MENGINGAT :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Keputusan Mentri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003 tentang
laboratorium kesehatan;
d. Keputusan Mentri Kesehatan No 1674/MENKES/SK/XII/2005 tentang pedoman
jejaring pelayanan laboratorium kesehatan;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
Pimpinan
5. Tahap Analitik :
a. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut sesuai
permintaan dari pengirim dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
6. Tahap Pasca Analitik
a. Petugas membersihkan tempat kerja dengan desinfektan serta meakukan
penanganan terhadap limbah medis tersebut sesuai Standar Operasional
Prosedur (SOP)
b. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di lembar / blanko hasil dan buku
register laboratorium
c. Petugas mengirim hasil pemeriksaan ke dokter untuk intrepetasi hasil
pemeriksaan
Diagram Alir
Petugas Laboratorium menggunakan APD sebelum
melakukan pemeriksaan di Laboratorium
Tanggal Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
LABORAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3
Diagram Alir
Petugas menetapkan waktu tunggu penyerahan
hasil laboratorium sebagai standar waktu tunggu
Diagram Alir
pemeriksaan sampel.
mengandung desinfektan.(klorin)
Petugas memelihara
alat – alat laborat,
Petugas menyiapkan alat
menyimpan reagen
pelindung diri ( jas
dan specimen sesuai
lab,masker dan handcoon)
standart
Diagram Alir
Petugas laboratorium memekai jas
laboratorium yang terstandar.
Diagram Alir
Petugas menyediakan bahan kimia di ruang laboratorium
dalam jumlah secukupnya.
Pot dengan sisa – sisa dahak yang sudah selesai diperiksa (tutup pot
harus di lepas) dan bahan bahan lain yang terkontaminasi dengan dahak
harus di rendam dengan larutan klorin . Buka tutup pot dahak, tuangkan
larutan klorin sampai 2/3 bagian pot, lalu tutup lagi dengan rapat.
Lidi bekas apusan dahak dibakar diatas api dibuang di tempat sampah medis
Petugas menutup safety box apabila sudah terisi 2/3 dari isi
kotak
MENIMBANG :
a. bahwa untuk mewujudkan mutu pelayanan klinik dan meningkatkan
standart pelayanan klinik kepada pasien maka perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk membantu penegakan diagnosa dan perlu juga ditetapkan
waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien urgen
(cito);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada diktum a, waktu penyampaian laporan
hasil pemeriksaan laboratoium untuk pasien urgen (cito) ditetapkan dengan
surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”;
MENGINGAT :
a. Undang – undang Nomor. 36 Tahum 209 Tentang Kesehatan.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonsia Nomor
411/MENKES/per/X/2010 Tentang Laboratorium Klinik.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/per/XI/2005 Tentang
Pelayanan Penunjang Klinik.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”
tentang waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien
urgen (Cito);
Kedua : Menentukan nilai ambang kritis untuk tiap tes laboratorium sebagaimana ada pada
lampiran surat keputusan ini;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN KLINIK
TENTANG
WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
MENIMBANG :
a. bahwa klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyediakan fasilitas kesehatan kepada masyarakat;
b. bahwa untuk mewujudkan mutu pelayanan klinik dan meningkatkan
standart pelayanan klinik kepada pasien maka perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk membantu penegakan diagnosa dan perlu juga ditetapkan
waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b , perlu ditetapkan
surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada” tentang
waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium di Klinik Pratama
Rawat Inap “Jaya Husada”;
MENGINGAT :
a. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
b. Keputusan menteri kesehatan RI No. 364/MENKES/SK/III/2003 Tentang
Laboratorium Kesehatan;
c. Keputusan Menteri kesehatan No. 1674/MENKES/SK/XII/2005 tentang
Pedoman Jejaring pelayanan Laboratorium kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
411/MENKES/Per/2010 Tentang Laboratorium Klinik
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”
tentang waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium oleh tenaga
yang berkompeten yaitu petugas laboratorium;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapanya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
Diagram Alir
Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan
dengan tanda “LAB CITO”
Diagram Alir
Petugas melaporkan hasil laborat yang kritis kepada dokter
Petugas bisa menuliskan hasil laborat diberi tanda stempel lab kritis
Hematologi
1 HB (Haemoglobin) 5,0 20 Gr %
2 Leukosit 2.000 25.000 mm3
3 Eritrosit 1.000.000 8.000.000 mm3
4 Trombosit 50 800 mm3
5 LED - 30 Mm / jam
6 Waktu Perdarahan 0 10 Menit
7 Waktu Pembekuan 0 15 Menit
MONITORING PELAKSANAAN PENYAMPAIAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS
Mengetahui
Pimpinan
Samingun, S.Kep.Ners.MMR
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ’’JAYA HUSADA”
JL. Inpres 8A Rt 07 / Rw 07 Karangjengkol Kesugihan Cilacap
Telp (0282) 6181303 Email : srimingunharyati@gmail.com
TENTANG
KAPAN REAGENSIA TIDAK TERSEDIA
(BATAS BUFFER STOCK UNTUK MELAKUKAN OEDER)
MENIMBANG :
a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan klinis di
Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”, maka perlu dilakukan
pengembangan pelayanan klinis yaitu melalui pemeriksaan laboratorium;
b. bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin dapat
berlangsungnya pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu ditentukan
stok penyangga kekurangan reagen di laboratorium;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan kebijakan dengan Surat
Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”, tentang
menyatakan kapan reagensia tidak tersedia (batas buffer stock untuk melakukan
oerder) di Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”;
MENGINGAT :
a. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tentang Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Memberlakukan batas order reagensia di laboratorium Klinik Pratama Rawat Inap
“jaya Husada” sebagaimana tersebut dalam lampiran surat ini;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
No Dokumen :
Tanggal Terbit :
No Revisi :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan nikmat yang tak pernah putus
sehingga penyusunan Panduan Reagen di Klinik Pratama Rawat Inap “JAYA HUSADA” ini dapat
terselesaikan. Diharapkan dengan adanya pedoman ini, pengelolaan reagen di Klinik Pratama Rawat
Inap “JAYA HUSADA” dapat berlangsung sesuai standar.
Banyak pihak yang telibat dalam penyusunan panduan ini. Untuk itu mengucapkan banyak
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga panduan ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan panduan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan buku ini dimasa mendatang
Pimpinan Klinik
Samingun, S.Kep.Ners.MMR
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………..
Daftar isi………………………………………………………………………
Bab I
A. Latar belakang…………………………………………………………
B. Ruang Lingkup………………………………………………………….
C. Landasan Hukum………………………………………………………
BAB II
A. Menurut tingkat kemurniannya……………………………………….
B. Menurut cara pembuatan……………………………………………...
C. Dasar pemilihan………………………………………………………..
D. Pengadaan……………………………………………………………...
E. Penyimpanan…………………………………………………………...
F. Hal-hal yang harus diperhatikan……………………..……………….
BAB III
Pemantauan dan evaluasi reagen……………………………………………
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan
penyakit, serta pemulihan kesehatan.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan hasil pemeriksaan laboratorium
digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil
pengobatan serta penentuan prognosis.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup tata kelola reagen mencakup mulai dari memilih, menerima dan
menyimpan reagen di laboratorium puskesmas.
C. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik
BAB II
REAGEN
Selain hal-hal tersebut diatas untuk masing –masing bahan laboratorium perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk analisis dilaboratorium harus dipilih reagen tingkat analitis.
2. Reagen yang sudah jadi ( komersial ) di rekomendasi sebagai pilihan utama .
Reagen buatan sendiri dipilih bila tidak tersedia reagen jadi/komersial.
Keuntungan reagen buatan sendiri :
1. Dapat dibuat segar sehingga penundaan dan kerusakan baik dalam transportasi maupun
dalam penyimpanan dapat dihiondari.
2. Penggunaan zat pengawet dapat dihindari.
3. Bila timbul masalah mengenai reagen dan standar, pemecahannya lebih mudah sebab
proses pembuatan diketahui.
4. Bila reagen terkontaminasi atau rusak tidak perlu menunggu pengiriman reagen
nerikutnya.
5. Merupakan penghematan.
Untuk Menjamin tersedianya reagen yang terstandart agar memberikan hasil pemeriksaan yang
akurat dan presisi maka perlu dilakukan pemantauan mutu reagen.
A. Indikator pemantauan untuk memiliki kualitas mutunya adalah sebagai berikut :
1. Tanggal ED reagen : reagen tidak ED
2. Warna : Reagen tidak berubah warna.
3. Bau : reagen tidak berubah baunya
4. Konsistensi : Cair/padat sesuai dengan bentuk aslinya
5. Kejernihan : Tidak mengalami kekeruhan
B. Evalusi reagen dilakukan menurut indikator warna pada label reagen dengan kode sebagai
berikut
1. Warna merah berarti masa kadaluarsa reagen kurang dari 1 tahun
2. Warna biru berarti masa kadaluarsa reagen 1-5 tahun
Diagram Alir
TENTANG
RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
MENIMBANG :
a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan
klinis di Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada” , maka perlu
dilakukan pengembangan pelayanan klinis yaitu melalui pemeriksaan
laboratorium ;
b. bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laborat dan menjamin dapat
berlangsungnya pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu
ditentukan ditetapkan rentang nilai rujukan hasil pemeriksaan
Laboratorium
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan kebijakan dengan
Surat Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”,
tentang rentang nilai rujukan hasil pemeriksaan Laboratorium;
MENGINGAT :
a. Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364 Tahun 2003 Tentang
Laboratorium Kesehatan;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657 Tahun 2009 Tentang Pengiriman
Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP JAYA HUSADA
Kesatu : Menentukan batas rentang nilai rujukan hasil pemeriksaan laboratorium
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka Akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
MENIMBANG :
a. bahwa sebagai penunjang diagnostik, pelayanan laboratorium harus
memperhatikan permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimpanan spesimen secara tepat dan aman;
b. bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin
bahwa sehubungan hal tersebut diatas maka perlu ditetapkan keputusan
Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada” tentang penetapan
permintaan, pemeriksaan, penerimaan, pengambilan, dan penyimpanan
spesimen;
MENGINGAT :
a. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan alur permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimpanan spesimen di Laboratorium sebagaimana
terlampir;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
keputusan ini akan di adakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
CR : .....................%
……………..,……………………...……..
Pelaksana/Auditor
…………………………………………….
NIP : ……………………………………
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ’’JAYA HUSADA”
JL. Inpres 8A Rt 07 / Rw 07 Karangjengkol Kesugihan Cilacap
Telp (0282) 6181303 Email : srimingunharyati@gmail.com
TINDAK
NO TGL REAGEN RENTANG NILAI EVALUASI
LANJUT
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ’’JAYA HUSADA”
JL. Inpres 8A Rt 07 / Rw 07 Karangjengkol Kesugihan Cilacap
Telp (0282) 6181303 Email : srimingunharyati@gmail.com
TENTANG
PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM
MENIMBANG :
a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan
klinis di Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”, maka perlu
dilakukan pengembangan pelayanan klinis yaitu melalui pemeriksaan
laboratorium;
b. bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan
pengendalian mutu laboratorium di Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada”;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada” tentang
pengendalian mutu Laboratorium;
MENGINGAT :
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
657/MENKES/PER/VIII/2009 Tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen
Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi puskesmas, Klinik Pertama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/MENKES/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menentukan pengendalian mutu laboratorium klinik pratama rawat inap
“Jaya Husada” sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
keputusan ini akan di adakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
Pengendalian Mutu Laboratorium yang dilaksanakan di Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada” bertujuan untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium secara
berkelanjutan. Kegiatan Pengendalian mutu Laboratorium meliputi:
1. Penyusunan Standar Prosedur Operasional oleh tenaga teknis laboratorium yang disahkan
oleh Penanggung Jawab Laboratorium;
2. Penerapan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis laboratorium secara
berkesinambungan;
3. Pemantapan Mutu Laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua tindakan yang
dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini meliputi
pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal.
PIMPINAN
2
3
4
5
6
PERBAIKAN ALAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3
Diagram Alir
Petugas menginventaris alat yang rusak
TENTANG
PENGENDALIAN MUTU EKSTERNAL
MENIMBANG :
a. bahwa dalam rangka menjamin mutu pelayanan laboratorium di Klinik
Pratama Rawat Inap “Jaya Husada” maka perlu dilakukan upaya
pengendalian mutu eksternal . Pengendalian mutu dilakukan sesuai dengan
jenis dan ketersediaan peralatan laboratorium yang digunakan dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan kebijakan dengan
Surat Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”,
tentang Pengendalian Mutu Eksternal;
MENGINGAT :
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
657/MENKES/PER/VIII/2009 Tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen
Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi puskesmas, Klinik Pertama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/MENKES/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan;
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1674/MENKES/SK/XII/2005 Tentang Pedoman Jejaring Pelayanan
Laborat Kesehatan;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada” tentang Pengendalian Mutu Eksternal;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
MENIMBANG :
a. bahwa untuk pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan
hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu ditetapkan kebijakan dan
prosedur pelayanan laboratorium;
b. bahwa untuk pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan
hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu ditetapkan kebijakan dan
prosedur pelayanan laboratorium;
c. bahwa terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis
pemeriksaan laboratorium;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b, perlu menetapkan dengan Keputusan Pimpinan Klinik;
MENGINGAT :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
b. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
c. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun1996 tentang tenaga kerja;
d. Keputusan Mentri Kesehatan No. 364/ MENKES/ SK/ III// 2003
Tentang Laboratorium Kesehatan;
e. Keputusan Mentri Kesehatan No. 1674/ MENKES/ SK/ XII/ 2005
Tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada” tentang pemeriksaan laboratorium diluar jam kerja;
Kedua : pemeriksaan diluar jam kerja dilakukan setelah pemeriksaan reguler selesai;
Ketiga : petugas yang melakukan pemeriksaan adalah petugas yang telah diberikan
kewenangan oleh petugas yang seharusnya;
Keempat : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan dan penyempurnaan lebih lanjut akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
MENIMBANG :
a. bahwa klinik pratama adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
b. bahwa untuk pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan
hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu ditetapkan kebijakan dan
prosedur pelayanan laboratorium;
MENGINGAT :
a. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Publik
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
e. Peraturan Bupati Nomor 88 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi,Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Cilacap;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada” tentang pelayanan laboratorium;
Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini berkaitan dengan
uraian tugas, akan diatur tersendiri dan ditetapkan kemudian;
Keempat : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan dan penyempurnaan lebih lanjut akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
MENIMBANG :
a. bahwa klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyediakan kepada masyarakat;
b. bahwa untuk pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan
hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu ditetapkan kebijakan
pengelolaan reagen laboratorium;
MENGINGAT :
a. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Pelayanan Publik
b. undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada” tentang pengelolaan reagen;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
MENIMBANG :
a. bahwa dalam rangka memenuhi ketersediaan reagensia dan bahan lain
yang diperlukan sehari hari serta mengevaluasi untuk memastikan akurasi
dan presisi hasil maka perlu ditentukan jenis reagensia yang harus tersedia
serta proses yang menjamin ketersediaan reagensia, penyimpanan,
pendistribusian serta evaluasi secara periodik semua reagensia.
MENGINGAT :
a. Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
b. Permenkes Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 Tentang Pelayanan
Penunjang Klinik;
c. Permenkes RI Nomor 411/Menkes/Per/II/2010 Tentang Laboratorium
Klinik;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Menetapkan surat keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya
Husada” tentang pengelolaan reagen;
Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini berkaitan dengan
uraian tugas, akan diatur tersendiri dan ditetapkan kemudian;
Keempat : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan dan penyempurnaan lebih lanjut akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 10 April 2018
PIMPINAN
Diagram Alir
Pasien membawa blangko permintaan pemeriksaan
laboratorium
Diagram Alir
Petugas mempersiapkan buku laporan PMI
A. PENDAHULUAN
Klinik sebagai salah satu saramna kesehatan yang memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyrakat. Oleh karena itu klinik di tuntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah di tentukan ( Depkes RI,2008).
Pemeriksaan laboratorium merupakan pekerjaan dengan resiko infeksi berhubungan
dengan bahan – bahan yang infeksius. Untuk mencegah resiko diperlukan pengetahuan
dan praktik laboratorium yang baik, selain itu harus tersedia sarana dan prasarana yang
menunjang ( Depkes RI,2006 ).
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit danfasilitas kesehatan
lainya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu program
pelatihan (diklat) pencegahan dan pengendalianpenyakit menular. Serta untuk mencegah
kecelakaan di laboratorium perlu diadakan pelatihan mengenai keselamatan dan
keamanan di laboratorium.
B. LATAR BELAKANG
1. KEMENKES No. 382/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainya.
2. Keputusan mentri kesehatan republic Indonesia No. 028 tahun 2011 tentang Standar
Pelayanan klinik .
3. Peraturan mentri kesehatan republic Indonesia No. 46 tahun 2015 tentang Akraditasi
klinik.
C. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia tenaga
laboratorium, tentang keselamatan dan keamanan laborat, sehingga dapat melindungi
tenaga laboratorium dan masyarakat dari penularan penyakit infeksi.
D. TUJUAN KUSUS
Agar petugas laboratorium memahami program K3 khususnya program K3
loratorium agar petugas loratorium mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat
mengancam kesehatan khususnya selama pekerja di loratorium.
PIMPINAN
No Dokumen :
Tanggal Terbit :
No Revisi :
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global. Ada lima isu penting yang terkait
dengan keselamatan (safety) yaitu keselamatan pasien (patient safety), keselamatan
pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan diklinik yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pemcemaran lingkunga dan keselamatan “bisnis” yang terkait
dengan kelangsungan hidup klinik. Kelima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting
untuk dilaksanakan. Namun harus diakui bahwa kegiatan institusi kesehatan dapat
berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama
untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra klinik.
Dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, pelayanan kesehatan
menjadi semakin komplek dan berpotensi terjadinya “Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD)” atau adverse event apabila tidak dilakukan dengan hati-hati. Di klinik terdapat
ratusan macam obat, berbagai macam prosedur, banyak alat dengan teknologinya,
berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan 24 jam
terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola
dengan baik dapat terjadi kejadian tidak diinginkan.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka
pelaksanaan program keselamtan paien perlu dilakukan. Karena itu perlu acuan yang
jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di klinik
2. Meningkatkan akuntabilitas klinik terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diinginkan di klinik
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diinginkan
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan keselamatan pasien meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat
inap di Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”, dari pasien datang hingga pasien
pulang.
D. BATASAN OPERASIONAL
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana klinik membuat asuhan pasien lebih
aman. Sistem tersebut meliputi assessmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. JADWAL KEGIATAN
1. Pengaturan jadwal jaga dokter, perawat dan bidan dibuat bersama-sam dan
dipertanggungjawabkan oleh koordinator klinis, koordinator bidan dan koordinator
perawat;
2. Jadawal dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan didistribusikan pada akhir bulan
sebelum pelaksanaan jadwal;
3. Untuk tenaga dokter, bidan maupun perwat yang memiliki kegiatan lain pada hari
tertentu, maka petugas tersebut dapat bertukar jadawal dengan sejawatnya dan
mencatatkan perubahan jaga tersebut di lembar jadwal jaga.
PELAPORAN INSIDEN K3 DI LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi : -
DAFTAR Tanggal Terbit : 25 Januari 2018
TILIK Halaman : 1
JENIS
NO TANGGAL TINDAKAN SARAN PELAPOR
KECELAKAAN
PELAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3
Diagram Alir
Petugas membuat format pencatatan laporan hasil
pelaksanaan keselamatan dan kegiatan
Diagram Alir
Petugas memisahkan limbah B3 dan non B3
Diargarm Alir
Kepala Tata Usaha melaporkan kepada pimpinan klinik bahwa
akan ada pelatihan dan pendidikan untuk prosedur, bahan yang
berbahaya ataupun alat yang baru bagi petugas laboratorium.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya di laboratorium harus sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila Dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka Akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 12 April 2018
PIMPINAN
Mengetahui,
Pimpinan Petugas/pemantau Penanggungjawab Laboratorium
MENIMBANG :
a. bahwa alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari
adanya kemungkinan potensi bahaya dan kecelakaan kerja;
b. bahwa klinik mempunyai potensi yang besar dalam penularan penyakit,
akibat kerja maupun kecelakaan kerja bagi karyawan;
c. bahwa untuk melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan klinik
terhadap pengaruh penularan penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja
maka perlu adanya tindakan pencegahan;
d. sehubungan pertimbangan diatas maka perlu menetapkan Surat Keputusan
Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada” Tentang Penggunaan
Alat Pelindung Diri;
MENGINGAT :
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
b. Undang –undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan kerja;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
penerapan sistem manajemen K3;
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PIMPINAN KLINIK PRATAMA RAWAT INAP “JAYA HUSADA”
Kesatu : Penggunaan Alat Pelindung Diri di laboratorium harus sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila Dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka Akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : CILACAP
Pada tanggal : 12 April 2018
PIMPINAN
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib Klinik Pratama Rawat
Inap “Jaya Husada” dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun
mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh klinik. Dibawah ini merupakan jenis,
kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium Klinik Pratama Rawat Inap “Jaya Husada”:
1. Pola Ketenagaan
a. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Penanggung jawab laboratorium : 1 orang
b. Distribusi ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan instansi laboratorium, yaitu
- Untuk dines pagi
Yang bertugas sejumlah 1 orang yang melakukan sampling dan petugas pelaksana.
- Untuk dines sore
Yang bertugas sejumlah 1 orang yang melakukan sampling dan petugas pelaksana.
- Untuk dinas malam
Tidak ada yang bertugas karena keterbatasan tenaga laboratorium.
2. Ketentuan Jam Buka
Senin s/d kamis : 08.00 -14:00 WIB
Jumat s/d sabtu : 08.00 – 11.00 WIB
3. Persyaratan Kompetensi Petugas
a. Memiliki ijazah
b. Memiliki STR ( Surat Tanda Registrasi)
c. Memiliki SIP ( Surat Izin Praktek )
d. Sehat jasmani dan Rohani
e. Bersedia mengikuti pelatihan untuk mendukung tugasnya
f. Bekerja sesuai SOP
g. Memiliki sifat ramah, santun terhadap pasien
h. Ilmu pengetahuan yang melatar belakangi dan berkaitan dengan fungsi laboratorium
i. Kemampuan melaksanakan proses teknik operasional
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ’’JAYA HUSADA”
JL. Inpres 8A Rt 07 / Rw 07 Karangjengkol Kesugihan Cilacap
Telp (0282) 6181303 Email : srimingunharyati@gmail.com
Cilacap,
Pimpinan
Samingun, S.Kep.Ners,MMR
PERBAIKA ALAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/3
Diagram Alir
Petugas menginventaris alat yang rusak
Cilacap,
Pimpinan
Samingun, S.Kep.Ners,MMR
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ’’JAYA HUSADA”
JL. Inpres 8A Rt 07 / Rw 07 Karangjengkol Kesugihan Cilacap
Telp (0282) 6181303 Email : srimingunharyati@gmail.com
BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTIK
KESELAMATAN KERJA
Cilacap,
Pimpinan
Samingun, S.Kep.Ners,MMR
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP ’’JAYA HUSADA”
JL. Inpres 8A Rt 07 / Rw 07 Karangjengkol Kesugihan Cilacap
Telp (0282) 6181303 Email : srimingunharyati@gmail.com
BUKTI PELAKSANAAN MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Cilacap,
Pimpinan
Samingun, S.Kep.Ners,MMR