Anda di halaman 1dari 27

Obsessive Compulsion Disorder

Yuni Azoya Dosen Pembimbing

Novita Dian Syafitri dr. Diva Mariska Tarastin, Sp.KJ

Nadya Nurbany Rafman

Miftakhul Baiti

Arvin Aditya Prakoso


Pendahuluan
Pada pria biasanya terjadi OCD antara
usia 6-15 tahun dan wanita biasanya
terjadi pada usia 20-29 tahun
Obsession

Di Indonesia juga
Gangguan Obsesif- terdapat penderita OCD,
kompulsif
khususnya di daerah
Jambi, namun belum banyak
Compulsion
laporan tentang penderita
OCD secara langsung.
Tinjauan Pustaka

TUJUAN KHUSUS
Karateristik dan hubungan gaya hidup 1. Karateristik usia dan jenis kelamin
meliputi merokok, aktifitas fisik, pada kejadian hipertensi.
obesitas dan stres dengan kejadian 2. Hubungan merokok dengan
hipertensi. kejadian hipertensi.
3. Hubungan aktivitas fisik dengan
TUJUAN UMUM kejadian hipertensi.
4. Hubungan obesitas dengan
kejadian hipertensi.
5. Hubungan stres dengan kejadian
hipertensi.
MANFAAT PENELITIAN
Puskesmas Talang
PENELITI LAINNYA Bakung Jambi
informasi dasar bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan
4 1 Untuk kebijakan selanjutnya, seperti
memberikan penyuluhan dan informasi
penelitian mengenai hubungan gaya yang terkait dengan gaya hidup pasien
hidup dengan kejadian hipertensi hipertensi dalam rangka meningkatkan
kesehatan masyarakat, sehingga dapat
menurunkan pravalensi hipertensi
PENDERITA
informasi bagi penderita untuk dapat
meningkatkan kesadaran terhadap 3 2 PENELITI
penyakit hipertensi dan melakukan Bahan pengetahuan dan wawasan serta
pencegahan dini dalam pengalaman untuk menerapkan ilmu
mengendalikan gaya hidup pengetahuan yang diperoleh dan mampu
menangani gaya hidup pada pasien
hipertensi.
HIPERTENSI

Faktor Resiko Tidak Dapat di Ubah


Definisi - Umur
- Sistolik > 140 mmHg - Jenis Kelamin
- Diastolik > 90 mmHg - Genetik
- Etnis

Faktor Resiko Dapat di Ubah


- Obesitas
- Stres
Penyakit ginjal & hipertensi yang sudah ada
- Merokok
Etiologi sebelum hamil
- Olahraga
- Hipertensi Primer - Konsumsi Alkohol Berlebih
Obesitas
- Hipertensi - Konsumsi Garam Berlebih
Sekunder - Hiperlipidemia
GAYA HIDUP
Aktivitas Fisik
Kebiasaan Merokok Definisi : setiap gerakan tubuh yang dihasilkan
Definisi perokok : yang telah merokok 1 batang atau oleh otot rangka yang mengeluarkan energi.
lebih sehari sekurang kurangnya selama 1 tahun Pengaruh aktivitas fisik terhadap hipertensi :
Kandungan Rokok : Nikotin, Karbonmonoksida, Tar aktivitas fisik yang aktif dan teratur akan
Pengaruh merokok terhadap hipertensi : Curah menyebabkan pembuluh darah cenderung lebih
jantung dan tahanan perifer dapat dipengaruhi oleh elastis sehingga akan mengurangi tahanan
kadar nikotin dan CO sehingga meningkatkan perifer. Aktivitas fisik yang teratur akan
tekanan darah menyebabkan jantung akan berkurang dan
akan menyebabkan penurunan tekanan darah

Stres
Obesitas
Definisi : ketidakmampuan mengatasi
Definisi : penumpukan lemak dalam tubuh
ancaman yang dihadapi oleh mental,
yang melebihi batas normal
fisik, emosional, dan spiritual manusia
Pengaruh obesitas terhadap hipertensi :
Pengaruh stres terhadap hipertensi : Stres
obesitas kelebihan kalori pembakaran
kadar adrenalin dan respon adreno
kalori O2 meningkat jantung bekerja
kortikal resistensi PD perifer dan curah
lebih keras peningkatan tekanan darah
jantung peningkatan tekanan darah
KERANGKA
Faktor Resiko Hipertensi yang Tidak
Dapat di Modifikasi: TEORI
a. usia
b. gender

