Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Factor resiko hipertensi

-obesitas, merokok

-alkohol,

-kurang aktifitas fisik

Perubahan organ di: Gaya hidup


Penderita
-Otak
hipertensi:
-Mata
-derajat
hipertensi -Ginjal Terapi:
-lama
Farmakologi
menderita Perubahan organ di
hipertensi Jantung

Deteksi
Faktor resiko hipertensi dini
-umur, genetik

-jenis kelamin
Treadmill
-riwayat keluarga Test

Resiko iskemik Respon Evaluasi Kapasitas


miokard hipertensi pengobatan fungsional

Keterangan:

Diteliti

Tidak diteliti

26
27

Resiko hipertensi meningkat apabila faktor-faktor resiko hipertensi tidak

dikendalikan, tekanan darah yang tinggi secara terus menerus menambah beban

pembuluh arteri secara perlahan-lahan. Arteri mengalami proses pengerasan

menjadi tebal dan kaku sehingga menggurangi elastisitasnya dan mendorong

proses terbentuknya plak pada arteri koroner. Kerusakan pembuluh darah

tersebut mengakibatkan sirkulasi peredaran darah ke tubuh tidak normal, aliran

darah yang kurang ke organ-organ vital yaitu otak, ginjal, mata dan jantung akan

mengalami kerusakan karena kekurangan suplai oksigen maupun nutrisi yang

dibutuhkan. Penyakit jantung akibat hipertensi ini antara lain payah jantung dan

penyakit jantung koroner. Penyakit Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko

PJK. Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian di Indonesia dan

hipertensi merupakan penyebab tertinggi timbulnya PJK. Untuk menurunkan

angka mortalitas tersebut diperlukan upaya-upaya pengendalian yaitu

pencegahan, pengobatan, dan deteksi awal iskemik miokard. Pencegahan

secara non farmakologi dilakukan dengan cara menghindari faktor-faktor resiko

hipertensi misalnya tidak merokok, dan terapi farmakologi dengan pemberian

obat hipertensi. Salah satu pemeriksaan untuk deteksi adanya iskemik miokard

yaitu treadmill tes, jantung direkam saat aktivitas jalan di atas mesin treadmill,

beban yang terus meningkat akan meningkatkan kebutuhan suplai oksigen

jantung sehingga apabila aliran darah kurang akan muncul perubahan EKG yang

pada saat istirahat tidak terlihat. Gambaran EKG yang terlihat tersebut bisa ST

depresi, ST elevasi, dan T inverse. Uji treadmill ini dipertimbangkan positif

apabila ditemukan abnormalitas EKG yang konsisten dengan gambaran iskemik

(depresi segmen ST dengan gambaran horizontal atau downsloping >1 mm).

Hipotesa: ada pengaruh hipertensi terhadap kejadian resiko iskemik miokard.

Anda mungkin juga menyukai