Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AGENDA II HARMONIS DAN LOYAL

PESERTA LATSAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN II TAHUN 2022 KELOMPOK 2

Tutor : Drs. H. Rahmadi, M.Si


Nama : Ahmad Fauzi – NDH 15

Suasana harmonis dibutuhkan oleh organisasi:


1. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam melayani masyarakat?

Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Adapun manfaat
kondisi harmonis dalam melayani masyarakat adalah suasana harmoni dalam lingkungan
bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas
bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.

2. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan di lingkungan anda bekerja saat ini?
Jelaskan

Ya, selama ini suasana harmonis sudah saya rasakan dilingkungan tempat saya bekerja
seperti berkomunikasi sesama rekan kerja dengan efektif agar tidak terjadi
kesalahpahaman. Saling menghargai keanekaragaman baik dari segi agama, budaya,
bahasa, dll. Saling menghormati sesama rekan kerja baik yang lebih tua ataupun muda.

3. Apa upaya anda dalam mewujudkan suasana harmonis di lingkungan anda bekerja?

Upaya dalam mewujudkan suasana harmonis di lingkungan kerja yaitu :


a. Menciptakan lingkungan kerja yang senang berbagi ide
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Memberikan dukungan kepada teman jika ada masalah
d. Meningkatkan komunikasi
e. Menyediakan peralatan kerja yang lengkap

Jelaskan Implementasi Loyal di Instansi saudara


1. Komitmen pada sumpah / janji
a. setia dan taat sepenuhnya pada peraturan-peraturan yang berlaku di Instansi tempat
kita bekerja
b. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
c. senantiasa menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Instansi tempat kita bekerja
sebagai ASN
d. memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan
e. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan tempat
kerja kita

2. Penegakkan Disiplin
a. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
b. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Direktur
c. Mengerjakan setiap pemeriksaan sesuai dengan SPO yang berlaku
d. Menaati ketentuan peraturan ditempat kerja
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku
h. Menggunakan dan memelihara barang milik Rumah Sakit dengan sebaik-baiknya;

3. Pelaksanaan Fungsi ASN


a. ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada
kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan
negara di atas kepentingan lainnya.
b. ASN sebagai Pelayan Publik
ASN harus senantiasa berorientasi kepada kepentingan publik dan memiliki
kapasitas untuk pemberikan pelayanan kepada publik sebagai bagian dari unit kerja
publik untuk memenuhi kepentingan masyarakat umum atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
c. ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
 ASN harus mampu bersikap netral dan adil sehingga mampu menciptakan kondisi
yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakatnya sehingga
dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
 ASN harus bisa mengayomi kepentingan kelompok- kelompok minoritas, dengan
tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasikan keberadaan
kelompok tersebut.
 ASN harus mampu menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS
juga harus menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa
menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber
masalah (trouble maker).
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
a. Sila Ke-1 (Nilai-Nilai Ketuhanan)
Implementasi nilai-nilai Ketuhanan dalam kehidupan berdemokrasi menempatkan
kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat sekaligus. Dengan berpegang teguh
pada nilai-nilai Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan
kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri sebagai ASN yang loyal kepada bangsa dan negara guna
mengelola kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila Ke-2 (Nilai-Nilai Kemanusiaan)
Sebagai perwujudan dari loyalitas ASN pada bangsa dan negara, ASN dan seluruh
komponen bangsa perlu bahu membahu menghapuskan masalah yang bertentangan
dengan nilai kemanusian seperti fenomena kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan
kesenjangan sosial.
c. Sila Ke-3 (Nilai-Nilai Persatuan)
Negara diharapkan mampu memberikan kebaikan bersama bagi warganya tanpa
memandang siapa dan dari etnis mana, apa agamanya, dengan terus memperkuat
semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus
menerus mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan multikulturalisme yang
dapat membangun rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip
kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif.
d. Sila Ke-4 (Nilai-Nilai Permusyawaratan)
Dalam segala pengambilan keputusan, lebih diutamakan diambil dengan cara
musyawarah mufakat. Pemungutan suara (voting) dalam pengambilan keputusan
merupakan pilihan terakhir jika tidak mencapai mufakat, dengan tetap menjunjung
tinggi semangat kekeluargaan.
e. Sila Ke-5 (Nilai-Nilai Keadilan Sosial)
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa
negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan.
Dalam realisasinya usaha mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial harus
bersendikan kepada nilai nilai kekeluargaan Indonesia sebagaimana yang terkandung
dalam sila sila Pancasila. Dalam visi negara yang hendak mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, berlaku prinsip “berat sama dipikul, ringan sama
dijinjing”.

Anda mungkin juga menyukai