OLEH :
NURSELA NOVIANTI M
1705025205
JAKARTA
2021
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
“Hubungan Asupan Omega 6, Serat Larut air dan Aktivitas Fisik dengan
Kejadian Obesitas pada Ibu Rumah Tangga Usia ≥ 40 Tahun di Kelurahan
Desa Pasir Angin, Kabupaten Bogor”
Merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan
saya bukan plagiat dari karya ilmiah yang telah dipublikasikan sebelumnya atau
dituliskan plagiat dari karya ilmiah yang telah dipublikasikan sebelumnya atau
ditulis orang lain. Semua sumber, baik yang dikutip maupun yang dirujuk terlah
saya tulis dengan benar sesuai dengan pedoman dan tatacara pengutipan yang
berlaku. Apabila ternyata dikemudian hari skripsi ini, baik sebagian maupun
keseluruhan merupakan hasil plagiat atau menjimplakan terhadap karya orang
lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sanksi
bedasarkan perundang-undangan dan aturan yang berlaku di Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
Nursela Novianti M.
1705025205
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang menyatakan,
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
iii
RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : Nursela Novianti M.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 30 November 1999
No. Telepon : 08985933562
Email : Nurselanovianti@gmail.com
B. Keterangan Pribadi
1. Riwayat Pendidikan
2005 – 2011 : SD Negeri Cinyosog 02 Bogor
2011 – 2014 : SMP Negeri 31 Bekasi
2014 – 2017 : SMA Yadika 11 Bekasi
2017 – Sekarang : Program Studi Gizi Falkutas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
2. Riwayat Organisasi
2017 – 2019 : Anggota Olahraga Volley Mahasiswa FIKES
UHAMKA
3. Prestasi
a. Juara 2 Lomba Pertandingan Olahraga Volley UHAMKA (2019)
4. Pengalaman Pelatihan dan Kerja Lapangan
a. Praktik Belajar Lapangan Gizi Komunitas di Kecamatan Cileungsi,
Kabupaten Bogor.
b. Praktik Belajar Lapangan Gizi Klinik dan MSPMI di RSUD
Arjawingangun, Cirebon.
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamduillahi robbil’alamin puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat bertahan
sampai tahap ini, sehingga terselesaikannya tugas akhir skripsi.
***
Yang saya hormati, saya cintai dan saya sayangi, kedua orang tua saya Abdul
Latif Marasabessy dan Eti Barita Yalanti, Terimakasih telah menjadi kedua orang
tua yang memberikan dukungan, motivasi dan doa. Terimakasih telah mendidik
saya menjadi seseorang yang kuat untuk menghadapi berbagai rintangan dan
masalah selama masa perkuliahan baik yang diucap maupun yang tidak diucap.
Oleh karena itu, saya persembahkan hasil jerih saya kepada kalian dalam 4 tahun
ini sebagai balas budi atas dukungan, motivasi serta doa yang diberikan oleh
kedua orang tua saya.
Kepada kakak, adik serta sahabat – sahabat saya yang telah banyak membantu
saya. Terimakasih kepada kalian yang telah membantu dan memberikan sebuah
pengalaman kepada saya selama saya dalam berproses. Terimakasih bersedia
untuk mendengarkan keluh kesah yang saya alami selama ini, tanpa kalian saya
tidak akan sampai di tahap ini.
Kepada Ibu Leni Sri Rahayu, S.KM., M.P.H dan Bu Devieka Rhama Dhanny,
M.KM terimakasih atas bimbingan yang diberikan dari awal penyusunan proposal
hingga skripsi. Sehingga skripsi ini menjadi lebih baik dari sebelumnya,
terimakasih sudah sabar menghadapi saya yang rewel dan ambis ini.
Kepada diri saya sendiri, skripsi ini saya persembahkan untuk saya yang selalu
ada disisi saya. Saya bahkan tidak bisa menjelaskan betapa bersyukurnya saya
memiliki saya di dalam hidup saya. Thank you for ur hardworking, now you
stronger than before cause you finally finishing one of ur puzzle piece. But don’t
forget life is still going on so don’t make a lot of mistake cause it cant
irreplaceable. Masa perkuliahan sudah selesai, so im gonna say to sela’s future
“hello future, there’s will be a rainbow in the future so you must ridin like a
boom”
v
KATA PENGANTAR
vi
8. Sahabat saya, Dwi Rachma Hidayati, Nine Irenanda, Angelia Dwi
Cahyaningrum, Nina Yuniarti atas saran – saran dan dukungan yang
diberikan selama penyusunan skripsi.
9. Sahabat perkuliahan, Asri Azmi Arvidiana, Odeliya Dina Seviana, Namira
Permata Tanjung, Allivia Octaviani, Anandya Nur Sabrina, Rifa Maulidah,
Anida Indah Sari dan Dini Aulia Putri atas saran, dukungan dan kenangan
yang diberikan selama masa perkuliahan.
10. Rekan seperjuangan Program Studi Gizi UHAMKA 2017 atas dukungan
dan persahabatannya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
satu, terimakasih atas bantuannya dalam penyusunan skripsi.
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, penulis sangat menerima kritik dan saran yang membangun
untuk penelitian ini.
Penulis
vii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
“Hubungan asupan Asam Lemak Omega 6, Serat Larut Air dan Aktivitas
Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Ibu Rumah Tangga Usia ≥ 40 Tahun di
Kelurahan Desa Pasir Angin, Kabupaten Bogor.”
ABSTRAK
viii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
“Hubungan asupan Asam Lemak Omega 6, Serat Larut Air dan Aktivitas
Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Ibu Rumah Tangga Usia ≥ 40 Tahun di
Kelurahan Desa Pasir Angin, Kabupaten Bogor.”
ABSTRACT
Obesity is the accumulation of excess fat that occurs in the body due to an
imbalance between energy intake and energy output from the body. In 2018, the
prevalence of obesity in West Java for the age of 40-44 years reached 44.53%
and the age of 45-49 years was 29.69%. The purpose of this study was to
determine the relationship between intake of omega 6 fatty acids, soluble fiber
and physical activity with obesity in housewives aged 40 years in Pasir Angin
Village, Bogor Regency. This research is a quantitative research with a cross
sectional study design, where the researcher uses 73 samples with purposive
sampling technique. Analysis using chi square test and Fisher Exact. The results
showed that there was a relationship between physical activity (p-value = 0.04)
and there was no relationship between intake of omega 6 (p-value = 1.00), intake
of soluble fiber (p-value = 0.63) and the incidence of obesity. It is recommended
that household heads 40 years in Ex. Pasir Angin Village does exercise at least
30 minutes/day
ix
Key words: Obesity, omega 6, soluble fiber, physical activity
DAFTAR ISI
x
D. Dampak Obesitas..............................................................................10
E. Faktor – Faktor Obesitas
1. Faktor yang Tidak Dapat di Ubah...............................................15
2. Faktor yang Dapat di Ubah.........................................................18
F. Kerangka Teori.................................................................................28
G. Obesitas pada Ibu Rumah Tangga Usia ≥ 40 tahuni.........................29
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep..............................................................................31
B. Definisi Operasional.........................................................................32
C. Hipotesis............................................................................................34
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian........................................................................36
B. Lokasi dan Waktu.............................................................................36
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi.......................................................................................36
2. Sampel.........................................................................................36
D. Alur Penelitian..................................................................................38
E. Jenis Data
1. Data Primer.................................................................................38
2. Data Sekunder.............................................................................39
F. Metode Pengambilan Data................................................................39
G. Langkah – Langkah Pengambilan Data............................................40
H. Metode Pengukuran..........................................................................41
I. Instrumen Pengambilan Data............................................................45
J. Pengolahan Data...............................................................................45
K. Analisis Data.....................................................................................49
L. Analisis Data Univariat.....................................................................50
M. Analisis Data Bivariat.......................................................................57
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Desa Pasir Angin
1. Pelayanan Kesehatan...................................................................58
2. Program Kesehatan.....................................................................58
xi
B. Karakteristik Responden Meliputi Pendidikan, Usia, Jumlah Anak
1. Tingkat Pendidikan.....................................................................60
2. Usia Responden...........................................................................61
3. Jumlah Anak...............................................................................62
C. Status Gizi Bedasarkan IMT.............................................................62
D. Asupan Zat Gizi Responden.............................................................63
E. Aktivitas Fisik...................................................................................68
F. Hubungan Asupan Omega 6 dengan Obesitas pada Ibu Rumah Tangga
Usia ≥ 40 Tahun................................................................................69
G. Hubungan Asupan Serat Larut Air dengan Obesitas pada Ibu Rumah
Tangga Usia ≥ 40 tahun....................................................................70
H. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Ibu Rumah Tngga
usia ≥ 40 tahun..................................................................................71
BAB VI PEMBAHASAN
A. Obesitas dan Gambaran Asupan IRT ≥ 40 Tahun di Kelurahan Desa
Pasir Angin........................................................................................72
B. Aktivitas Fisik Ibu Rumah Tangga usia ≥ 40 Tahun di Kelurahan Desa
Pasir Angin........................................................................................73
C. Asupan Asam Lemak Omega 6 Ibu Rumah Tangga Usia ≥ 40 Tahun di
Kelurahan Desa Pasir Angin.............................................................74
D. Asupan Serat Larut Air pada IRT Usia ≥ 40 Tahun di Kelurahan Desa
Pasir Angin........................................................................................76
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................78
B. Saran
1. Kelurahan Desa Pasir Angin.......................................................80
2. Masyarakat..................................................................................80
3. Peneliti Selanjutnya.....................................................................80
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................82
LAMPIRAN........................................................................................................95
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Study Pendahuluan..........................................................................64
Lampiran 2 Informed consent.............................................................................65
Lampiran 3 Kuesioner karakteristik....................................................................67
Lampiran 4 form antropometri............................................................................67
Lampiran 5 form recall asupan 2x24 jam...........................................................68
Lampiran 6 form recall aktivitas fisik 2x24 jam................................................70
Lampiran 7 Nilai Physical Activity Ratio (PAR) untuk Aktivitas Fisik............98
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian......................................................................100
Lampiran 9 Surat Etik Penelitian......................................................................101
Lampiran 10 Dokumentasi Pengambilan Data.................................................102
Lampiran 11 Output Asupan Omega 6, Serat Larut Air dan Aktivitas Fisik. . .103
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Overweight dan obesitas masih menjadi masalah gizi di dunia (Roberto &
Hawkes, 2015) dimana prevalensi obesitas sudah mencapai tiga kali lipat
dalam 40 tahun terakhir (WHO, 2020). Di tahun 2004, prevalensi obesitas
pada perempuan usia 40 – 49 tahun di Indonesia sebesar 17.6% (Sandjaja &
Sudikno, 2005) dan mengalami peningkatan hingga tahun 2018 menjadi
29.6% (Kemenkes, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi obesitas
pada perempuan usia 40 – 49 tahun di Indonesia belum masuk dalam kategori
aman. Di tahun 2018, hasil riskesdas Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa
proporsi obesitas pada perempuan usia 40 – 44 tahun sebesar 44.53%,
sedangkan perempuan berusia 45 - 49 sebesar 29.69% (Kemenkes, 2018).
Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Bogor, prevalensi obesitas di tahun 2017
sebesar 1.15% dan mengalami peningkatan di tahun 2018 menjadi 1.83%.
Study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Desa Pasir Angin yang
merupakan salah satu Kelurahan di Kabupaten Bogor menunjukkan sebanyak
54% dari 25 ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun memiliki status gizi obesitas.
Individu usia ≥ 40 tahun dengan status gizi obesitas berisiko 3 kali lebih
besar terkena hipertensi, 7 kali lebih besar terkena diabetes mellitus tipe 2, 2
kali lebih besar terkena penyakit arteri coroner, 1.4 kali lebih besar terkena
stroke dan 5 kali lebih besar terkena gagal jantung dibandingkan individu
dengan status gizi normal, dimana penyakit tersebut dikaitkan dengan
terjadinya intoleransi glukosa, dislipidemia dan pro inflamasi (Yuan et al.,
2016). Selain itu, individu dengan overweight dan obesitas berisiko 11 kali
lebih besar terkena kanker payudara pada wanita yang sudah mengalami
pascamenopause (Roberto & Hawkes, 2015). Dampak selanjutnya yaitu
kematian, rata – rata angka kematian tinggi pada individu dengan IMT 30 – 35
kg/m2 yang dikategorikan sebagai obesitas (Gajalakshmi et al., 2018).
Banyak faktor yang mempengaruhi overweight atau obesitas, salah
satunya adalah karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin, durasi tidur
1
(Marfuah & Hadi, 2013). Dalam penelitian (Gunawan et al., 2019), Usia ≥ 40
tahun
2
2
beresiko 1.3 kali lebih besar terkena obesitas. Sama halnya dengan jenis
kelamin, perempuan berisiko 2 kali lebih besar terkena obesitas dibandingkan
laki – laki. Durasi tidur yang tidak baik juga beresiko 1 kali lebih besar
terkena obesitas. Menurut (Koupil & Toivanen, 2008) faktor genetic juga
menjadi salah satu faktor penyebab overweight dan obesitas, dimana individu
dengan kedua orang tua yang obesitas berisiko 6 kali lebih besar terkena
obesitas.
Faktor lainnya seperti faktor pola makan dan aktivitas fisik menjadi
penyebab langsung dari obesitas. Allah SWT megizinkan umatnya untuk
menikmati makanan, kecuali yang diharamkan, sebagaimana firman Allah
SWT dalam QS Al-A’raf ayat 31:
۟ ُوا َواَل تُس
۟ وا َوٱ ْش َرب
۟ ُوا زينَتَ ُك ْم ِعن َد ُك ِّل م ْس ِج ٍد َو ُكل
۟
ِ ْرفُ ٓوا ۚ إِنَّهۥُ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُمس
َْرفِين ِ َ ِ يَبَنِ ٓى َءا َد َم ُخ ُذ
Artinya: Hai, anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebihan.
Pola makan individu yang berhubungan dengan obesitas seperti konsumsi
asupan serat yang kurang, asupan karbohidrat dan asupan lemak yang tinggi
(Moussavi et al., 2008). Risiko obesitas dikaitkan asupan serat, terutama serat
larut air yang mempunyai fungsi dalam kelangsungan waktu pengosongan
lambung dan efek metabolisme (Waspadji, 1990). Penelitian yang dilakukan
oleh (Thompson et al., 2017) menunjukkan bahwa pemberian suplemen serat
larut air dapat menurunkan berat badan karena berkaitan dengan waktu
pengosongan lambung dan efektivitas metabolism.
Asupan asam lemak omega 6 yang tinggi akan berdampak negatif pada
tubuh, sehingga harus ada keseimbangan rasio asupan omega 6 dan omega 3
(Diana, 2012). Menurut (Simopoulos, 2016) individu yang mengkonsumsi
omega 6 dan omega 3 dengan rasio sebesar 20:1 akan berdampak pada
obesitas (Simopoulos, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh (Rachmawati et
al., 2018) menyatakan bahwa individu dengan asupan omega 6 ( > 100%)
berisiko 5.81 kali lebih besar mengalami obesitas karena asam lemak omega
6 yang tinggi di dalam tubuh akan mengalami penumpukan simpanan
3
dengan populasi ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun dengan total sampel
sebanyak 107 yang akan dilakukan di bulan Mei 2021 – Juli 2021 di
Kelurahan Desa Pasir Angin. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Desa Pasir
Angin karena lokasi ini masuk ke dalam kategori masalah sangat tinggi pada
obesitas apabila dibandingkan dengan cut off UNICEF ≥ 15%, dimana data
dependen dan independen di ambil dalam waktu bersamaan. Pengukuran
variable dependen menggunakan alat timbangan injak digital dan microtoise,
sedangkan variable independen dilakukan wawancara menggunakan form
recall 2x24 jam. Kemudian data dependen dan independen akan di analisis
menggunakan uji chi square.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Obesitas
Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebih yang terjadi di dalam
tubuh (WHO, 2004) yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan
energy yang masuk ke dalam tubuh dengan pengeluaran energy dari dalam
tubuh yang mengarah pada kesalahan pemilihan bahan makanan yang tidak
tepat dan kurangnya aktivitas fisik (Upadhyay et al., 2017). Asupan energy
yang lebih di dalam tubuh akan diubah menjadi trigliserida di jaringan adiposa
sehingga ukuran sel - sel dalam tubuh akan membesar dan menyebabkan
penambahan berat badan (Swinburn et al., 2011).
Tahun 2008, ahli dari obesitas masyarakat menyatakan bahwa “obesitas
merupakan kondisi yang kompleks dengan kontributor penyebab yang banyak,
termasuk faktor – faktor yang berada di luar konteks individu”. Pada Bulan
Juni tahun 2013, Asosiasi Medis Amerika telah menyatakan obesitas sebagai
salah satu penyakit. Saat prevalensi obesitas mengalami peningkatan maka
terjadi juga peningkatan prevalensi penyakit lain yang disebut dengan
komorbiditas. Penyakit lain yang dimaksud seperti diabetes mellitus tipe 2,
stroke, penyakit kardiovaskular, hyperlipidemia, kanker dan lain – lain
(Upadhyay et al., 2017).
B. Pengukuran Obesitas
Pada umumnya untuk mengetahui status gizi obesitas di masyarakat
digunakan 2 pengukuran (Maggi et al., 2015), yaitu Indeks Massa Tubuh
(IMT) dimana menggunakan data berat badan dan tinggi badan dan lingkar
pinggang menggunakan data Lingkar Pinggang (LP).
1. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh, dilakukan perhitungan
dengan satuan kg/m2 menggunakan data berat badan (kg) dan tinggi badan
(m). Setelah di dapatkan data berat badan dan tinggi badan maka
dilakukan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), dengan rumus sebagai
berikut:
7
BB(kg) ❑
TB(m2)
7
8
Keterangan:
Data yang sudah dihitung akan di kategorikan menjadi status gizi sebagai
berikut:
Klasifikasi Parameter
Sangat kurus <17.00
Kurus 17.00 - <18,50
Normal 18.50 – 25.00
Gemuk (overweight) 25.00 – 27.00
Obesitas > 27.00
*Sumber: Permenkes RI No.41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang
C. Patofisiologi obesitas
D. Dampak obesitas
Obesitas secara umum berkontribusi pada kesehatan seseorang, dampak –
dampak yang terjadi pada penderita obesitas seperti gangguan fungsional,
penurunan kualitas hidup, penyakit tidak menular dan kematian. Semenjak itu,
obesitas mulai dikenal sebagai penyakit.
Adipokin disekresi oleh jaringan endokrin yang berasal dari jaringan
adiposa lemak yang berfungsi dalam reproduksi, respon imun dan metabolism
glukosa dan lipid (Chen et al., 2013), dimana jika adipoksin di sekresi secara
berlebihan akan berdampak pada peningkatan resisten insulin. Resistensi
insulin akan menyebabkan penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus
tipe 2 atau kanker (Juwita et al., 2020). Kanker kolorektal, kanker pankreas,
11
seperti penyakit arteri coroner, gagal jantung, stroke dan penyakit vascular
(Upadhyay et al., 2017).
