasis

Berikut gambaran denah perum bulog sulawesi tenggara:

45
46
47
b. Gudang Perum Bulog Divre Sulawesi Tenggara

48
Demi menjaga ketahanan pangan perum bulog jugang
menyediakan gudang penampung bahan pangan bagi masyrakat yang di
bangun disetiap daerah yang ada di sulawesi tenggara diantaranya
berada di kendari, unaha, kolaka, bombana, baubau, raha dan wanci.
Berikut adalah gambaran dan fasilitas gudang yang ada di kendari:

Gambar 14. Gudang Bulog Divre Sultra


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 15. Hasil Kemas gula gudang divre sultra


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

49
Gambar 16. Pencahayaan Gudang divre sultra
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Beberapa akomodasi yang tersedia antara lain sebagai berikut :


a) Ruang kemas gula
b) Ruang bahan baku
c) Ruang bahan jadi

d) Ruang kemas baeras

e) Ruang ganti

Denah Ruang Kemas


Pusat Distribusi Mandonga
Perum Bulog Divre Sulawesi Tenggara

50
Gambar 17. Layout Gudang divre sultra
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2019)

Beberapa fasiitas lainnya yaitu sebagai berikut :


a) Alat mesin kemas gula

b) Alat mesin kemas beras

c) Hopper/elevator

d) Conveyor

e) Timbangan

f) Handlift

No Nama unit Jumlah


.
Alat mesin kemas gula 2
Hopper/elevator 2
Conveyor 0
Timbangan 1
Handlift 0

Gambar 18: Daftar Peralatan Produksi Pada Gudang


(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2019)

Struktutur Organisasi Gudang

Mnager Kepala

Pusat Distribusi Ruang Kemas

Petugas Petugas

Kemas Kemas

Petugas Petugas Petugas

Produksi Adimistrasi Persediaan 51


Gambar 19: struktur organisasi gudang
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2019)

52

Anda mungkin juga menyukai