Anda di halaman 1dari 55

JENIS – JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
Tanggal Terbit
“ A F SPO
IFA”

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN

Hematologi :
1. Darah Rutin
1 DARAH 2. Golongan Darah
3. Rhesus
Kimia Darah :
1. Kolesterol Total
2. Asam Urat
3. Glukosa
4. HDL-C
5. LDL-C
6. Bilirubin Total
7. Bilirubin Direc
8. BUN/UREA
9. Kreatinin
10. Trigliserida
11. Albumin
12. SGOT
13. SGPT
Immuno Serologi :
1. Widal Slide
2. HbsAg (Rapid Test)
3. Anti-HIV (Rapid Test)

1. Urin Rutin
2 URIN 2. HCG Test

1. Faeces Rutin
3 FAECES
PENGISIAN FORMULIR PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KLINIK RAWAT 01/01/2017 01/01

INAP DAN BERSALIN


“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Suatu proses untuk Pengisian formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium


PENGERTIAN

Memberikan data pasien, keterangan klinis,dokter yang meminta pemeriksaan


TUJUAN Laboratorium , serta parameter test yang diminta , sehingga pemeriksaan
Laboratorium yang dikerjakan sesuai dengan yang dimaksudkan.

1. Setiap pemeriksaan Laboratorium harus berdasarkan atas permintaan


KEBIJAKAN dokter atau atas permintaan sendiri (APS).
2. Pasien di lakukan pemeriksaan Lab sebelum pemberian obat,Tranfusi,
atau Pre Operasi dan post operasi.

Isi kolom identitas pasien yang ada pada formulir permintaan Lab :
1. a. No Lab
PROSEDUR b. No RM
b. Nama
c. Umur / jenis Kelamin
d. Alamat
f. Tanggal Pemeriksaan
g. Dokter
h. Diagnosa/Ket.Klinis
2. Isi kolom keterangan klinis pasien . Keterangan klinis dapat berupa
assesmen pasien , dan /atau penemuan objektif pasien
3. Isi kolom dokter pengirim dan ruangan pasien di rawat
4. Centang/silang jenis parameter yang diminta
5. Ferifikasi ulang biodata pasien dan pemeriksaan kepada perawat/dokter
yang meminta.
6. Sebelum pengambilan spesimen,petugas flebotomi paraf di kanan bawah
formulir Cocokan kembali identitas pasien.
7. Petugas siapkan peralatan sampling,tabung dan pelebelan/tulis nama
pasien,tanggal periksa pada masing” tabung sesuai pemeriksaan.
8. Cocokan kembali identitas pada tabung dengan identitas pada formulir
permintaan pemeriksaan Laboratorium.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN RAWAT JALAN

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/01

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Suatu Permintaan pemeriksaan Laboratorium dari poli spesialis dengan


PENGERTIAN kategori pasien rawat jalan.

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan permintaan pemeriksaan Laboratorium


TUJUAN untuk pasien rawat jalan.

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

1. Pasien mengantarkan formulir permintaan pemeriksaan ke Laboratorium.


PROSEDUR 2. Petugas Laboratorium menerima formulir permintaan pemeriksaan.
3. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan dari permintaan
Pemeriksaan tersebut.
4. Petugas mendaftar dan input jenis permintaan pemeriksaan.
5. Petugas memberikan kwitansi pembayaran kepada pasien/keluarga untuk
melakukan pembayaran di kasir.
7. Petugas Laborat menyiapkan peralatan plebotomy dan reagen sesuai jenis
pemeriksaan yang diminta.
8. Petugas mengambil sampel sesuai dengan permintaan pemeriksaan.
9. Petugas memberitahukan untuk menungguh hasil pemeriksaan.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Laboratorium
PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK RAWAT 01/01/2017 0 01/01
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Suatu Permintaan pemeriksaan Laboratorium dari ruang rawat Inap.


PENGERTIAN

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan permintaan pemeriksaan Laboratorium


TUJUAN untuk pasien rawat Inap.

Petugas Laboratorium dan keperawatan Rawat Inap


KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Perawat membuatkan formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium.


2. Perawat telepon ke ext Laboratorium untuk memberitahukan ada
Permintaan pemeriksaan Laboratorium.
3. Petugas Laboratorium ke ruang keperawatan mengambil formulir.
4. Petugas Lab mengferifikasi ulang data pasien dan pemeriksaan yg
sudah di tulis oleh perawat.
5. Petugas menuju ke ruangan pasien untuk pemgambilan sampel.
7. Petugas menanyakan ulang biodata pasien dan menjelaskan maksud
dan tujuan dari permintaan pemeriksaan tersebut .
8. Petugas Laborat menyiapkan peralatan plebotomy dan reagen sesuai
jenis pemeriksaan yang diminta.
9. Petugas melakukan Plebotomy.
10. Petugas mendaftar dan input jenis permintaan pemeriksaan.
11. Kemudian petugas mengerjakan sampel.
12. Petugas mengeluarkan hasil dan kwitansi biaya.
13. kemudian mengantarkan hasil dan kwitansi biaya ke ruang Keperawatan.
14 Diantar oleh transpoter dan buku ekpedisi hasil.
PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN RAWAT INAP

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM CITO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK RAWAT 01/01/2017 0 01/01
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Suatu proses kegiatan yang dilakukan petugas Laboratorium untuk melakukan


PENGERTIAN pemeriksaan Laboratorium yang harus segera dikerjakn secepat mungkin,
karena keadaan klinis pasien yang emergency dan harus segera dilakukan
tindakan.

a.Agar hasil Laboratorium diterima pasien / dokter dalam waktu cepat.


TUJUAN b.Agar pasien mendapat penangganan sesegera mungkin.

1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


KEBIJAKAN Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411 /Menkes/Per/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.

PROSEDUR 1. Perawat membuatkan formulir permintaan Lab cito yg ditulis diatas kanan .
2. Perawat telepon ke ext Laboratorium untuk memberitahukan ada
Permintaan pemeriksaan Laboratorium cito.
3. Petugas Laboratorium ke IGD/Ruang keperawatan mengambil formulir.
4. Petugas Lab mengferifikasi ulang data pasien dan pemeriksaan yg
diminta.
5. Petugas Laborat menyiapkan peralatan plebotomy dan reagen sesuai
jenis pemeriksaan yang diminta.
7. Petugas segera untuk pemgambilan sampel.
8. Petugas mendaftar dan input jenis permintaan pemeriksaan
9 Kemudian petugas mengerjakan sampel terlebih dulu dari sampel yg bukan
cito.
10. Petugas mengeluarkan hasil dan kwitansi biaya.
11. kemudian mengantarkan hasil dan kwitansi biaya ke ruang Keperawatan.
12. Diantar oleh transpoter dan buku ekpedisi hasil.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN

LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Suatu kegiatan pemantauan / evaluasi pelaksanaan pemeriksaan laboratorium


PENGERTIAN yang dilakukan oleh koordinator layanan klinis dan dilanjutkan Karumkit.

Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan


TUJUAN sampel,pengolahan specimen ,pengiriman hasil sampai pencatatan dan
pelaporan telah dilakukan dengan baik.

Petugas Laborat
KEBIJAKAN

1. Koordinator melakukan pemantauan prosedur pemeriksaan laborat


minimal 1 bulan sekali.
PROSEDUR 2. Koordinator memantau prosedur persiapan pasien sesuai SPO.
3. Koordinator memantau prosedur pengambilan Sampel.
4. Koordinator memantau penerimaan specimen sesuai SPO.
5. Koordinator memantau pelaksanaan prosedur pengolahan specimen
sesuai SPO.
6. Koordinator memantau pelaksanaan prosedur pelaporan hasil
pemeriksaan sesuai SPO.
7. Koordinator memantau pelaksanaan prosedur pencatatan hasil
pemeriksaan sesuai SPO.
8. Koordinator melaporkan hasil pemeriksaan kepada Karumkit.
9. Karumkit mengkonsultasikan kepada petugas laborat untuk.
dipertahankan pelaksanaan prosedur agar didapatkan hasil yang
baik.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PENILAIAN KETETAPAN WAKTU PENYERAHAN HASIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Ketepatan waktu adalah lamanya sampel yg di proses sampai pencatatan


PENGERTIAN laporan dan hasil keluar sampai pengarsipan.

Untuk memantau kecepatan,ketepatan proses pelayanan laboratorium.


TUJUAN

Petugas laboratorium.
KEBIJAKAN

1. Sampel pemeriksaan dari ruang rawat inap dengan status biasa ( bukan
PROSEDUR cito) hasil selesai dan diterima oleh perawat / dokter di ruang rawat inap
maksimal 90 menit.
2. Sampel pemeriksaan dari rawat jalan dengan status biasa ( bukan cito )
hasil selesai dan diterima oleh perawat / dokter di poli rawat jalan maksimal
90 menit.
3. Sampel pemeriksaan dari ruang instalasi gawat darurat (IGD) akan selesai
dikerjakan dan diterima oleh dokter IGD/ perawat IGD maksimal dalam
waktu 60 menit.
4. Sampel pemeriksaan dengan tulisan ”CITO” akan selesai dalam waktu
maksimal 60 menit.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
RESPON TIME UNTUK HASIL CITO DAN BIASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

Ketepatan waktu dimulainya pengambilan sampel ke proses sampai


PENGERTIAN pencatatan laporan dan hasil keluar sampai pengarsipan.

Untuk memantau kecepatan,ketepatan proses pelayanan laboratorium.


TUJUAN

Petugas laboratorium.
KEBIJAKAN

1. Pengambilan Plebotomy 5 menit.


PROSEDUR 2. Masukkan sampel ke tabung pemeriksaan maksimal 5 menit.
3. Sampel sampel di putar di centri fuge 20 menit.
4. Inkubasi sampel waktu dan pembacaan sampel pada alat 25 menit.
5. input data pasien Cetak kwitansi pembayaran 5 menit
6. input hasil dan cetak hasil 5 menit.
7. Koreksi hasil 5 menit
8. Pencatan hasil di buku pasien dan pengarsipan sampai penyerahan hasil
5 menit.
9. Pengulangan / duplo 15 menit.
10.Total waktu 90 menit.
11. Total waktu 60 menit untuk cito

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”
Tanggal Terbit
SPO 01/01/2017

Pengambilan darah kapiler adalah mengambil darah di ujung jari sebagai


PENGERTIAN sampel untuk pemeriksaan tertentu sesuai dengan diagnose dan prosedur
yang benar.

Sebagai pedoman petugas dalam pengambilan darah kapiler secara tepat.


TUJUAN

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Petugas menyiapkan lancet dan alcohol swab.


2. Petugas membersihkan ujung jari (jari ke 2/jari ke 3 / jari ke 4) atau tumit
kaki dengan Alkohol swab.
3. Petugas membiarkan ujung jari kering sendiri.
4. Petugas memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit.
5. Petugas menusuk dengan lancet steril sedalam kurang lebih 3mm (pada
bayi tidak boleh lebih 2,5 mm).Dan darah harus keluar dengan sendirinya.

6. Petugas menghapus tetesan darah pertama dengan kapas kering, tetesan


berikutnya dipergunakan untuk pemeriksaan.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA DENGAN SEMPRIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/02

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

Tata cara yang di lakukan oleh petugas laboratorium untuk mengambil darah
PENGERTIAN vena dengan semprit sesuai standart profesi untuk menjaga mutu laboratorium

Untuk mendapatkan sampel darah vena guna pemeriksaan laboratorium


TUJUAN

Pengambilan darah harus tepat pasien,tepat lokasi,tepat speciment


KEBIJAKAN

1. Setelah menerima formulir permintaan pemeriksaan,petugas laboratorium


PROSEDUR memberi salam kepada pasien/keluarga pasien yang akan di lakukan
pemeriksaan laboratorium .
2. Petugas laboratorium menanyakan identitas pasien meliputi
nama,alamat,tanggal lahir bila memungkinkan.
3. pasien rawat jalan / rawat inap ;
Petugas laboratorium mencocokan dengan indentitas pasien pada formulir
permintaan pemeriksaan yang diminta oleh dokter pengirum atau formulir
atas permintaan pasien sendiri.
4. Bila sudah sesuai pasien diberitahukan tindakan yang akan dilakukan
misalnya pengambilan darah, urine, faeces, 2 jpp.
5. Petugas menyiapkan peralatan.
6. Petugas memberikan label pada masing-masing tabung sesuai dengan
identitas pasien.
7. Petugas menulis formulir pemeriksaan 2jpp bila ada permintaan 2 jpp
8. Petugas cuci tangan dengan alkohol/air.
9. Persiapan pasien pastikan pasien merasa nyaman
10. Tetapkan lokasi pengambilan darah, jangan mengambil darah didaerah
yang terpasang infu.
11. Rentangkan lengan pasien pasang torniquet kira-kira selebar 4-5 jari,
meminta pasien untuk mengepal.
12. Tentukan tempat tusukan/palpasi lalu usapkan alkohol swab 70 % dari arah
tengah melingkar kearah keluar kira-kira 2cm/lebih dan biarkan mengering
sekitar 30 detik.
13.Tusukkan jarum ke lokasi vena dengan membuat sudut 40 derajat / lebih
kedalam vena.
14.Tarik toraks semprit sehingga darah masuk kedalam semprit.
15. Lepaskan torniquet, tutup tusukan dengan kapas kering tarik jarum semprit
Lalu tekan bekas tusukan dengan kapas kering.
16. Plester bekas tusukan lalu tutup jarum pada tempatnya.
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA DENGAN SEMPRIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 02/02

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

17. Tusukkan jarum kedalam masing-masing tabung vacutainer untuk


PROSEDUR membagi darah sesuai standart.
18. Bolak-balik tabung yang ada antikoagulannya.
19. Buang sampah medis kedalam container.
20. Periksa kembali identitas pada label tabung dan cocokkan pada formulir.
21. Tulis pada formulir nama petugas phlebotomy dan jam sampling.
22. Beritahu pasien bila proses sudah selesai.
23. Sampel dikirim ke ruang proses.
24. Cuci tangan dengan sabun/ alkohol handsrub.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
MENGOPERASIKAN CENTRIFUGE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan sampel darah


PENGERTIAN yang menggunakan kecepatan dan waktu tertentu.

1.Memisahkan serum / plasma dari sel darah


TUJUAN
2.Memisahkan sedimen dari urine

1.Dikerjakan sesuai dengan SPO untuk setiap alat / bahan tertentu.


KEBIJAKAN
2.Putaran disesuaikan dengan petunjuk pelaksanaan pemeriksaan.

PROSEDUR 1.Nyalakan alat dengan menekan power “ ON “

2.Buka tutup centrifuge

3.Masukkan tabung yang berisi sample pemeriksaan kedalam centifuge

dan beri imbangan

4.Tutup centrifuge

5.Putar “ speed level” berapa rpm yang diperlukan

6.Putar tombol “timer” berapa menit yang diperlukan

7.Tunggu sampai berhenti

8.Buka tutup centrifuge dan ambil tabung sampel

9.Matikan alat tekan “OFF”

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
MENGOPERSIKAN MIKROSKOP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan


PENGERTIAN serologi,bakteriologi,sediment urine dengan pembesaran obyektik,10 X,
40X,100 X

Untuk pemeriksaan serologi,bakteriologi,sediment urine


TUJUAN

Petugas laboratorium.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1.Letakkan mikroskop di tempat datar dan tidak licin.

2.Hubungkan kabel mikroskop dengan stop kontak.

3.Preparat diletakkan pada meja mikroskop

4.Nyalakan mikroskop dan atur kebutuhan sinar.

5.Atur diafragma dan kondensor.

6.Lihat preparat dengan lensa obyektif 10 x dulu, bila sasaran

sudah jelas perbesar dengan obyektif 40 x dan bila perlu obyektif

100 x dengan minyak imersi.

7.Putar makro mikro untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat.

8.Setelah selesai matikan mikroskop dan bersihkan lensa dengan kertas

lensa terutama bila lensa terkena oil imersi.

9. Setelah selesai cabut kabel dari stop kontak.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PENGGUNAAN AUTO HEMATOLOGY ANALYSER

PROKAN PE-6800

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 01/02
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

Hematologi analyser adalah alat Automatic yang menghitung beberapa jenis


parameter komponen pemeriksaan darah lengkap antara lain WBC,RBC,
PENGERTIAN HCT, HGB, PLT dan hitung jenis leukosit.

Untuk memeriksa sampel pemeriksaan darah lengkap secara cepat dan lebih
TUJUAN akurat.

1.Mempersiapkan bahan pemeriksaan darah lengkap berupa darah kapiler

KEBIJAKAN atau vena dengan anti koagulant EDTA.

2.Mempersiapkan alat kemudian dilakukan pemeriksaan.

1.Nyalakan UPS, dan alat dengan menekan power Switch di bagian


PROSEDUR belakang alat, biarkan alat melakukan initazialing secara otomatis
sampai alat siap.
2.Dilakukan penghitungan background dengan cara tekan INFO isi ID dengan
kode 99999 (no. khusus untuk background) pilih OK
3.Ditekan tombol START pada bagian belakang jarum penghisap sampel,
ditunggu sampai muncul hasil background yang sesuai dengan acuan
dibawah ini :
WBC ≤ 0.2
RBC ≤ 0.2
HGB ≤ 0.2
HCT ≤ 0.5
PLT ≤ 25
4.Hanya 5 parameter diatas yang akan muncul pada layar dan menunjukkan
hasil background normal.
5.Alat siap digunakan untuk tes sampel pasien.

6.Melakukan pemeriksaan sampel

7.Ditekan INFO pada layar monitor isi ID 00001 (no. untuk memulai pasien
yang pertama), isi identitas pasien sesuai dengan blanko pemeriksaan Lab.
Kemudian pilih OK
8.Disiapkan sampel darah EDTA pasien, nama dicocokkan antara di Tabung
dengan di Blanko Lab
9.Dikocok/dihomogenkan dengan cara membolak-balikkan tabung membentuk
angka 8 dilakukan ± 7-8 kali.
PENGGUNAAN AUTO HEMATOLOGY ANALYSER

PROKAN PE-6800

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/01/2017 0 02/02
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

10.Dimasukkan sampel pada jarum penghisap dan tekan tombol START


dibelakangnya.
PROSEDUR 11.Setelah hasil keluar ditekan PRINT untuk mencetak hasil.
12. Mematikan alat Ditekan klik kanan pada Mouse, pilih menu SHUTDOWN.
13.Ditekan OK masukkan EZ-Cleanser pada jarum penghisap.
14.Ditunggu sampai muncul tulisan kalau alat sudah boleh dimatikan “ Turn
Off the power Now “
15.Ditekan tombol Off dibelakang alat.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
RAPID TEST (Casette)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK RAWAT 01/01/2017 0 01/01
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Suatu pemeriksaan uji kehamilan secara kualitatif terhadap urine wanita hamil.

Untuk mendeteksi adanya hormon HCG ( Human Chorionik Gonadotropin )


TUJUAN yang terdapat pada urine wanita hamil, dimana dalam keadaan normal HCG
tidak ditemukan.

KEBIJAKAN 1.Siapkan sample urine, paling baik urine pagi

2.Siapkan Reagen Tes pack kehamilan.

1.Siapkan urine dalam wadah kurang lebih 2 – 3 cc

PROSEDUR 2.Siapkan tes pack regen kehamilan.

3.Masukkan 3 tetes sampel urine ke tes pack reagen Tunggu hasilnya

3 – 5 menit.

4.Hasil :

Positif : ( + ) bila didapatkan 2 garis merah

Negatif : ( - ) bila hanya 1 garis merah pada control dan tidak ada
garis merah pada tes.

Invalid : Bila tidak muncul garis pada control.

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN HbsAg
RAPID TEST (Strip)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 01/01/2017 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

PENGERTIAN Test cepat secara imunokromatografi untuk mendeteksi antibodi IgM terhadap
imonoassay spesifik virus hepattis B .

TUJUAN Mendeteksi HbsAg dalam serum/plasma dan mendukung diagnosa infeksi


Hepatitis B.

KEBIJAKAN Sesuai dengan prosedur manual pemeriksaan HbsAg rapid test dari (Answer).

A. Cek pemeriksaan pada Formulir permintaan pemeriksaan kemudian tulis di


PROSEDUR buku arsip rapid test.
A. Cek Identitas pasien dengan sampel apakah sudah benar.
Prosedur Pemeriksaan :
1.Keluarkan test card dari bungkusnya, letakkan pada permukaan

datar.

2.Beri tanda Identitas pasien pada test card.


3.Celupkan Stick test sampai pada batas pada sampel serum / plasma
dalam sampel secara tegak lurus.
4.Baca hasil 15 setelah meneteskan sampel.
Interpretasi Hasil :

1.Positif : Terbentuk 2 garis pada zona garis test dan pada zona garis
control.
2.Negatif : terbentuk 1 garis pada zona garis control saja.
3.Invalid :bila tidak timbul garis pada zona control. (Ulang Test
dengan card baru ).

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN Anti - HIV
RAPID TEST (Strip)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
01/01/2017
SPO

Test cepat secara imunokromatografi untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap


imonoassay spesifik virus HIV .
PENGERTIAN

Mendeteksi HIV dalam serum/plasma dan mendukung diagnosa infeksi Virus


HIV.
TUJUAN

Sesuai dengan prosedur manual pemeriksaan HIV rapid test dari (Orient).

KEBIJAKAN

A. Cek pemeriksaan pada Formulir permintaan pemeriksaan kemudian tulis


di buku arsip rapid test.
PROSEDUR
B. Cek Identitas pasien dengan sampel apakah sudah benar.
Prosedur Pemeriksaan :
1.Keluarkan test card dari bungkusnya, letakkan pada permukaan datar.

2.Beri tanda Identitas pasien pada test card.


3.Tambakan satu tetes/30ul serum / plasma pada Stick test
tambahkan satu tetes bufer dalam sampel secara tegak lurus.
4.Baca hasil 15 menit setelah meneteskan sampel.
Interpretasi Hasil :

1.Positif : Terbentuk 2 garis pada zona garis test dan pada zona garis
control.
2.Negatif : terbentuk 1 garis pada zona garis control saja.
3.Invalid :bila tidak timbul garis pada zona control. (Ulang Test
dengan card baru ).

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN WIDAL SLIDE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Suatu pemeriksaan terhadap serum penderita secara kualitatif dan semi
kuantitatif untuk mencari anti bodi terhadap Salmonella dengan menggunakan
antigen somatik (O) dan flagel(H) yang berasal dari berbagai strain
salmonella, dimana adanya antibodi akan mengalami aglutinasi dengan
partikel antigen salmonella.

1. Untuk membantu diagnosa penyakit thypoid


TUJUAN
2. Untuk menentukan titer antibodi yang biasanya meningkat selama minggu
kedua perjalanan penyakit saluran cerna dengan demam berlangsung.

KEBIJAKAN 1.Mempersiapkan bahan pemeriksaan berupa serum / plasma.

2.Mempersiapkan reagen antigen salmonella.


A. Tes penyaring ( Kualitatif )

PROSEDUR 1.Teteskan 0,08 ml serum diatas slide (setara dengan pengenceran

1 : 20 )
2.Teteskan reagen antigen salmonella ( memakai droper yang disertakan
dalam kit )

3.Campur pelan-pelan memakai pengaduk bersih

4.Goyang pelan-pelan dengan gerakan memutar selama 1 menit sambil


diamati terbentuknya aglutinasi

B. Tes Titrasi ( Semi Kuantitatif )

Dilakukan jika pada tes penyaring memberikan hasil aglutinasi Positif.

1.Ambil slide kerjakan seperti pada tes penyaring dengan pengenceran


sebagai berikut :

40 uL serum + 1 tetes reagen = 1 : 40

20 uL serum + 1 tetes reagen = 1 : 80

10 uL serum + 1 tetes reagen = 1 : 160

5 uL serum + 1 tetes reagen = 1 : 320

2,5 uL serum + 1 tetes reagen = 1 : 640


2.Amati terbentuknya aglutinasi. Bila 1 : 320 masih positif maka Hasil
dilaporkan > 1 : 640.

PEMERIKSAAN WIDAL SLIDE

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 02/02

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Suatu pemeriksaan golongan darah secara kualitatif , dimana adanya antibodi
akan mengalami aglutinasi dengan partikel antigen.

TUJUAN Untuk menentukan golongan darah seseorang beserta Rhesusnya guna untuk
tranfusi darah.

KEBIJAKAN sampel (darah EDTA/Kapiler) dengan hasil adanya Aglutinasi

PROSEDUR 1.Mengisi identitas pasien pada Kartu Golongan Darah meliputi


nama, tgl lahir, alamat dengan menyocokkan pada formulir
pemeriksaan Lab.
2.Mengambil Sampel sesuai dengan pasien yang diperiksa.
3.Cara kerja : 10 uL sampel (darah EDTA/Kapiler) + 10 uL
reagen (Anti serum).
4.Diaduk sampai rata lalu digoyang, langsung baca hasil tidak
boleh menunggu sampai kering.
5.Ditulis hasilnya dan tgl periksa pada kartu golongan darah.
6.Presentasi Hasil :
GOLONGAN DARAH Anti - A Anti - B Anti - AB
aglutinasi aglutinasi aglutinasi
A + - +
B - + +
AB + + +
O - - -

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN FAECES RUTIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/02

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit

Suatu pemeriksaan terhadap sampel feces dengan cara dibuat preparat +


Eosin atau lugol / PZ pada slide kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk
PENGERTIAN mengetahui adanya parasit usus : protozoa ( amoeba, giaroia ), cacing ( telur,
larva ) dan sisa makanan.

Terselenggaranya pemeriksaan Faeses Rutin/Lengkap yang mendukung


TUJUAN diagnose dokter.

1.Sebaiknya feces yang diperiksa dalam keadaan segar sebab bila


dibiarkan lama unsur unsur dalam feces menjadi rusak.
KEBIJAKAN 2.Wadah untuk mengirim feces sebaiknya kaca / plastik bermulut
lebar.
3.Pilih bagian dari feces yang memberi kemungkinan untuk

Menemukan kelainan.Faeces sebaiknya bebas dari bahan seperti

barium / bismuth atau satu minggu setelah pemakaian bahan tsb.

PERSIAPAN :

PROSEDUR Tinja untuk pemeriksaan seba iknya adalah defikasi spontan atau tinja segar,
Jika menggunakan tinja yang sudah lama, kemungkinan unsur - unsur yang
terdapat didalamnya akan rusak. Tempat atau wadah penampungan tinja
sebaiknya terbuat dari beling atau plastic yang tidak tembus air (tidak
Menyerap).

A. Pemeriksaan Makroskopis.
1. Warna Tinja
a. Tinja normal berwarna coklat muda, warna coklat tua
kemungkinan disebabkan perubahan urobilinogen menjadi
urobilin apabila tinja terlalu lama terbuka
b. Warna tinja yang dipengaruhi oleh obat-obatan atau makanan
dan minuman, seperti :
1.Kuning, dipengaruhi oleh susu, jagung, obat santonin atau bilirubin.
2.Hijau, dipengaruh oleh sayur mayor.
3.Abu-abu, karena kekurangan urobilin.
4.Coklat kemerahan, pendarahan proximal atau makan coklat.
5.Coklat tua hitam, Carbomedicinalis atau obat yang mengandung
zat besi.

2. Bau.

a. Bau tinja khas disebabkan oleh indol,


b. skatol dan asam buturat.

PEMERIKSAAN FAECES RUTIN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 02/02

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit

c. Bau busuk, bila terjadi pemousukan didalam usus, yaitu protein yang
PROSEDUR dicema oleh kuman, reaksi tinja biasanya menjadi lindi.
d. Tinjau bau asam, karena adanya permentasi zat gula yang tidak
dicema, biasanya karena diare. Reaksi tinja menjadi asam.
e. Bau tengik, karena perombakan zat lemah dengan
pelepasan asam lemah.
3. Konsistensi
Tinja normal, agak lunak dan berbentuk
a. Tinja sangat lunak atau cair biasanya pada penderita diare.
b. Tinja keras pada pasien konstipasi.
c. Tinja keras atau agak lunak bercampur darah dan lendir,
pada penderita disentri amuba.
d. lunak bercampur gas (C02), ada peragian pada usus.
4. Lendir.
a. Adanya lender berarti rangsangan atau radang pada dinding
usus.
b. Lendir diluar tinja, kemungkinan iritasi pada usus besar.

c. Lendir bercampur tinja, kemungkinan dycentri dan Ileocolitis.


d. Lendir berisi banyak lekosit, kemungkinan infeksi.
5. Darah.
a. Darah dapat dilihat apakah darah segar (merah muda) coklat
atau hitam
b. Makin proximal terjadinya pendarahan, makin bercampur darah
dengan tinja, makin hitam warnanya.
c. Jumlah darah yang banyak, mungkin disebabkan oleh ulcus.
varices dalam Oesophagus, carcinoma atau hemoroid.
6. Parasit
Cacing ascaris, cacing kremi dan lain-lain yang mungkin dapat
terjadi.

• IGD
• Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK RAWAT 01/01/2017 0 01/01
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Mengambil sampel adalah tujuan utama untuk membantu pemeriksaan

laboratorium dan untuk membantu diagnose penyakit.

Agar sampel dapat di ambil secara baik dan benar sehingga memenuhi syarat
TUJUAN pemeriksaan.

KEBIJAKAN Petugas Laboratorium

1. Petugas menyiapkan tempat sampel (pot urine)


PROSEDUR
2. Petugas memberi label nama dan umur pada tempat sampel urin.

3. Petugas memberi tempat sampel urin yang telah diberi label pada pasien.

4. Petugas memberi informasi cara pengambilan sampel yang benar (urin


yang keluar pertama dibuang kemudian urin selanjutnya ditampung kira-kira
10 ml pada botol sampel sebagai sampel dan sisa urin selanjutnya dibuang).

5. Petugas menerima sampel dari pasien

6. Petugas mencatat pada buku register, nama, umur, jenis kelamin, dan
alamat pasien

7. Petugas memberi informasi waktu pengambilan hasil

8. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KLINIK RAWAT 01/01/2017 0 01/01
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Kolesterol merupakan salah satu jenis pemeriksaan leboratorium untuk


mendeteksi kadar kolesterol di dalam darah

Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah mg/dl


TUJUAN

KEBIJAKAN

1.Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

PROSEDUR 2. petugas menyiapkan alat dan bahan


3. petugas memasukkan code key slot sesuai posisinya, kemudian memasang
stik sampai berbunyi “beep” tanda alat siap diteteskan darah
4.Petugas melakukan prosedur pengambilan darah kapiler, kemudian
diteteskan pada stik pemeriksaan, sampai alat berbunyi “beep” sebagai tanda
pemeriksaan sedang berjalan
5. Tunggu tanda hitung mundur selama 150 detik, kemudian hasil akan
ditampilkan
6. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan Kolesterol melalui formulir hasil
pemeriksaan laboratorium

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Glukosa merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan dapat


menyebabkan diabetes militus.

Untuk mengetahui kadar Glukosa dalam darah.


TUJUAN

KEBIJAKAN

1.Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

PROSEDUR 2. petugas menyiapkan alat dan bahan


3. petugas memasukkan code key slot sesuai posisinya, kemudian memasang
stik sampai berbunyi “beep” tanda alat siap diteteskan darah
4.Petugas melakukan prosedur pengambilan darah kapiler, kemudian
diteteskan pada stik pemeriksaan, sampai alat berbunyi “beep” sebagai tanda
pemeriksaan sedang berjalan
5. Tunggu tanda hitung mundur selama 10 detik, kemudian hasil akan
ditampilkan
6. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan Gula Darah Pasien melalui formulir
hasil pemeriksaan laboratorium

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN URIC ACID / ASAM URAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01/2017 0 01/01

KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

SPO Tanggal Terbit


01/01/2017

PENGERTIAN Asam Urat merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan dapat
menyebabkan ganguan fungsi ginjal.

Untuk mengetahui fungsi ginjal dengan sampel darah.


TUJUAN

KEBIJAKAN

1.Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

PROSEDUR 2. petugas menyiapkan alat dan bahan


3. petugas memasukkan code key slot sesuai posisinya, kemudian memasang
stik sampai berbunyi “beep” tanda alat siap diteteskan darah
4.Petugas melakukan prosedur pengambilan darah kapiler, kemudian
diteteskan pada stik pemeriksaan, sampai alat berbunyi “beep” sebagai tanda
pemeriksaan sedang berjalan
5. Tunggu tanda hitung mundur selama 20 detik, kemudian hasil akan
ditampilkan
6. Petugas melaporkan hasil pemeriksaan Asam Urat Pasien melalui formulir
hasil pemeriksaan laboratorium

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PELAPORAN NILAI KRITIS HASIL LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/02
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

1.Suatu proses memberitahukan hasil laboratorium yang bernilai kritis


PENGERTIAN kepada dokter penanggung jawab pasien
2. Nilai kritis hasil laboratorium adalah suatu hasil tes laboratorium
yang membutuhkan intervensi klinis segera

Agar dokter dapat segera mengetahui hasil / nilai pemeriksaan


TUJUAN laboratorium untuk segera melakukan tindakan / intervensi terhadap
pasien dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien

KEBIJAKAN Setiap hasil / nilai kritis laboratorium HARUS SEGERA dilaporkan


dalam bentuk laporan lisan

1. Petugas mendapatkan hasil laborat yang kritis kepada penanggung jawab


PROSEDUR laboratorium
2. Petugas memeriksa kondisi specimen
3. Petugas memeriksa ulang/ duplo hasil laboratorium
4. Petugas memastikan alat dan bahan layak digunakan.
5. Petugas memastikan alat dan bahan dalam kondisi yang baik
6. Petugas segera melaporkan hasil laboratorium setelah analisa
laboratorium selesai
7. Petugasmenelpon ruangan tempat pasien dirawat dan melaporkan kepada
dokter penannggungjawab pasien bila ada di ruangan atau perawat
penanggungjawab pasien bila dokter tidak ada diruangan perawatan.
8. Sebutkan parameter dan hasil / nilai analisa laboratoriumnya
9. Minta perawat mengulanginya setelah hasil dibacakan
10. Cetak hasil di formulir hasil laboratorium.
11. Antarkan formulir hasil laboratorium ke ruang perawatan sesuai dalam
batas standar waktu tunggu .
Nilai kritis yang dilaporkan :
Darah Lengkap :
a. Hb < 7.0 g/dl atau > 20 g/dl
b. Hb neonatus < 9.5 g/dl atau > 22 g/dl
c. Hct < 20% atau > 60%
d. Hct neonatus < 33% atau > 70%
e. Lekosit < 2.000 /mm³ atau > 30.000 /mm³
f. Trombosit dewasa <100.000 /µl atau >1.000.000 /µl
g. Trombosit anak <100.000 /µl atau >1.000.000 /µl
PELAPORAN NILAI KRITIS HASIL LABORATORIUM

KLINIK RAWAT No. Dokumen No. Revisi Halaman


INAP DAN BERSALIN 0 02/02
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

Kimia Klinik :
PROSEDUR
a. Bilirubin dewasa > 15 mg/dl
b. Bilirubin neonatus > 13 mg/dl
c. Glukosa dewasa < 70 mg/dl atau > 300 mg/dl
d. Glukosa neonatus < 30 mg/dl atau > 325 mg/dl
e. Albumin < 1.5 g/dl
f. BUN 2 mg/dl atau > 80 mg/dl
g. Creatinin 0.4 mg/dl atau > 2.8 mg/dl

• IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Laboratorium
PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG DIRUJUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di Laboratorium klinik


PENGERTIAN afifa

Agar pemeriksaan laboratorium yang diminta oleh dokter dapat terpenuhi


TUJUAN dengan baik.

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

PROSEDUR
1. Mengisi formulir permintaan pemeriksaan ke laboratorium rujukan secara
lengkap meliputi :
a. Tanggal permintaan.
b. Identitas pasien.
c. Jenis permintaan pemeriksaan yang dikirim.
2. Masukkan spesimen pada wadah pengiriman sesuai dengan jenis dan
jumlah yang diperlukan.
3. Beri label identitas nama dan jenis pemeriksaan pada spesimen.
4. Tulis pada buku ekspedisi ;
a. Tanggal Pengiriman
b. Nama Pasien
c. Ruang
d. Jenis pemeriksaan
5. Dikirim ke laboratorium rujukan.

Syarat pengiriman :
1. Spesimen yang akan dikirim ke Laboratorium lain sebaiknya dikirim
dalam bentuk yang relatif stabil.
2. Waktu pengiriman tidak melampaui masa stabilitas spesimen atau
sesegera mungkin.
3. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium.
4. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
5. Menggunakan media transport untuk pemeriksaan mikrobiologi.

 IGD

• Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
• Rawat Inap

• Laboratorium
PENGIRIMAN SPECIMEN KE LABORATORIUM RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/02
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

Tata Cara pengiriman specimen serum, darah ke laboratorium rujukan.


PENGERTIAN

Agar hasil pemeriksaan yang didapatkan akurat.


TUJUAN

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Bahan Serum :


a. Masukkan specimen serum ke dalam sample cup.
b. Tempelkan label identitas pasien.
c. Sertakan formulir pemeriksaan laborat rujukan.
d. Masukkan specimen serum dan formulir pemeriksaan ke dalam kantong plastik
es.
e. Masukkan ke dalam kotak kontainer
f. Kirim ke laboratorium rujukan.

2. Bahan darah :
a. Masukkan specimen darah sesuai tabung pemeriksaan.
b. Tempelkan label identitas pasien.
c. Sertakan formulir pemeriksaan laborat rujukan.
d. Masukkan specimen darah dan formulir pemeriksaan ke dalam kantong plastic
es.
e. Masukkan ke dalam kotak container.
f. Kirim ke laboratorium rujukan.
PENGIRIMAN SPECIMEN KE LABORATORIUM RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 02/02
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

 IGD
UNIT TERKAIT • Rawat Jalan

• Rawat Inap

• Laboratorium
MONITORING SUHU PENYIMPANAN REAGENT DALAM KULKAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

Suatu kegiatan pengecekan suhu didalam kulkas guna menjaga kualitas reagen agar
tetap baik meliputi penyimpanan reagen.
PENGERTIAN

Agar reagent yang disimpan didalam kulkas tetap terjaga kualitasnya dan
TUJUAN memonitor apakah suhu termometer sudah sesuai.

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Melakukan monitoring suhu termometer dalam kulkas tiap shift jaga
( dimulai jam 07.00, 14.00, 21.00 )
2. Mencatat suhu dalam kartu pencatatan suhu

Laboratorium
UNIT TERKAIT
PENGELOLAAN REAGENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

Suatu serangkaian kegiatan guna menjaga kualitas reagen agar tetap baik meliputi
PENGERTIAN penyimpanan, pemakaian serta distribusi reagen.

Sebagai pedoman bagi petugas laborat dalam melakukan penyimpanan reagen


TUJUAN

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Koordinator mengusulkan kebutuhan reagen tiap bulan kepada Gudang Farmasi.
2. Petugas memastikan reagen diterima dalam kondisi baik.
3. Petugas memisahkan reagen yang harus disimpan dalam suhu 2-8 C atau pada
suhu ruang.
4. Menggunakan kaidah pertama masuk–pertama keluar (FIFO) first in first out yaitu
reagen yang lebih dulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu dalam
pendistribusian reagen.
5. Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa kadaluwarsa pendek untuk
dipakai terlebih dahulu. (FEFO) first expire first out dalam penyimpanan reagen
guna menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang lama.
6. Petugas menyimpan reagen pada tempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung
7. Petugas menyimpan reagen pada kemasan dan suhu tergantung jenis reagen.
8. Petugas membuat kartu stok pemakaian reagen

1. Gudang Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilakukan oleh masing-masing


PENGERTIAN laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi error/penyimpangan, sehingga
diperoleh hasil yang tepat.

Mempertinggi kesiagaan petugas sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak terjadi
TUJUAN
dan perbaikan penyimpangan dapat dilakukan segera

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

1. Menyiapkan Reagen dan bahan untuk Quality Control (QC)


PROSEDUR 2. Melakukan QC alat Hematologi dengan blood control normal tiap hari
3. Melakukan QC alat Fotometer dengan serum control tiap seminggu
sekali.
4. Mencatat hasil pada buku Pemantapan Mutu Internal (PMI)

Laboratorium
UNIT TERKAIT
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01
KLINIK RAWAT
INAP DAN BERSALIN
“AFIFA”

Tanggal Terbit
SPO

adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar
PENGERTIAN laboratorium (BBLK) guna memantau dan menilai analisis suatu laboratorium dalam
bidang pemeriksaan tertentu.

TUJUAN Mengevaluasi rentang nilai agar hasil yang didapatkan lebih akurat

Petugas Laboratorium
KEBIJAKAN

1. Menerima sampel dari BBLK.


2. Mencatat tanggal penerimaan sampel
PROSEDUR 3. Menulis tanggal pelaksanaan pemeriksaan sampel
4. Melakukan pemeriksaan sampel sesuai ketentuan pemantapan mutu eksternal.
5. Menuliskan hasil pemeriksaan dalam formulir hasil PNPME yang telah disediakan
dan ditandatangani oleh Koordinator.
6. Mengirim hasil pemeriksaan PME.
7. Mendapatkan hasil feed back dari BBLK
8. Mendapat sertifikat PME dari BBLK

Laboratorium
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

PENGERTIAN Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah menggunakan


sampel serum sebagai penegakan diagnosa.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah mg/dl

KEBIJAKAN Metode CHOD-PAP

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Cholesterol


pada suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 5 uL
Standard - 5 uL -
Reagent 500 uL 500 uL 500 uL
3.Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37˚C.
4.Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan
pada λ = 505 nm.
5.Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
7.Nilai Normal : < 200 mg/dl.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN TRIGLYSERIDA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

PENGERTIAN Pemeriksaan kadar trigyserida dalam darah menggunakan


sampel serum sebagai penegakan diagnosa
TUJUAN Untuk mengetahui kadar Triglyserida dalam darah mg/dl

KEBIJAKAN Metode Enzymatic Colorimetric

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Triglyserida


pada suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 5 uL
Standard - 5 uL -
Reagent 500 uL 500 uL 500 uL
3. Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37˚C.
4. Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan
λ = 546 nm.
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
7.Nilai Normal : < 150 mg/dl.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN HDL KOLESTEROL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/02

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN HDL kolesterol merupakan pemeriksaan kadar lemak


dalam darah yg diperlukan sebagai penyeimbang dari
lemak jahat.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar HDL kolesterol dalam darah.

KEBIJAKAN Petugas Laboratorium

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen HDL Precipitant


pada suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 5 uL
Standard - 5 uL -
Reagent 500 uL 500 uL 500 uL
PROSEDUR 5. Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan
λ = 505 nm
6. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
7. Nilai Normal : ≥ 40 mg/dl.

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/02

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Glukosa merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan


dapat menyebabkan diabetes militus.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar Glukosa dalam darah.

KEBIJAKAN Metode GOD-PAP

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen glukosa pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 5 uL
Standard - 5 uL -
Reagent 500 uL 500 uL 500 uL
3. Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37˚C.
4. Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan
λ = 505 nm.
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
6. Nilai Normal : a. Puasa : 80 - 100 mg/dl
b. 2 JPP : 80 - 140 mg/dl
c. Sewaktu : <140 mg/dl
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 02/02
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN BUN/UREA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN UREA merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan


dapat menyebabkan ganguan fungsi ginjal.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi ginjal dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode Kinetic

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Urea pada suhu


ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 5uL
Standard - 5 uL -
Monoreagent 500 uL 500 uL 500 uL
3. Campur, dan langsung baca pada alat fotometer
pada λ = 340 nm.
4. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
5. Nilai Normal : 20 - 35 mg/dl.
UNIT TERKAIT 1. 1. IGD
1. 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN KREATININ
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Kreatinin merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan


dapat menyebabkan ganguan fungsi ginjal.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi ginjal dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode Fixed Time

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Creatinin pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 50 uL
Standard - 50 uL -
Monoreagent 500 uL 500 uL 500 uL
3. Campur, dan langsung baca pada alat fotometer
λ = 505 nm.
4. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
5. Nilai Normal : 0.7 – 1.3 mg/dl.

UNIT TERKAIT 2. 1. IGD


2. 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN URIC ACID / ASAM URAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Asam Urat merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan


dapat menyebabkan ganguan fungsi ginjal.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi ginjal dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode End Point

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Uric acid pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 10 uL
Standard - 10 uL -
Monoreagent 500 uL 500 uL 500 uL
3. Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37˚C.
4. Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan
λ = 546 nm.
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
6. Nilai Normal : 3.5 – 7.0 mg/dl.
UNIT TERKAIT 3. 1. IGD
3. 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN SGOT/AST
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01
Tanggal Terbit
STANDAR 14 Februari 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN SGOT/AST merupakan pemeriksaan dalam darah yang


akan dapat menyebabkan ganguan fungsi hati.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi hati dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode UV – Kinetik

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen SGOT pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Tes
Serum 25 uL
Monoreagent 500 uL
3. Campur segera sampai homogen.
4. Langsung dibaca pada alat fotometer dengan pada
λ = 340 nm.
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
6. Nilai Normal : < 37 U/L.
UNIT TERKAIT 4. 1. IGD
4. 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN SGPT/ALT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN SGPT/ALT merupakan pemeriksaan dalam darah yang


akan dapat menyebabkan ganguan fungsi hati.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi hati dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode UV – Kinetik

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen SGOT pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Tes
Serum 25 uL
Monoreagent 500 uL
3. Campur segera sampai homogen.
4. Langsung dibaca pada alat fotometer pada λ = 340 nm.
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
6. Nilai Normal : < 40 U/L.

UNIT TERKAIT 5. 1. IGD


5. 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN ALBUMIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/01

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Albumin merupakan pemeriksaan dalam darah yang akan


dapat menyebabkan ganguan fungsi hati.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi hati dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode Bromocresol Green (BCG)

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Albumin pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Blanko Standard Tes
Serum - - 5 uL
Standard - 5 uL -
Reagent 500 uL 500 uL 500 uL
3. Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37˚C.
4. Pembacaan pada alat fotometer denganλ = 546 nm.
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan.
6. Nilai Normal : 3.5 – 5.0 g/dl.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/02

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Bilirubin Direct merupakan pemeriksaan dalam darah yang


akan dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi hati dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode End Point

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Bilirubin pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Sampel Blank Tes
RT 500 uL
WR - 500 uL
Serum 50 uL 50 uL

3. Campur, inkubasi 2 menit pada suhu 37˚C


4. Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan λ
= 546 nm
5. Mencatat hasil pada form pemeriksaan
6. Nilai Normal : < 0.3 mg/dl
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 02/02
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 01/02

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Bilirubin Total merupakan pemeriksaan dalam darah yang


akan dapat menyebabkan ganguan fungsi hati.
TUJUAN Untuk mengetahui fungsi hati dengan sampel darah.

KEBIJAKAN Metode End Point

PROSEDUR 1. Menyiapkan sampel serum dan reagen Bilirubin pada


suhu ruangan.
2. Melakukan pemipetan sebagai berikut :
Sampel Blank Tes
RT 500 uL
WR - 500 uL
Serum 50 uL 50 uL
3. Campur, inkubasi 5 menit pada suhu 37˚C, kemudian
tambahkan
5.Pembacaan pada alat fotometer dengan menggunakan
program nomer 7 pada λ = 546 nm.
6. Mencatat hasil pada form pemeriksaan
7. Nilai Normal : < 1.00 mg/dl
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PENGGUNAAN ALAT FOTOMETER PRIMA 21B

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 01/01

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Tata cara penggunaan alat photometer untuk


pemeriksaan kimia klinik.
TUJUAN Untuk pemeriksaan kimia klinik yang diantaranya :
kolesterol,Triglisrida,HDL-
Cholesterol,glukosa,Bun,Kreatinin,Asam Urat,dll.
KEBIJAKAN Petugas laboratorium.

PROSEDUR 1. Tekan tombol “Power” posisi “ON”, pada layar monitor


muncul menu
2. Tekan tombol 1 “ Measure “
3. Pilih nomor program sesuai parameter pemeriksaan
kemudian tekan “Enter” .
4. Cuci alat dengan aquadest, tekan “Yes” untuk
mengerjakan Blanko kemudian tekan “ Yes” untuk
mengerjakan Standart
1. Baca sample/test sesuai dengan parameter
pemeriksaan
6. Catat hasil pemeriksaan yang tertera pada hasil ”printer”
7. Selesai pemeriksaan, tekan “Esc” pilih “Yes” cuci alat
lagi
8. Tekan tombol ”Power” posisi ”Off”

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai