Abstrak
Hipertensi adalah suatu penyakit kardiovaskuler kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang melebihi
120/80 mmHg. Penyakit tidak menular ini bila tidak dideteksi secara dini dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat
dapat menyebabkan komplikasi yaitu, gagal jantung, stroke, penyakit jantung koroner, dan lain-lain. Gejala hipertensi
biasanya tidak mudah diketahui bila tidak melakukan pemeriksaan tekanan darah. Ada berbagai macam faktor risiko
penyebab terjadinya hipertensi, terutama yaitu adalah pola hidup. Pola hidup yang dimaksud dapat berupa konsumsi
makanan, olahraga, merokok, dan salah satunya yang pernah disebutkan adalah dengan mengonsumsi kopi. Kopi telah
lama menjadi minuman favorit masyarakat di Indonesia, terutama pada pria dan para pekerja keras yang tidur larut malam.
Kandungan dalam kopi yang terkenal adalah kafein. Kafein memiliki efek meningkatkan tekanan darah karena dapat
berikatan dengan reseptor adenosin yang nantinya akan mengaktifkan system saraf simpatik dan pada akhirnya terjadi
vasokonstriksi pembuluh darah. Berdasarkan pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan, konsumsi kopi dapat
mempengaruhi peningkatan tekanan darah adalah bila mengonsumsi secara berlebihan dalam 1 hari.
Korespondensi: Andi Nabila Maharani Insan, alamat Jl.Soemantri Brojonegoro No.1 gg.Arbenta Alysha Home, HP
081219197856, e-mail nabila_andi@yahoo.com
penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin.
penyebabnya adalah kelainan hormonal Renin merangsang pembentukan angiotensin I
atau pemakaian obat tertentu.8 yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada
Tabel.1 Klasifikasi Hipertensi (JNC VII) 9 gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan
Klasifikasi Tekanan Teknanan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
Tekanan Darah Sistol Darah Diastolik menyebabkan peningkatan volume intra
Darah (mmHg) (mmHg)
vaskular. Semua faktor ini cenderung
Normal <120 <80
mencetuskan keadaan hipertensi.10
Prehipertensi 120-139 80-89 Dalam melaksanakan kegiatan skrining
HIpertensi 140-159 90-99 untuk mendeteksi faktor risiko penyakit
stage 1 hipertensi dengan melakukan beberapa
Hipertensi >160 100 atau >100 tahapan yaitu, pertama wawancara dengan
stage 2 menggunakan kuesioner yang meliputi
identitas diri, riwayat penyakit, riwayat
Identifikasi tanda dan jejala hipertensi anggota keluarga yang menderita Otitis Media,
berdasarkan keluhan-keluhan yang tidak Penyakit Jantung Koroner, Hiperkolesterol.
spesifik pada penderita hipertensi antara lain: Kedua, lakukan pengukuran tekanan darah dan
sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, denyut nadi, dan ketiga melakukan pengukuran
pusing, penglihatan kabur, rasa sakit didada, indeks antropometri yaitu pengukuran berat
mudah lelah, dan lain-lain. Gejala akibat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, dan
komplikasi, hipertensi yang pernah dijumpai Iingkar pinggul.12
sebagai berikut: gangguan penglihatan, Tata laksana pengendalian penyakit
gangguan saraf, gangguan jantung, gangguan hipertensi dilakukan dengan pendekatan:
fungsi ginjal, gangguan serebral (otak) yang a. Promosi kesehatan diharapkan dapat
mengakibatkan kejang dan perdarahan memelihara, meningkatkan dan
pembuluh darah otak yang mengakibatkan melindungi kesehatan diri serta kondisi
kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga lingkungan sosial, diintervensi dengan
koma.12 kebijakan publik, serta dengan
Mekanisme yang mengontrol konstriksi meningkatkan pengetahuan dan
dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat kesadaran masyarakat mengenai prilaku
vasomotor, pada medulla diotak. Rangsangan hidup sehat dalam pengendalian
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk hipertensi.
impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem b. Preventif dengan cara larangan merokok,
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, peningkatan gizi seimbang dan aktifitas
neuron preganglion melepaskan asetilkolin, fisik untuk mencegah timbulnya faktor
yang akan merangsang serabut saraf pasca risiko menjadi lebih buruk dan
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan menghindari terjadi rekurensi (kambuh)
dilepaskannya norepineprin mengakibatkan faktor risiko.
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor c. Kuratif dilakukan melalui pengobatan
seperti kecemasan dan ketakutan dapat farmakologis dan tindakan yang
mempengaruhi respon pembuluh darah diperlukan. Kematian mendadak yang
terhadap rangsang vasokonstriksi. Pada saat menjadi kasus utama diharapkan
bersamaan dimana sistem saraf simpatis berkurang dengan dilakukannya
merangsang pembuluh darah sebagai respons pengembangan manajemen kasus dan
rangsang emosi, kelenjar adrenal juga penanganan kegawat daruratan disemua
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas tingkat pelayanan dengan melibatkan
vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi organisasi profesi, pengelola program dan
epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. pelaksana pelayanan yang dibutuhkan
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan dalam pengendalian hipertensi.
steroid lainnya, yang dapat memperkuat d. Rehabilitatif dilakukan agar penderita
respons vasokonstriktor pembuluh darah. tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk
Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan dengan melakukan kontrol teratur dan
cathecolamines dalam plasma, dan stroke dan serangan jantung yang dapat
menstimulasi kelenjar adrenalin serta diderita pada usia dewasa muda maupun lanjut
meningkatkan produksi kortisol. Hal ini usia.3 Konsumsi kopi merupakan faktor resiko
berdampak pada vasokonstriksi dan kejadian hipertensi. Minum kopi berbahaya
meningkatkan total resistensi perifer, yang bagi penderita hipertensi karena senyawa
akan menyebabkan tekanan darah naik.2,4 kafein bisa menyebabkan tekanan darah
Kandungan kafein pada kopi berbeda-beda, meningkat tajam.
tergantung pada jenis kopi, asal kopi, iklim Cara kerja kafein dalam tubuh dengan
daerah kopi dibudidayakan, dan proses mengambil alih reseptor adinosin dalam sel
pengolahan kopi.6 Orang yang memiliki saraf yang akan memicu produksi hormon
kebiasaan minum kopi sehari 1-2 cangkir per adrenalin dan menyebabkan peningkatan
hari meningkatkan risiko hipertensi sebanyak tekanan darah, sekresi asam lambung, dan
4,12 kali lebih tinggi dibanding subjek yang aktivitas otot, serta perangsang hati untuk
tidak memiliki kebiasaan minum kopi.4 melepaskan senyawa gula dalam aliran darah
Selain kandungan kafein yang dapat untuk menghasilkan energi ekstra. Kafein
meningkatkan tekanan darah, ada pula memiliki sifat antagonis endogenus adenosin,
kandungan kopi lain yang mempengaruhi sehingga dapat menyebabkan vasokonstriksi
tekanan darah, yaitu kandungan polifenol dan dan peningkatan resistensi pembuluh darah
kalium. Polifenol menghambat terjadinya tepi. Namun dosis yang digunakan dapat
atherogenesis dan memperbaiki fungsi mempengaruhi efek peningkatan tekanan
vaskular. Kalium menurunkan tekanan darah darah. Seseorang yang biasa minum kopi
siastolik dan diastolik dengan menghambat dengan dosis kecil mempunyai adaptasi yang
pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan rendah terhadap efek kafein.2
ekskresi natrium dan air. Hal tersebut
menyebabkan tejadinya penurunan volume Simpulan
plasma, curah jantung, dan tekanan perifer Kebiasaan minum kopi meningkatkan
sehingga tekanan darah akan turun.4 risiko kejadian hipertensi, namun tergantung
Tubuh memiliki regulasi hormone dari frekuensi konsumsi harian.
kompleks yang bertugas menjaga tekanan
darah yang dapat menyebabkan toleransi Daftar Pustaka
tubuh terhadap paparan kafein pada kopi 1. Sigarlaki, Herke J.O. Karakteristik dan
secara humoral dan hemodinamik, ketika faktor berhubungan dengan hipertensi di
paparan kafein itu terjadi secara terus- desa bocor, kecamatan bulus pesantren,
menerus. Kalium menurunkan tekanan darah kabupaten kebumen, Jawa Tengah.
sistolik diastolik dengan menghambat Jakarta: Ilmu Kesehatan Masyarakat,
pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
eksresi natrium dan air. Hal tersebut Indonesia; 2006.
menyebabkan terjadinya penurunan volume 2. Hasri M, Wahiduddin, Rismayanti. Faktor
plasma, curah jantung, dan tekanan perifer risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja
sehingga tekanan darah akan turun. Polifenol puskesmas Bangkala Kabupaten
dan kalium dapat menyeimbangkan kafein.4 Jeneponto Tahun 2012. Makassar:
Subjek yang tidak terbiasa minum kopi Fakultas Kesehatan Masyarakat
memiliki tekanan darah lebih rendah jika Universitas Hasanuddin; 2012.
dibandingkan dengan subjek yang 3. Yuliana DR. hubungan antara gaya hidup
mengonsumsi kopi 1-3 cangkir per hari. Pria dengan kejadian hipertensi pada usia
yang megonsumsi kopi >6 cangkir per hari dewasa muda di desa pondok kecamatan
justru memiliki tekanan darah yang lebih Nguter kabupaten Sukoharjo [internet].
rendah jika dibandingkan dengan subjek yang Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan
mengonsumsi kopi 3-6 cangkir per hari.4 Universitas Muhammadiyah Surakarta;
2013 [diakses tanggal 20 Oktober 2013].
Ringkasan Tersedia dari:
Hipertensi merupakan penyakit http://eprints.ums.ac.id/27285/14/02._N
kardiovaskular penyebab utama terjadinya ASKAH_PUBLIKASI.pdf