Hipertensi

Faktor Resiko Hipertensi yang Dapat di


Modifikasi :
a. obesitas
b. psikososial atau stres
c. merokok
d. aktifitas fisik

Gambar 2.1 Kerangka Teori


KERANGKA
KONSEP

Variabel Variabel
Independen Dependen

Gaya Hidup Hipertensi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


METODOLOGI PENELITIAN

JENIS DAN RANCANGAN


POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN
Penelitian Analitik Semua penderita penyakit hipertensi yang
berkunjung ke Puskesmas Talang Bakung
Kota Jambi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN SAMPEL PENELITIAN


Sampel dalam penelitian ini adalah
Tempat : Puskesmas Talang Bakung Jambi
sebanyak 96 sampel
Waktu : Oktober November 2016
1. bersedia menjadi responden
2. responden terdiagnosa hipertensi
KRITERIA 3. responden menetap di wilayah

INKLUSI DAN INKLUSI kelurahan Puskesmas Talang


Bakung

EKSKLUSI 4. tidak ada komplikasi penyakit lain

EKSKLUSI 1. responden yang terdiagnosa hipertensi


dengan terdiagnosis komplikasi
2. responden yang memenuhi kriteria
inklusi namun tidak bersedia menjadi
TEKNIK PENGAMBILAN responden
SAMPEL 3. Responden usia >60 tahun yang
dikontraindikasikan untuk melakukan
Pengambilan sampel dilakukan dengan aktifitas fisik
menggunakan teknik consecutive sampling. 4. ibu hamil
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Penelitian
Hipertensi Peningkatan tekanan darah, Tensi Meter dan Stetoskop Melakukan 1. Optimal : < 120 / 80 Ordinal
sistolik 140 mmHg dan Pengukuran 2. Normal : < 120-129/80-84
diastolik 90 mmHg. Tekanan mmHg
Tekanan darah normal Darah 3. Normal Tinggi : 130-139/84-
dengan diagnosa hipertensi dengan 89 mmHg
dalam terapi. Menggunaka 4. Hipertensi derajat I : 140-
n Tensi Meter 159/90-99 mmHg
5.Hipertensi derajat II : > 160-
179 / 100-109 mmHg.
6. Hipertensi derajat III : > 180
/ 110 mmHg
Usia Jumlah tahun hidup Kuesioner Memberi 1. 15 25 tahun Nominal
responden sejak tahun lahir tanda () 2. 26 44 tahun
sampai dengan ulang tahun pada lembar 3. 45 60 tahun
terakhir yang dinyatakan kuesioner 4. >60 tahun
dalam satu tahun
Jenis Kelamin Perbedaan antara Kuesioner Memberi 1. Laki-laki Nominal
perempuan dan laki-laki tanda () 2. perempuan
secara biologis sejak lahir pada lembar
kuesioner
Merokok Suatu kebiasaan atau perilaku Kuesioner Memberi tanda 1: Bukan perokok: Ordinal
menghisap rokok dan atau pernah () pada lembar 2 : Perokok ringan:
merokok dalam sehari-hari. kuesioner kurang dari 10 batang per
Dikatakan bukan perokok bila tidak hari
merokok 1 batang atau lebih sehari 3. Perokok sedang:
sekurang kurangnya selama 1 10 - 20 batang per hari
tahun. 4. Perokok berat:
lebih dari 20 batang per hari
Aktivitas setiap gerakan tubuh yang Kuesioner. Memberi tanda Menggunakan skor IPAQ: Aktivitas ringan: < Ordinal
fisik dihasilkan oleh otot rangka yang Menggunakan IPAQ () pada lembar 600 METs
mengeluarkan energi. (Internasional Physical Activity Questionnaire). kuesioner METs Aktivitas sedang: 600-1500
METs/minggu = METs level (jenis kegiatan) METs
x jumlah menit aktivitas x Aktivitas Tinggi: > 1500 METs
jumlah hari/minggu.
Dihitung dalam 7 hari terakhir,.

Obesitas Penyakit multifaktorial, yang terjadi Kuesioner IMT = BB/TB2 1. Underweight, jika berat badan < 18,5 kg/m2 Ordinal
akibat akumulasi jaringan lemak 2. Normal, jika berat badan 18,5-24,9 kg/m2
yang 3. Overweight, jika berat badan 25,0-29,9 kg/m2
berlebihan. Sehingga dapat 4. Obes-I, jika berat badan 30,0-34,9 kg/m2
menganggu kesehatan 5. Obes-II, jika berat badan 35,0-39,9 kg/m2
6. Obes-III, jika berat badan >40,0 kg/m2

Stres Stres adalah reaksi tubuh berupa Kuesioner DASS 42 Memberi tanda Tingkat stres psikososial dibagi menjadi : Ordinal
serangkaian respons yang () pada lembar 1. Normal ( 0 14 )
bertujuan untuk mengurangi dampak kuesioner 2. Ringan ( 15 18 )
3. Sedang ( 19 25 )
4. Berat ( 26 33 )
5. Sangat Berat ( > 34 )
Instrumen Penelitian
Kuesioner
Spyghmomanometer dan stetoskop
Mikrotoa
Timbangan digital merek camry,

Pengolahan Data
Editing
Coding
Scoring
Entry data
Cleaning

Analisis Data
Analisis univariat
Analisis bivariat

Etika penelitian
Lembar Persetujuan Responden
Anonimity
Confidentiality
Alur Penelitian
3.7

Penetapan area penelitian Pembuatan proposal

Mencari referensi dan teori


Survei data awal
yang terkait dengan penelitian

Persetujuan proposal Seminar proposal Izin penelitian

Semua sampel diseleksi berdasarkan kriteria


inklusi Penelitian

Informed consent pada pasien, melakukan wawancara dan


pengisian kuesioner

Pengolahan dan analisis data

Pelaporan hasil penelitian

Kesimpulan dan saran


HASIL DAN PEMBAHASAN
Karateristik Usia pada Kejadian
Hipertensi

74
(56,1%)
58
(43,9%)

21,9 % 36,5% 41,7 %


26 44 tahun 45 60 tahun > 60 tahun
Karateristik Jenis Kelamin pada Pasien
Hipertensi

23
(54,8%)
19
(45,2%)

47 % 51 %
Laki - laki Perempuan
Analisis Bivariat Merokok pada
Kejadian Hipertensi

Ranks

merokok N Mean Rank

tekanan darah responden bukan perokok 65 45,16

perokok ringan 19 60,61

perokok sedang 12 47,42

Total 96
Analisis Bivariat Aktivitas Fisik
pada Kejadian Hipertensi

Ranks

aktivitas fisik responden N Mean Rank

tekanan darah responden ringan 57 44,80

sedang 26 58,85

tinggi 13 44,04

Total 96
Analisis Bivariat Obesitas pada
Kejadian Hipertensi

Ranks
obesitas responden N Mean Rank
tekanan darah responden underweight 5 49,70
normal 37 47,08
overweight 30 44,95
obesitas 1 17 57,65
obesitas 2 7 48,14
Total 96
Analisis Bivariat Stres pada
Kejadian Hipertensi

Ranks
stres responden N Mean Rank
tekanan darah responden normal 11 37,36
ringan 10 53,85
sedang 19 38,95
berat 24 59,65
sangat berat 32 47,97
Total 96
KESIMPULAN
1. Dari 96 responden terdapat sebanyak 49 (51%) responden hipertensi dengan jenis kelamin
perempuan dan 47 (49%) responden dengan jenis kelamin laki-laki.
2. Dari 96 responden dengan diagnosa hipertensi terdapat sebanyak 40 (41,7%) responden
dengan usia > 60 tahun, 35 (36,5%) responden dengan usia 45 60 tahun, dan 21 (21,9%)
responden dengan usia 26 44 tahun.
3. Tidak terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang
bakung Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,059.
4. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang
bakung Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,046.
5. Terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang
bakung Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,038.
6. Terdapat hubungan antara stres dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang bakung
Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,036.
SARAN