Sleep anea adalah henti nafas yang terjadi saat tidur dengan gejala utama
mendengkur. Faktor dari sleep anea ini adalah obesitas, berkaitan dengan
penurunan volume dan perubahan pola ventilasi paru dan peningkatan beban
kerja otot pernafasan akibat penebalan jaringan lemak di bagian dinding dada
dan perut (Syarif at Rahman et al., 2012). GERD di sebabkan oleh kegagalan
LES sebagai barrier antirefluks. LES dipengaruhi oleh tekanan intrinsic
dengan tekanan normal sekitar 10- 24 mmHg. Pada individu obesitas, akan
terjadi akumulasi lemak di jaringan adiposa. Akumulasi lemak akan
meningkatkan tekanan abdomen sehingga terjadi kegagalan LES yang
berdampak pada mukosa esophagus yang terekspos oleh isi lambung (El-
Serag et al., at Naomi, 2014). Obesitas menjadi faktor risiko individu terkena
osteoarthritis, baik osteroartritis bilateral maupun unilateral. Osteoarthritis
adalah sejenis penyakit rematik akibat menipisnya minyak sendi atau sinoval
(Aldo & Gustin, 2019) menurut (Upadhyay et al., 2017) risiko osteoarthritis
pada penderita obesitas akibat beban untuk mengangkat tubuh.
Penelitian yang dilakukan oleh (The GBD, 2017) mendapatkan hasil
bahwa individu dengan berat badan berlebih sebanyak 4 juta mengalami
kematian. Sebanyak 70% kematian akibat penyakit kardiovaskuler dikaitkan
dengan IMT diatas batas normal dengan proporsi 60% terjadi pada individu
yang obesitas. Obesitas tingkat II (IMT 35 kg/m2) dan obesitas tingkat III
(IMT 40 kg/m2) telah terbukti mempunyai risiko mengalami penyakit
kardiovaskuler dibandingkan dengan obesitas tingkat I dengan IMT 30 – 35
kg/m2 (Phillips et al., 2013). Subset dari populasi obesitas menyatakan bahwa
dalam jangka pendek obesitas akan berdampak pada komplikasi
kardiometabolik seperti diabetes mellitus, hyperlipidemia dan resistensi
insulin.
Obesitas menjadi prediksi yang signifikan untuk rata – rata penurunan
kelangsungan hidup seseorang. Untuk seseorang dengan indeks massa tubuh
30 – 35 kg/m2 memiliki penurunan kelangsungan hidup sebanyak 2 – 4 tahun
dan memiliki penurunan kelangsungan hidup sebanyak 8 – 10 tahun untuk
13
e. Food environment
Food environment adalah pangan atau makanan yang berada di
toko – toko atau restaurant yang berlokasi di dekat rumah (Cobb et al.,
2015). Obesitas dikaitkan dengan peningkatan akses ke toko serba ada
dan restaurant cepat saji (Poti & Popkin, 2011). Diketahui bahwa
makanan cepat saji bersifat cepat, mudah dan memiliki porsi yang
besar dimana jika di konsumsi akan menyebabkan obesitas karena
tingginya asupan energi, gula dan lemak. Selain itu makanan cepat saji
juga rendah akan serat dan kandungan gizi lainnya (Austin et al.,
2005). Dimana hal tersebut merupakan salah satu faktor utama dari
obesitas. Dalam sebuah penelitian, biasanya data food environment
yang diukur berupa bentuk makanan, ukuran porsi, kelezatan makanan,
frekuensi makan dan kenyamanan/ketersediaan makanan dari masing –
masing lokasi individu (Mattes & Foster, 2014). Teori diatas di
dukung oleh penelitian meta analisis yang di lakukan oleh (Cobb et al.,
2015) menunjukkan bahwa ada hubungan antara food environment
dengan kejadian obesitas.
2. Faktor yang Dapat di Ubah
a. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam membantu
berdirinya suatu negara untuk maju dan berkembang (Handajani &
Yunita, 2018). Individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karena terhindar dari
kebodohan dan kemiskinan (Suardi at Kurniasari & Nurhayati, 2017)
sehingga individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan
cenderung memilih bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi
dibandingkan individu yang tingkat pendidikannya rendah
(Puspitasari, 2018). Menurut Glewwe, individu dengan pendidikan
yang tinggi memungkinkan seseorang mendapatkan pekerjaan dan gaji
yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan
kesehatan (Kurniasari & Nurhayati, 2017). Penelitian yang dilakukan
19
F. Kerangka teori
Pendidikan1
Social ekonomi4
Perilaku Aktivitas fisik4
2
Sikap
Durasi tidur5
Faktor yang dapat diubah
Pengetahuan1
Status pernikahan1
Gambar 2.2 Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan obesitas
*sumber: 1. (Puspitasari, 2018) 2.(Safitri & Rahayu, 2020) 3. (Poti & Popkin, 2011) 4. (Rosidah & Kunnati, 2019) 5. (Limanan &
Prijanti, 2013) 6. (Upadhyay et al., 2017)
29
A. Kerangka Konsep
Aktivitas fisik
31
32
B. Definisi operasional
Skala
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
1. Obesitas Penumpukan lemak berlebih yang 1. Timbangan injak 1 = Obesitas Ordinal
(IMT) terjadi di dalam tubuh yang dinilai digital
bedasarkan IMT (WHO, 2004) 2. Microtoise (IMT > 27,00)
menggunakan data berat badan 2 = Tidak obesitas
dan tinggi badan.
B. Definisi Operasional (IMT ≤ 27,00)
3. Serat larut air Jumlah rata – rata asupan serat - Sumber:
Form food recall 1 = Permenkes
kurang Ordinal
larut air yang bersumber dari - RI No.41
Food model atau (< 80%Tahun
IOM).
makanan yang dikonsumsi rata - buku 20142tentang
foto PGS
= Baik
rata sehari dan dihitung makanan (≥ 80% IOM).
menggunakan recall 2x24 jam
2. Asupan (WNPG,
Jumlah 2013)
rata - rata asupan dimana
omega 6 data- Form food recall 1 Sumber: (Hanifah,
= Lebih Ordinal
omega 6 asupan akan di
responden yang bersumber dari - analisa Food model atau 2016)
(> 100% AKG)
menggunakan
makanan, minuman nutrisurvey
dan suplemen dengan buku foto 2 = Baik
modifikasi food database
yang dikonsumsi rata - rata sehari Jepang makanan (≤100 % AKG)
kemudian
dan dihitung dibandingkan
menggunakan dengan
metode
AKG dan dikali 100%.
recall 2x24 jam dan di analisa Sumber =
menggunakan nutrisurvey dengan (Rachmawati et al.,
4. Aktivitas modifikasi
Kegiatantabel dalam
kandungan asam yang
sehari - Form 2018)1 = Ringan (1.40 – Ordinal
recall
fisik lemakmenyebabkan
kemudian di tubuh
bandingkan
bergerak aktivitas fisik 1.69)
dengan AKG dan dikali 100%.
dimana gerakan tersebut tidak 2 = Sedang (1.70 –
terstuktur atau terjadwal. 1.99)
Dilakukan untuk mengetahui 3 = Berat (2.00 –
seberapa banyak aktivitas fisik 2.40)
yang di lakukan dalam seminggu
terakhir menggunakan recall 2x24 Sumber: (FAO,
jam. 2001)
32
34
C. Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara asupan omega 6 dengan obesitas pada ibu
rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin,
Kabupaten Bogor.
2. Terdapat hubungan antara asupan serat larut air dengan obesitas pada
ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin,
Kabupaten Bogor.
3. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada ibu
rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin,
Kabupaten Bogor.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional
dengan desain study cross sectional, dimana Data dependen dan
independen akan di ambil secara bersamaan. Data yang sudah
dikumpulkan akan di analisis untuk di uji hipotesis.
B. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Desa Pasir Angin, Kabupaten
Bogor pada bulan Mei 2021 – Juli 2021.
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah Ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun
yang bertempat tinggal di Kelurahan Desa Pasir Angin, Kabupaten
Bogor.
2. Sampel
Peneliti melakukan pengambilan sampel untuk mewakili suatu
hasil dari populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang di
gunakan oleh peneliti adalah purposive sampling dengan pembatasan
kriteria inklusi dan ekslusi sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
1.) Bertempat tinggal di RW 07, 08, 09, 10 dan 12 di Kelurahan
Desa Pasir Angin, Kabupaten Bogor.
2.) Sedang tidak menjalani diet untuk penurunan berat badan.
3.) Sedang tidak dalam kondisi hamil.
4.) Dapat berkomunikasi dengan baik.
b. Kriteria Ekslusi
1.) Responden mempunyai penyakit degenerative bertahun.
2.) Tidak bersedia menjadi responden.
3.) Wanita menopause
36
37
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z1 −∝/2= 1.96 dengan CI = 95%
Z1-= kekuatan uji sebesar 90% = 1.28
P = (P1 + P2)/2
P1 = proporsi obesitas yang memiliki asupan omega 6 lebih 0.31
P2 = proporsi obesitas yang memiliki asupan omega 6 kurang 0.02
∝ = derajat kemaknaan = 0.05
𝛽 = kekuatan uji 90% = 1,28
Tabel 4.1 Minimal Sampel Bedasarkan Penelitian Terdahulu
Variabel P1 P2 n Sumber
Omega 6 0.31 0.02 33 (Rachmawati
et al., 2018)
Serat larut air 0.47 0.02 18 (Fatria,
2019)
Aktivitas 0.56 0.13 24 (Puspitasari,
Fisik 2018)
n = 66 x 10%
38
n = 66 + 6.6
n = 72.6
n = 73 sampel
D. Alur Penelitian
Tahap Persiapan
(Penyusunan proposal, kuesioner dan
menentukan sampel)
Tahap pelaksanaan
(Pengambilan data asupan dan aktivitas
fisik secara offline dengan menerapkan
protokol kesehatan 3M)
Tahap Penyelesaian
(Analisis Univariat dan bivariat)
G. Pengolahan data
1. Kode responden
2. Informasi lapangan.
a. Nama pewawancara
b. Tanggal wawancara
c. Jam mulai wawancara
d. Jam selesai wawancara
e. Tanggal entri data
3. Karakteristik responden
Meliputi nama, usia dan pendidikan terakhir responden. Hasil
wawancara di input ke dalam aplikasi perangkat lunak:
a. A. 01 merupakan pertanyaan untuk nama responden
b. A. 02 merupakan pertanyaan untuk usia responden
c. A. 03 merupakan pertanyaan untuk pendidikan terakhir responden
d. A. 05 merupakan pertanyaan untuk jumlah anak.
e. A. 06 merupakan pertanyaan untuk No. Handphone.
4. Pengukuran Antropometri
a. B. 01 untuk nama pengukur
b. B. 02 untuk tanggal pengukuran
c. B. 03 untuk pengukuran Berat Badan (BB)
1. Pengukuran BB 1
2. Pengukuran BB 2
d. B. 04 untuk pengukuran Tinggi Badan (TB)
1. Pengukuran TB 1
2. Pengukuran TB 2
Setelah pengukuran berat badan dan tinggi badan,
kemudian buat rata – rata dari kedua hasil pengukuran. Hasil
tersebut kemudian dikategorikan menjadi status gizi bedasarkan
IMT. Data di input ke program analisis statistika, kemudian
peneliti melakukan kategori sebagai berikut:
1 = Obesitas
2 = Tidak obesitas
46
5. Asupan Energi
Asupan energi pada responden merupakan jumlah rata – rata
asupan karbohidrat/hari yang dihitung menggunakan metode recall
2x24 jam. Setelah mendapatkan rata-rata asupan/hari, peneliti
melakukan input data di software Nutrisurvey mendapatkan total
asupan energi. Kemudian, data asupan di input kedalam program
analisis statistika yang di kategori sebagai berikut:
1 = Asupan Lebih
2 = Asupan baik
3 = Asupan Kurang
6. Asupan Karbohidrat
Asupan karbohidrat pada responden merupakan jumlah rata – rata
asupan karbohidrat/hari yang dihitung menggunakan metode recall
2x24 jam. Setelah mendapatkan rata-rata asupan/hari, peneliti
melakukan input data di software Nutrisurvey mendapatkan total
asupan karbohidrat. Kemudian, data asupan di input kedalam program
analisis statistika yang di kategori sebagai berikut:
1 = Asupan Lebih
2 = Asupan baik
3 = Asupan Kurang
7. Asupan Protein
Asupan protein pada responden merupakan jumlah rata – rata
asupan protein/hari yang dihitung menggunakan metode recall 2x24
jam. Setelah mendapatkan rata-rata asupan/hari, peneliti melakukan
input data di software Nutrisurvey untuk mendapatkan total asupan
protein. Kemudian, data asupan di input kedalam program analisis
statistika yang di kategori sebagai berikut:
1 = Asupan Lebih
2 = Asupan baik
3 = Asupan kurang
8. Asupan Lemak
47
3 = Asupan lebih
Transform -> recode into different variable -> prsn_ enrg -> kat_
enrg -> change old and new value:
Lowest : 79.9 (value 3)
Range : 80.00 – 110.0 (value 2)
Highest: 110.1 (value 1)
e. Proporsi asupan energi responden
Analzye Descriptive statistic Frequencies kat_enrg
4. Asupan karbohidrat
a. Rata – rata asupan karbohidrat
Transform -> compute variable ->target variable “rt2_kh” -> type
and label “Rata – rata karbohidrat” -> Numeric Expression :
(tot_kh1 + tot_kh2)/2 -> ok.
f. Kebutuhan asupan karbohidrat bedasarkan AKG 2019 sesuai
umur
Short ascending variable umur -> buat variable baru -> kh_akg ->
label “kebutuhan karbohidrat bedasarkan AKG 2019 sesuai umur”
-> input manual anjuran asupan karbohidrat bedasarkan usia.
g. Persen asupan karbohidrat
Transform -> compute variable -> target variable “prsn_kh” ->
type and label “persen asupan karbohidrat” -> Numeric Expression
“(rt2_kh/kh_akg) x 100 -> ok
h. Kategori asupan karbohidrat
Transform -> recode into different variable -> prsn_kh -> kat_kh
-> change old and new value:
Lowest : 79.9 (value 3)
Range : 80.00 – 110.0 (value 2)
Highest: 110.1 (value 1)
i. Proporsi asupan karbohidrat responden
Analzye Descriptive statistic Frequencies kat_kh
4. Asupan Protein
a. Rata – rata asupan protein
53
Buat variable baru -> tot_SLA1 -> label “total asupan serat larut
air hari pertama” -> input manual total asupan responden di hari
pertama -> ok. -> lakukan untuk asupan serat hari kedua dengan
variable “tot_SLA2” dan label “total asupan serat larut air hari
kedua”
b. Rata – rata asupan serat larut air responden
Transform -> compute variable ->target variable “rt2_SLA” ->
type and label “Rata – rata Serat” -> Numeric Expression :
(tot_SLA1 + tot_SLA2)/2 -> ok.
c. Kebutuhan asupan serat bedasarkan AKG sesuai umur
Short ascending variable umur -> buat variable baru -> serat_akg
-> label “kebutuhan serat bedasarkan AKG 2019 sesuai umur” ->
input manual anjuran asupan serat bedasarkan umur.
d. Kebutuhan serat larut air bedasarkan rasio 1:3 IOM sesuai
umur.
Transform -> compute variable -> target variable baru “SLA_iom”
-> type and label “kebutuhan serat larut air bedasarkan IOM” ->
Numeric Expression “1/(1+3)*serat_akg -> ok.
e. Persen kebutuhan asupan serat larut air
Transform -> compute variable -> target variable “prsn_SLA” ->
type and label “persen asupan serat larut air” -> Numeric
Expression “(rt2_SLA/SLA_iom) x 100 -> ok
f. Kategori asupan serat larut air
Transform -> recode into different variable -> prsn_energi ->
kat_SLA -> change old and new value:
Lowest : 79.9 (value 1)
Range : 80.00 – 100.0 (value 2)
Highest: 110.1 (value 3)
g. Proporsi asupan serat larut air responden
Analzye Descriptive statistic Frequencies kat_SLA
8. Aktivitas fisik
a. Total aktivitas fisik
56
Mengisi sel variable “af_rspn” -> type and label “aktivitas fisik
responden” -> input manual hasil perhitungan.
b. Kategori aktivitas fisik
Transform -> recode into different variable “af_rspn” -> name
“kat_af” -> label “Kategori aktivitas fisik” -> change old and new
value:
Range : 1.40 – 1.69 (value 1)
Range : 1.70 – 1.99 (value 2)
Range : 2.00 – 2.40 (value 3)
c. Proporsi aktivitas fisik responden
Analzye Descriptive statistic Frequencies kat_af
J. Analisis Data Bivariate
Analisis bivariate dilakukan untuk menjawab hipotesis peneliti
yaitu melihat hubungan antara variable dependen (obesitas) dan
independen (asupan omega 6, asupan serat larut air dan aktivitas fisik),
oleh karena itu peneliti melakukan uji statistic yaitu uji chi square. Setelah
dilakukan analisis bivariate, maka keputusan yang diambil setelah
dilakukan analisis adalah:
1. p value ≤ 0.05 = Ho ditolak = ada hubungan antara variable
independen (asupan omega 6, serat larut air dan aktivitas fisik) dengan
variable dependen (obesitas)
2. p value > 0.05 = Ho diterima = tidak ada hubungan antara variable
independen (asupan omega 6,serat larut air dan aktivitas fisik) dengan
variable dependen (obesitas)
57
BAB V
HASIL PENELITIAN
58
59
lebih tinggi akan lebih memperhatikan makanan dalam jumlah dan mutu
dibandingkan individu dengan pendidikan yang rendah (Melinda, 2016).
Menurut Brown (2005) pendidikan berkaitan dengan pengetahuan
seseorang dimana semakin tinggi pendidikan individu maka semakin
tinggi pengetahuan mengenai asupan gizi seimbang dengan lebih
memperhatikan makanan yang dikonsumsi (Syahfitri et al., 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari, 2018) menunjukkan bahwa
ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan obesitas dimana individu
dengan tingkat pendidikan dasar berisiko 1.4 kali lebih besar terkena
obesitas dibandingkan individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi.
2. Usia Responden
Usia responden pada penelitian ini berkisar dari usia 40 tahun hingga
50 tahun dengan rata – rata usia 45 tahun. Gambaran distribusi ibu rumah
tangga usia ≥ 40 tahun bedasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.2
dibawah ini:
Tabel 5.2 Distribusi Responden Bedasarkan Usia
Umur n Presentase (%)
40 – 49 62 84.9
50 – 59 11 15.1
Total 73 100.0
Sumber : Data Primer
Bedasarkan Tabel 5.2, distribusi responden bedasarkan usia paling
banyak pada usia 40 – 49 tahun (84.9%). Individu dengan usia yang lebih
tua akan mengalami penurunan metabolisme tubuh, penurunan massa otot
frekuensi makan lebih banyak dan aktivitas fisik yang kurang (Azkia &
Wahyono, 2018) sehingga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Penelitian yang dilakukan oleh Martin dan Marinho (2003) menunjukkan bahwa
individu dengan rentang usia 40 – 59 tahun berisiko 1.7 kali lebih besar
mengalami obesitas.
3. Jumlah Anak
Gambaran distribusi ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun bedasarkan
jumlah anak dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini:
Tabel 5.3 Distribusi Responden Bedasarkan Jumlah Anak
Banyak (≥ 3) 42 57.5
Sedikit (< 3) 31 42.5
Total 73 100.0
Sumber : Data Primer
Bedasarkan Tabel 5.3 distribusi responden bedasarkan jumlah paritas
paling banyak ditemukan pada responden dengan jumlah paritas banyak (≥
3 anak) (57.5%). Penyimpanan lemak di dalam tubuh akan meningkat
akibat perubahan hormon di dalam tubuh selama masa kehamilan sehingga
menyebabkan penambahan berat badan. Penelitian yang dilakukan oleh
(Triyanti & Ardila, 2020) menunjukkan bahwa responden dengan jumlah
paritas ≥ 3 anak berisiko 2.9 kali lebih besar mengalami obesitas di
bandingkan responden dengan jumlah paritas < 3 anak. Individu yang
melahirkan ≥ 3 anak lebih berisiko mengalami obesitas akibat perubahan
hormon yang terjadi terus menerus selama masa kehamilan sehingga
berdampak pada penambahan berat lemak dan jaringan lemak di dalam
tubuh (Triyanti & Ardila, 2020).
C. Status Gizi Bedasarkan IMT (kg/m2)
Identifikasi status gizi pada ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan
Desa Pasir Angin menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh dengan
menggunakan data berat badan dan tinggi badan, kemudian di klasifikasikan
menggunakan standar Permenkes RI no 41. Tahun 2014 tentang Pedoman
Gizi Seimbang dimana individu dikatakan obesitas apabila memiliki IMT (>
27.00 kg/m2. Distribusi status gizi responden bedasarkan IMT dapat dilihat
pada tabel 5.4 dibawah ini:
Tabel 5.4 Status Gizi Responden Bedasarkan IMT
AKG. Untuk asupan serat larut air dikatakan asupan kurang apabila < 80%,
asupan baik 80-110% dan asupan lebih apabila asupan ≥ 110% dari anjuran
IOM. Distribusi asupan zat gizi responden dapat dilihat pada tabel 5.4
dibawah ini:
Tabel 5.5 Distribusi Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Omega 6
dan Serat Larut Air Responden
hanya 1-2x dimana dalam sekali makan responden hanya makan 1 centong
nasi selain itu jenis bahan makanan yang paling sering dikonsumsi adalah
sayuran, seperti sayur daun kelor, daun kacang panjang, kacang panjang,
ketimun dan sawi sehingga energi yang dikonsumsi tidak terlalu banyak
karena diketahui bahwa sayuran memiliki kalori yang rendah dibandingkan
bahan makanan yang lain. sedangkan responden dengan asupan 2185.70 kkal
berhubungan dengan teknik pengolahan bahan makanan yang sering
dikonsumsi yaitu makanan yang digoreng - goreng seperti tempe goreng
tepung, telur goreng, bihun goreng, ayam goreng dan lain-lain serta sering
mengkonsumsi jajanan seperti pempek, kue bugis, kue donat dan jajanan
warung.
Asupan protein ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin ditemukan paling banyak memiliki asupan kurang (71.2%) dengan rata-
rata asupan protein ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin sebesar 41.23 g. Apabila dibandingkan dengan AKG 2019, rata-rata
asupan protein ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin masuk kedalam kategori asupan kurang (< 80% AKG). Asupan
terendah protein pada ibu rumah tangga sebesar 19.55 g dan asupan tertinggi
protein sebesar 75.90 g. Bedasarkan data recall 2x24 jam, responden dengan
asupan protein 19.55 g akibat responden dalam 2 hari hanya mengkonsumsi
ikan lele, bakso dan tahu yang merupakan sumber protein hewani dan nabati,
sedangkan responden dengan asupan protein 75.90 g akibat dalam recall 2x24
jam responden mengkonsumsi protein hewani seperti ayam 3x, daging sapi 1x,
ikan 2x, tahu 3x dan tempe 5x.
Asupan Lemak ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin ditemukan paling banyak memiliki asupan kurang (45.2%) dan asupan
cukup (45.2%) dengan rata-rata asupan lemak ibu rumah tangga usia ≥ 40
tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin sebesar 48.40 g. Apabila dibandingkan
dengan AKG 2019, rata-rata asupan lemak ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun
di Kelurahan Desa Pasir Angin masuk kedalam kategori asupan cukup (80 –
110% AKG). Asupan lemak terendah pada ibu rumah tangga sebesar 19.45 g
dan asupan maksimal lemak sebesar 78.15 g. Bedasarkan data recall 2x24,
65
Bedasarkan data recall 2x24 jam, responden dengan asupan omega 6 0.10 g
dikarenakan responden mengkonsumsi makanan sumber omega 6 tetapi dalam
jumlah sedikit sekali, bahan makanan yang dikonsumsi seperti ikan tongkol,
udang dan minyak, sedangkan responden dengan asupan omega 6 13.25 g
akibat responden mengkonsumsi suplemen nutrimax yang di dalamnya
memiliki kandungan omega 6, selain itu responden mengkonsumsi bahan
makanan bersumber omega 6 seperti tahu, tempe, santan, telur ayam dan
daging sapi.
Data asupan serat larut air di analisis menggunakan food database Jepang.
Bedasarkan tabel 5.5, Asupan serat larut air ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun
di Kelurahan Desa Pasir Angin ditemukan paling banyak memiliki asupan
kurang (94.5%) dengan nilai tengah asupan serat larut air ibu rumah tangga
usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin sebesar 1.70 g, apabila
dibandingkan dengan AKG 2019 nilai tengah asupan serat larut air ibu rumah
tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin masuk kedalam
kategori asupan kurang (< 80% AKG). Asupan serat larut air terendah pada
ibu rumah tangga sebesar 0.20 g dan asupan serat larut air tertinggi sebesar
6.50 g. Bedasarkan data recall 2x24 jam, responden dengan asupan serat larut
air 0.20 g karena responden hanya mengkonsumsi sayuran dalam porsi sedikit
seperti konsumsi timun 1 potong dan sayuran di nasi goreng, selain itu
responden tidak mengkonsumsi buah yang merupakan sumber dari serat larut
air. Sedangkan responden dengan asupan serat larut air 6.50 g dikarenakan
responden mengkonsumsi bahan makanan dengan kandungan serat larut air
yang cukup banyak dalam 2 hari seperti buah pisang, buah mangga, wortel,
kool kembang dan kacang hijau dalam porsi yang banyak dalam sekali makan.
E. Aktivitas Fisik
Identifikasi aktivitas fisik ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan
Desa Pasir Angin menggunakan metode Physical Activity Level (PAL) dengan
melakukan recall aktivitas fisik 2x24 jam, kemudian data aktivitas fisik akan
bagi menjadi 3 kategori, yaitu aktivitas fisik ringan (1.40 – 1.69), aktivitas
fisik sedang (1.70 – 1.99) dan aktivitas fisik berta (2.00 – 2.40). Distribusi
aktivitas fisik responden dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini:
67
Cukup
*Ket : Analisis menggunakan uji Fisher exact
Bedasarkan tabel 5.7, hasil uji bivariat menunjukkan bahwa proporsi
responden dengan status gizi obesitas lebih banyak ditemukan pada responden
dengan asupan omega 6 yang cukup (97.6%) dibandingkan responden dengan
asupan omega 6 yang lebih (2.4%). Bedasarkan hasil uji statistic
menggunakan uji Fisher exact, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan (p value > 0.05) antara asupan omega 6 dengan kejadian
obesitas pada ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin, Kabupaten Bogor. Meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada
hubungan, namun hasil analisis korelasi menggunakan uji spearman antara
asupan omega 6 dengan obesitas menunjukkan arah hubungan yang positif (r
= 0.040) yang berarti bahwa semakin tinggi asupan omega 6 maka semakin
tinggi peningkatan berat badan.
G. Hubungan Asupan Serat Larut Air dengan Obesitas pada Ibu Rumah
Tangga Usia ≥ 40 Tahun
Serat larut air merupakan zat gizi yang dapat ditemukan pada sayur dan
buah, serat larut air memiliki fungsi dalam menimbulkan rasa kenyang di
dalam tubuh sehingga mencegah terjadinya kenaikan berat badan berlebih.
Analisis asupan serat larut air dengan kejadian obesitas pada IRT usia ≥ 40
tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin dapat dilihat pada tabel 5.8 di bawah ini:
Tabel 5.8 Analisis Asupan Serat Larut Air dengan Obesitas pada Ibu
Rumah Tangga Usia ≥ 40 Tahun
Asupan Status Gizi Bedasarkan IMT Total P
Serat Value
Larut Air
Obesitas Tidak Obesitas
n % n % n %
Asupan 39 92.9 30 96.8 69 94.5 0.63
Kurang
Asupan 3 7.1 1 3.2 4 5.5
Cukup
*Ket : Analisis menggunakan uji Fisher exact
Bedasarkan tabel 5.8, hasil uji bivariat menunjukkan bahwa proporsi
responden dengan status gizi obesitas lebih banyak ditemukan pada responden
dengan asupan serat larut air yang kurang (92.9%) dibandingkan responden
69
dengan asupan serat larut air yang cukup (7.1%). Hasil uji statistic
menggunakan uji Fisher exact, mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan (p value > 0.05) antara asupan serat larut air dengan kejadian
obesitas pada ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin, Kabupaten Bogor. Meskipun hasil analilis menunjukkan tidak ada
hubungan signifikan, bedasarkan hasil analisis korelasi menggunakan uji
spearman antara asupan serat larut air dengan obesitas menunjukkan arah
hubungan yang positif (r = 0.070) yang berarti bahwa semakin tinggi asupan
serat larut air maka semakin tinggi terjadinya penurunan berat badan.
H. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Ibu Rumah Tangga Usia
≥ 40 Tahun
Aktivitas fisik menjadi faktor langsung dari obesitas, dimana aktivitas fisik
yang rendah tidak akan mengalami proses pembakaran energy di dalam tubuh
sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Analisis aktivitas fisik
dengan kejadian obesitas pada IRT usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir
Angin dapat dilihat pada tabel 5.9 di bawah ini:
Tabel 5.9 Analisis Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Ibu
Rumah Tangga Usia ≥ 40 Tahun
BAB VI
PEMBAHASAN
covid 19, sehingga terdapat beberapa responden memiliki asupan serat larut
air yang cukup. Data asupan dan aktivitas fisik pada penelitian ini diambil
menggunakan metode recall 2x24 jam (weekend dan weekday), metode recall
diketahui dapat menggambarkan jumlah asupan dan aktivitas fisik sehari
responden secara aktual.
BAB VII
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan pada ibu rumah tangga usia ≥ 40 tahun di
Kelurahan Desa Pasir Angin, Kabupaten bogor. Dari hasil penelitian ini
didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Proporsi karakteristik responden dengan usia 40-49 tahun sebanyak 84.9%,
sedangkan untuk usia 50 – 59 tahun sebanyak 15.1%. Proporsi tingkat
pendidikan SD sebanyak 2.7%, untuk SMP sebanyak 32.9%, untuk
SMA/SMK sebanyak 61.6% dan lulusan D3 sebanyak 2.7%. Proporsi
responden dengan jumlah anak (≥ 3 anak) sebanyak 57.5%, sedangkan
untuk jumlah anak (< 3 anak) sebanyak 42.5%.
2. Proporsi status gizi obesitas (IMT > 27.00 kg/m2) sebanyak 57.5% dan
status gizi tidak obesitas (IMT ≤ 27.00 kg/m2) sebanyak 42.5%.
3. Proporsi asupan energi lebih sebanyak 1.4%, sedangkan untuk asupan
energi cukup sebanyak 98.6% dimana rata –rata asupan energi sebesar
1398.33 kkal dengan nilai minimal 517.85 kkal dan m≥≥aksimal 2185.7
kkal.
4. Proporsi asupan protein lebih sebanyak 2.7%, sedangkan untuk asupan
protein cukup sebanyak 97.3% dimana rata –rata asupan protein sebesar
41.23 g dengan nilai minimal 19.55 g dan maksimal 75.9 g.
5. Proporsi asupan lemak lebih sebanyak 8.2%, sedangkan untuk asupan
protein cukup sebanyak 91.8% dimana rata –rata asupan lemak sebesar
48.40 g dengan nilai minimal 19.45 g dan maksimal 78.15 g.
6. Proporsi asupan karbohidrat lebih sebanyak 4.1%, sedangkan untuk
asupan karbohidrat cukup sebanyak 95.9% dimana nilai tengah asupan
karbohidrat sebesar 185 g dengan nilai minimal 65.45 g dan maksimal
410.85 g.
7. Proporsi asupan omega 6 lebih sebanyak 1.4%, sedangkan untuk asupan
omega 6 cukup sebanyak 98.6% dimana nilai tengah asupan omega 6
sebesar 1.30 g dengan nilai minimal 0.10 g dan maksimal 13.25 g.
76
8. Proporsi asupan serat larut air cukup sebanyak 94.5%, sedangkan untuk
asupan serat larut air cukup sebanyak 94.5% dimana nilai tengah asupan
serat larut air sebesar 1.70 g dengan nilai 0.20 g dan maksimal 6.50 g.
77
78
79
Bjørnland, T., Langaas, M., Grill, V., & Mostad, I. L. (2017). Assessing gene-
environment interaction effects of FTO, MC4R and lifestyle factors on
obesity using an extreme phenotype sampling design: Results from the
HUNT study. PLoS ONE, 12(4), 1–16.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0175071
80
81
Dong, M., Zheng, Q., Ford, S. P., Nathanielsz, P. W., & Ren, J. (2013). Maternal
obesity, lipotoxicity and cardiovascular diseases in offspring. Journal of
Molecular and Cellular Cardiology, 55(1), 111–116.
https://doi.org/10.1016/j.yjmcc.2012.08.023
Evan, Wiyono, J., & Candrawati, E. (2017). Hubungan Antara Pola Makan
Dengan Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa Di Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang. Nursing News : Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Keperawatan, 2(3), 708–717.
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/707
Fabiani, H., Mudjihartini, N., & Lestari, W. (2021). Low Dietary Omega-6 to
Omega-3 Fatty Acid Intake Ratio Enhances Adiponectin Level in Obesity.
World Nutrition Journal, 5(1), 30. https://doi.org/10.25220/wnj.v05.i1.0005
Fatria, R. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas
Pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.
Gajalakshmi, V., Lacey, B., Kanimozhi, V., Sherliker, P., Peto, R., & Lewington,
S. (2018). Articles Body-mass index , blood pressure , and cause-specific
mortality in India : a prospective cohort study of 500 810 adults. The Lancet
Global Health, 6(7), e787–e794. https://doi.org/10.1016/S2214-
109X(18)30267-5
Gunawan, I., Ichwansyah, F., & Abdullah, A. (2019). Hubungan Obesitas dengan
Kinerja Petugas Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Bireuen. 4(4), 49–57.
Hagan, R. D., Upton, S. J., & Wong, L. E. S. (1986). The effects of aerobic
conditioning and / or caloric restriction in overweight men and women.
Hamumema, F. R. R., Wahju D, C., & Kurniawaty, Y. (2014). Aktivitas fisik
dalam kaitannya dengan kejadian obesitas pada remaja. 27–32.
Handajani, D. O., & Yunita, N. (2018). Pendidikan Pecegahan Obesitas Pada Ibu
Di Posyandu Desa Jatikalang Kecamatan Prambon – Sidoarjo. II(1), 57–62.
Hanifah, N. I. D. (2016). Hubungan Total Asupan Serat, Serat Larut Air
(Soluble), Dan Serat Tidak Larut Air (Insoluble) Dengan Kejadian Sindrom
Metabolik Pada Remaja Obesitas (Vol. 5, Issue 3).
https://doi.org/10.14710/jnc.v5i3.16385
Harikedua, V. T., Pascoal, D. M. E., & Ukus, H. O. (2018). Hubungan Pola
Konsumsi Serat Makanan Cepat Saji Dan Aktivitas Fisik Dengan Aparatur
Sipil Negara ( ASN ) Yang Obesitas Di Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara. 2007, 552–560.
Jakicic, J. M., Rogers, R. J., Davis, K. K., & Collins, K. A. (2018). Role of
physical activity and exercise in treating patients with overweight and
obesity. Clinical Chemistry, 64(1), 99–107.
83
https://doi.org/10.1373/clinchem.2017.272443
Janssen, I., Katzmarzyk, P., Biomedical, P., & Pickett, W. (2004). Overweight
and Obesity in Canadian Adolescents and their Associations with Dietary
Habits and Physical Activity Patterns. December.
https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2003.11.095
Jati, L. U. (2014). Perbedaan Asupan Lemak , Lingkar Pinggang Dan Persentase
Lemak Tubuh Pada Wanita Dislipidemia Dan Non Dislipidemia. 2, 292–299.
Juariyah, B. dan S. (2010). Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 7 Nomor 1,
April 2010. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7(April), 58–81.
Junaidi, H. (2017). Ibu Rumah Tangga: Streotype Perempuan Pengangguran. An
Nisa’a, 12(1), 77–88.
Juwita, E., Susilowati, Mauliku, N. E., & Nugrahaeni, D. K. (2020). Faktor yang
berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2
di prolanis puskesmas kecamatan cimahi tengah. Journal of Nutrition
College, 9(2), 87–93.
Karundeng, R., Wangko, S., & Kalangi, S. J. R. (2014). Jaringan Lemak Putih dan
Jaringan Lemak Coklat. Jurnal Biomedik Bagian Anatomi-Histologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, 6(3), 8–16.
Koupil, I., & Toivanen, P. (2008). Social and early-life determinants of
overweight and obesity in 18-year-old Swedish men. International Journal
of Obesity, 32(1), 73–81. https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0803681
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M.,
Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia,
11(4), 179. https://doi.org/10.22146/ijcn.22900
Kurniasari, A. D., & Nurhayati, F. (2017). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan ,
Pekerjaan dan Pendapatan Orang Tua Dengan Status Gizi Pada Siswa SD
Hangtuah 6 Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 05(02),
163–170.
