Disusun oleh:
012116444
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
HALAMAN PENGESAHAN
i
CASE PRESENTATION
012116444
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim penilai
Mengetahui
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus berjudul Faktor-
Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari berbagai pihak.
Semarang.
5. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Genuk atas bimbingan dan kerjasama
Kami menyadari sepenunuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan.Karena itu kami sangat berterima kasih
atas kritik dan saran yang bersifat membangun.Akhir kata kami berharap semoga hasil
laporan kasus berjudul Kejadian Gizi Buruk Pada Balita JS Di Puskesmas GenukKota
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
PRAKATA.......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
ANALISIS SITUASI........................................................................................................5
3.1. Masalah............................................................................................................4
3.2. Gambaran proses dan Masalah pada kelima aspek...........................................4
3.3. Intervensi.........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV 9
4.1. Kesimpulan.......................................................................................................9
4.2. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk pada anak balita adalah suatu
kondisi dimana nilai status gizi berdasarkan BB/TB pada nilai terstandar
(Zscore) <-3,0 sedangkan gizi kurang pada anak balita memiliki nilai status
gizi berdasarkan BB/TB antara <-2,0 s/d -3,0 pada nilai terstandar (Zscore)
manusia (SDM) yang berkualitas dimana SDM tersebut memiliki ciri fisik
yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas
sangat penting karena pada masa ini perkembangan fisik dan perkembangan
otak paling pesat(Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Hasil pengukuran status gizi tahun 2016 dengan indeks BB/U pada balita
0-59 bulan, mendapatkan persentase gizi buruk sebesar 3,4%, gizi kurang
sebesar 14,4% dan gizi lebih sebesar 1,5%. Angka tersebut tidak jauh berbeda
dengan hasil 2015, yaitu gizi buruk sebesar 3,9%, gizi kurang sebesar 14,9%
dan gizi lebih sebesar 1,6%.Di kota Semarang permasalahan gizi yang masih
tetap ada dan cenderung bertambah. Pada tahun 2016 ditemukan sebanyak
1
Kesehatan Kota Semarang 2016). Di puskesmas genuk tahun 2017 terdapat 5
balita dibawah garis merah.Kejadian gizi buruk apabila tidak diatasi akan
bagi balita. Dampak yang terjadi antara lain kematian dan infeksi kronis,
tumbuh kembang anak tidak optimal sehingga daya pikir anak kurang dan
faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kasus gizi buruk pada balita
adalah kemiskinan, tingkat pengetahuan orang tua, asupan gizi, dan faktor
tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti kejadian gizi buruk di wilayah kerja
“Bagaimana kejadian gizi buruk pada balita JSdi Puskesmas Genuk Kota
Semarang?”
2
1.3. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengkaji faktor perilaku yang mempengaruhi terjadinya Gizi
Buruk.
2) Untuk mengkaji faktor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya
Gizi Buruk
3) Untuk mengkaji faktor pelayanan kesehatan yang mempengaruhi
terjadinya Gizi Buruk
4) Untuk mengkaji faktor genetik yang mempengaruhi terjadinya Gizi
Buruk
1.4. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
1) Masyarakat mengetahui mengenai Gizi Buruk
2) Masyarakat mengetahui manfaat perilaku hidup bersih dan sehat
3) Masyarakat mengetahui tentang kesehatan lingkungan
4) Membangun kesadaran masyarakat tentang pencegahan terhadap Gizi
Buruk
b. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di
lapangan.
2) Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai penemuan
masalah sampai pembuatan plan of action.
3) Sebagai media yang menambah wawasan pengetahuan tentang ilmu
kesehatan masyarakat.
4) Sebagai media yang dapat mengembangkan ketrampilan sebagai
dokter.
3
5) Sebagai modal dasar untuk melakukan penelitian bidang ilmu
kesehatan masyarakat pada tataran yang lebih lanjut.
1.
4
BAB II
ANALISIS SITUASI
5
2.2. Hasil Pengamatan
Nama : An. JS
Umur : 4 tahun
Berat badan : 10 kg
Tinggi badan : 95 cm
Lingkar lengan : 13 cm
Lingkar kepala : 42 cm
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
1) Aspek personal :
kalinya saat usia anak 1 bulan didapatkan berat badan 1,8 kg. Ibu
anaknya gizi buruk saat anak berusia 10 bulan. Pada saat itu BB
6
alloanamnesis dengan ibu pasien saat itu, didapatkan pasien sejak
lahir sering sakit demam, batuk dan pilek dan setiap makan selalu
Ibu pasien mengatakan pasien sering tidak nafsu makan dan tiap
tetapi terkadang juga tetap atau pernah turun dan pada data KMS
Riwayat alergi
7
Riwayat Sosial Ekonomi:
Riwayat Kebiasaan:
Pasien saat ini belum dapat berjalan dan masih belajar untuk
8
mual dan muntah sehingga nafsu makannya menurun dan mendapat
obat dari bidan. Riwayat perdarahan (-), tekanan darah tinggi (-),
kencing manis (-). kaki bengkak (-). Selama hamil tidak pernah ada
Berat badan lahir 2.300 gram, panjang badan 47cm, lingkar kepala
dan lingar dada saat lahir tidak diingat oleh ibu pasien. Setelah lahir
Pasien di beri ASI sejak lahir sampai usia 1 tahun, sejak usia 6
Pertumbuhan : Berat badan lahir 2.300 gr, PB: 47, lingkar kepala :-
9
Riwayat Perkembangan (Milestone)
mulai tumbuh gigi ±12bulan. Pasien saat ini belum bisa berjalan.
berbicara.
2) Aspek internal
Data Individu :
badan 47 cm. Saat ini berat badan pasien 10kg dan panjang
badan 95sentimeter.
Data Perilaku
o Perilaku Makan
tempe. Siang hari pasien makan dengan lauk tempe dan sayur
10
pasien sejak pasien mulai makan, seperti bubur tim, nasi ulek
o Perilaku Posyandu
ke posyandu lagi.
11
Perilaku Imunisasi
3) Aspek Eksternal
Data Lingkungan
o Ekonomi
a. Keluarga
12
membuat ibu menjadi lebih memperhatikan gizi
b. Sosial Masyarakat
c. Kebijakan pemerintah
13
o Akses Pelayanan Kesehatan
hadir mengikutinya.
14
Derajat fungsional skala dua karena pasien masih bisa beraktifitas
Identitas keluarga
Nama KK : Tn. S
Usia
No Nama Pendidikan Status
(tahun)
1 Tn. S 53 Tamat SMP Suami
2 Ny. S 43 Tamat SMP Istri
3 An. A 11 SD Anak 1
4 An. JS 4 - Anak 2
Genogram An. JS
15
Keterangan :
2. Vital sign :
5. Suhu : 36,70C
Status Generalis:
BB : 10 Kg
TB : 95 cm
16
1. BB/U
Simpang baku
umur -3 SD -2 SD -1 SD median +1 SD +2 SD +3 SD
4 tahun 11,2 12,7 14,4 16,3 18,6 21,2 24,2
WAZ = 10 –16,3
1,9
= - 3,31 SD (gizi buruk)
2. PB/U
Simpang baku
umur -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
4tahun 90,7 94,9 99,1 103,3 107,5 111,7 115,9
HAZ = 95 – 103,3
4,2
= - 1,97SD (normal)
3. BB/PB
Simpang baku
PB -3 SD -2 SD -1 SD median +1 SD +2 SD +3 SD
100cm 12,0 12,9 14,0 15,2 16,5 18,0 19,6
WHZ = 10 – 15,2
1,2
= - 3,91 (sangat kurus)
1. Pemeriksaan Kepala
17
- Rambut : tipis, berwarna kemerahan
2. Pemeriksaan Mata
7. Pemeriksaan thorak
- Pulmo
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri pada saat
- Jantung
18
angkat, dan tidak terdapat thrill
bunyi gallop.
8. Pemeriksaan abdomen
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan di epigastrium, Hepar dan lien
tak teraba.
beralih (-).
Atas Bawah
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
CRT <2dtk/ <2dtk <2dtk/ <2dtk
ASPEK 1 :
19
Kekhawatiran : Keterlambatan tumbuh kembang
ASPEK 2
Derajat fungsional skala dua karena pasien masih bisa beraktifitas sehari-hari
Diagram HL Blumm
Lingkungan
penyebab masalahnya :
penanganannya kurang
21
2.8. Usulan Penatalaksanaan Komprehensif
PLAN OF ACTION
No Masalah Intervensi Tujuan Indikator Sasaran Waktu
Keberhasilan
1. Kurangnya Memberikan edukasi Agar orang tua dapat orang tua paham Orang tua Kunjungan
Pengetahuan tentang gizi buruk, mengetahui penyakit tentang gizi rumah
ibu tentang gizi mulai dari penyebab, gizi buruk dan dapat buruk,dan dapat
buruk dan cara dan pencegahan membuat F100 dirumah membuat F100
penaganannya seeperti melatih serta meningkatkan dirumah
membuat F100 nafsu makan anak
dirumah. menjadi 3-4 x sehari
dan 2x makanan
selingan atau bisa
frekuensi makan lebih
sering tetapi volume
asupan dikurangi
2. Kesadaran Memberikan edukasi Agar orang tua mampu Orang tua dapat Orang tua Kunjungan
mengenai tentang makanan memberikan makan- mmberikan rumah
perilaku dengan gizi seimbang. makanan yang bergizi kebutuhan makanan
pemberian gizi Pemberian contoh kepada anak dan yang bergizi
seimbang menu makanan yang memberikan makanan
bervariasi yang bervariasi agar
nafsu makan anak
bertambah.
3. Sikap ibu yang Memotivasi ibu agar Agar pola makan anak Pola makan anak Orang tua Kunjungan
kurang sabar selalu sabar (telaten) tetap terkontrol terkontrol ke rumah
22
dalam dalam merawat
menyuapi anaknya terutama
anaknya mengatur pola makan
4. Kebersihan Memberikan edukasi Agar orang tua mampu Orang tua mampu Orang tua Kunjungan
rumah dan kepada orangtua menerapkan hidup menerapkan hidup ke rumah
lingkungan untuk selalu bersih dan sehat di bersih dan sehat
yang kurang membersihkan rumah lingkungan rumah agar
setiap hari serta dapat mencegah
menjaga kebersihan timbulnya penyakit
rumah dan
lingkungan,
pemberantasan sarang
nyamuk, membuka
jendela rumah tiap
pagi dan siang hari
Sosial ekonomi Memberikan edukasi Agar lebih mudah Orang tua mampu Orang tua Kunjungan
yang kurang untuk mengikuti untuk mendapatkan membawa keluarga ke rumah
kepesertaan BPJS pelayanan kesehatan yang sakit ke
karena sudah tercover fasilitas kesehatan
oleh asuransi kesehatan dan tidak khawatir
dengan biaya
23
2.9. Intervensi
a Promotif
• Patient centered
• Community oriented
pada balita.
leaflet.
1
b Preventif
· Patient centered
· Family oriented
· Community oriented
c Kuratif
· Patient centered
- Menyarankan pasien:
— Bulan I : 1x seminggu
— Bulan II : 1 x /2 minggu
Family oriented
2
Community oriented
baik
d Rehabilitatif
• Patient centered
baik.
• Family oriented
kepada anak.
• Community oriented
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Masalah
BB/TB antara -3 SD (sangat kurus), TB/U< -1,9 SD (normal) dan BB/U <-3
SD (gizi buruk). Dimana Balita Gizi Buruk adalah anak yang berusia 0-5
tahun yang BB/TB nya ≤- 3 SD. Sehingga pasien termasuk dalam gizi
buruk.
ASPEK 1 :
berdasarkan indeks berat badan menurut umur ≤-3 SD dan atau ditemukan
(Depkes RI, 2009). Infeksi merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi status gizi seorang anak, selain itu status gizi yang kurang
Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan,
selain itu penyakit juga menghabiskan protein dan kalori yang seharusnya
4
keadaan gizi, yaitu ISPA, diare, tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria
Salah satu faktor penting dalam proses tumbuh kembang anak yaitu
pendidikan orang tua. Tingkat pendidikan yang ditempuh ibu balita akan
2. Pendapatan keluarga
Semakin besar pendapatan keluarga maka semakin baik status gizi balita
3. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang
Faktor agen penyebab penyakit infeksi antara lain virus, bakteri, jamur,
5
typhus, disentri, malaria, dan penyakit kulit seperti panu. Suatu penyakit
2014).
4. Asupan nutrisi
memenuhi kebutuhan zat-zat gizi dalam tubuh seperti energi dan protein.
juga dapat menyebabkan status gizi menurun sampai pada gizi buruk
apabila terjadi dalam jangka lama. Hal ini dikarenakan fungsi protein itu
lemak. Asupan harian anak seperti air, serat, fluoride, kalium, asam
linoleat, dan asupan vitamin D rendah, sedangkan energi harian, besi, dan
6
Kemiskinan memiliki efek negatif pada kesehatan anak-anak, untuk itu
5. Kebersihan Lingkungan
6. Asupan Makanan
yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi balita menurut
yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Penyebab langsung yaitu
(Nurlaela, 2013).
ASPEK 3 :
7
Daya tahan tubuh kurang
Derajat fungsional skala dua karena pasien masih bisa beraktifitas sehari-
BAB IV
4.1. Kesimpulan
usia 4 tahun mempunyai BB/TB :10 kg /95 cm dan Z-score menurut BB/TB
<-3SD, sehingga termasuk dalam gizi buruk, maka dapat diambil kesimpulan
8
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut adalah sebagai
berikut:
penanganannya kurang
9
.
4.2. Saran
1. Untuk keluarga
Memotivasi keluarga agar makan makanan dengan gizi seimbang
secara teratur.
Memotivasi keluarga untuk memperbaiki kondisi lingkungan
rumah sehingga tercipta rumah sehat.
Memotivasi keluarga untuk memperbaiki pola asuh dan pola
makan pasien.
2. Untuk Puskesmas
Melakukan pencegahan meluasnya kasus dengan lebih
meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor.
Memberikan bantuan pangan, pengobatan penyakit, penyediaan air
bersih, memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan terutama
peningkatan ASI Eksklusif sejak lahir sampai 6 bulan dan
diberikan Makanan Pendamping ASI setelah usia 6 bulan,
menyusui diteruskan sampai usia 2 tahun.
Memberikan penanganan rehabilitatif yang sesuai dengan
ketentuan yang sudah ada pada pasien-pasien gizi buruk yang
sudah ada, sehingga jumlahnya semakin berkurang
3. Untuk Unissula
Bekerjasama dengan puskesmas di sekitar kampus Unissula untuk
lebih meningkatkan kesehatan masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Lampiran 1 LAMPIRAN DOKUMENTASI
12
13
14