Anda di halaman 1dari 75

Good Laboratory Practice

(Praktek laboratorium yang benar)


Disampaiakan di D4 Analis Kesehatan
FFS Prof.DR.Hamka

https://fdokumen.com/document/good-
laboratory-practice-55f9ca40ccb67.html
Al Baqarah ayat 41-45
Ayat 41:
 Wa aaminuu bimaaa anzaltu musaddiqal limaa
ma'akum wa laa takuunuuu awwala kaafirim bihii wa laa
tashtaruu bi Aayaatii samanan qaliilanw wa iyyaaya
fattaquun
 Artinya: “Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur'an)
yang telah Aku turunkan yang membenarkan apa
(Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu
menjadi orang yang pertama kafir kepadanya.
Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah,
dan bertakwalah hanya kepada-Ku.:
Lanjutan.... Al Baqarah
Ayat 42:
Wa laa talbisul haqqa bilbaatili wa taktumul haqqa wa
antum ta'lamuun
Artinya: “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran
dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan
kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.”
Ayat 43:
Wa aqiimus salaata wa aatuz zakaata warka'uu ma'ar
raaki'iin
Artinya: “Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan
rukuklah beserta orang yang rukuk.”
Lanjutan.... Al Baqarah
Ayat 44 :
Ataamuruunan naasa bilbirri wa tansawna anfusakum wa antum
tatluunal Kitaab; afalaa ta'qiluun
Artinya: “Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal
kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?”
Ayat 45:
Wasta'iinuu bissabri was Salaah; wa innahaa lakabii ratun illaa
alal khaashi'iin
Artinya: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk”
Kompetensi yang dicapai :
 Mahasiswa mampu menerapkann Good
Laboratory Practice/GLP
I .Pendahuluan
 Pelayanan laboratorium : bag integral
pelayanan kesehatan
 Dilaksanakan oleh berbagai jenjang pelayanan
mulai puskesmas swasta
 Sebagai komponen yang penting untuk
diagnosis, pengobatan, folllow up ,
bagaimana mutunya?
 Perlu Quality Assurance, dimana salah satu
komponennya adalah GLP
Lanjutan....
 Berbagai institusi diseluruh dunia
menyusun GLP
 Depkes, menyusun pedoman GLP th 1999
, dicetak ulang th 2004
 Diharapkan jadi panduan laboratorium
II.ORGANISASI
A. Kelengkapan organisasi
B. Tenaga
1.Kualifikasi
2.Komunikasi
3.Diklat
Kelengkapan organisasi
No Kelengkapan organisasi RS B B Non C
A Pddk pddk

1 Kep Inst Lab + + + +


2 Tata Usaha & Log + + + +
3 Koor/Yan/Diklit + + - -
4 Kepala seksi;
a. Hematologi + + + Tgt
b. Kimia Klinik + + + Tgt
c.Seroimunologi + + + Tgt
d.Mikrobiologi + + + Tgt
e.lain-lain Tgt Tgt Tgt Tgt
Tenaga : 1. Kualifikasi
No Laboratorium Kepala lab Administrasi Pelaksana
lab
1 Puskesmas Analis SMU & sdrjt Analis

2 RS tipe D/setara Dokter umum SMU & sdrj Analis

3 Lab dati II Analis ahli madya SMU Analis

4 RS tipe C/setara Dr umum + pengal SMU & Analis


Lab sederajat
5 RS tipe B/setara SpPK/SpMK/SpPA D3 Analis/D3
analis
6 Balai lab kes S1 bdg kes D3 Analis

7 RS tipe A/setara SpPK/SpMK/SpPA D3 Analis/D3


analis
2.Komunikasi
1. Komunikasi intern
horisontal : antar tenaga lab
Vertical : antara staf & pimpinan
2. Komunikasi ekstern
antara tenaga lab dg perawat, dokter dll
3. Komunikasi ekspertis/keahlian /konsultatif:
antara tenaga lab dan pemakai jasa lab
3.Diklat
1. Formal : terencana
2. Informal: tdk terencana, ada pernyataan
tertulis
3. Bimbingan teknis : Tenaga lab dg level
lab lebih tinggi ke tenaga lab dg level lab
lebih rendah
III. PENCATATAN DAN
PELAPORAN
A.PENCATATAN
1.Kegiatan pelayanan: Buku register
- Buku penerimaan sampel
- Buku induk/besar
- Buku kerja harian: data pem, jml pasien, sampel yang diterima
- Buku pemeriksaan rujukan
- Buku ekspedisi
- Buku komunikasi/ pertukaran petugas
- Buku perawatan alat dll
2.Keuangan
3.Logistik
4.Kepegawaian
5.Kegiatan lain : kontrol kualitas, keamanan kerja
B.PELAPORAN
-laporan kegiatan rutin: harian, bulanan dst
-laporan khusus: KLB, HIV
-Laporan hasil pemeriksaan
C.PENYIMPANAN DOKUMEN
-Surat permintaan pem lab
-Hasil pem lab
-Surat permintaan rujukan
Prinsip : dokumen yang disimpsn harus asli, rawat jalan : 5th, rawat inap
disimpan 10 th, catatan anak-anak disimpan sesuai ketentuan, kelainan
jiwa disimpan sesuai ketentuan
D.PEMUSNAHAN DOKUMEN
- Ambil informasi penting
- Ada berita acara berisi: tgl bulan th pemusnahan, penanggung jawab
otorisasi pemusnahan dokumen
IV.RUANGAN DAN FASILITAS
PENUNJANG
A.RUANGAN
Sesuai alur pemeriksaan, cahaya/ sinar matahari
cukup: R penerimaan, R pemeriksaan , R.
Administrasi/ pengolahan hasil
B.FASILITAS PENUNJANG
Toilet pasien dan petugas, Penampungan limbah,
Keselamatan dan keamanan kerja, ventilasi,
penerangan, air bersih mengalir, daya listrik
V.PERALATAN LABORATORIUM
A.DASAR PEMILIHAN
-Kebutuhan - Sistem alat
-Fasilitas yang tersedia - Pemasok/ vendor
-Tenaga yang ada -Nilai ekonomis
-Reagen yang dibutuhkan
B.PEMILIHAN PEMASOK VENDOR
-Reputasi baik -fasilitas pelatihan
-Fasilitas Uji fungsi -pelayanan purna jual
-petunjuk Operasional alat
C.EVALUASI PERALATAN BARU: sblm & sesdh beli
D.PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
ALAT: instruction manual, preventive maintenance
E.PEMECAHAN MASALAH KERUSAKAN ALAT:
- Tetap tenang, pastikan masalah, kalau tidak mampu atasi minta bantuan, tempel label alat
rusak, catat semua perbaikan
F.KALIBRASI PERALATAN
G.PENANGGUNG JAWAB ALAT
Setiap alat harus ditunjuk penanggung jawab
Formulir pencatatan pemeliharaan
pencegahan peralatan
No Petugas Tindakan Kelainan yang Paraf
pemeliharaan ditemukan petugas
VI.BAHAN LABORATORIUM
A.MACAM/JENIS
B.DASAR PEMILIHAN
C.PENGADAAN
D,PENYIMPANAN
A.MACAM/JENIS
1. 1. Reagen
-
Menurut kemurnian : Analytical Reagent(AR), Chemically pure grade, practical
grade, Commercial grade, technical grade
- Menurut pembuatan : R jadi, R buatan sendiri
2. Standar: St primer : kemurnian >99%, st sekunder
3. Bahan kontrol: mengawasi kualitas pemeriksaan
-Buatan sendiri : pooled sera, spikes(bhn kimia murni), hemolisat
-komersial : Unassayed
Assayed
4. Air jenis 1( ketelitian tinggi), 2(pem umum) dan 3(cuci)
5. Media
syarat : a.mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan
b.Tek osmose, tegangan muka, pH yang sesuai
c. Tidak mengandung zat penghambat
d.Steril
B.DASAR PEMILIHAN
1. Kebutuhan
2. Produksi pabrik yang sudah dikenal
3. Deskripsi lengkap dari bahan/ produk
4. ED panjang
5. Volume, isi kemasan
6. Reusable/disposible
7. Mudah diperoleh
8. Nilai ekonomis
9. Pemasuk/vendor
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
11. Pelayanan purna jual
C.PENGADAAN
1. Tingkat persediaan
Persediaan minimum + safety stock
2. Perkiraan jumlah kebutuhan: 6-12 bulan
3. Delivery time
perlu diperhitungkan untuk bahan yang
sulit didapat
D.PENYIMPANAN
1. Perputaran pemakaian(FIFO)
2. Tempat penyimpanan
3. Suhu/kelembaban
4. Lama penyimpanan dengan ED
5. Incompatibility
VII.SPESIMEN
A.MACAM: SERUM,PLASMA, wb, Urin, Tinja,
sputum, LCS, bilasan lambung, Apus
tenggorok, rectum, sekret, sperma, pusa, cairan
pleura, ascites
B.PERSIAPAN
C.PENGAMBILAN
D.PEMBERIAN IDENTITAS
E.PENGOLAHAN
F.PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN
SPESIMEN
B.PERSIAPAN
1. Persiapan pasien secara umum
a.puasa/tidak d.efek postur
b.obat yang diminum e.variasi diurnal
c.aktifitas fisik
2. Faktor pd pasien yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan
a.Diit f.ketinggian/altitude k.ras
b.Obat-obatan g.Demam l.jenis kelamin
c.Merokok h.Trauma m.kehamilan
d.Alkohol i.variasi sirkadian
e.Aktifitas fisik j.umur
C.PENGAMBILAN
1. Peralatan
2. Wadah
3. Pengawet
4. Waktu
5. Lokasi
6. volume
D.PEMBERIAN IDENTITAS