Kurniawati, Y., Fakhriadi, R., & Yulidasari, F. (2016). Hubungan Antara Pola
Makan, Asupan Energi, Aktifitas Fisik, dan Durasi Tidur Dengan Kejadian
Obesitas Pada Polisi. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia,
3(3), 112–117.
Kussoy, K., . F., & Kepel, B. (2013). Prevalensi Obesitas pada Remaja di
Kabupaten Minahasa. Jurnal E-Biomedik (EBm), 1(2), 981–984.
Li, F., Harmer, P., Cardinal, B. J., Bosworth, M., & Johnson-Shelton, D. (2009).
Obesity and the built environment: Does the density of neighborhood fast-
84
Michael, W., Stephen, C., Jr, D., & Randy, J. (2016). Central Nervous system
control of food intake. May. https://doi.org/10.1038/35007534
Moussavi, N., Gavino, V., & Receveur, O. (2008). Could the quality of dietary
fat, and not just its quantity, be related to risk of obesity. Obesity, 16(1), 7–
15. https://doi.org/10.1038/oby.2007.14
Müller, M. J., & Geisler, C. (2017). Defining obesity as a disease. European
Journal of Clinical Nutrition, 71(11), 1256–1258.
https://doi.org/10.1038/ejcn.2017.155
Naomi, D. A. (2014). Obesity as risk factor of gastroesophageal reflux disease.
Juke Unila, 3(7), 22–26.
Noveliani, F., Sumadikarya, I. K., & William, W. (2016). Pengaruh Durasi Jam
Tidur terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana Angkatan 2013. 23(62), 49–53.
Novitasary, M. D., Mayulu, N., & Kawengian, S. E. . (2014). Hubungan Antara
Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Subur Peserta Jamkesmas
Di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. Jurnal E-Biomedik,
1(2), 1040–1046. https://doi.org/10.35790/ebm.1.2.2013.3255
Nurrahmawati, F., & Fatmaningrum, W. (2018). Hubungan Usia, Stres, dan
Asupan Zat Gizi Makro dengan Kejadian Obesitas Abdominal pada Ibu
Rumah Tangga di Kelurahan Sidotopo, Surabaya. Amerta Nutrition, 2(3),
254. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i3.2018.254-264
Pergola, G. De, & Silvestris, F. (2013). Obesity as a Major Risk Factor for
Cancer. 2013.
PH, L., Susanti, Y., & Septianti, I. (2018). gambaran pola asuh orangtua pada
anak usia sekolah dengan obesitas. 6(April), 57–60.
Phillips, C. M., Dillon, C., Harrington, J. M., Mccarthy, V. J. C., Patricia, M.,
Fitzgerald, A. P., & Perry, I. J. (2013). Defining Metabolically Healthy
Obesity : Role of Dietary and Lifestyle Factors. 8(10), 1–13.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0076188
Poti, J. M., & Popkin, B. M. (2011). Trends in Energy Intake among US Children
by Eating Location and Food Source, 1977-2006. Journal of the American
Dietetic Association, 111(8), 1156–1164.
https://doi.org/10.1016/j.jada.2011.05.007
Pratiwi, F. R., & Sawitir, D. R. (2015). Kepuasan Pernikahan Ditinjau Dari
Konflik Peran. 4(4), 262–266.
Puspitasari, N. (2018). Kejadian Obesitas Sentral pada Usia Dewasa. HIGEIA
(Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 249–259.
86
https://doi.org/10.15294/higeia.v2i2.21112
Rachma, Y. S. (2020). Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Penurunan Berat Badan
pada Kelompok Usia Dewasa dengan Status Gizi Lebih. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 1–20.
Rachmawati, R. K., Ardiaria, M., & Fitranti, D. Y. (2018). Asupan Protein dan
Asam Lemak Omega 6 Berlebih Sebagai Faktor Risiko Kejadian Obesitas
pada Anak Sekolah Dasar di Semarang. Journal of Nutrition College, 7(4),
162. https://doi.org/10.14710/jnc.v7i4.22275
Rahman, U. B., Handoyo, & Rohadi, P. (2012). Hubungan Obesitas dengan
Risiko Obstructive Sleep Apnea (OSA) pada Remaja. Jurnah Kesehatan
Perawatan, 8(1), 32–43.
http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/JIKK/article/view/66
Ritan, A. F. G., Murdhiono, W. R., & Syafitri, E. N. (2018). Hubungan body
image dengan pola makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta. Ilmu Gizi
Indonesia, 2(1), 25. https://doi.org/10.35842/ilgi.v2i1.85
Riyadina,Woro; Kodim,Nasrin; Madanijah, S. (2014). Determinan Obesitas Pada
Perempuan Pasca-Menopause Di Kota Bogor Tahun 2014. Persagi, 40(1),
45–58. e-mail: w.riyadina02@gmail.com
Roberto, C. A., & Hawkes, C. (2015). Patchy Progress On Obesity Prevention :
Emerging Exemplars , Entrenched Barriers , and New Thinking How does
access to this work benefit you ? Let us know !
Rosidah, & Kunnati. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas
pada Balita di Puskesmas Cangkol Kota Cirebon. 1, 53–59.
Rusyadi, S. (2017). Pola Makan dan Tingkat Aktivitas Fisik Mahasiswa dengan
Berat Badan Berlebih di Universitas Negeri Yogyakarta.
http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf
%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal
%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.10
16/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006
%0Ahttps://doi.org/10.1
Safitri, D. E., & Rahayu, N. S. (2020). Determinan Status Gizi Obesitas pada
Orang Dewasa di Perkotaan : Tinjauan Sistematis The Determinants of
Urban A dults ’ Obesity : Systematic review. Arkesmas, 5(1), 1–15.
Sandjaja, & Sudikno. (2005). Prevalensi Gizi Lebih Dan Obesitas Penduduk
Dewasa Di Indonesia. Gizi Indonesia, 28(2), 1–7.
https://doi.org/10.36457/gizindo.v28i2.21
Santoso, A. (2011). Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi
87
Van Gaal, L. F., Mertens, I. L., & De Block, C. E. (2006). Mechanisms linking
obesity with cardiovascular disease. Nature, 444(7121), 875–880.
https://doi.org/10.1038/nature05487
Virnanda Adani, Dina Rahayuning Pangestuti, M. Z. R. (2016). Hubungan
Asupan Makanan (Karbohidrat, Protein Dan Lemak) Dengan Status Gizi
Bayi Dan Balita (Studi Pada Taman Penitipan Anak Lusendra Kota
Semarang Tahun 2016). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(3),
261–271.
Wahyuni, F. D., Asyiah, I. N., & Hariyadi, S. (2013). Pengaruh Ekstrak N-
Heksana Daging Buah Delima Putih (Punica Granatum) Terhadap Penurunan
Kadar Kolesterol Darah Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus L) dan
Pemanfaatannya Sebagai Buku Suplemen. Pancaran Pendidikan, 35(8),
791–792. https://doi.org/10.2331/suisan.35.791
Widiantini, W., & Tafal, Z. (2014). Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada
Pegawai Negeri Sipil. Kesmas: National Public Health Journal, 4, 325.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.374
Widyantari, N. M. A., Nuryanto, I. K., & Dewi, K. A. P. (2018). Hubungan
Aktivitas Fisik, Pola Makan, Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 2(2),
214. https://doi.org/10.37294/jrkn.v2i2.121
William. (2017). Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan.
Journal Kedokteran Meditek.
Yuan, Y. Q., Li, F., Meng, P., You, J., Wu, M., Li, S. G., & Chen, B. (2016).
Gender difference on the association between dietary patterns and obesity in
Chinese middle-aged and elderly populations. Nutrients, 8(8).
https://doi.org/10.3390/nu8080448
Yussac, M. A. A., Cahyadi, A., Putri, A. C., Dewi, A. S., Khomaini, A.,
Bardosono, S., & Suarthana, E. (2007). Prevalensi Obesitas pada Anak Usia
4-6 Tahun dan Hubungannya dengan Asupan Serta Pola Makan. Maj Kedokt
Indon, 57(2), 47–53.
Zank, G. M., & Kemp, E. (2012). Examining Consumers’ Perceptions of the
Health Benefits of Products with Fiber Claims. Journal of Consumer Affairs,
46(2), 333–344. https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2011.01222.x
Zulferi, Syafita, S., & Handayani, M. (2020). Analisis Pengetahuan dan Sikap
Siswa SMP Pembangunan UNP Tentang Obesitas dan Overweight dengan
Penyuluhan Gizi Menggunakan Media Flipchart. 2(4), 86–90.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/
90
LAMPIRAN
Lampiran 1 Study Pendahuluan
Nama_rsp BB_rsp TB_rsp umr_rsp IMT kat_IMT
Bu sari 85.00 155.00 50 35.38 Obesitas
Bu syifa 85.00 157.00 63 34.48 Obesitas
Bu mila 83.00 157.00 43 33.67 Obesitas
Bu tias 88.00 165.00 43 32.32 Obesitas
Bu fikih 67.00 157.00 46 27.18 Obesitas
Bu nanta 90.00 155.00 43 37.46 Obesitas
Bu irma 73.00 155.00 55 30.39 Obesitas
Bu adit 64.00 152.00 47 27.70 Obesitas
Bu baim 58.00 150.00 40 25.78 Tidak obesitas
Bu gisel 82.00 160.00 44 32.03 Obesitas
Bu linda 45.00 152.00 51 19.48 Tidak obesitas
Bu mamat 43.00 143.00 65 21.03 Tidak obesitas
Bu faiza 64.00 152.00 50 27.70 Obesitas
Bu Santi 63.00 158.00 48 25.24 Tidak obesitas
Bu Justin 65.00 165.00 40 23.88 Tidak obesitas
Bu seruni 62.00 155.00 50 25.81 Tidak obesitas
Bu eva 75.00 160.00 45 29.30 Obesitas
Bu meta 57.00 160.00 52 22.27 Tidak obesitas
Bu sahra 60.00 158.00 42 24.03 Tidak obesitas
Bu Sherly 70.00 152.00 50 30.30 Obesitas
Bu nita 63.00 155.00 46 26.22 Tidak obesitas
Bu dewi 65.00 152.00 46 28.13 Obesitas
Bu amel 75.00 158.00 55 30.04 Obesitas
Bu ola 58.00 158.00 48 23.23 Tidak obesitas
mama jelita 60.00 160.00 51 23.44 Tidak obesitas
91
92
NASKAH PENJELASAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat pagi/siang/sore, saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi,
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
sedang melakukan penelitian yang berjudul ‘Hubungan asupan asam lemak
omega 6, serat larut air dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada ibu
rumah tangga usia ≥ 40 tahun’. Penelitian ini akan dilakukan sebanyak 2x tatap
muka, dimana pada hari pertama (weekdays) akan dilakukan pengukuran berat
badan, tinggi badan dan wawancara terkait karakteristik, asupan dan aktivitas
fisik. Selanjutnya, pada hari kedua (weekend) akan dilakukan wawancara terkait
asupan dan aktivitas fisik. Proses wawancara akan memakan waktu sekitar 15 –
30 menit. Selama proses wawancara akan diterapkan 3M yaitu menjaga jarak (1.5
m), mencuci tangan dan menggunakan masker untuk mencegah penyebaran covid.
Penelitian ini bersifat sukarela, sehingga anda memiliki hak untuk mengundurkan
diri saat penelitian berlangsung.
Infomasi yang ibu berikan akan sangat berguna sebagai masukan untuk
pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan pencegahan obesitas di
Kelurahan Desa Pasir Angin, selain itu selama penelitian berlangsung anda akan
mendapatkan kompensasi berupa barang yang dapat bermanfaat dalam sehari -
hari. Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subjek penelitian akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui untuk kepentingan penelitian. Jika terdapat
hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini, ibu dapat menghubungi
sdr. Nursela Novianti M (08985933562)
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
93
Setelah saya mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai hal
yang berkaitan dengan penelitian ‘Hubungan asupan asam lemak omega 6,
serat larut air dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada Ibu Rumah
Tangga usia ≥ 40 tahun di Kelurahan Desa Pasir Angin’ yang dilaksanakan
oleh peneliti dari Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka, maka saya:
Nama :
Alamat :
No. Handphone :
Menyatakan SETUJU / TIDAK SETUJU (*coret salah satu) untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
(……………………)
94
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Kode
Nama Responden Nama_rsp
Usia Responden Usia_rsp
Pendidikan Pnddkn_rsp
terakhir
Jumlah Anak Jmlh_ank
No. Handphone Hp_rsp
LAMPIRAN 4 (form data antropometri)
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Kode
B. 01 Nama Nama_ukur
Pengukur
B. 02 Tanggal Tgl_ukur
Pengukuran
B. 03 Pengukuran Berat Badan
Pengukuran 1 kg Bb_1
Pengukuran 2 kg Bb_2
B.04 Pengukuran Tinggi badan *
Pengukuran 1 cm Tb_1
Pengukuran 2 cm Tb_2
95
LAMPIRAN 6
97
TOTAL
Aktivitas fisik
Hari ke-1 Hari ke-2
No Rata- rata aktivitas fisik
Aktivitas umum
Tidur 1.0
Berbaring 1.2
Berdiri 1.5
Berpakaian 3.3
Mencuci tangan, wajah dan rambut 2.3
Makan dan minum 1.6
Transportasi
Berjalan – jalan keliling 2.5
Jalan pelan 3.0
Jalan cepat 3.8
Jalan menanjak 5.4
Jalan menurun 3.2
Naik tangga 5.0
Duduk di kendaraan (bis, kereta, mobil) 1.2
Aktivitas dengan beban
Berjalan dengan beban 15 – 20 kg 3.5
Pekerjaan ruman tangga
Meremas adonan 3.4
Membersihkan sayuran 1.5
Berbelanja 4.6
Meremas kelapa 2.4
Mencuci piring 1.7
Memandikan anak 3.5
Memukul keset/karpet 6.2
Merapihkan tempat tidur (iklim tropis) 3.4
Merapihkan tempat tidur (iklim dingin) 4.9
Mengepel lantai/menggosok lantai 4.4
Menyapu lantai 2.3
Menyedot debu 3.9
Mencuci pakaian (duduk/jongkok) 2.8
Menjemur pakaian di luar rumah 4.4
Menyetrika pakaian 1.7
Menjahit/merajut 1.5
Membersihkan/menyapu halaman 3.6
Membersihkan rumput 2.9
Menggali 5.7
Mencangkul 5.3
Menebar benih/pembibitan 3.7
Memetik buah dengan galah 3.8
Aktivitas olahraga
Senam aerobic (intensitas rendah) 4.24
Bola voli 6.06
Tenis 5.92
Aktivitas rekreasi lain
Tari/dansa 5.09
100
Lampiran 11 Output Hasil Penelitian Asupan Omega 6, Serat Larut Air dan
Aktivitas Fisik
a. Studi pendahuluan
kategori IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas 14 56.0 56.0 56.0
tidak obesitas 11 44.0 44.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
b. Karakteristik responden
Kategori Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 40 - 49 62 84.9 84.9 84.9
50 - 59 11 15.1 15.1 100.0
Total 73 100.0 100.0
Kategori Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Banyak 42 57.5 57.5 57.5
Sedikit 31 42.5 42.5 100.0
Total 73 100.0 100.0
Kategori IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 42 57.5 57.5 57.5
2.00 31 42.5 42.5 100.0
Total 73 100.0 100.0
d. Asupan energi, protein, lemak, kh, omega 6 dan serat larut air
Kategori 3 energi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Asupan kurang 52 71.2 71.2 71.2
Asupan Cukup 20 27.4 27.4 98.6
Asupan Lebih 1 1.4 1.4 100.0
Total 73 100.0 100.0
Kategori 3 protein
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Asupan Kurang 52 71.2 71.2 71.2
106
Kategori 3 Lemak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Asupan Kurang 33 45.2 45.2 45.2
Asupan Cukup 33 45.2 45.2 90.4
Asupan Lebih 7 9.6 9.6 100.0
Total 73 100.0 100.0
Kategori 3 Karbohidrat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Asupan Kurang 57 78.1 78.1 78.1
Asupan Cukup 13 17.8 17.8 95.9
Asupan Lebih 3 4.1 4.1 100.0
Total 73 100.0 100.0
Kategori 3 Omega 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Asupan Kurang 72 98.6 98.6 98.6
Asupan Lebih 1 1.4 1.4 100.0
Total 73 100.0 100.0
e. Aktivitas fisik
107
f. Tes of normality
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Indeks Massa Tubuh .100 73 .067 .976 73 .177
Responden
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
*
Rata Rata Asupan .067 73 .200 .991 73 .909
Energi
Rata Rata Asupan .066 73 .200* .979 73 .253
Protein
Rata Rata Asupan .066 73 .200* .982 73 .364
Lemak
Rata Rata Asupan KH .105 73 .046 .963 73 .033
Rata Rata Asupan .157 73 .000 .819 73 .000
Serat Larut Air
Rata Rata Asupan .318 73 .000 .403 73 .000
Omega 6
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Crosstab
Kategori IMT
Obesita Tidak
s Obesitas Total
Count 1 0 1
108
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .748a 1 .387
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio 1.116 1 .291
Fisher's Exact Test 1.000 .575
Linear-by-Linear .738 1 .390
Association
N of Valid Cases 73
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .42.
b. Computed only for a 2x2 table
Correlations
Indeks
Massa Rata Rata
Tubuh Asupan
Responden Omega 6
Spearman's Indeks Massa Tubuh Correlation 1.000 .090
rho Responden Coefficient
Sig. (2-tailed) . .447
N 73 73
Rata Rata Asupan Correlation .090 1.000
Omega 6 Coefficient
Sig. (2-tailed) .447 .
N 73 73
109
Crosstab
Kategori IMT
Tidak
Obesitas Obesitas Total
Kategori Asupan Asupan Count 39 30 69
Serat Larut Air Kurang Expected Count 39.7 29.3 69.0
% within Kategori 92.9% 96.8% 94.5%
IMT
Asupan Count 3 1 4
Cukup Expected Count 2.3 1.7 4.0
% within Kategori 7.1% 3.2% 5.5%
IMT
Total Count 42 31 73
Expected Count 42.0 31.0 73.0
% within Kategori 100.0% 100.0% 100.0%
IMT
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .528 1 .467
b
Continuity Correction .043 1 .836
Likelihood Ratio .560 1 .454
Fisher's Exact Test .632 .430
Linear-by-Linear .521 1 .470
Association
N of Valid Cases 73
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.70.
b. Computed only for a 2x2 table
Correlations
110
N 73 73
N 73 73
AF Sedang Count 17 7 24
AF Berat Count 7 13 20
Expected Count 11.5 8.5 20.0
Total Count 42 31 73
Expected Count 42.0 31.0 73.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 6.138a 2 .046
Likelihood Ratio 6.167 2 .046
Linear-by-Linear Association 2.857 1 .091
N of Valid Cases 73
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 8.49.