Anda di halaman 1dari 23

Keperawatan Menjelang Ajal

& Paliatif
CA MAMMAE
KELOMPOK 3

• I’IN MASFIYAH (20151660092)


• FIRDA ANI SISWANTO (20151660071)
• DHAFITA SARI NINGSIH (20151660038)
• MUFIDA AMALIA (20151660127)
• IDZHAR DAPYM J M (20151660075)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2017
PENGERTIAN
• Ca mamae adalah suatu penyakit seluler yang
dapat timbul dari jaringan payudara yang
mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol
proliferasi dan maturasi sel (Brunner dan
Suddarth, 2002 )
Fisiologi Payudara
• Pertumbuhan dan involusi berhubungan
dengan usia
• Pertumbuhan berhubungan dengan siklus
haid
• Perubahan karena kehamilan dan laktasi.
ETIOLOGI Belum diketahui penyebab spesifik

Faktor Resiko :
1. Umur
2. Menarche Usia Dini
3. Menoupause usia lanjut
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat penyakit payudara jinak
6. Riwayat kehamilan
7. Penggunaan Hormone dan Kontrasepsi Oral
8. Konsumsi Rokok
9. Riwayat Keterpaparan Radiasi
Manifestasi Klinis
• Timbul benjolan pada payudara yang dapat di raba
dengan tangan, makin lama benjolan makin keras
dan bentuknya tidak beraturan.
• nyeri saat ditekan
• Bentuk, ukuran, berat salah satu payudara berubah
• Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting
susu
• Luka pada payudara sudah lama dan tidak sembuh
walau sudah diobati.
Stadium CA Mammae
Sistem Klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus
limfe yang terkena, dan bukti adanya metastasis yang jauh.
Nodus limfe regional (N) :
Tumor primer (T) :
1.    Nx : Pembesaran kelenjar regional
Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan
tidak dapat ditentukan
T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer
2.    N0 : Tidak teraba kelenjar axila
Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila
3.    N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila
tanpa teraba tumor
homolateral yang tidak melekat
T1 :Tumor <>
4.    N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila
a.  T1a : Tumor <> homolateral yang melekat satu sama
b.  T1b :Tumor 0,5 – 1 cm lain atau melekat pada jaringan
c.   T1c :Tumor 1 – 2 cm sekitarnya
T2 :Tumor 2 – 5 cm 5.    N3 : Terdapat kelenjar mamaria
T3 : Tumor diatas 5 cm interna homolateral
T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, Metastas jauh (M) :
penyebaran langsung ke dinding thorax Mx : Metastase jauh tidak dapat
atau kulit : ditentukan
a.  T4a : Melekat pada dinding dada M0 : Tidak ada metastase jauh
b.  T4b : Edema kulit, ulkus, peau M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk
d’orange kelenjar subklavikula
c.   T4c : T4a dan T4b
d.  T4d : Mastitis karsinomatosis
Pemeriksaan Penunjang
a. Non Invasive
– Mammografi
– Ultrasound
– CT Scan dan MRI
b. Invasiv
– Sitologi Aspirasi
– Core Needle Biopsy (CNB)
– Biopsy
SADARI
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Pembedahan/operasi
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Terapi hormonal
PENGKAJIAN CA MAMMAE
• Identitas Klien
• Riwayat Kesehatan (Dahulu, Sekarang dan Keluarga)
• Pemeriksaan Fisik
• Pola Kebiasaan Sehari-hari
• Data Sosial Ekonomi
• Data Psikologi
• Data Spiritual
• Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang lainnya
KASUS CA MAMMAE
Suatu ketika Ny.D tidak dapat menahan rasa nyeri sehingga Ny.D datang ke
rumah sakit A, Ny.D datang dengan keluhan nyeri pada payudara sebelah
kiri. Nyeri menjalar sampai ke punggung belakang, keadaan umum pasien
tampak lemah, wajah pasien tampak merintih kesakitan dan sulit
melakukan aktifitas. Awalnya Ny. D mengatakan timbul benjolan kecil di
payudara sebelah kiri tapi oleh Ny.D tidak pernah mengontrol kesehatannya
dan mengira benjolan biasa akhirnya lama kelamaan benjolan semakin besar
dan nyeri. Setelah di lakukan pemeriksaan Ny. D terdiagnosa Ca Mammae
Stadium 4, TTV klien RR :20x /menit, N:100x/menit,TD:140/80 mmHg, S:37,5
C, keluarga klien mengatakan luka pada payudara klien semakin membesar
dan terasa gatal. Luka pasien berbau, luka tampak kemerahan, Terdapat
push pada luka, luka teraba hangat, luka melebar dan membengkak. Pasien
Bingung, tampak cemas dan tampak malu serta bertanya dan
memeperhatikan tentang lukanya Ny.D menunduk sambil menangis dan
mengatakan malu dengan keadaan dan perubahan dirinya saat ini dan Ny.D
mengatakan sangat khawatir tentang penyakitnya dan takut apabila terjadi
sampai yang membahayakan.
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Kep
DS : keluarga klien mengatakan luka pada Ca. Mammae Kerusakan
payudara klien semakin membesar dan ↓ Integritas Kulit
terasa gatal. Mendesak jaringan sekitar
DO : ↓
Luka pasien berbau Menekan jaringan pada mammae
Luka tampak kemerahan ↓
Terdapat push pada luka Konsistensi mammae↑
Luka teraba hangat ↓
Luka melebar dan membengkak. edema pada mammae

Massa tumor mendesak jaringan luar

Ulkus

Kerusakan inegritas kulit
DS : Pasien mengatakan nyeri pada Ca.mammae Nyeri akut
payudara sebelah kiri, Nyeri menjalar ↓
sampai ke punggung belakang Agen injuri : kimia
DO : Wajah px tampak meringis kesakitan ↓
TD : 140/80 mmHg Mendesak sel saraf
Nadi : 100x/mnt ↓
RR : 20x/mnt Penekanan pada sel saraf
S: 37,5 C ↓
Nyeri akut
Analisa Data
Data Etiologi Masalah Kep
DS : Pasien mengatakan sangat Ca mammae Ansietas
khawatir tentang penyakitnya dan ↓
takut apabila terjadi sampai yang Perubahan status kesehatan
membahayakan. ↓
DO :  Pasien tampak cemas, Cemas
bingung, menunduk sambil
menangis.

DS  : Pasien mengatakan malu Ca mammae Gangguan


dengan keadaan dan perubahan ↓ Citra Tubuh
dirinya Ukuran mammae abnormal
DO : Bingung, tampak cemas dan ↓
tampak malu serta bertanya dan Mammae asimetrik
memeperhatikan tentang lukanya ↓
Gangguan citra tubuh
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan adanya luka disertai push
• Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri,
kimia
• Ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan, situasi krisis ( kanker)
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan dalam penampilan
Intervensi
1.Kerusakan Integritas Kulit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kerusakan integritas kulit teratasi dg
menunjukkan
– Tidak ada lesi pada kulit
– Tidak adanya infeksi
– Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
Intervensi :
– Kaji karakteristik luka
– Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril
2. Nyeri Akut
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien menunjukkan
1) Melaporkan nyeri sudah terkontrol
2) Menggunakan analgetik sesuai dengan kebutuhan
3) Menggunakan metode non analgetik  untuk mengurangi nyeri
Intervensi
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
2) Berikan posisi yang nyaman
3) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3) Ajarkan tentang teknik non farmakologi
4) Berikan analgetik
5) Tingkatkan istirahat

3. Gangguan Citra tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien menunjukkan
–  Pasien dapat mengutarakan keluhannya pada orang lain
– Pasien dapat menerima keadaannya
Intervensi
–  Dorong pasien untuk mengutarakan perasaannya
– Berikan dorongan positif agar pasien mau mematuhi program pengobatan

4. Ansietas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam pasien menunjukkan:
1)  Monitor intensitas kecemasan
2)  Menggunakan strategi koping efektif
3)  Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan
5)  Menggunakan sport sosial yang memungkinkan
Intervensi: 
1)   Gunakan pendekatan yang menenangkan
2)   Pahami perspektif pasien terhadap situasi setres
3)   Temani pasien
4)   Identifikasi tingkat kecemasan
5)   Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi 

Anda mungkin juga menyukai