 Tanggal permintaan & pengambilan spesimen


 Identitas pasien
 Identitas pengirim
 Nomor lab
 Diagnosis
 Obat yang diberikan, lama
 Pem lab yang diminta
 Jenis spesimen
 Lokasi pengambilan
 Volume spesimen
 Media transpor/pengawet yang dipakai
 Nama petugas pengambil spesimen
E.PENGOLAHAN
 Sesuai jenis sampel
F.PENYIMPANAN DAN
PENGIRIMAN SPESIMEN
1.Penyimpanan
-kontaminasi
-metabolisme sel hidup pada spesimen
-penguapan
-Suhu
-Paparan sinar matahari
2. Pengiriman
Waktu, tidak terkena sinar matahari, kemasan,
suhu, media transpor
VIII METODA PEMERIKSAAN
A.DASAR PEMILIHAN
1.Tujuan pemeriksaan
a.Sensitivitas
Sensitivitas klinis : Positivitas diantara yang berpenyakit
= pos sejati
---------------------------x 100%
pos sejati+neg palsu
Sensitivitas analitik : batas terendah suatu analit yang dapat dideteksi
b.Spesifisitas
Spesifisitas klinik : Negativitas diantara yang sehat
Neg sejati
=------------------------------x100%
Neg sejati + pos palsu
Spesifisitas analitik: kemampuan dan akurasi suatu metode untuk memeriksa suatu analit
2.Kecepatan hasil pemeriksaan yang diinginkan

3.Rekomendasi resmi : WHO, IFCC, NCCLS,ICSH


B.EVALUASI
sesuai kemajuan I pengetahuan dan teknologi
IX BAKUAN MUTU
A.MANFAAT
-Pelaksana memiliki pegangan untuk melakukan aktifitas
-standar tertulis
B.KLASIFIKASI
-Normatif : Pedoman/kebijakan mutu yang memuat semua
kebijakan dalam hal mutu
-Tk menengah: Prosedur operasi baku/ SOP/Protap, memuat
langkah utama dalam mengerjakan aktivitas
-Teknis : bagaimana langkah teknis dilakukan

