Anda di halaman 1dari 24

INTRACEREBRAL HEMORRHAGIC

Nadya Nurbany Rafman, S.Ked


Laporan Kasus
Identitas Penderita
Nama : Ny. S
Usia : 75 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Telanaipura Jambi
Anamnesis
Alloanamnesis dengan keluarga penderita pada tanggal 23 Oktober
2017 pukul 14.00 WIB.

Keluhan Utama :

• pasien tidak sadar

Riwayat Penyakit Sekarang :

• Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan tidak sadarkan diri setelah terjatuh dikamar
mandi dan kepala pasien terbentur disudut BAK kamar mandi 1 jam SMRS. Anak pasien
mengatakan pasien ditemukan cucunya dikamar mandi dalam keadaan tergeletak dilantai dan
tidak menyahut saat dipanggil-panggil. Pasien lalu langsung dibawa ke IGD. Sebelum
kejadian, pasien ingin mandi sehabis menonton televisi. Pasien tidak memiliki riwayat serangan
stroke sebelumnya dan tidak pernah dirawat dirumah sakit. 3 hari yang lalu pasien ada
mengatakan kepada anaknya, tubuhnya lemas dan kepalanya terasa pusing. Pasien ada
muntah 1x saat itu, kemudian digosok minyak angin lalu pasien beristirahat tidak dibawa ke
rumah sakit. Pasien memiliki riwayat Hipertensi tetapi tidak rutin meminum obat.

Riwayat trauma sebelumnya yang lain disangkal. Kejang (-), demam (-)
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum:
• Tampak sakit berat
• Kesadaran : Koma
• GCS : Eye (1), Motorik (1), Verbal (1)

Tanda vital :

• Tensi : 180/110 mmHg


• Nadi : 90x/menit, reguler, isi cukup,
• Suhu : 37°C, aksila
• Respirasi : 30 x/menit, torakoabdominal.

Kepala :

• Normocephal, hematom di regio frontalis uk. 1x1 cm


• Mata : Conjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- pupil anisokor, racoon eyes -/-,
• Hidung : rhinorhea -
• Telinga : otorhea -

Leher :

• peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-) deviasi trakea (-)


Paru

• Inspeksi : Simetris, tidak ada ketinggalan gerak,


frekuensi napas 30 kali/menit, jenis pernapasan torakoabdominal
• Palpasi : Fremitus vocal sulit dievaluasi
• Perkusi : Sonor +/+ pada kedua lapangan paru
• Auskultasi : Suara napas vesikuler pada kedua lapangan
paru, ronki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


• Palpasi : Teraba pada ICS V 1 jari lateral
midklavikula sinistra
• Auskultasi : S1-S2 tunggal, murmur (-) gallop (-)

Abdomen

• datar, jejas (-), laserasi (-), supel bising usus (+) normal, perkusi timpani, hepar
dan lien tidak membesar

Ekstremitas

• Atas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-) 1/1
• Bawah : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-) 1/1
Pemeriksaan neurologis
Kaku kuduk (-), Babinsky Test (-), Oppenheim test (-)

Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium pada tanggal 23 Oktober 2017 :

WBC :15,39 /uL


RBC : 4,68/uL
HGB : 13,6 g/dL
PLT : 199/uL
GDS : 70 mg/dL
Kreatinin : 1,42
CT scan kepala tanpa kontras
Hasil pemeriksaan:
Tampak lesi hiperdens di thalamus
hingga paraventrikel lateralis kanan
Midline shift minimal
Ventrikel lateralis bilateral agak
melebar
Kesan: Perdarahan Intraserebral
Diagnosis Banding
Perdarahan Intraserebral
Pendarahan Subaraknoid
Stroke Iskemik

Diagnosis Kerja
Perdarahan intraserebri
Penatalaksanaan
• O2 10 lpm NRM
• Head Up 30 degree
• Infus Nacl 0,9% 16 tpm
• Inj. Citicholin 2x 500 mg
• Inj. Metamizole 3x 500 mg
• Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
• Inj. Ceftriaxone 2x1 gram
• Manitol 20% 200cc dalam 20 menit
• Pemasangan DC dan NGT
Usulan
• Observasi KU dan TTV
• Cek AGD dan elektrolit
• Lumbal pungsi
• Pro operasi kraniotomy
Tinjauan Pustaka

Perdarahan intraserebral

• perdarahan yang terjadi secara langsung pada


bagian atau substansi otak
• diperkirakan sebanyak 10 – 15% dari seluruh
kejadian stroke di negara Barat, nyeri kepala hebat
yang terjadi secara tiba – tiba, gangguan tingkat
kesadaran, defisit neurologi fokal
• Asia Tenggara (ASEAN), menurut penelitian stroke
menunjukkan stroke perdarahan sebanyak 26%,
terdiri dari lobus 10%, ganglionik 9%, serebellar 1%,
brainstem 2% dan perdarahan subarachnoid 4%
Etiologi dan faktor risiko

• usia
• hipertensi
• Cerebral Amyloid Angiopati (CAA)
• aneurisma dan malformasi vascular
• antikoagulan dan antitrombolitik
• antiplatelet
• Cerebral Microbleeds
• Prior Cerebral Infarction
• hipokolesterolemia
• alkohol
• merokok
• diabetes
Patofisiologi
Hipertensi kronik

• perubahan patologi pada dinding pembuluh darah


• Arteriol – arteriol perubahan degenerative

Kenaikan tekanan darah yang terjadi secara tiba – tiba

• pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore hari
• perdarahan dapat berlanjut sampai dengan 6 jam dan jika volumenya
besar akan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkan gejala klinis
• Jika perdarahan yang timbul kecil, maka massa darah hanya dapat
merusak dan menyela di antara selaput akson white matter (dissecan
splitting) tanpa merusaknya
• Pada keadaan ini absorpsi darah akan diikuti pulihnya fungsi neurologi.
• pada perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak,
peningkatan tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat
menyebabkan herniasi otak pada falks serebri atau lewat foramen
magnum
Diagnosis
gejala klinis

pemeriksaan darah

pencitraan

• Hasil pemeriksaan CT Scan membuktikan reliable dalam mendeteksi perdarahan


dengan diameter 1 cm atau lebih. Pada saat bersamaan juga ditemukan
hidrosefalus, tumor, pembengkakan otak
• Magnetic Resonance Imaging (MRI) sangat bermanfaat dalam memperlihatkan
perdarahan brainstem dan sisa perdarahan Hemosiderin dan pigmen besi

angiografi

Penentuan faktor koagulasi diperlukan pada beberapa


penderita
Gambar 1. Perdarahan Intraserebral pada Ganglia Basalis

Gambar 2. Perdarahan Intraserebral pada Thalamus


Tatalaksana
Penatalaksanaan penderita dengan perdarahan
intraserebral yang luas dan koma antara lain:
1. pertahankan ventilasi yang adekuat, dengan
mengkontrol hiperventilasi mencapai PCO2 25 –
30 mmHg
2. mengawasi peningkatan tekanan intrakranial
pada beberapa kasus dengan melakukan
pemberian cairan Mannitol (osmolaritas
dipertahankan 295 – 305 mosmol/L.
Prognosis
Tiga prediktor utama yang menentukan prognosis
pada kasus perdarahan intraserebral adalah
ukuran perdarahan, lokasi dari perdarahan dan
status kesadaran dari penderita
Ekspansi perdarahan juga mengindikasikan prognosis
yang buruk dengan hematoma ukuran yang luas
Ukuran dan lokasi lesi pada gambaran imaging
sangat bermanfaat sebagai informasi prognosis
Analisa Kasus

Kebanyakan perdarahan
Pada pasien ini ditemukan tanda intraserebral juga dapat terjadi
perdarahan intraserebral yakni basal ganglia, lobus otak, otak
penurunan kesadaran dan pada kecil, atau pons. Perdarahan
pasien ditemukan riwayat intraserebral juga dapat terjadi
hipertensi tak terkontrol. di bagian lain dari batang otak
atau otak tengah
GEJALA PIS SAH

Timbulnya Dalam 1 jam 1-2 menit


Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat
Kesadaran Menurun ++
Kejang General -
Tanda rangsang meningeal +/- +++

Hemiparase ++ +/-
Gangguan saraf otak + +++

Pada PIS yang akut dapat dijumpai

• Gejala awal biasanya pada waktu melakukan kegiatan


• Nyeri kepala, mual, muntah
• Biasanya terdapat hipertensi sedang dan berat
• Riwayat kejang
• Riwayat penggunaan obat antikoagulan atau
trombolitik
Gold standard untuk mendefinisikan stroke hemoragik dengan stroke
non hemoragik adalah dengan CT SCAN, MRI, tetapi alat ini
membutuhkan biaya yang besar sehingga diagnosis ditegakkan atas
dasar adanya suatu kelumpuhan gejala yang dapat membedakan
manifestasi klinis antara perdarahan infark

Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan :


Kimia Darah
Lumbal pungsi
EEG
CT SCAN
Angiografi
Tatalaksana
Terapi Umum
a. Breathing : menjaga jalan nafas dengan memposisikan
kepala sedikit ekstensi untuk mencegah lidah jatuh ke belakang,
pemberian oksigen 2-3 L/menit.
b. Blood : kontrol tekanan darah dan nadi
c. Brain : mengurangi edema, memenuhi intake cairan
dengan pemberian cairan isotonis seperti RL 12 jam/kolf, atasi
gelisah dan kejang
d. Bladder : pasang kateter untuk miksi dan mengetahui
output urine
e. Bowel : memenuhi asupan makanan, kalori dan
elektrolit
f. Body skin, bone : apakah ada dekubitus, bila ditemukan
dekubitus bisa dilakukan rawat luka
Terapi Khusus

Operatif Non operatif


• Tindakan operatif pada stroke • Rehabilitasi : penderita perlu
perdarahan intraserebral dilakukan perawatan lanjutan secara intensif
secara elektif sesuai dengan dan dimobilisasi sesegera mungkin
indikasinya yaitu derajat kesadaran, bila klinis neurologis dan
lokasi dan besar hematoma serta hemodinamik stabil
tidak adanya penyakit lain yang
memperberat keadaan.
Kesimpulan

Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang


terjadi secara langsung pada bagian atau substansi otak
• Etiologi dan faktor risiko pada kasus ini ialah: usia, hipertensi, Cerebral
Amyloid Angiopati (CAA), aneurisma dan malformasi vascular,
antikoagulan dan antitrombolitik, antiplatelet, Cerebral Microbleeds, Prior
Cerebral Infarction, hipokolesterolemia, alkohol, merokok, dan diabetes.
• Dilaporkan kasus perdarahan intra serebri dari seorang pasien
perempuan, Ny. S usia 75 tahun dengan keluhan tidak sadarkan diri.
• Diagnosis perdarahan intraserebral antara lain berdasarkan gejala
klinis kemudian didukung dengan pemeriksaan darah dan imaging (CT
dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)). Hasil pemeriksaan CT Scan
membuktikan reliable dalam mendeteksi perdarahan dengan diameter 1
mm atau lebih
Any question? 

Anda mungkin juga menyukai