STEP 1
- Amenohorrhea
Keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita N: pada saat sebelum puber,
saat hamil, menyusui dan setelah menopouse
- ANC
Ante natal care pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan
mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan
- G1P0A0
Gradvidum: dimana ibu mengalami tanda kehamilan pertama
Partus 0: belum pernah melahirkan dan abortus 0 :belum pernah keguguran
- Menstruasi
Fase setelah ovulasi dinding endometrium mengalami nekrosis PD mengalami
pengisian yang banyak, uterus mengalami kontraksi untuk mengeluarkan isi
uterus
- Tes HCG
Human chorionic gonadrotropin merupakan hormon yang dihasilkan plasenta yg
berfungsi untk menjaga kecukupan produksi hormon estrogen dan progesteron
serta indung telur agar kehamilan sehat biasanya meningkat pada kehamilan
STEP 2
1. Mengapa pasien ini mengalami muntah terutama di pagi hari?
2. Mengapa didapatkan keluhan payudara kencang, membesar dan agak nyeri ?
3. Bagaimana siklus menstruasi normal ?
4. Mengapa sering BAK ?
5. Mengapa pasien mengalami puting payudara tampak menghitam?
6. Apa sajakah Gangguan pada menstruasi ?
7. Kenapa di dapatkannya hiperpigmentasi pada linea alba?
8. Mengapa pada Px lab di dapatkan tes HCG (+) ?
9. Mengapa dokter menyarakna pemeriksaan ANC secara teratur ? fungsinya untuk
apa ?
10. Mengapa pasien mengalami keterlambatan menstruasi selama 3 bulan ?
11. Mengapa selera makan menurun badan cepat lelah dan sering pilek ?
STEP 3
1. Mengapa pasien ini mengalami muntah terutama di pagi hari?
Mual atau nausea, pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya
produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika
frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan
malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan
asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.
Ada juga teori yang mengatakan, biang keladi mual-muntah tak lain adalah faktor
HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari)
selama awal kehamilan.
Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa
mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan
tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini
biasanya mual-muntah akan berhenti. Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi
korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena
dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya
reaksi mual-mual.
Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai
penyebab mualmuntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel
plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa
mual itu akan lenyap.
Faktor terakhir yang juga kerap menentukan adalah faktor psikologis ibu
hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan bisa
mengalami mual dan muntah, Dalam tubuhnya terjadi penolakan. Akhirnya timbul
rasa mual.
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999: 203-223
Mengapa selera makan menurun badan cepat lelah dan sering pilek ?
Selera makan turun :
Makin besarnya uterusàlambung, usus dan organ lainnya akan bergeser, ¯ tonus
sfingter esofagus bag. Bawah, ¯ motilitas otot polos traktus digestivus, ¯ sekresi as.
Hidroklorid dan peptin di lambungàrefluks as. Lambung ke esofagus bawahàpyrosis
(heartburn)
¯ as. Hidroklorid
¯ motilitasàkonstipasi (usus besar)
Cepat lelah :
Hormon somatomamotropinàpenurunan sensifitas insulin dan glukosa tubuh.
Jumlah glikosa fetus tinggi karena untuk pertumbuhan.
Metab saat kehamilanàpeningkatan sekresi hormon. Energinya dipakai untuk
aktivitas lebih juga untuk janinàGD turunàTD turunàproduksi darah
meningkatàbutuh ATP lebih banyak
Fase folikuar
Fase proliferasi
Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis
dan dalam stadim istirahat. Stadium ini berlangsung kira-kira 5 hari.
Kadar estrogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan
merangsang stroma endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal,
kelenjar-kelenjar mengalami hipertrofi dan berproliferasi, dan
pembuluh dara menjadi banyak sekali. Kelenjar-kelenjar dan stroma
berkembang sama cepatnya. Kelenjar semakin bertambah panjang
tapi tetap lurus dan berbentuk tubulus. Epitel kelenjar berbentuk
toraks dengan sitoplasma eosinofilik yang seragam dengan inti di
tengah. Stroma cukup padat pada lapisan basal tetapi makin ke
permukaan semakin longgar. Pembuluh darah akan mulai berbentuk
spiral. Lamanya fase proliferasi sangat berbeda-beda tiap orang, dan
berakhir saat terjadinya ovulasi.
