P2.31.39.0.15.006
Pembimbing I Pembimbing II
Dra.Sarma,M.Farm,Apt Adin Hakim,S.Si.M.Farm,Apt
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang
Riset Kesehatan Dasar
Gaya hidup tidak sehat 2013
Pergeseran pola penyakit Prevalensi sebesar 25,8
% & 63,2 % kasus tidak
Terdiagnosis.
WHO, 2011 Profil Kesehatan DKI
Diprediksi pada tahun 2016
2025, 29% orang terkena 527.391 orang dengan
Hipertensi Hipertensi
Puskesmas Kec.
Asia Tenggara Cilincing
1,5 juta kematian Penyakit no.1 pada poli
lansia dan no.2 pada poli
umum
Indonesia
Tata Laksana
Penyebab kematian Hipertensi
Nomor 3 setelah Stroke Dari 70,9 % yang
dan Tuberkulosis menjalani terapi, 52,2%
tidak mencapai TD target
Rumusan Masalah ???
06 Pola olahraga
Akademik
02
Menambah pustaka dan informasi bagi mahasiswa mengenai
gambaran penatalaksanaan hipertensi
Masyarakat
03
Menambah pengetahuan mengenai pentingnya
penatalaksanaan hipertensi
Puskesmas
04 Menambah pengetahuan tentang gambaran penatalaksanaan
hipertensi pasien dan menjadi acuan untuk meningkatkan
pelayanan informasi puskesmas
Tinjauan Pustaka
Tekanan Darah Hipertensi Klasifikasi Hipertensi
Terbagi menjadi dua, Suatu keadaan 1. Berdasarkan TD
sistolik dan diastolik dimana tekanan darah 2. Berdasarkan
sistolik ≥140 mmHg Etiologi
dan diastolik ≥90 a. Hipertensi Primer
mmHg b. Hipertensi
Sekunder
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Farmakologi
non Farmakologi
Konsumsi makanan
sehat
Stop Merokok Pengontrolan BB Manajemen Stress
Membatasi makanan Zat kimia dalam Mengontrol berat Ketika Stress tubuh
berlemak, garam rokok dapat badan agar mengeluarkan
tinggi, kopi dan menyebabkan menurunkan tekanan hormon stress yang
alkohol artereosklerosis darah dapat meningkatkan
tekanan darah.
Olahraga/ Aktivitas fisik Tidur yang baik Dukungan Keluarga
Olahraga dapat
menurunkan tekanan Dukungan keluarga akan
Tidur dengan waktu
pada pembuluh memberikan dampak positif
yang cukup dapat
darah sehingga yang mengalami masalah
menurunkan tekanan
dapat menurunkan kesehatan dalam
darah
tekanan darah menjalankan pengobatan.
Penatalaksanaan farmakologis
Diuretik
Meningkatkan pengeluaran garam dan air oleh
ginjal sehingga volume darah dan tekanan
darah menurun. Contoh obat : HCT, Furosemid
Angiotensin Reseptor Blocker
(ARB) B-Blocker
Menghalangi ikatan zat angiotensi Menurunkan tekanan darah dengan
II pada reseptornya. Contoh obat : menurunkan laju nadi dan daya
Losartan, Irbesartan pompa jantung. Contoh obat :
Atenolol, Bisoprolol
Pola Waktu Tidur Kecukupan lama waktu tidur Kuesioner 1. Cukup Nominal
responden 2. Tidak cukup
8.
Metodologi penelitian
Populasi
Jenis Penelitian
Pasien hipertensi rawat jalan di
. Menggunakan metode survey
Puskesmas Kecamatan Cilincing
deskriptif kuantitatif untuk
membuat gambaran dari suatu B Jakarta Utara yang mengidap
keadaan hipertensi A hipertensi
Perhitungan sampel
dengan rumus Slovin:
n = jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = error level / derajat penyimpangan (5 %) 148 adalah jumlah responden yang akan
di survey
Kriteria
Inklusi Eksklusi
Analisis
data
Editing 01
Analisis Univariat
Coding 02 : analisis yang
Cara dilakukan
pengolahan terhadapvariabel
data dari hasil
Entry 03 penelitian
Cleaning 04
Hasil
Tabel 5.1 persentase umur dan jenis kelamin responden
1 46-55 39 10 49 33,1
2 56-65 36 12 48 32,4
3 36-45 20 5 25 16,9
4 > 65 14 11 25 16,9
5 26-35 1 0 1 0,7
Total 109 39 148 100
109
Tabel 5.2 Persentase Golongan Obat
No Golongan Jumlah %
1 CCB 54 36,5
2 Diuretik dan CCB 47 31,8
3 Diuretik dan ACE Inhibitor 16 10,8
4 Diuretik 14 9,5
5 ACE Inhibitor dan CCB 10 6,8
6 ACE Inhibitor 7 4,7
Total 148 100
No Ditemani Jumlah %
1 Tidak Ditemani 81 54,7
2 Ditemani 67 45,3
Total 148 100
No Diingatkan Jumlah %
1 Tidak Diingatkan 117 79,1
2 Diingatkan 31 20,9
Total 148 100
No Dibantu Jumlah %
1 Tidak Dibantu 119 80,4
2 Dibantu 29 19,6
Total 148 100
Tabel 5.5 Persentase Pembatasan Konsumsi Garam
1. Umur responden yang paling banyak adalah 46 – 55 tahun (masa lansia awal)
sebanyak 39 orang (33,1%), jenis kelamin responden yang paling banyak yaitu
perempuan sebanyak 109 orang (73,6%).
2. Golongan obat yang paling banyak dikonsumsi oleh responden adalah golongan
Calcium Channel Blocker (CCB) sebanyak 54 responden (36,5%).
3. Responden umumnya mendapatkan satu jenis obat sebanyak 75 orang (50,7%).
4. Dukungan keluarga :
a. Responden lebih banyak yang tidak ditemani saat kunjungan ke Puskesmas yaitu
sebanyak 81 orang (54,7% ).
b. Responden lebih banyak yang tidak diingatkan untuk minum obat yaitu sebanyak
117 orang (79,1%).
c. Responden lebih banyak yang tidak dibantu saat hendak minum obat yaitu
sebanyak 119 orang (80.4%).
5. Pada umumnya responden tidak membatasi konsumsi garam yaitu sebanyak
119 orang (80,4%).
6. Sebagian besar responden rutin berolahraga yaitu sebanyak 98 orang (66,2%).
7. Responden umumnya memiliki yang waktu tidur yang kurang cukup yaitu sebanyak
75 orang (50,7%).
Saran