Anda di halaman 1dari 13

APENDISITIS

Disusun Oleh
Anni Nur aini
Dewi Maslahah
Idzhar Dapym JM
DEFINISI
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis
dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering.
Anatomi apendisitis
ETIOLOGI
Sumbatan lumen apendiks
Fekalit (tinja, tumor apendiks, dan cacing askari)
Kebiasaan makan-makanan berserat, makanan rendah serat,
dan pengaruh konstipasi
Hambatan aliran lendir dimuara apendiks

KLASIFIKASI
Apendisitis terbagi menjadi dua yaitu, apendisitis akut dan
apendisitis kronik
1. Apendisitis akut.
2. Apendisitis Kronik
PATOFISIOLOGI
Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen
apendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing,
striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau
neoplasma. Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang
diproduksi mukosa mengalami bendungan. Semakin lama
mukus tersebut semakin banyak, namun elastisitas dinding
apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat
tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan
edema, diapedesis (kemampuan sel darah putih untuk
menembus/keluar dari dinding pembuluh darah kapiler)
bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis
akut lokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium (nyeri bagian
atas perut, seperti usus, empedu,liver, pankreas dll).
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Sjamsuhidajat, 2004 mengatakan manifestasi klinis dari
apendisitis adalah :
1. Tanda awal (Nyeri mulai di epigastrium atau region umbilicus
disertai mual dan anoreksia).
2. Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda
rangsangan peritoneum local dititik Mc Burney

3. Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung.


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium : terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan test
protein reaktif (CRP). Pada pemeriksaan darah lengkap
ditemukan jumlah leukosit antara 10.000-20.000/ml
(leukositosis) karena dengan leukosit meningkat maka
menunjukkan terjadinya infeksi.
Radiologi : terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan
CT-scan
PENATALAKSANAAN
Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah
ditegakkan. Antibiotik dan cairan IV diberikan serta
pasien diminta untuk membatasi aktivitas fisik sampai
pembedahan dilakukan. Analgetik dapat diberikan
setelah diagnosa ditegakkan. Apendiktomi (pembedahan
untuk mengangkat apendiks) dilakukan sesegera
mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.
Apendiktomi dapat dilakukan dibawah anestesi umum
umum atau spinal, secara terbuka ataupun dengan cara
laparoskopi yang merupakan metode terbaru yang
sangat efektif. Bila apendiktomi terbuka, insisi
Mc.Burney banyak dipilih oleh para ahli bedah.
KOMPLIKASI
Komplikasi utama apendisitis adalah perforasi apendiks
yang dapat berkembang menjadi peritonitis (peradangan
yang disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga
perut/peritonium)atau abses. Perforasi secara umum
terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup
demam dengan suhu 37,7°C atau lebih tinggi,
penampilan toksik, dan nyeri atau nyeri tekan abdomen
yang kontinyu. Distensi abdomen terjadi akibat ileus
paralitik dan kondisi pasien memburuk.
WOC
DIAGNOSA KEPERAWATAN 
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
mis, infeksi.
Hambatan mobilitas berhubungan dengan nyeri
Resiko syok berhubungan dengan infeksi
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan nyeri abdomen.
Hipertermi berhubungan dengan trauma.
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan agens
cedera biologis mis, infeksi.
Kriteria Hasil Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1.Nyeri berkurang Setelah dilakukan 1.Kaji respon nyeri 1.Untuk menentukan
2.Ekspresi nyeri tindakan PQRST intervensi
pada lisan atau keperawatan 2.Istirahatkan klien 2.Istirahat secara
wajah selama 2x24 jam saat nyeri terasa fisiologis akan
3.Atur posisi semi menurunkan
3.Mempertahankan diharapkan nyeri fowler kebutuhan oksigen
tingkat nyeri pada dapat berkurang 4.Dorong ambulasi yang diperlukan
skala 0-10 atau hilang. dini untuk metabolism
4.Menunjukkan 5.Ajarkan teknik basal
teknik relaksasi relaksasi saat 3.Posisi semi fowler
yang efektif untuk nyeri mengurangi
mencapai 6.Beri lingkungan ketegangan pada
kenyamanan tenang insisi dan organ
7.Kolabolasi dengan abdomen yang
tim medis untuk membantu
pemberian terapi mengurangi nyeri
analgesic
4.Merangsang
peristaltic usus
dan flatus dan
menurunkan
ketidaknyamana
n abdomen
5.Dapat
mengurangi
nyeri
6.Lingkungan
yang nyaman
dapat
menurunkan
stimulus nyeri
7.Analgesic untuk
mengurang nyeri

Anda mungkin juga menyukai