C.PRINSIP DALAM MEMBAKUKAN AKTIFITAS LAB


D.KOMPONEN PROSEDUR TETAP
E.KOMPONEN PETUNJUK TEKNIS /INSTRUKSI KERJA
C.PRINSIP DALAM
MEMBAKUKAN AKTIFITAS LAB
1. Semua aktifitas harus ada pedoman bakunya
2. Pembakuan dibuat berjenjang
3. Seriap prosedur dibuat oleh individu yang bertanggung jawab pada
pelaksanaan protap
4. Prosedur disusun bersama staf yang terlibat pada proses tsb
5. Bakuan hrs mengandung komponen yang menjamin bahwa bakuan tsb
telah benar
6. Hrs mampu menjawab mengapa, apa,dimana, siapa yang melakukan
7. Harus didukung dokumen yg membuktikan bahwa prosedur ditaati
8. Ditempatkan dekat orang yang mengerjakan
9. Didokumentasikan dengan baik
10. Setiap kali ada perubahan prosedur kerja, protap dan petunjuk teknis
juga hrs berubah
D.KOMPONEN PROSEDUR TETAP
1. Nama dan nomor prosedur
2. Tujuan dan ruang lingkup
3. Penanggung jawab
4. Referensi
5. Definisi
6. Dokumentasi
7. Prosedur kerja
8. Tanggal mulai diberlakukan
9. otorisasi
E.KOMPONEN PETUNJUK
TEKNIS/INSTRUKSI KERJA
1. Nama petunjuk/instruksi dan nomor
2. Pelaksana
3. Prinsip kerja
4. Bahan yang digunakan
5. Alat yang digunakan
6. Langkah kerja
7. Interpretasi hasil
8. Nilai normal/rujukan
9. Pustaka rujukan
10. Tanggal mulai berlaku dan otorisasi
X.PEMANTAPAN MUTU
A.PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
Tujuan:-pemantapan metoda pemeriksaan
- meningkatkan kesiagaan tenaga
-memastikan semua proses sudah
dilakukan dengan benar
-mendeteksi kesalahan dan mengetahui
sumbernya
-peningkatan mutu lab
A.PEMANTAPAN MUTU
INTERNAL
 Kegiatan :
-Persiapan pasien
-Pengambilan dan pengolahan spesimen
-Kalibrasi alat:
diluter makro, diluter mikro, inkubator,
almari es, oven, otoklaf,peralatan elisa,
pH meter, pipet, waterbath, rotator/sheaker, sentrifus,
spektrofotometer, timbangan analitik, timbangan
elektronik,termometer,
-Uji kualitas air : air suling, air demineralisasi,Air bersih
-Uji kualitas reagen
-Uji kualitas media
-Pemeliharaan strain kuman
-Uji kualitas antigen-antisera
-Uji ketelitian –uji ketepatan
-Pencatatan dan pelaporan
UJI KETELITIAN DAN
KETEPATAN
1. Presisi dan akurasi

a. Presisi :Seberapa dekatnya suatu hasil


pemeriksaan bila diperiksa berulang ,
dinyatakan dengan CV(Koef variasi)
SD x 100 SD: standar deviasi
CV(%)=--------------- X ;Mean
X
 Akurasi
x-NA x : hasil pem bhn kontrol
d(%)=-------- NA:nilai aktual/sebenarnya
NA bahan kontrol
Hasil pem (observ)
R(%)=----------------------------------------- x 100%
Hasil perhitungan(diharapkan)
Jenis kesalahan
 Inherent random error : karena metoda
pem
 Sistimatic error : terus menerus, pola sama,
karena reagen, standar, listrik dsb
 Random error: pola tidak tetap, berhub
dengan presisi
Pooled sera
 Kumpulan sisa serum pasien simpan beku,
dibuat aliquot, periksa thd HIV, HBV,HCV
 Tiap hari dikeluarkan 1 aliquot untuk kontrol
Bahan kontrol
 Harus diperlakukan sama dengan sampel, ada 2
assayed dan unassayed
a.Periode pendahuluan
 Periksa bahan kontrol bersama sampel tiap hari
 Catat setiap nilai pada formulir, sampai 25 nilai
 Hitung mean, SD dan CV
 Kalau ada nilai ± 3 SD dikeluarkan, hitung lagi
Mean, SD,CV ,Mean ± 2SD dan Mean ± 3SD
 Nilai ini dipakai untuk kontrol dg batch sama,
kalau beda harus dihitung ulang
b.Periode kontrol
 Periksa bahan kontrol tiap har/bila ada pem catat nilai pada
formulir periode kontrol
 Hitung penyimpangan thd nilai satuan s(standar deviasi
indeks )
Rumus : X1-Mean
Satuan SD=---------------
SD
 Plot pada kertas grafik : sumbu x : hari/tgl pem, sumbu y =
satuan s
 Untuk elisa beda
c.Evaluasi hasil
Westgart Rule
10.Pencatatan dan pelaporan
 Kesesuaian spesimen dengan hasil pasien
 Penulisan angka dan satuan yang digunakan
 Pencantuman nilai normal/rujukan
 Pencantuman ket yang penting misal diperiksa 2
kali
 Penyampaian hasil : secepat mungkin
 Dokumentasi/arsip
 Buku ekspedisi
B.PEMANTAPAN MUTU
EXTERNAL(pme)
 Diselenggarakan secara periodik oleh
pihak lain(pemerintah, swasta)
 Hasil dapat menujukkan performa lab
PME NASIONAL OLEH
PEMERINTAH
 PNPKLK-K : Puslabkes, HKKI, RSCM
 PNPKLK-H:Puslabkes,PDSpatklin,RSCM
 PME-M :Puslabkes, BLK Yogyakarta(plksn)
 PME-M-BTA : Puslabkes, RS Persahabatan
 PME-M-M(malaria),PME-M-TC(parasit sal cerna:Puslabkes,
bag parasitologi FK UI
 PME-I :Puslabkes, BLK Surabaya, RS dr Sutomo : Widal,
VDRL,HBsAg
 PME-KK(Kimia kes):air dan pestisida: Puslabkes, BLK
Surabaya
 PME-U:Puslabkes
 PME Regional
C.VERIVIKASI
 Merupakan tindakan pencegahan terjadinya
kesalahan kegiatan lab, mulai pre analitik sampai
pemeriksaan
 Tahap pre analitik
-Formulir permintaan
-Persiapan pasien
-Pengambilan & penerimaan spesimen
-Penanganan spesimen
-Persiapan sampel untuk analisa
 Tahap analitik
-Persiapan reagen
-Pipetasi reagen/sampel
-Inkubasi
-Pemeriksaan
 Tahap pasca analitik
-Pembacaan hasil
-Pelaporan hasil
D.AUDIT
 Proses menilai/memeriksa kembali secara
kritis berbagai hal yang dikerjakan di lab
 Macam : internal : analis senior
eksternal:pihak lain diluar lab
E.VALIDASI HASIL
 Upaya memantapkan kualitas hasil pem,
melalui pem ulang
 Cara:-mengirim spesimen ke lab rujukan
-persentase teretentu hasil
pemeriksaan pos dan neg dikirim ke
lab rujukan
F.PENDIDIKAN DAN LATIHAN
 Direncanakan scr berkelanjutan
XI.KEAMANAN LABORATORIUM
A.PEDOMAN UMUM
 Hal yang dilakukan untuk menjamin keamanan petugas, akibat
spesimen,alat, reagen lab
 Hal yang harus diperhatikan:
-Cara mencegah penyebaran bahan infeksi
-Cara mencgh tertelan, terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksi
-Cara mencegah tertusuk bahan infeksi
-Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
-Cara menggunakan sentrifus
-Cara menggunakan alat homogenisasi
-Cara menggunakan lemari pendingin dan pembeku
-cara membuka ampul berisi bahan infeksi yang diliofilisasi
-menyimpan ampul yang berisi bahan infeksi
-Tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh
B.TATA RUANG DAN FASILITAS
LABORATORIUM
1. Ruang laboratorium
misal mudah dibersihkan, pertemuan 2 dinding lengkung,
meja kerja tidak tembus air dll
2. Koridor, gang, lantai, tangga
Tidak licin, bebas dari halangan, pegangan tangan dll
3. Sistem ventilasi
cukup, jendela + kawat nyamuk, udara lancar
4. Fasilitas air dan listrik
aliran listrik dan generator memadai, air pam/ sumur kualitas
memadai, jumlah cukup
C.PERALATAN KEAMANAN
LABORATORIUM
 Baju khusus untuk bekerja
 Sarung tangan
 Wastafel yang dilengkapi sabun
 Lemari asam
 Pipetting aid, rubber bulb
 Containaer khusus untuk insenerasi jarum, lanset
 Emergency shower
 Kabinet keamanan biologis kelas I,II atau III
D.STERILISASI ,DISINFEKSI,
DEKONTAMINASI
 Desinfektan: jenis dan jumlah tergantung keperluan
 Desinfeksi/sterilisasi cara kimia
Na hipoklorit , formaldehid, Fenol, Yodium,alkohol,
glutaraldehid
 Sterilisasi cara fisik, cara basah, cara kering
 Sterilisasi cara gas
 Sterilisasi cara penyaringan
 Sterilisasi cara penyinaran
 Dekontaminasi : gabungan desinfeksi cair dan fumigasi
E.PENGELOLAAN SPESIMEN
1.PENERIMAAN SPESIMEN DI LABORATORIUM
 Loket khusus untuk penerimaan spesimen
 Spesimen dalam wadah tertutup rapat
 Wadah harus bisa didisinfeksi atau autoklaf
 Wadah tidak mudah pecah/bocor
 Wadah + label identitas
 Wadah diletakkan pada baki khusus
 Baki harus didisinfeksi tiap hari
 Wadah harus pada posisi berdiri pada baki
2.PETUGAS PENERIMA SPESIMEN
1. Harus memakai jas lab
2. Semua spesimen harus dianggap infeksius
3. Meja penerimaan harus didisinfeksi tiap hari
4. Jangan memakai ludah untuk menempel
5. Dilarang makan/ minum, merokok saat bekerja
6. Cuci tangan setiap selesai bekerja dg
desinfektan
7. Tamu/pasien tdk boleh menyentuh barang
apapun ditempat spesimen
3.Petugas pembawa spesimen dalam
laboratorium
 Mengenakan jas lab tertutup rapat bag
depan
 Membawa spesimen diatas baki
 Mencuci tangan dengan desinfektan
sesering mungkin
 Bila tumpah diatas baki, des infeksi
 Lapor petugas lab jika terluka saat bekerja
4.Pengiriman spesimen dan bahan
infeksi dari laboratorium
a.Produk biologis: sesuaikan aturan yang
berlaku
b.Persyaratan kemasan dan dokumentasi
td 3 lapis, wadah kedap air berisi
spesimen, bantalan absorben untuk
menyerap bila bocor, wadah pelindung
wadah kedua
c.Pengiriman paket/kemasan
F.PENGELOLAAN LIMBAH
1. Sumber ,sifat dan bentuk limbah
Sumber limbah : bhn kadaluwarsa,bahan habis
pakai, sisa proses di lab, jarum suntik, kapas dll
Sifat limbah
bahan beracun, infeksius, radioaktif, limbah
umum
Bentuk limbah
cair, padat, gas
2. Penanganan dan penampungan
 Pilah-pilah limbah , pertimbangan:
-kelancaran penanganan dan penampungan limbah
-Limbah yang harus di treatment : B2,B3 dst
-Bahan kimia non B3
-Pengemasan dan pelabelan sesuai jenis
 Penampungan
 Pemisahan limbah
-hitam : limbah rumah tangga
-kuning: limbah yang dibakar
-kuning strip hitam : bisa dibakar dan bisa dibuang
-Biru muda/ transparan dg strip biru tua: limbah untuk autoclaving
 Standarisasi kantong dan kontainer pembuang limbah
3.Pengolahan limbah
a.Limbah beracun
- Netralisasi
-Pengendapan/ flokulasi
-Oksidasi reduksi
-Penukaran ion
b.Limbah infeksi
c.Limbah radioaktif
G. PENGAMANABN TERHADAP
BAHAN KIMIA
1. Penggolongan terhadap bahan kimia
a.beracun
b.korosif
c.mudah terbakar
d.mudah meledak
e.oksidator
2. Bahan kimia yang tidak boleh tercampur
misal air raksa dengan asetilen
3. Efek toksik bahan kimia, bila terlelan, terhirup
4.Prosedur penanganan kecelakaan
a.Pakaian pelindung diri , sarung tangan karet,
sepatu boot
b.Sekop dan pengumpul debu
c.Forsep untuk mengambil pecahan gelas
d.Bulu ayam, kain lap, kertas pembersih
e.Ember
f.Abu soda atau Na bic untuk menetralkan asam
g.Pasir
h.Diterjen yang tidak mudah terbakar
5.Gas bertekanan dan gas dalam bentuk
cair
a.Ruang lab yang ada tab gas berbahaya harus
ada tanda/label mudah terbakar
b.Hindari 1 ruang ada 2 jenis gas pd saat yg sama
c.Tabung cadangan disimpan ditempat yg jauh dr
lab,dikunci, diberi tanda khusus
d.Posisi kuat, jgn dekat sumber api
e.Katup harus dimatikan bila tidak dipakai
f.Setiap tabung gas hrs ditandai dg warna tersendiri
6.Penyimpanan bahan kimia
 Bahan kimia dapat menyebabkan
kebakaran, ledakan, gas beracun, uap,
kombinasi hal diatas
 Pencegahan:harus memperhatikan
-pengaruh panas/api
-pengaruh kelembaban
-interaksi dg wadah
-interaksi antar bahan
 Penyimpanan dipisah berdasarkan
-bahan beracun
-bahan korosif
-bahan mudah terbakar
-bahan mudah meledak
-bahan oksidator
-bahan reaktif terhadap air
-bahan reaktif terhadap asam
-gas bertekanan
H.PENGAMANAN TERHADAP ZAT
RADIOAKTIF
 Satuan dan dosis radiasi
 Efek radiasi pada manusia
 Keselamatan terhadap radiasi
 Tata ruang laboratorium yang
mempergunakan zat radioaktif
 kecelakaan
I.PENGAMANAN TERHADAP
INFEKSI MIKROORGANISME
 Klasifikasi mikroorganisme
 Klasifikasi lab: tk keamanan biologis 1,2,3,4
 Masing2 berbeda
J.PENGAMANAN LABORATORIUM
DENGAN FASILITAS HEWAN
PERCOBAAN
 Tingkat keamanan biologis 1, 2,34
K.PENGAMANAN PADA
KEADAAN DARURAT
1. Sistim tanda bahaya
2. Sistim evakuasi
3. P3K
4. Alat komunikasi
5. Sistem informasi darurat
6. Pelatihan kegawat daruratan
7. Alat pemadam kebakaran, masker, pasir ,dll
8. Kampak, palu obeng, tangga dan tali
9. Alat pengukur radioaktif
10. No telp ambulan, pemadam kebakaran dll
L.PETUGAS/TIM KEAMANAN
LABORATORIUM
Misal:
 Pemeriksaan berkala terhadap prosedur kerja
 memastikan semua petugas memahami dan
dapat menghindari bahaya infeksi
 Investigasi semua kecelakaan dilab
 Pengawasan tindakan dekontaminasi
 Memastikan desinfeksi peralatan lab telah
dilakukan
 Kepustakaan/rujukan keamanan kerja dll
M.KESEHATAN PETUGAS
LABORATORIUM
Harus dilakukan secara berkala
1. Pem x foto Thorax
2. Imunisasi
3. Perlindungan thd sinar UV
4. Pemantauan kesehatan
N.SETIAP LAB SEBAIKNYA MEMBUAT
POKOK-POKOK KEAMANAN LAB YANG
PENTING, DITEMPATKAN DI LOKASI
YANG MUDAH DIBACA OLEH SETIAP
PETUGAS LAB
 TERIMA KASIH DAN SELAMAT BEKERJA
 Laboratorium “A” merencanakan
penambahan mesin pemeriksaan
hematologi, karena mesin yang ada sudah
berumur 7 tahun. Selama 3 bulan terakhir
jumlah pemeriksaan Darah Rutin 112
sampel. Laboratorium “A” klasifikasi type
Madya dengan jumlah tenaga analis per
shif 3 orang diluar tenaga administrasi.
Anda selaku koordinator laboratorium,
menanggapi hal tersebut menyatakan ????

Anda mungkin juga menyukai