Anda di halaman 1dari 3

Alat Ukur untuk Audit Energi

1. TDS Meter
TDS adalah singkatan dari “Total Disolved Solids” atau dalam bahasa indonesianya adalah
“jumlah padatan terlarut”. Jadi TDS meter memiliki pengertian “alat untuk mengukur jumlah
padatan atau partikel terlarut didalam air “. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur jumlah
partikel terlarut pada air minum dan juga digunakan untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi
hidroponik atau dengan kata lain konsentrasi larutan nutrisi. Pengukuran nutrisi hidroponik adalah
suatu hal yang mutlak dan sifatnya sangat penting. Sebab jika larutan tidak diukur, bisa jadi
tanaman kekurangan nutrisi atau kelebihan yang akan menjadi racun yang dapat membunuh
tanaman itu sendiri. Satuan yang digunakan pada TDS meter adalah ppm,

2. Infrared Thermometer
Infrared thermometer disebut juga Thermometer laser adalah sebuah alat ukur suhu
yang dapat mengukur temperatur\ atau suhu tanpa bersentuhan dengan obyek yang akan diukur
suhunya. Thermometer ini menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan
objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh letaknya,
sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari
kontaminasi objek (seperti makanan, alat medis, obat-obatan, produk atau test, dll.).
3. Thermography
Thermography atau thermal imaging adalah suatu teknik dimana energy
inframerah yang tidak terlihat secara kasat mata, dipancarkan oleh obyek kemudian diubah
menjadi gambar panas secara visual. Infrared Thermography dapat dianggap sebagai
pemetaan panas tanpa sentuhan dan analisa pola panas pada permukaan objek.
4. Lux Meter
Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya
di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya
manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas
cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya.
Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin kecil nilai yang
ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka intensitas
cahaya akan semakin berkurang. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya
menggunakan format digital yang terdiri dari ra ngka, sebuah sensor. Sensor tersebut
diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya
5. Hygrometer
Higrometer adalah alat untuk menentukan kelembaban atmosfer yang dapat
menunjukkan kelembaban relatif (persentase kelembaban di udara), kelembaban mutlak
(jumlah kelembaban) atau keduanya.
6. Anemometer
Anemometer merupakan salah satu alat ukur kecepatan angin dan arah angin yang
biasanya dipakai oleh balai cuaca, seperti Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG). Alat ini sendiri mempunyai dua jenis, antara lain jenis yang dipakai untuk
mengukur kecepatan angin (velocity) dan jenis yang dipakai untuk mengukur tekanan angin.
Dari keduanya, biasanya lebih sering digunakan adalah velocity anemometer.

Audit SIStem Penerangan


1.Mengetahui data Gedung
a. Data umum Gedung (fungsi, jumlah penghuni, dsb)
b. Data dan cetak biru arsitektur dan sistem M&I
c. Data peralatan M&I
2. Menyurvei data pendahuluan
a. Mengenal Gedung beserta sistem dan instalasinya
b. Mengelompokkan data ke dalam sistem-sistem
c. Mengelompokkan data sistem-sistem ke bagian-bagian zona
3. Sistem utama di Gedung sebagai berikut:
a. Desain Bangunan
b. Main Distribusi Panel
c. Sistem Pendingin (Air Conditioner)
d. Sistem pasok tenaga listrik beserta cadangan (GenSet)
e. Sistem penerangan (pencahayaan) termasuk sumber cahaya, dan jendela
4. Bahan untuk audit energi adalah sebagai berikut:
a. Daftar tagihan rekening listrik UNY periode bulan Januari-Desember 2014
b. Analisa daya dan beban dengan bantuan single line diagram untuk mengetahui
parameter listrik utama seperti KVA, KW, PF, Hertz, KVAr, Ampere, dan Volt.

Anda mungkin juga menyukai