Anda di halaman 1dari 30

Adite Nur Alifa Trisnajati

P2.31.39.0.15.006

GAMBARAN PENATALAKSANAAN HIPERTENSI


PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA
PERIODE APRIL – MEI 2018

Pembimbing I Pembimbing II
Dra.Sarma,M.Farm,Apt Adin Hakim,S.Si.M.Farm,Apt
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang
Riset Kesehatan Dasar
Gaya hidup tidak sehat 2013
Pergeseran pola penyakit Prevalensi sebesar 25,8
% & 63,2 % kasus tidak
Terdiagnosis.
WHO, 2011 Profil Kesehatan DKI
Diprediksi pada tahun 2016
2025, 29% orang terkena 527.391 orang dengan
Hipertensi Hipertensi
Puskesmas Kec.
Asia Tenggara Cilincing
1,5 juta kematian Penyakit no.1 pada poli
lansia dan no.2 pada poli
umum
Indonesia
Tata Laksana
Penyebab kematian Hipertensi
Nomor 3 setelah Stroke Dari 70,9 % yang
dan Tuberkulosis menjalani terapi, 52,2%
tidak mencapai TD target
Rumusan Masalah ???

Bagaimana Gambaran Penatalaksanaan


Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara
Periode April-Mei 2018 ?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

“ Mengetahui dan mempelajari tentang gambaran penatalaksanaan hipertensi pada



pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Periode April – Mei
tahun 2018
Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus

01 Umur dan Jenis Kelamin


04 Faktor dukungan keluarga

05 Pembatasan konsumsi garam


02 Pemilihan golongan obat yang
diresepkan

06 Pola olahraga

03 Jumlah jenis obat hipertensi yang


didapatkan 07 Pola waktu tidur
Manfaat Penelitian
01 Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai gambaran
penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas Kec.Cilincing

Akademik
02
Menambah pustaka dan informasi bagi mahasiswa mengenai
gambaran penatalaksanaan hipertensi

Masyarakat
03
Menambah pengetahuan mengenai pentingnya
penatalaksanaan hipertensi

Puskesmas
04 Menambah pengetahuan tentang gambaran penatalaksanaan
hipertensi pasien dan menjadi acuan untuk meningkatkan
pelayanan informasi puskesmas
Tinjauan Pustaka
Tekanan Darah Hipertensi Klasifikasi Hipertensi
Terbagi menjadi dua, Suatu keadaan 1. Berdasarkan TD
sistolik dan diastolik dimana tekanan darah 2. Berdasarkan
sistolik ≥140 mmHg Etiologi
dan diastolik ≥90 a. Hipertensi Primer
mmHg b. Hipertensi
Sekunder

1. Tidak dapat diubah :


umur, jenis kelamin,
Pusing, jantung
keturunan
berdebar-debar, nyeri
2. Dapat diubah :
dada&bahu, sesak
kegemukan, stress,
nafas dibag.dada
pola makan, merokok,
olahraga
Tanda dan Gejala
Faktor
Penatalaksanaan Hipertensi
Dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan
hipertensi.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Farmakologi
non Farmakologi

Dilakukan dengan memodifikasi gaya hidup dan


pengendalian faktor risiko
Penatalaksanaan Nonfarmakologis

Konsumsi makanan
sehat
Stop Merokok Pengontrolan BB Manajemen Stress

Membatasi makanan Zat kimia dalam Mengontrol berat Ketika Stress tubuh
berlemak, garam rokok dapat badan agar mengeluarkan
tinggi, kopi dan menyebabkan menurunkan tekanan hormon stress yang
alkohol artereosklerosis darah dapat meningkatkan
tekanan darah.
Olahraga/ Aktivitas fisik Tidur yang baik Dukungan Keluarga

Olahraga dapat
menurunkan tekanan Dukungan keluarga akan
Tidur dengan waktu
pada pembuluh memberikan dampak positif
yang cukup dapat
darah sehingga yang mengalami masalah
menurunkan tekanan
dapat menurunkan kesehatan dalam
darah
tekanan darah menjalankan pengobatan.
Penatalaksanaan farmakologis
Diuretik
Meningkatkan pengeluaran garam dan air oleh
ginjal sehingga volume darah dan tekanan
darah menurun. Contoh obat : HCT, Furosemid
Angiotensin Reseptor Blocker
(ARB) B-Blocker
Menghalangi ikatan zat angiotensi Menurunkan tekanan darah dengan
II pada reseptornya. Contoh obat : menurunkan laju nadi dan daya
Losartan, Irbesartan pompa jantung. Contoh obat :
Atenolol, Bisoprolol

Calcium Channel Blockers (CCB)


Angiotensin Converting Enzim
Menghambat kalsium memasuki sel Inhibitor (ACEI)
pembuluh darah arteri. Contoh obat : Menghambat kerja ACE
Amlodipine, Nifedipine sehingga perubahan
angiotensin II terganggu dan
terjadi vasodilatasi. Contoh
obat : Captopril, Ramipril
Definisi Operasional
Alat Skala
No. Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur
Ukur Ukur
Umur Satuan waktu yang mengukur Kuesion 1. Masa dewasa Awal (26-35 Nominal
waktu keberadaan dari suatu er tahun)
benda atau makhluk baik yang 2. Masa dewasa akhir (36-
hidup maupun yang mati 45 tahun)
3. Masa lansia awal (46-55
1.
tahun)
4. Masa lansia akhir (56 –
65 tahun)
5. Manula >65 tahun

Identitas diri atau seksual Kuesion 1. Perempuan


2. Jenis Kelamin Nominal
seseorang sejak ia dilahirkan er 2. Laki – laki
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Pemilihan golongan Pemilihan golongan obat Kuesioner 1. Golongan Diuretik Nominal
obat hipertensi hipertensi yang diresepkan 2. Golongan ACE inhibitor
oleh dokter. 3. Golongan CCB
4. Kombinasi Golongan CCB
dan ACE Inhibitor
3.
5. Kombinasi Golongan
Diuretik dan CCB
6. Kombinasi golongan
Diuretik dan ACE
Inhibitor
Jumlah jenis obat Jumlah Jenis obat Kuesioner 1. 1 jenis obat Nominal
hipertensi yang hipertensi yang 2. 2 jenis obat
4. didapatkan didapatkan responden
baik tunggal maupun
kombinasi
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Faktor dukungan Mendapatkan dukungan keluarga : Kuesioner 1. Mendapat dukungan Nominal
keluarga a. Menemani saat kunjungan 2. Tidak mendapatkan  
ke Puskesmas dukungan
b. Mengingatkan untuk  
minum obat
5. c. Membantu responden saat
hendak minum obat

Pembatasan Pola pembatasan konsumsi garam yang Kuesioner 1. Mengurangi Nominal


konsumsi garam dilakukan pasien. Konsumsi garam
6. 2. Tidak mengurangi
konsumsi garam
Skala
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur

Pola olahraga Aktivitas olahraga yang Kuesioner 1. Rutin Nominal


dilakukan responden 2. Tidak rutin
7.  

Pola Waktu Tidur Kecukupan lama waktu tidur Kuesioner 1. Cukup Nominal
responden 2. Tidak cukup
8.
Metodologi penelitian
Populasi
Jenis Penelitian
Pasien hipertensi rawat jalan di
. Menggunakan metode survey
Puskesmas Kecamatan Cilincing
deskriptif kuantitatif untuk
membuat gambaran dari suatu B Jakarta Utara yang mengidap
keadaan hipertensi A hipertensi

Lokasi dan Waktu


Lokasi penelitian : Di Puskesmas D Teknik Pengambilan Sampel
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara C Purposive Sampling
Waktu penelitian : Pada bulan
April-Mei 2018

Perhitungan sampel
dengan rumus Slovin:
n = jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = error level / derajat penyimpangan (5 %) 148 adalah jumlah responden yang akan
di survey
Kriteria

Inklusi Eksklusi

Pasien yang telah didiagnosa dokter mengidap


Tidak ditempat pada saat
hipertensi di Puskesmas tersebut
pelaksanaan penelitian
.
Bersedia menjadi Responden
Pasien yang keluar atau
meninggal

Pasien dengan umur ≥18 tahun Tidak bersedia menjadi


responden
Cara pengumpulan data : mengajukan beberapa pertanyaan dengan kuesioner
melalui wawancara.

Analisis
data
Editing 01

Analisis Univariat
Coding 02 : analisis yang
Cara dilakukan
pengolahan terhadapvariabel
data dari hasil
Entry 03 penelitian

Cleaning 04
Hasil
Tabel 5.1 persentase umur dan jenis kelamin responden

No Umur Perempuan Laki-laki Jumlah %

1 46-55 39 10 49 33,1
2 56-65 36 12 48 32,4
3 36-45 20 5 25 16,9
4 > 65 14 11 25 16,9
5 26-35 1 0 1 0,7
Total   109 39 148 100
109
Tabel 5.2 Persentase Golongan Obat

No Golongan Jumlah %
1 CCB 54 36,5
2 Diuretik dan CCB 47 31,8
3 Diuretik dan ACE Inhibitor 16 10,8
4 Diuretik 14 9,5
5 ACE Inhibitor dan CCB 10 6,8
6 ACE Inhibitor 7 4,7
Total 148 100

Tabel 5.3 Persentase jumlah jenis obat yang didapatkan

No Jenis Obat Jumlah %


1 Satu Jenis Obat 75 50,7
2 Dua Jenis Obat 73 49,3
Total 148 100
Tabel 5.4.1 persentase dukungan keluarga menemani saat kunjungan ke Puskesmas

No Ditemani Jumlah %
1 Tidak Ditemani 81 54,7
2 Ditemani 67 45,3
Total 148 100

Tabel 5.4.2 persentase dukungan keluarga mengingatkan untuk minum obat

No Diingatkan Jumlah %
1 Tidak Diingatkan 117 79,1
2 Diingatkan 31 20,9
Total 148 100

Tabel 5.4.3 persentase dukungan keluarga membantusaat minum obat

No Dibantu Jumlah %
1 Tidak Dibantu 119 80,4
2 Dibantu 29 19,6
Total 148 100
Tabel 5.5 Persentase Pembatasan Konsumsi Garam

No Konsumsi Garam Jumlah %


1 Tidak Membatasi Garam 119 80,4
2 Membatasi Garam 29 19,6
Total 148 100

Tabel 5.6 Persentase Olahraga


No Olahraga Jumlah %
1 Rutin 66,2
98
2 Tidak Rutin 50 33,8
Total 148 100

Tabel 5.7 Persentase Pola Waktu Tidur

No Waktu Tidur Jumlah %

1 Tidak Cukup 75 50,7


2 Cukup 73 49,3
Total 148 100
Kesimpulan

1. Umur responden yang paling banyak adalah 46 – 55 tahun (masa lansia awal)
sebanyak 39 orang (33,1%), jenis kelamin responden yang paling banyak yaitu
perempuan sebanyak 109 orang (73,6%).
2. Golongan obat yang paling banyak dikonsumsi oleh responden adalah golongan
Calcium Channel Blocker (CCB) sebanyak 54 responden (36,5%).
3. Responden umumnya mendapatkan satu jenis obat sebanyak 75 orang (50,7%).
4. Dukungan keluarga :
a. Responden lebih banyak yang tidak ditemani saat kunjungan ke Puskesmas yaitu
sebanyak 81 orang (54,7% ).
b. Responden lebih banyak yang tidak diingatkan untuk minum obat yaitu sebanyak
117 orang (79,1%).
c. Responden lebih banyak yang tidak dibantu saat hendak minum obat yaitu
sebanyak 119 orang (80.4%).
5. Pada umumnya responden tidak membatasi konsumsi garam yaitu sebanyak
119 orang (80,4%).
6. Sebagian besar responden rutin berolahraga yaitu sebanyak 98 orang (66,2%).
7. Responden umumnya memiliki yang waktu tidur yang kurang cukup yaitu sebanyak
75 orang (50,7%).
Saran

1. Sebaiknya peneliti memulai waktu penelitian lebih cepat karena


proses surat menyurat harus melalui prosedur yang panjang di
instansi pemerintah sehingga memakan waktu cukup lama.
2. Sebaiknya dilakukan penambahan personil tenaga kefarmasian
di Puskesmas Kecamatan Cilincing sebagai upaya dalam
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap pasien
di Puskesmas.
3. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang 10 penyakit tertinggi di
wilayah Kecamatan Cilincing misalnya pada saat pasien
menunggu diruang tunggu, misal dengan menggunakan video
informatif, agar pasien di Puskesmas dapat memahami tentang
penyakit tersebut mulai dari gejala, pengobatan dan pencegah-
annya dan dapat mencegah bertambahnya pasien dan
menurun-kan jumlah pasien dari penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

• Kementrian Kesehatan RI-Direktorat Pengendalian PTM. Pedoman Teknis Penemuan


Dan Tatalaksana Hipertensi. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2013.
• Dalimartha, Setiawan. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus; 2013.
• Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2006.
• Kementrian Kesehatahn RI. Rilis Berita tentang Hipertensi Penyebab Kematian
Nomor Tiga. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2010.
• Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar tahun
2013. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2013.
• Bidang Perencanaan dan Pembiayaan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Profil
Kesehatan DKI Jakarta tahun 2016. Jakarta: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta;
2017
• Puskesmas Kecamatan Cilincing, Laporan tahunan Puskesmas Cilincing tahun 2017,
Jakarta: Puskesmas Kecamatan Cilincing; 2018
• Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan RI tahun 2016. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2017.
• WHO. Global Health Observatory Data. http://www.who.int/gho/ncd/risk factors/
blood_pressure_prevalence_text/en/. Diakses pada hari Jumat, 16 Maret 2018.
• Kementrian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Hipertensi tahun 2014. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2014.
• Rachmawati YA, Sudaryanto A, Kartinah. Dukungan Keluarga Dalam
Penatalaksanaan Hipertensi di Puskesmas Candirejo Magetan [Skripsi]. Magetan:
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013.
• Tedjakusuma P. Tatalaksana Hipertensi. Jakarta; RS Premier Jatinegara: 2012.
• Khasanah N. Waspadai Beragam Penyakit Degeneratif Akibat Pola Makan. Jakarta:
Laksana; 2012
• Lany G. Hipertensi Tekanan darah Tinggi. Jakarta: Kanisius; 2001.
• Semiun Y. Kesehatan Mental 2. Jakarta: Kanisiun; 2006
• Junaedi E, Yuliyanti s, Rinata MG. Hipertensi Kandas Berkah Herbal, ed.1. Jakarta:
Fmedia; 2013.
• Muhadi. JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien Hipertensi
Dewasa. Jakarta: Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo; 2016.
• Bangun AP. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: Argo
Media Pustaka; 2002.
• Sustrani L, Alam S, Hadibroto I. Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama; 2006
• Depkes RI. Sistem kesehatan nasional. http://www.depkes.go.id. Diakses pada
hari Sabtu, 10 Maret 2018.
• Departemen Kesehatan RI-Ditjen PP & PL. Pedoman Teknis Penemuan dan Tata
Laksana Hipertensi. Jakarta: Depkes RI; 2006
• Hasurungan, JA.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada
Lansia Di Kota Depok Tahun 2002 [Skripsi]. Jakarta:Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia; 2002.
• Ramayulis R. Menu dan Resep Untuk Penderita Hipertensi. Jakarta: Penebar
Plus; 2010.
• Kaplan NM. Clinical hypertension. 8th ed. Lippincott: Williams & Wilkins; 2002.
• Havisa R, Sugiyanto. Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada
Usia Lanjut Di Posyandu Lansia Dusun Sindumartani Ngemplak Sleman
Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Yogakarta; 2014.
• Kementrian Kesehatan RI. Kebutuhan Tidur Sesuai Usia.
http://promkes.depkes.go.id/wpcontent/uploads/pdf/publikasi_materi_promosi/I
nformasi%20CERDIK/6.%20Istirahat%20Cukup_285x285mm.pdf
. Diakses pada Jumat, 9 Februari 2018.
• Utami RS, Raudatussalamah. Hubungan dukungan sosial keluarga dengan
kepatuhan Berobat Penderita Hipertensi di Puskesmas Tualang [Skripsi] Riau:
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim; 2016
• Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta; Departemen Farmakologi
dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007
• Tjai T Tohan. KR Obat-Obat Penting. Edisi 6. Jakarta: PT Gramedia; 2007.
• Noor J, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah,
Jakarta: Prenadamedia Group; 2011.
• Supardi S, Surahman. Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Farmasi.
Jakarta; Trans Info Media; 2014.
• Widuri, H. Kebutuhan Dasar Manusia (Aspek Mobilitas dan Istirahat Tidur).
Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2010.
• Anggara F, Prayitno N. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah
Di Puskesmas Telaga Murni[Skripsi].Cikarang Barat tahun 2012, Jurnal Ilmu
Kesehatan. Bekasi: STIkes MH.Thamrin; 2013.
• Novitaningtyas T, Hubungan Karakteristik (umur, Jenis Kelamin, Tingkat
Pendidikan) dan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah Pada Lansia di Kelurahan
Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo[Skripsi].Surakarta: Prodi
Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.
• Mahdi FA. Hubungan Pola Tidur Terhadap Tekanan Darah pada Lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Sejahtera Martapura Provinsi Kalimantan
Selatan[Skripsi].Banjarmasin: STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin; 2016.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai