Anda di halaman 1dari 24

LBM 1

MUAL DAN MUNTAH PAGI HARI

STEP 1
- Amenohorrhea
Keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita N: pada saat sebelum puber,
saat hamil, menyusui dan setelah menopouse
- ANC
Ante natal care pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan
mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan
- G1P0A0
Gradvidum: dimana ibu mengalami tanda kehamilan pertama
Partus 0: belum pernah melahirkan dan abortus 0 :belum pernah keguguran
- Menstruasi
Fase setelah ovulasi dinding endometrium mengalami nekrosis PD mengalami
pengisian yang banyak, uterus mengalami kontraksi untuk mengeluarkan isi
uterus
- Tes HCG
Human chorionic gonadrotropin merupakan hormon yang dihasilkan plasenta yg
berfungsi untk menjaga kecukupan produksi hormon estrogen dan progesteron
serta indung telur agar kehamilan sehat biasanya meningkat pada kehamilan

STEP 2
1. Mengapa pasien ini mengalami muntah terutama di pagi hari?
2. Mengapa didapatkan keluhan payudara kencang, membesar dan agak nyeri ?
3. Bagaimana siklus menstruasi normal ?
4. Mengapa sering BAK ?
5. Mengapa pasien mengalami puting payudara tampak menghitam?
6. Apa sajakah Gangguan pada menstruasi ?
7. Kenapa di dapatkannya hiperpigmentasi pada linea alba?
8. Mengapa pada Px lab di dapatkan tes HCG (+) ?
9. Mengapa dokter menyarakna pemeriksaan ANC secara teratur ? fungsinya untuk
apa ?
10. Mengapa pasien mengalami keterlambatan menstruasi selama 3 bulan ?
11. Mengapa selera makan menurun badan cepat lelah dan sering pilek ?

STEP 3
1. Mengapa pasien ini mengalami muntah terutama di pagi hari?
Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya
produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika
frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan
malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan
asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.

Ada juga teori yang mengatakan, biang keladi mual-muntah tak lain adalah faktor
HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari)
selama awal kehamilan.

Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa
mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan
tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini
biasanya mual-muntah akan berhenti. Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi
korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena
dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya
reaksi mual-mual.
Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai
penyebab mualmuntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel
plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa
mual itu akan lenyap.
Faktor terakhir yang juga kerap menentukan adalah faktor psikologis ibu
hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan bisa
mengalami mual dan muntah, Dalam tubuhnya terjadi penolakan. Akhirnya timbul
rasa mual.
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999: 203-223

Mengapa pasien mengalami keterlambatan menstruasi selama 3 bulan ?


 Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi
karena terjadi hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama
kehamilan. Hormone tersebut mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim
sehingga tidak menjadi menstruasi. Selain pada wanita hamil, amenore juga bisa
terjadi pada wanita dengan anemia berat, gangguan hormone, stress dan
menopause.
Fisiologi Kehamilan, dr. Yasmini, Sp.OG (Bag. ObsGin FK UII)

Mengapa selera makan menurun badan cepat lelah dan sering pilek ?
Selera makan turun :
 Makin besarnya uterusàlambung, usus dan organ lainnya akan bergeser, ¯ tonus
sfingter esofagus bag. Bawah, ¯ motilitas otot polos traktus digestivus, ¯ sekresi as.
Hidroklorid dan peptin di lambungàrefluks as. Lambung ke esofagus bawahàpyrosis
(heartburn)
 ¯ as. Hidroklorid
 ¯ motilitasàkonstipasi (usus besar)

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Cepat lelah :
 Hormon somatomamotropinàpenurunan sensifitas insulin dan glukosa tubuh.
Jumlah glikosa fetus tinggi karena untuk pertumbuhan.
 Metab saat kehamilanàpeningkatan sekresi hormon. Energinya dipakai untuk
aktivitas lebih juga untuk janinàGD turunàTD turunàproduksi darah
meningkatàbutuh ATP lebih banyak

Mengapa didapatkan keluhan payudara kencang, membesar dan agak nyeri ?


Mengapa pasien mengalami puting payudara tampak menghitam?

Payudara kencang, membesar dan terasa nyeri


Perubahan di atas disebabkan oleh tekanan kelamin wanita, estrogen, dan progesterone
yang dihasilkan oleh uri (plasenta). Hormon-hormon ini menyebabkan saluran dan
kantong kelenjar susu membesar, dan tertimbun lemak di daerah payudara. Rasa
kesemutan dan berdenyut disebabkan oleh bertambahnya aliran darah yang mengaliri
payudara.
Hiperpigmentasi pada areola mammae

Perubahan warna (Hiperpigmentasi) yangterjadi dikarenakan meningkatnya


kadar hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormon). MSHini mengakibatkan
penumpukan pigmen melanin yang berlebihan sehingga tidak heranmenimbulkan warna
lain pada kulit.
Umumnya memang muncul pada bagian payudara, aerolanamun perubahan ini
juga muncul pada area tubuh lainnya. ³seperti pada lipatan kulit, ketiak,daerah genital
dan juga anal.´ Perubahan warna ini sebenarnya adalah sesuatu hal yang wajar terjadi,
hanya saja dampaknya bisa membuat klien merasa tidak percaya diri, karena efek
inimempengaruhi penampilan. Bahkan bisa dengan timbul apa yang disebut
Melasma/chloasmayaitu istilah dari mask of pregnancy di mana bagian yang menghitam
sampai meliputi bawah pada kedua mata dan hidung sehingga menyerupai topeng

Guyton, A.C dan Hall, J.E

Mengapa sering BAK ?


Peningkatan buang air kecil
Tekanan dari rahim yang membesar pada kandung kemih dapat menyebabkan
konstipasi air seni saat bersin, batuk atau tertawa. Adanya tekanan uterus pada
pelvis menyebabkanfrekuensi berkemih meningkat.

Sering buang air kecil:


• Pada bulan2 pertama uterus yg mulai membesaràmenekan kandung
kemihàsering berkemih.
• Makin tuanya kehamilanàuterus keluar dari rongga panggulàkeadaan ini akan
hilang.
• Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas
panggulàkeluhan akan timbul lagi.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

2. Bagaimana siklus menstruasi normal ?


Pd siklus haid, endometrium dipersiapkan menerima ovum yang dibuahi setelah
trjadi ovulasi, dbwh pengaruh ritmik hormone ovarium (estrogenestriol dan
progesteronepregnandiol)

Adanya ovulasi diikuti oleh pembentukan korpus luteum yang mengeluarkan


progesteronesuhu basal pd ovulasi turun, lalu naik dan menetap sekitar 37 C, sampai
pada permulan haid turun kembali. Lamanya siklus haid yang normal/klasik adalah 28 hari
ditambah atau dikurangi 2-3 hari
Pada tiap siklus dikenal tiga masa utama;
1. Masa haid selama 2-8 hari. Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan
pengeluaran hormon2 ovarium terendah (minimum)
2. Masa proliferasi sampai hari keempat belas. Pada waktu itu endometrium tumbuh
kembali (berproliferasi, hari ke12-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium
yang disebut ovulasi)
3. Masa sekresi, pada saat ini korpus rubrum menjadi korpus luteum yang
mengeluarkan progesterone.Di bawah pengaruh progesterone, kelenjar
endometrium tumbuh berlekuk2 mengeluarkan getah yang mengandung glikogen
dan lemak. Pd akhir masa ini, stroma endometrium berubah kea rah sel2 desidua,
terutama yang berada di seputar arteri, sehinggamemudahkan terjadinya nidasi

 Siklus menstruasi normal

Umumnya jarak siklus menstruasi berkisar dari 15 sampai 45 hari,


dengan rata-rata 28 hari. Lamanya berbeda-beda antara 2-8 hari, dengan
rata-rata 4-6 hari. Darah menstruasi biasanya tidak membeku. Jumlah
kehilangan darah tiap siklus berkisar dari 60- 80 ml.
I. Siklus ovarium

 Fase folikuar

Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi, atau


terlepasnya endometruim. FSH merangsang pertumbuhan beberapa
folikel primordial dalam ovarium. Umumnya hanya satu yang terus
berkembang dan menjadi folikel deGraff dan yang lainnya
berdegenerasi. Foikel terdiri atas ovum dan dua lapisan sel yang
mengelilinginya. Lapisan dalam, yaitu sel-sel granulose menyintesis
progesterone yang disekresi ke dalam cairan folikular selama paruh
pertama menstruasi, dan bekerja sebagai precursor pada sintesis
estrogen oleh lapisan sel teka interna yang mengelilinginya. Estrogen
disintesis dalam sel-sel lutein pada teka interna. Di dalm folikel, oosit
primer mulai menjalani proses pematangan. Pada waktu yang sama,
folikel yang sedanga berkembang menyekresi estrogenlebih banyak
kedalam system ini. Kadar estrogen yang meningkat menyebabkan
pelapasan LHRH melalui mekanisme umpan balik positif.
 Fase Luteal

LH merangsang ovulasi dari oosit yang matang. Tepat sebelum


ovulasi, oosit primer selesai menjalani pembelahan miosis
pertamanya. Kadar estrogen yang tinggi kini menghambat produksi
FSH. Kemudian kadar estrogen semakin menurun. Setelah oosit lepas
dari folikel deGraff, lapisan granulose menjadi banyak mengandung
pembuluh darah dan sangat terluteinisasi, berubah menjadi korpus
luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Korpus luteum terus
menyekresi sejumlah kecil estrogen dan progesterone yang makain
lama makin meningkat.
II. Siklus endometrium

 Fase proliferasi
Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis
dan dalam stadim istirahat. Stadium ini berlangsung kira-kira 5 hari.
Kadar estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan
merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal,
kelenjar-kelenjar mengalami hipertrofi dan berproliferasi, dan
pembuluh dara menjadi banyak sekali. Kelenjar-kelenjar dan stroma
berkembang sama cepatnya. Kelenjar semakin bertambah panjang
tapi tetap lurus dan berbentuk tubulus. Epitel kelenjar berbentuk
toraks dengan sitoplasma eosinofilik yang seragam dengan inti di
tengah. Stroma cukup padat pada lapisan basal tetapi makin ke
permukaan semakin longgar. Pembuluh darah akan mulai berbentuk
spiral. Lamanya fase proliferasi sangat berbeda-beda tiap orang, dan
berakhir saat terjadinya ovulasi.
 Fase sekresi

 Setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesteron yang meningkat


dan terus diproduksinya estrogen oleb korpus luteum,
endoimetrium menebal dan menjadi seperti beludru.

 Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok-kelok, dan epitel


kelenjar menjadi berlipat lipat, sehingga memberikan gambaran
seperti “gigi gergaji.” Inti sel bergerak ke bawah, dan permukaan
pitel tampak kusut. Stroma menjadi edematosa.

 terjadi pula infiltrasi leukosit yang banyak, dan pemuluh darah


menjadi makin berbentuk spiral dan melebar. Lamanya fase
sekresi sama pada setiap perempuan yaitu 14±2 hari.

 Fase menstruasi

terjadi pelepasan seluruh lapisan endometrium disertai


perdarahan, akibat terjadi penurunan progesteron dan estrogen yang
tajam
Patofisiologi, edisi 6 volum 2, Sylivia & wilson, EGC

3. Apa sajakah Gangguan pada menstruasi ?

1). Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada menstruasi

a). Hipermenorea (menoragia)


perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari
8 hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan
tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya
kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium,
atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan
dapat ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan
terhadap kerokan.

b). Hipomenorea
perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada
kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi
akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya
kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita
dengan penyakit tertentu.

2). Kelainan siklus


a) Polimenorea
Siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Polimenorea
dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan
ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium
karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.

b). Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih panjang (lebih dari 35 hari). Perdarahannya biasanya
berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak
terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulator
dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.

c). Amenorea
Keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Gangguan berhentinya menstruasi yang diakibatkan karena adanya gangguan
pada fungsi indung telur, hormone yang tidak stabil, kesehatan atau masalah
tekanan jiwa dan emosi. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea primer
dan sekunder. Amenorea sekunder terjadi ketika seorang wanita tidak
mengalami menstruasi sejak kecil. Penyebabnya kelainan anatomis kelamin
(tidak terbentuk Rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal).
Amenorea fisiologis (normal) yaitu sesorang wanita sejak lahir sampai menarche,
terjadi pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu dan setelah mati
haid.
Sedangkan Amenorea sekunder yaitu pernah mengalami menstruasi dan
selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan. Penyebabnya mungkin gangguan gizi,
terdapat tumor alat kelamin, gangguan hormonal atau penyakit menahun. Gejala
klinis amenorea sekunder antara lain nyeri abdomen bagian bawah, menjalar
kepinggang dan paha disertai keluhan mual dan muntah, sakit kepala, diare,
mudah tersinggung.

Untuk mengatasi Amenorea sebaiknya seseorang melakukan gaya hidup sehat


mulai dari makan makanan yang bergizi seimbang, berolahraga, tidak minum-
minuman berahkohol, tidak minum obat-obatan steroid atau narkotika, tidak
stress dan menjaga berat sehingga dengan pola hidup yang sehat ini membuat
hormon tetap normal.

3). Perdarahan di luar haid


Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia).
Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan
anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise,
ovarium (indung telur) dan rangsangan estrogen dan progesterone dengan
bentuk pendarahan yang terjadi di luar menstruasi, bentuknya bercak dan terus
menerus, dan pendarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi
oleh ketidak-seimbangan hormon tubuh, yaitu kadar hormon progesterone yang
rendah atau hormon estrogen yang tinggi. Penderita hipoteroid (kadar hormone
teroid yang rendah) atau hiperteroid (kadar hormon teroid yang tinggi) dan
fungsi adrenal yang rendah juga bisa menyebabkan gangguan ini. Beberapa
gangguan organ reproduksi juga dapat menyebabkan metroragia seperti infeksi
vagina atau Rahim endometriosis, kista ovarium, fibroid, kanker endometrium
atau indung telur, hyperplasia endometriosis, penggunaan kontrasepsi spiral
yang mengalami infeksi juga dapat menyebabkannya.
Pengobatan terhadap kelainan ini pada remaja (gadis) dengan pengaturan secara
hormonal dengan menstimulasi kelenjar pituitary di otak dan adrenal untuk
menyeimbangkan kadar FSH dan LH sedangkan untuk wanita menikah atau
mempunyai anak dengan memeriksakan alat kelamin dan bila perlu diadakan
kuretase dan pemeriksaan patologi untuk memastikannya.

Sedangkan gangguan lain yang ada hubungan dengan haid


a). Premenstrual tension (ketegangan pramenstruasi)
keluhan-keluhan yang biasanya mulai 1 minggu sampai beberapa hari sebelum
datangnya menstruasi, dan menghilang sesudah menstruasi datang, walaupun
kadang-kadang berlangsung terus sampai menstruasi berhenti. Gejala ini
dijumpai pada wanita umur 30 sampai 45 tahun. Penyebab yang jelas belum
diketahui akan tetapi kemungkinan diakibatkan ketidakseimbangan antara
estrogen dan progesterone. Dikemukan bahwa dominasi estrogen merupakan
penyebab dan defisiensi fase luteal dan kekurangan progesterone. Akibat
dominasi estrogen terjadi retensi air dan edama pada beberapa tempat. Gejala
klinisnya dalam bentuk gangguan emosional yaitu mudah tersinggung, sukar
tidur, gelisah, sakit kepala, perut kembung, mual sampai muntah, pada payudara
terasa tegang dan sakit, bahkan kasus yang lebih berat sering individu yang
mengalaminya menjadi tertekan .

b). Mastalgia
rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Mastalgia disebabkan
dominasi hormon estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam disertai
hipermia didaerah payudara. Segera setelah menstruasi mastalgia menghilang
dengan sendirinya.

c). Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) :


nyeri antara menstruasi, terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus menstruasi,
pada saat ovulasi. Kadang-kadang Mittelschmerz diikuti oleh pendarahan yang
berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil ektropik yang pecah.

4). Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa
karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi
otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan
vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram
pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat
menstruasi. Faktor yang memperburuk dismenorea adalah Rahim yang
menghadap kebelakang (retroversi), kurangnya berolahraga dan stress psikis
atau stress social, dan kekurangan zat besi.
Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami
dismenorea primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya
dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah
menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan
bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada
Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang.

5). Sedangkan dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala


penyakit yang berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi
Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang
dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea
sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis,
peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut,
pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi demikian hanya dialami sekitar
25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan.

6). Syndroma Pramenstruasi (Premenstual Syndrome)


Kadar sindroma pramenstruasi (PMS) dan waktunya pada setiap wanita tidak
selalu sama. Ada wanita yang merasa sangat sakit sampai menderita kram dan
tidak dapat beraktifitas. Beberapa ahli mengatakan bahwa gejala tersebut
berhubungan kadar hormon estrogen dan progesterone pada siklus haid.
Menurut ahli lain memperkirakan gangguan menjelang haid berhubugan dengan
masalah psikis, misalnya wanita menganggap masa haid sebagai beban sehingga
tanpa sadar ia menolaknya.
4. Amenorrhea
a. Definisi : Amenorea adalah tidak terjadi haid pada seorang
perempuan dg mencakup salah satu 3 tanda sbb:
- Tidak terjadi haid s/d usia 14 th, disertai tidak adanya pertumbuhan atau
perkembangan tanda kelamin sekunder.
- Tidak terjadi haid s/d usia 16 th, disertai adanya pertumbuhan normal dan
perkembangan tanda kelamin sekunder.
- Tidak terjadi haid utk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut pd perempuan yg
sebelumnya pernah haid.

b. Bagaimana seseorang mengalami amenorrhea


Gangguan berat badan :
Gangguan makan  anoreksia nervosa  kegagalan hypothalamus melepaskan
GnRH gagal stimulus hipofisis anterior sekresi hormone gonadotropinn
menurun tidak mengalami menstruasi.
Hiperprolactinemia :
Sekresi prolactin oleh hipofisis berlebih GnRH di hambat sekresinya
penurunan hormone gonadotropin dalam darah ovulasi terhambattidak
mengalami menstruasi
Hipotiroidisme :
Hipotiroid  menghambat sekresi dopamine (inhibitor prolactin) prolactin
dalam darah meningkat (hiperprolactinemia) tidak menstruasi.
Insensitifitas hypothalamus
Hypothalamus tidak mensekresi GnRH  gonadotropin tidak di sekresi
pematangan folikel dan ovulasi terhambat  tidak menstruasi.
Sindroma ovarium polikistik :
SOP  folikel-folikel ovarium kecil sinyal ke hypothalamus berlebihan 
GnRH berlebihan  hipofisis anterior sekresi LH berlebihan dalam darah
hipertrofi teka interna peningkatan sekresi androstenedione dan
testosterone oleh tubuh berlebih menghambat maturasi oosit ovulasi
terhambat tidak mengalami menstruasi.
Kelainan uterus
Gagal gonade primer :
Folikel normal tapi terbentuk suatu autoantibody menutupi folikel 
hambatan ikatan gonado tropin hormone dengan sel-sel granulose  tidak
menstruasi.
(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)

c. Klasifikasi amenorrhe
a. AMENORE PRIMER
- Jika menstruasi belum mulai pada umur < 18 tahun
- Dialami 5 persen wanita amenore
- Disebabkan oleh defek genetik seperti disgenesis gonad, yang biasanya ciri-ciri
seksual sekunder tidak berkembang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
kelainan duktus Muller, seperti tidak ada uterus, agenesis vagina, septum
vagina transversal, atau himen imperforata.
- Terdapat gangguan makan atau terlalu berat berolahraga.
b. AMENORE SEKUNDER
- Jika menstruasi tidak terjadi lebih dari 70 hari.
- Penyebab pada amenore sekunder adalah kehamilan, berat badan menurun,
ovarium polikistik, hipofisis tidak sensitif (pasca penggunaan obat,
hiperprolaktinemia, kegagalan ovarium primer, sindrom asherman,
hipertiroidisme)
Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi, Derek Llewelyn-Jones
Amenore: gejala subjektif kehamilan yang paling dapat dipercaya adalah
berhentinya haid secara mendadak pada wanita sehat, yang sebelumnya mempunyai
siklus haid teratu. Pada keadaan ini tidak adanya siklus kedua memberikan kemungkinan
lebih kuat bahwa pasien hamil.
KAPITA SELEKTA KEDARURATAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI. Ben-zion Taber,
M.D.
Kenapa terjadi amennorhea?

Penyebab amenore
Stadium perkembangan Patologi
AMENORE PRIMER
- Tidak ada atau - Disfungsi hipotalamus
terhentinya - Disfungsi hipofisis
perkembangan seksual - Kegagalan ovarium atau
sekunder disgenesis

- Perkembangan seksual
sekunder yang normal - Disfungsi hipotalamus
- Disfungsi hipofisis
- Perkembangan system mulleri
- Perkembangan seksual yang tidak lengkap
sekunder yang
abnormal - Disfungsi hipotalamus
- Disfungsi hipofisis
- Kegagalan ovarium atau
disgenesis
- Produksi hormone seks yang tidak
fisiologik
AMENORE SEKUNDER - Ketidakpekaan andogen
Pascamenarche
- Disfungsi endometrium
- Disfungsi ovarium
- Disfungsi hipotalamus
- Disfungsi hipofisis

Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang


wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan
menyusui, dan setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi
antara komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang
sehat. Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu:

Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita
usia 16 tahun. Amenoreaprimer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi

Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus (pada
kasus oligomenorea<jumlah darah menstruasi sedikit>), atau 6 siklus setelah
sebelumnya mendapatkan siklus menstruasibiasa. Angka kejadian berkisar antara 1 –
5%

Penyebab
- Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
- Pubertas terlambat
- Kegagalan dari fungsi indung telur
- Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
- Gangguan pada susunan saraf pusat
- Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi
dapat dipikirkanapabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah


kehamilan, menyusui, danpenggunaan metode kontrasepsi disingkirkan, maka
penyebab lainnya adalah:

- Stress dan depresi


- Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan,
obesitas
- Gangguan hipotalamus dan hipofisis
- Gangguan indung telur
- Obat-obatan
- Penyakit kronik dan Sindrom Asherman

Gambar 2. Komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur


(Ilmu Kandungan, FKUI)

d. DD seseorang aminorrhea
i. Hamil palsu (pseudocyesis = kehamilan spuria)
Gejala : amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar dan bahkan
wanita ini merasakan gerakan janin.
Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain
dan reaksi kehamilan negatif
ii. Mioma uteri
Gejala : perut rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat,
kadangkala berbenjol-benjol.
Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya
iii. Kista ovarii
Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan
dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda
kehamilan lain negatif
iv. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin
Pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing
v. Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen impeforata,
stenosis vagina atau serviks
(sinopsis obstetri,Prof.Dr.Rustam mochar,MPH)

5. Apa saja tanda tanda kehamilan primer dan sekunder ?


Hiperpigmentasi pada linea alba :
efek stimulasi melanosit karna peningkatan estrogen dan progesteron
Ilmu kebidanan,Sarwono Prawirohardjo hal 215
Tanda pasti (positif) :
o Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin
o Denyut jantung janin :
 Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
 Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
 Dicatat dengan feto-elektron kardiogram
 Dilihat pada ultrasonografi
o Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen
- (sinopsis obstetri,Prof.Dr.Rustam mochar,MPH)
- Chadwick : perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,vagina
dan serviks
- Goodwell : perubahan konsistensi serviks lunak pada saat hamil
- Hegar : perlunakan dan kompressbilitas isthmus serviks ,jd ujung-ujung jari seakan
bisa ditemukan apabila isthmus ditekan dr arah berlawanan
- Kontraksi Braxton Hicks: akibat perengangan miometrium karna perbesaran uterus
- Piskacek : pembesaran asimetris dan penonjolan salah satu kornu
Ilmu kebidanan,Sarwono Prawirohardjo hal 217-219

Tanda tidak pasti :


1. Mual muntah
2. Menstruasi terlambat
3. Sering kencing
4. Mengidam
5. Hilang nafsu makan
6. Mudah lelah
Kapita selecta kedokteran

6. Mengapa pada Px lab di dapatkan tes HCG (+) ?


HCG adalah suatu glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamin.
Molekul ini dihasilkan oleh sinsitiotrofoblas, diproduksi oleh sel sel trofoblast.
HCG terbentuk dari sub unit alfa dan beta. HCG alfa identik dengan subunit alfa
pada LH,FSH, dan TSH.Berat molekul HCG alfa adalah 18000 dan HCG beta adalah
28000. HCG bersifat luteinizing dan luteotropik serta memiliki sedikit aktivitas
FSH .Hormon ini dapat diukur dengan radioimunoesai dan dideteksi dalam darah
sedini 6 hari setelah konsepsi. Keberadaannya dalam urine pada awal kehamilan
adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium untuk kehamilan,dan hormon ini
kadang-kadang dapat terdeteksi sedini 14 hari setelah konsepsi.

Mulai ditemukan pada urin wanita hamil: 20-24 hari setelah HPHT/ 5-7 hari
setelah pembuahan
Kadar semakin meningkat, mencapai kadar puncak 60-70 hari setelah HPHT
(20.000 IU/hari)
Berangsur-angsur menurun sampai umur kehamilan 120 hari dan menetap
sampai batas tertentu sampai akhir kehamilan
Post partum: menurun cepat (hasil bisa (+) s/d 42 hari post partum)
Menghilang pada 3 bulan post partum

Fisiologi Kedokteran .William F Ganong.EGC.2002

Bagaimana cara untuk menegakkan diagnosis kehamilan ?


Anamnesis :
ANAMNESA
1. Identitas pasien
1. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
2. Anamnesa obstetri
1. Kehamilan yang ke …..
2. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( “last menstrual periode”-LMP )
3. Riwayat obstetri:
1. Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm ).
2. Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan ).
3. Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
4. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini ).
4. Pada primigravida :
1. Lama kawin, pernikahan yang ke ….
2. Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung …. Tahun.
3. Anamnesa tambahan:

o Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan hal-


hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air
besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu
sebelum dan selama kehamilan).

.
ANAMNESIS
Anamnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada bumil, untuk mengetahui
keadaan ibu dan factor resiko yang dimilikinya.
a.     Identitas
Ditanyakan identitas ibu maupun suami : Nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat lengkap.
b.     Alasan Datang/Keluhan ibu
Alasan datang : Apakah ibu datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin?
Keluhan ibu : apakah ada hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang dirasakan oleh ibu?
Apakah ada masalah-masalah yang dihadapi ibu yang perlu dikemukakan saat pemeriksaan.
c.     Riwayat menstruasi
menarche, siklus teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, warna, bau, keluhan nyeri +/-
→ menilai faal alat kandungan
d.     Riwayat Perkawinan
kawin / tidak, berapa kali, usia pada saat menikah, berapa lama/lama perkawinan (anak
mahalkah?)
e.     Riwayat KB
Pernah pakai kontrasepsi/tdk? Jenis kontrasepsi? Kapan dipakai? Di mana? Oleh siapa?
Lama pemakaian? Adakah keluhan? Kapan dilepas? Di mana? Oleh siapa? Alasan berhenti/
ganti kontrasepsi?

f. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

1)    Riwayat Kehamilan


Anak keberapa? Ada masalah tidak dengan kehamilan yang lalu?
2)   Riwayat persalinan
Spontan/buatan? Aterm/Premature? Kapan? Lahir dimana? Ditolong siapa? Ada masalah
saat persalinan?
3)   Riwayat Nifas
Adakah masalah pada masa nifas? Infeksi? Perdarahan?
4)   Anak
Jenis kelamin? BB? Hidup/mati? Kalau meninggal kenapa? Sehat? Adakah kecacatan?
Pemberian ASI? Bagaimana kondisinya sekarang?
Semua pertanyaan diatas untuk mengetahui prognosa kehamilan yang sekarang.
g.     Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT? Umur kehamilan? HPL? Sudah pernah periksa /belum? Jika sudah berapa kali?
Dimana? Adakah keluhan? Baik TM I, II, III? Adakah penanganan khusus keluhan tersebut?
Sudah terasa gerakan janin/blm? Imunisasi TT?
h.     Riwayat Penyakit
1)    Riwayat penyakit sekarang
Apakah ibu sekarang dalam kondisi sakit? Keluhan? Adakah penyakit sistemik lain yang
mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal,
hati, diabetes mellitus)? Apakah ibu dalam masa pengobatan?
2)   Riwayat penyakit yang lalu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan
(penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat
tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi
kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
3)   Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan,? Penyakit keturunan +/- (DM, kelainan
genetik), penyakit menular +/- (TBC)
4)   Riwayat Keturunan Kembar
Dalam keluarga adakah yang mempunyai keturunan kembar.
i.        Data kebiasaan sehari-hari
Dilakukan pengkajian dari pola kebiasaan sehari-hari ibu baik dari sebelum hamil dan selama
hamil. Dikaji tentang bagaimana nutrisi ibu (frekuensi, jenis, porsi, keluhan, pantangan) ?
Pola eliminasi (frekuensi, warna, bau, konsistensi, keluhan) ? Personal hygiene (mandi,
gosok gigi, keramas, ganti pakaian ? Istirahat/tidur (tidur siang, tidur malam, keluhan) ?
Kebutuhan sexual (seminggu berapa kali, keluhan)? Pola aktivitas (aktivitas yang dilakukan
sehari-hari) dsb
j.      Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok, minum jamu atau minum minuman beralkohol,
minum obat-obatan.

k.     Riwayat Psikososial, spiritual dan ekonomi


Bagaimana kondisi psikologis ibu menghadapi kehamilan? Dukungan keluarga? aktifitas/
kegiatan ibu diluar rumah? persiapan persalinan? Pengetahuan ibu tentang kehamilan?
Memberi ASI, merawat bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, dan persiapan keuangan ibu
dan keluarga.
l.        Lingkungan yang Berpengaruh

A. Px umum (status praesens generalis)


1. Bgm keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelaianan bentuk badan, kesadaran
2. Adakah anemi, sianosis, ikterus
3. Keadaan jantung dan paru2
4. Adakah odem
5. Refleks: terutama refleks lutut
6. Tensi
7. BB

B. Px Kebidanan (status obstetricus)


Dibagi dalam:
1. Inspeksi
a. Muka: adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah,
adakah odem, bgm keadaan lidah dan gigi
b. Leher : apakah vena terbendung di leher (misal pd pykt jantung), kelenjar
gondok bengkak?, kel limfe bengkak?
c. Dada: bentuk buag dada, pigmentasi puting susu, adakah colustrom?
d. Perut: perut membesar ke depan atau ke samping. Pigmentasi di linea alba,
nampak pergerakan janin, adakah striae atau bekas luka
e. Vulva: keadaan perineum, carilah varises, PMS
f. Anggota bawah: cari varises, odem, luka, sikatrik pd lipat paha

2. Palpasi
u/ menentukan:
 Besarnya rahim dan tuanya kehamilan
 Menentukan letak janin dalam rahim
 Gerakan janin
 Kontraksi rahim

3. Auskultasi
Digunakan stetoskop monoral untuk mendengarkan denyut jantung janin (djj)
yg dapat kita dengarkan adalah
1) Dari janin: djj pd bulan ke 4-5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan
janin
2) Dari ibu : bising rahim, bising aorta, peristaltik usus

C. Px Dalam
 Vaginal toucher (VT)
 Rectal toucher (RT)
(sinopsis obstetri,Prof.Dr.Rustam mochar,MPH)

Pemeriksaan penunjang :
a. Biologic test
Urin ibu hamil  suntikkan pada mencit immature  jk mencit ovulasi,  hCG +
b. Immunologic test
Berdasarkan komponen Ag pada polypeptide protein hCG dg direct-indirect
agglutination of sensitized eritrosit atau partikel latex. Aktivitas dipengaruhi oleh :

Proteinuria  inaktivasi aglutinasi anti hCG

Penyakit immunologic yg menyebabkan rx false + krn IgM bereaksi dg reagen
tes
 LH levels : pernah hipotiroid, ggl gnijal  false +
c. Radioimmunoassay for HCG
d. Radioreceptor assay
e. Home pregnancy test
Sumber : OBSGYN. ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN. UNDIP

7. Apa saja yang mempengaruhi fertilitas ?


Umur
Organ
Hormon
Nutrisi
Life style

8. Perubahan fisiologis apa yang trjadi pada kehamilan ?


1. Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus akan membesar
pada bulan – bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat. Berat uterus normal ± 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) menjadi
100 gram, dengan panjang ± 20 cm dan dinding ± 22,5 cm. Hubungan antara besarnya
uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat
diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita
penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 89). Sumber lain juga menyebutkan "rahim yang semula besarnya sejempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan hiperflasia sehingga beratnya menjadi
seberat 1000 gram saat akhir kehamilan" (Manuaba, 1998 : 106).
2.         Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada serviks uteri terjadi juga karena pengaruh
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 89).
3.         Vagina dan Vulva
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada vagina dan vulva juga terjadi akibat
hormon estrogen yang mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda
Chadwick. Warna porsiopun tampak livide (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
4.         Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. korpus luteum graviditatis
berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
5.         Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen,
dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Dibawah pengaruh
progesteron dan somatomammotropin terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok
alveolus sehingga mamma menjadi lebih besar. Papila mamma akab lebih membesar,
lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh aerola mamma karena
hiperpigmentasi (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95). Sumber lain menyebutkan
"sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan ras geli mungkin dialami
khususnya oleh primigravida, pada kehamilan minggu ke-4. Cairan yang jenrnih
ditemukan dalam payudara pada usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah
keluar pada usia kehamilan16 minggu (Farrer, 2001 : 64).

6.         Sirkulasi Darah


Perubahan fisiologis selama kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi darah.
Perubahan sirkulasi darah ini terjadi akibat adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang terus
membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lainnya yang
memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu bertambah secara
fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan
bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan
cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30% (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 96).

7.         Sistem Respirasi


Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang
rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh
karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat
kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 96).

8.         Traktus digestivus


Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Tidak jarang
dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi
pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 96).
9.         Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.
10.     Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi
ini disebabkan oleh pengaruh melalnophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di daerah aerola
mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal dengan linea grisea. Tidak
jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan, disebut striae albikantes (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
Sumber lain menyebutkan "pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada puting dan aerola
mammae, wajah (kloasma-topeng kehamilan) dan garis tengah abdomen (dari bagian atas
umbilikus hingga rambut pubis)-linea nigra (Farrer, 2001 : 65).
11.     Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga
meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea) (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 98). Secara umum dampak dari metabolisme ini akan terjadi
kenaikan berat badan. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg
rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terutama terjadi dalam kehamilan 20 minggu
terakhir. Kenaikan berat badan ini disebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, dan
likuor amnii) dan dari ibu sendiri (uterus dan mamma yang membesar, volume darah
yang meningkat, lemak dan protein lebih banyak dan akhirnya adanya retensi air)
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98).
12.     Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal fisiologis. Namun
bila disertai edema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama bila diikuti
peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia (Manjoer, dkk,
2001 : 258).

13.     Tulang dan Gigi


Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak
(softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila
pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan janin, kalsium maternal
pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila
konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar, 1998 :
38).
-
9. Mengapa dokter menyarankan pemeriksaan ANC secara teratur ? fungsinya
untuk apa ?
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah
ditentukan (Depkes RI, 2001:3).
Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan dan pengawasan kehamilan
untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998:129).

 Tujuan ANC:
1. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan
bayi.
3. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum
yaitu pembedahan dan kebidanan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tumbuh dan berkembang secara normal.
7. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana.
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal
(Sarwono, 2002:90, Manuaba, 1998:129).

Anda mungkin juga menyukai