Fase sekresi
Fase menstruasi
1). Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada menstruasi
b). Hipomenorea
perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada
kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi
akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya
kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita
dengan penyakit tertentu.
b). Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih panjang (lebih dari 35 hari). Perdarahannya biasanya
berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak
terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulator
dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.
c). Amenorea
Keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Gangguan berhentinya menstruasi yang diakibatkan karena adanya gangguan
pada fungsi indung telur, hormone yang tidak stabil, kesehatan atau masalah
tekanan jiwa dan emosi. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea primer
dan sekunder. Amenorea sekunder terjadi ketika seorang wanita tidak
mengalami menstruasi sejak kecil. Penyebabnya kelainan anatomis kelamin
(tidak terbentuk Rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal).
Amenorea fisiologis (normal) yaitu sesorang wanita sejak lahir sampai menarche,
terjadi pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu dan setelah mati
haid.
Sedangkan Amenorea sekunder yaitu pernah mengalami menstruasi dan
selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan. Penyebabnya mungkin gangguan gizi,
terdapat tumor alat kelamin, gangguan hormonal atau penyakit menahun. Gejala
klinis amenorea sekunder antara lain nyeri abdomen bagian bawah, menjalar
kepinggang dan paha disertai keluhan mual dan muntah, sakit kepala, diare,
mudah tersinggung.
b). Mastalgia
rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Mastalgia disebabkan
dominasi hormon estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam disertai
hipermia didaerah payudara. Segera setelah menstruasi mastalgia menghilang
dengan sendirinya.
4). Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa
karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi
otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan
vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram
pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat
menstruasi. Faktor yang memperburuk dismenorea adalah Rahim yang
menghadap kebelakang (retroversi), kurangnya berolahraga dan stress psikis
atau stress social, dan kekurangan zat besi.
Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami
dismenorea primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya
dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah
menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan
bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada
Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang.
c. Klasifikasi amenorrhe
a. AMENORE PRIMER
- Jika menstruasi belum mulai pada umur < 18 tahun
- Dialami 5 persen wanita amenore
- Disebabkan oleh defek genetik seperti disgenesis gonad, yang biasanya ciri-ciri
seksual sekunder tidak berkembang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
kelainan duktus Muller, seperti tidak ada uterus, agenesis vagina, septum
vagina transversal, atau himen imperforata.
- Terdapat gangguan makan atau terlalu berat berolahraga.
b. AMENORE SEKUNDER
- Jika menstruasi tidak terjadi lebih dari 70 hari.
- Penyebab pada amenore sekunder adalah kehamilan, berat badan menurun,
ovarium polikistik, hipofisis tidak sensitif (pasca penggunaan obat,
hiperprolaktinemia, kegagalan ovarium primer, sindrom asherman,
hipertiroidisme)
Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi, Derek Llewelyn-Jones
Amenore: gejala subjektif kehamilan yang paling dapat dipercaya adalah
berhentinya haid secara mendadak pada wanita sehat, yang sebelumnya mempunyai
siklus haid teratu. Pada keadaan ini tidak adanya siklus kedua memberikan kemungkinan
lebih kuat bahwa pasien hamil.
KAPITA SELEKTA KEDARURATAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI. Ben-zion Taber,
M.D.
Kenapa terjadi amennorhea?
Penyebab amenore
Stadium perkembangan Patologi
AMENORE PRIMER
- Tidak ada atau - Disfungsi hipotalamus
terhentinya - Disfungsi hipofisis
perkembangan seksual - Kegagalan ovarium atau
sekunder disgenesis
- Perkembangan seksual
sekunder yang normal - Disfungsi hipotalamus
- Disfungsi hipofisis
- Perkembangan system mulleri
- Perkembangan seksual yang tidak lengkap
sekunder yang
abnormal - Disfungsi hipotalamus
- Disfungsi hipofisis
- Kegagalan ovarium atau
disgenesis
- Produksi hormone seks yang tidak
fisiologik
AMENORE SEKUNDER - Ketidakpekaan andogen
Pascamenarche
- Disfungsi endometrium
- Disfungsi ovarium
- Disfungsi hipotalamus
- Disfungsi hipofisis
Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita
usia 16 tahun. Amenoreaprimer terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi
Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus (pada
kasus oligomenorea<jumlah darah menstruasi sedikit>), atau 6 siklus setelah
sebelumnya mendapatkan siklus menstruasibiasa. Angka kejadian berkisar antara 1 –
5%
Penyebab
- Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
- Pubertas terlambat
- Kegagalan dari fungsi indung telur
- Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
- Gangguan pada susunan saraf pusat
- Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi
dapat dipikirkanapabila wanita memiliki rahim dan vagina normal
d. DD seseorang aminorrhea
i. Hamil palsu (pseudocyesis = kehamilan spuria)
Gejala : amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar dan bahkan
wanita ini merasakan gerakan janin.
Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain
dan reaksi kehamilan negatif
ii. Mioma uteri
Gejala : perut rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat,
kadangkala berbenjol-benjol.
Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya
iii. Kista ovarii
Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan
dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda
kehamilan lain negatif
iv. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin
Pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing
v. Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen impeforata,
stenosis vagina atau serviks
(sinopsis obstetri,Prof.Dr.Rustam mochar,MPH)
Mulai ditemukan pada urin wanita hamil: 20-24 hari setelah HPHT/ 5-7 hari
setelah pembuahan
Kadar semakin meningkat, mencapai kadar puncak 60-70 hari setelah HPHT
(20.000 IU/hari)
Berangsur-angsur menurun sampai umur kehamilan 120 hari dan menetap
sampai batas tertentu sampai akhir kehamilan
Post partum: menurun cepat (hasil bisa (+) s/d 42 hari post partum)
Menghilang pada 3 bulan post partum
.
ANAMNESIS
Anamnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada bumil, untuk mengetahui
keadaan ibu dan factor resiko yang dimilikinya.
a. Identitas
Ditanyakan identitas ibu maupun suami : Nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat lengkap.
b. Alasan Datang/Keluhan ibu
Alasan datang : Apakah ibu datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin?
Keluhan ibu : apakah ada hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang dirasakan oleh ibu?
Apakah ada masalah-masalah yang dihadapi ibu yang perlu dikemukakan saat pemeriksaan.
c. Riwayat menstruasi
menarche, siklus teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, warna, bau, keluhan nyeri +/-
→ menilai faal alat kandungan
d. Riwayat Perkawinan
kawin / tidak, berapa kali, usia pada saat menikah, berapa lama/lama perkawinan (anak
mahalkah?)
e. Riwayat KB
Pernah pakai kontrasepsi/tdk? Jenis kontrasepsi? Kapan dipakai? Di mana? Oleh siapa?
Lama pemakaian? Adakah keluhan? Kapan dilepas? Di mana? Oleh siapa? Alasan berhenti/
ganti kontrasepsi?
2. Palpasi
u/ menentukan:
Besarnya rahim dan tuanya kehamilan
Menentukan letak janin dalam rahim
Gerakan janin
Kontraksi rahim
3. Auskultasi
Digunakan stetoskop monoral untuk mendengarkan denyut jantung janin (djj)
yg dapat kita dengarkan adalah
1) Dari janin: djj pd bulan ke 4-5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan
janin
2) Dari ibu : bising rahim, bising aorta, peristaltik usus
C. Px Dalam
Vaginal toucher (VT)
Rectal toucher (RT)
(sinopsis obstetri,Prof.Dr.Rustam mochar,MPH)
Pemeriksaan penunjang :
a. Biologic test
Urin ibu hamil suntikkan pada mencit immature jk mencit ovulasi, hCG +
b. Immunologic test
Berdasarkan komponen Ag pada polypeptide protein hCG dg direct-indirect
agglutination of sensitized eritrosit atau partikel latex. Aktivitas dipengaruhi oleh :
Proteinuria inaktivasi aglutinasi anti hCG
Penyakit immunologic yg menyebabkan rx false + krn IgM bereaksi dg reagen
tes
LH levels : pernah hipotiroid, ggl gnijal false +
c. Radioimmunoassay for HCG
d. Radioreceptor assay
e. Home pregnancy test
Sumber : OBSGYN. ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN. UNDIP
Tujuan ANC:
1. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan
bayi.
3. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum
yaitu pembedahan dan kebidanan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tumbuh dan berkembang secara normal.
7. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana.
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal
(Sarwono, 2002:90, Manuaba, 1998:129).