A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomi
dalam derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut di atas.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan perseorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat
primer. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pilihan. Oleh karena upaya pelayanan
Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib
menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya
transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi
daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan
mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan
yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu pelayanan
laboratorium yang bermutu.
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas.
2
2. LANDASAN HUKUM
1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan..
2. Permenkes RI No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
B. KETENAGAAN
Struktur Organisasi Laboratorium Puskesmas Pandanaran :
1. Penanggung jawab : dr. Antonia Sadniningtyas
2. Tenaga Teknis : Nilam atuningtyas, A.Md.Ak
C. STANDAR KETENAGAAN
b. Pendidikan: b. Pendidikan:
DIII Analis DIII Analis
Kesehatan
kesehatan
. a. Pengalaman c. Pengalaman
Kerja Kerja :
Telah bekerja
dibidangnya
selama 6 tahun
d. Ketrampilan d. Ketrampilan :
Komputer
tk.dasar
1. SARANA
4
3. PERLENGKAPAN
Meja pengambilan darah
Loket pendaftaran
Kursi petugas Laboratorium
Bak cuci
Meja Pemeriksaan
Refigerator
Lemari alat
4. PERALATAN
Mikroskop binokuler : 2 buah
Centrifuge : 1 buah
Cetrifuge hematocrit : 1 buah
Mikropipet 5 ul : 2 buah
Mikropipet 10 ul : 1 buah
Mikropipet 20 ul : 1 buah
Mikropipet 200 ul : 1 buah
Mikropipet 500 ul : 2 buah
Mikropipet 1000 µl : 2 buah
Spektrofotometer : 1 buah
5
3. METODE PEMERIKSAAN
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Pandanaran
menggunakan metode manual, semi automatic dan automatic
7
4. REAGEN
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk
tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas tersebut.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan antara
lain:
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode First in–First out
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke dalam
reagen induk
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan
yang terjadi pada sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
h. Reagen terdaftar di Kementerian Kesehatan.
i. Reagen HIV sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan Nasional
13. Aquabides
14. Minyak immersi
15. KOH 10%
16. Nacl 0,9%
17. Tes kehamilan
18. Mikrokapiler hematokrit
19. Reagen widal
20. Reagen golongan darah
21. Reagen ZN
22. Kaca objek
23. Stik glucotest
24. Stik cholesterol test
25. Stik UA test
26. Stik Trigliserid
27. Stik Hb Mission
28. Reagen Gula Biolabo
29. Reagen Cholesterol Biolabo
30. Reagen Asam Urat Biolabo
31. Reagen Trigliserid Biolabo
32. Stik urin 3 parameter ( Prot, Red, pH )
33. Reagen HIV Onchoprobe
34. Reagen HIV Intec
35. Reagen HIV SD
36. Reagen syphilis rapid test
37. Reagen Leptospira Ig M
5. Rujukan
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian
pemeriksaan sejenis pemeriksaan yang diminta. Jika Laboratorium
Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka spesimen atau
pasien dikirim ke laboratorium lain (dirujuk). Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada rujukan laboratorium:
1. Spesimen yang akan dirujuk, dikirim dalam bentukyang relatif stabil.
Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain:
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas specimen
b. Tidak terkena sinar matahari langsung
9
q. Pengelolaan Limbah
1) Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah
khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah
13
1. Radioaktif Merah
Sampah
berbentuk benda
tajam, ditampung
dalam wadah
a sebelum
dimasukkan ke
dalam kantong
3. Sitotoksik Ungu
yang sesuai
dengan kategori /
jenis sampahnya
“ Domestik “
14
I. PENUTUP