PUSKESMAS TALANG BAKUNG


Dapat memberikan penyuluhan mengenai
penghentian merokok, mengendalikan
berat badan, meningkatkan aktivitas fisik,
PENELITI dan mengendalikan stres sehingga dapat
mengendalikan faktor risiko hipertensi
Dapat bermanfaat oleh peneliti
dikemudian hari.
dan ilmunya dapat dipergunakan
dengan sebaik mungkin.
PENELITI LAINNYA
Dapat menjadi pembanding bagi penelitian
selanjutnya dengan metode lain, populasi
yang lebih luas serta lebih memperhatikan
variabel lain yang belum diperhatikan
dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization.Global Status Report on Noncommunicable Disease. WHO; 2014. (diakses 8
Mei 2016) diunduh dari URL: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/148114/1/9789241564854_eg.pdf
2. Departemen Kesehatan RI. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI; 2006.
3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta:
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2006.
4. Katzung, Betram G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 1998.
5. Guyton, AC. Hall, JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2012.
6. Kowalak, Jennifer P. Welsh, William. Mayer, Brenna. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC; 2012.
7. Aaronson, Philip I. Ward, Jeremy P.T. At a Glance: Sistem Kardiovaskular. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit
Erlangga; 2008.
8. Dinas Kesehatan Kota Jambi. Profil Kesehatan Kota Jambi tahun 2013 2014. Jambi: Dinas Kesehatan;
2015.
DAFTAR PUSTAKA
9. Puskesmas Talang Bakung Kota Jambi. Profil Data Pasien Hipertensi 2013 2015. Jambi: Puskesmas
Talang Bakung Jambi; 2015.
10.Corwin, Elizabeth J. Buku Saku: Patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2009.
11.Sukandar, Elin Yulinah. Andrajati, Retnosari. Sigit, Joseph I. ISO Farmakoterapi, Jakarta: PT. ISFI
Penerbitan; 2008.
12.Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta:
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2006.
13.Indonesian Heart Association. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI; 2015.
14.Masud, Ibnu. Dasar Dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC. 1989
15.Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata, Marcellus K. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid ke-2. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
16.Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.
Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan RI; 2007.
DAFTAR PUSTAKA
17. Deisi, Franning Bad. Determinan Proksi Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto Kabupaten
Gorontalo Tahun 2014 (Tesis Magister). Makassar: Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Maakasar;2015.
18. Aripin. Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok dan Riwayat Penyakit Dasar Terhadap Terjadinya Hipertensi di Puskesmas
Sempu Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015: studi kasus-kontrol (Tesis Magister). Denpasar: Program Pascasarjana
Universitas Udayana; 2015.
19. Setyanda, Yashinta Octavian Gita. Sulastri, Delmi. Lestari, Yuniar. Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada
Laki-Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015. 4(2). 434-440
20. Widharto. Bahaya Hipertensi. Jakarta: PT. Sunda Kelapa Pustaka; 2007.
21. Haryanto, Irwan. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas (Z-Score > 2 IMT Menurut Umur) pada Anak Usia
Sekolah Dasar (7-12 Tahun) di Jawa Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010) (Tesis Magister). Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana Universitas Indonesia; 2012.
22. Saputri, Deasy Eka. Hubungan Stres dengan Hipertensi pada Penduduk di Indonesia Tahun 2007 (Analisis Data
Riskesdas 2007) (Tesis Magister). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana Universitas Indonesia; 2010.
23. Yoon, Sung Sung. Ostchega, Yechiam. Louis Tatiana. Recent Trends in the Pravalence of High Blood Pressure and Its
Treatment and Control, 1999-2008. No 48. NCHS Data Brief; 2010 (diakses 02 Desember 2016). Diunduh dari URL :
https://www.cdc.gov/nchs/data/databriefs/db48.pdf
24. Darmawan, Armaidi. Aryanty, Nindya. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Jambi; 2011.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai