0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan42 halaman
1. Dokumen membahas prosedur pemasangan gips dan traksi untuk imobilisasi anggota gerak.
2. Gips digunakan untuk mengobati fraktur dan deformitas, sedangkan traksi untuk mengurangi spasme otot dan menstabilkan fraktur.
3. Prosedur pemasangan dan pelepasan gips serta jenis dan prosedur pemasangan traksi kulit dan tulang dijelaskan.
Deskripsi Asli:
Ppp
Judul Asli
PROSEDUR KEPERAWATAN TENTANG PEMASANGAN GIPS DAN TRAKSI
1. Dokumen membahas prosedur pemasangan gips dan traksi untuk imobilisasi anggota gerak.
2. Gips digunakan untuk mengobati fraktur dan deformitas, sedangkan traksi untuk mengurangi spasme otot dan menstabilkan fraktur.
3. Prosedur pemasangan dan pelepasan gips serta jenis dan prosedur pemasangan traksi kulit dan tulang dijelaskan.
1. Dokumen membahas prosedur pemasangan gips dan traksi untuk imobilisasi anggota gerak.
2. Gips digunakan untuk mengobati fraktur dan deformitas, sedangkan traksi untuk mengurangi spasme otot dan menstabilkan fraktur.
3. Prosedur pemasangan dan pelepasan gips serta jenis dan prosedur pemasangan traksi kulit dan tulang dijelaskan.
TENTANG PEMASANGAN GIPS DAN TRAKSI KHUSNUL HUDA ,S.Kep.NS PEMASANGAN GIPS
Gips merupakan suatu bahan kimia
yang pada saat ini tersedia dalam lembaran dengan komposisi kimia ( CaSO4 )2 H2O+ 3 H20 dan bersifat anhidrasi yang dapat mengikat air sehingga membuat kalsium sulfat hidrat menjadi solit/keras BENTUK-BENTUK PEMASANGAN GIPS
1. Bentuk lembaran shg menutup separuh /dua
pertiga lingkaran permukaan anggota gerak. 2. Bentuk lembaran yang dipasang pada kedua sisi antero- posterior. 3. Gips sekuler 4. Gips yang ditopang dengan besi /karet dan dipakai menumpu /berjalan pada tulang anggota gerak bawah. INDIKASI 1. Untuk imobilisasi faktur dan pengobatan definitif terutama fraktur pada anak-anak dan orang dewasa 2. Mengoreksi deformitas pada kelainan bawaan misal: tapiles ekuenovarus . 3. Imobilisasi untuk mencegah fraktur patologis 4. Imobilisasi untuk memberikan kesempatan bagi tulang untuk menyatu setelah suatu operasi misal : artrodesis , operasi tendo2 (tendo Achiles ) PROSEDUR PEMASANGAN GIPS
1. Sokong ekstermitas /bagian yang akan digips
2. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan digips 3. Pasang duk pd pasien 4. Cuci dan keringkan bagian yang akan digips 5. Pasang bahan rajutan(misal: stokinet /velban) pada bagian yang akan digips 6. Pasang gips secara merata 7. Setelah selesai haluskan tepinya dan bersihkan 8. Sokong gips selama pengerasan / pengeringan PROSEDUR PELEPASAN GIPS
1. Informasikan dan yakinkan kpd pasien bahwa gergaji /
pemotong gips tdk akan mengiris kulit 2. Gunakan pelindung mata 3. Gips akan dibelah dg gerakan linier pisau sepanjang garis potongan 4. Potong bantalan dengan gunting 5. Sokong bagian tubuh ketika gips diambil 6. Cuci dan keringkan yg habis diimobilisasi dan oleskan minyak 7. Ajari pasien ( tdk menggaruk,melatih bagian tubuh sesuai sesuai program terapiutik,mengontrol pembengkaan ) HAL2 YG DIPERHATIKAN DLM PEMASANGAN GIPS
Gips yang pas
Gips tidak boleh patah
Jangan terlalu ketat /terlalu longgar
Jangan merusak/menekan gips
Jangan memasukkan benda asing
kedalam gips /menggaruk
KELEBIHAN Murah dan mudah didapatkan/digunakan Dapat diganti setiap saat Dapat dipasang dan dibuat cetakan sesuai anggota gerak Dapat dibuat jendela/lubang untuk merawat luka dan membuka jahitan Bersifat rediolusen Merupakan terapi konservatif pilihan untuk menghindari operasi KEKURANGAN Pemasangan yang terlalu ketat akan memberikan gangguan / tekanan pada pembuluh darah saraf /tulang itu sendiri Pemasangan yang lama, dapat menyebabkan kekakuan pada sendi dan mungkin dapat terjadi Disus osteoporosis dan atrofi Alergi dan gatal-gatal akibat gips Berat dan tidak nyaman dipakai oleh penderita PERAWATAN GIPS
Gips tidak boleh basah oleh air / bahan lain yang
mengakibatkan kerusakan gips Setelah pemasangan gips harus dilakukan follow up yang teratur,tergantung lokasi pemasangan Gips yang mengalami kerusakaan /lembek pada beberapa tempat,harus diperbaiki /diganti ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Status neorovaskuler Derajat dan lokasi pembengkaan Memar dan adanya abrasi kulit 2. Diagnosa keperawatan Kurangnya pengetahuan mengenai program terapi Nyeri b/d gg muskuloskeletal Kerusakan mobilitas fisik b/d gips Kurang perawatan diri karena keterbatasan mobilitas Kerusakan mobilitas kulit b/d laserasi dan abrasi Potensial perubahan perfusi jaringan perifer b/d respon fisiologik terhadap cedera/gips Intervensi Keperawatan Meredekan nyeri Peningkatan mobilitas Mencapai perawatan diri Penyembuhan abrasi kulit Memahami program terapi Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat Evaluasi 1. Pasien scr aktif berpartisipasi dalam program terapi Meninggikan ekstermitas yang terkena Berlatih sesuai intruksi Menjaga gips tetap kering Melaporkan setiap masalah yang timbul Tetap melakukan tindak lanjut /mengadakan perjanjian dengan dokter 2. Melaporkan berkurangnya nyeri Meninggikan ekstermitas yang digips Mereposisi sendiri Menggunakan analgetik oral k/p 3. Memperhatikan peningkatan kemampuan mobilitas Mempergunakan alat bantu yang aman Berlatih untuk meningkatkan kekuatan Mengubah posisi sesering mungkin Melakukan latihan sesuai kisaran gerakan sendi yang tidak tertutup gips 4.Berpartisipasi dalam aktivitivitas perawatan diri Makan sendiri secara mandiri Melakukan aktivitas higiene dan kerapihan secara mandiri 5. Memperhatikan penyembuhan abrasi dan laserasi Tidak memperlihatkan tanda dan gejala infeksi Memperlihatkan kulit yang utuh saat gips dibuka 6. Terjaganya peredaran darah yang adekuat pada ekstermitas Memperhatikanwarna kulit yang normal Mengalami pembengkaan minimal Mampu memperlihatkan pengisian kapiler yang adekuat Memperlihatkan gerakan aktif jari tangan dan kaki Melaporkan sensasi normal pada bagian yang digips Melaporkan bahwa nyeri dapat dikontrol PEMASANGAN TRAKSI Pemasangan gaya tarikan kebagian tubuh .digunakan untuk meminimalkan spasme otot ,mereduksi,mensjajarkan dan mengimobilisasi fraktur , menguragi deformitas,menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang JENIS – JENIS TRAKSI BERDASARKAN TEMPAT PEMASANGAN
Traksi pada kulit
Traksi pada tulang TRAKSI PADA KULIT
Traksi dapat dipasang dengan tangan(traksi
manual),sifatnya sementara yang bisa digunakan pada saat pemasangan gips ,memberikan perawatan kulit dibawa boot busa ekstensi Buck/saat menyesuaikan dan mengatur alat traksi Menggunakan plester lebar yang dikeletkan pada kulit dan diperkuat dengan perban elastis.berat maksimum yang dapat diberikan adalah 5 kg yang merupakan batas toleransi kulit JENIS – JENIS TRAKSI KULIT
Traksi ekstensi dari Buck: traksi kulit dimana plaster
melekat secara sederhana dengan memakai katrol Traksi dari Dunlop: dipergunakan pada fraktur supra kondiler humeri anak-anak Traksi dari Gallow /traksi dari Brayant : dipergunakan pada fraktur femur anak-anak usia dibawah 2 tahun Traksi dari Hamilton Rusel : digunakan pada anak- anak usia lebih dari 2 tahun INDIKASI PENGGUNAAN TRAKSI KULIT
Traksi kulit merupakan terapi pilihan pada fraktur
femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan Merupakan pengobatan sementara pada fraktur sambil menunggu terapi definitif Fraktur yang sangat bengkah dan tidak stabil ( fraktur suprakondiler humeri pada anak-anak ) Untuk traksi spasme otot /pada kontraktur sendi ( sendi lutut dan panggul ) Untuk traksi pada kelainan- kelainan tulang belakang seperti hernia nukleus pulposus ( HNP) / spasme otot belakang KOMPLIKASI
Penyakit trombo emboli
Infeksi serta alergi pada kulit TRAKSI PADA TULANG
Biasanya menggunakan kawat Krischner ( k-wire )
atau batang dari Steinmann lokasi-lokasi tertentu : Proksimal tibia Kondilus femur Olekranon Kalkaneus Traksi pada tengkorak Trokanter mayor Bagian distal metakarpal JENIS –JENIS TRAKSI TULANG
Traksi tulang dengan menggunakan kerangka dari
Bohler Braun pada fraktur orang dewasa Thomas Splint dengan pegangan lutut /atau alat traksi dari Pearson Traksi tulang pada olekranon,pd frakrur humerus Traksi yang digunakan pada tulang tengkorak misalnya Gradner Well Skull Calipers,Crutchfield cranial tong INDIKASI PENGGUNAAN TRAKSI TULANG
Apabila diperlukan traksi yang lebih berat dari 5 kg
Traksi pada anak-anak yang lebih besar Pada fraktur yang bersifat tidak stabil,oblik/komunitif Fraktur –fraktur tertentu pada daerah sendi Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksternal tidak dapat dilakukan Dipergunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat ( dislokasi panggulyang lama sebagai persiapan terapi definitif ) KOMPLIKASI TRAKSI TULANG
Infeksi ( infeksi melalui kawat/pin yang digunakan)
Kegagalan penyambungan tulang(nonunion)akibat traksi yang berlebihan Luka akibat tekanan misal Thomas Spint pada tuberositas tibia Parase saraf akibat traksi yang berlebihan /bila Pin mengenai saraf ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Neorovaskuler Warna Suhu Pengisiankapiler Kemampuan bergerak Edema Denyut nadi Kulit Dekubitus , kerusakan jaringan kulit Fungsi respirasi Frekuensi Reguler /irreguler Fungsi gastrointestinal Konstipasi Fungsi perkemihan Retensio urine, ISK Fungsi kardiovaskuler HR,TD,perfusi ke daerah traksi,akral dingin Status nutrisi Anoreksia Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri b/d traksi /imobilisasi Gangguan mobilitas fisik b/d imobilisasi Kurang perawatan diri b/d traksi Intervensi Keperawatan Dx. 1 Kaji skala nyeri Bantu klien melakukan mobilisasi pada ekstermitas yang tidak ditraksi Anjurkan klien melakukan teknik distraksi dan releksasi Kalaborasi pemberian analgesik Dx. 2 Kaji respon klien terhadap aktifitas Mengajarkan gerak aktif pasif Monitor tonus otot Dx. 3 Bantu klien memenuhi kebutuhan dirinya seperti makan,mandi,berpakaian,dan toileting selama diimobilisasi dengan alat traksi Bantu klien mengembangkan secara aktif rutinitas yang akan memaksimalkan kemandirian pasien Evaluasi Menunjukkan pemahaman program traksi Menjelaskan tujuan traksi Berpartisipasi dalam rencana keperawatan Memperlihatkan berkurangnya ansietas Tampakrileks Menggunakan mekanisme koping efektif Mengekspresikan keprihatinan dan perasaannya Menyebutkan peningkatan tingkat kenyamanan Kadang-kadang meminta analgesik oral Mengubah posisi sendiri sesering mungkin Melakukan aktivitas perawatan diri Memerlukansedikit bantuan pada saat makan,mandi,berpakaian,defekasi dan urinasi Menunjukkan mobilitas yang meningkat Melakukanlatihan yang dianjurkan Menggunakan alat bantu dengan aman Tidak memperlihatkan adanya komplikasi Kulit utuh Paru-paru bersih Tidak mengeluh nafas pendek Batuk tidak produktif Pola defekasi teratur Nafsu makan normal Urine jernih, kuning jumlahnya memadai Tak menunjukkan tanda dan gejala trombosis vena profunda TERIMA KASIH SEMOGA SUKSES SELALU
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis