-UU No. 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial (revisi dari UU No. 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial).
Adalah sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ditingkat desa/kelurahan (sejajar dengan PKK,
RT, RW, LPM, dll) sesuai dengan Regulasi yang dikeluarkan oleh Negara dan secara fungsional juga
merupakan organisasi sosial wadah pembinaan generasi muda yang berkedudukan di
desa/kelurahan sesuai dengan Permensos RI No. 83/2005.
Dalam pembangunan Kesejahteraan Sosial Karang Taruna terlibat secara aktif dalam
penyelenggaraan Pembangunan Sosial, Sistem Jaminan Sosial dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial
baik langsung maupun tidak.
• Usia pemuda menurut regulasi, tinjauan psikologis, aspek historis, dan sosial budaya adalah 21-
35 tahun. Artinya Pemuda adalah bagian dari generasi muda atau Karang Taruna (11-45 tahun).
• Kedudukan Karang Taruna di akar rumput menjadikannya sebagai organisasi pertama yang
“dirasakan” oleh setiap aktivis kepemudaan, dapat pula dikatakan sebagai kawah candradimuka
pertama yang dikenyam oleh setiap pemuda dilingkungan sosial terdekatnya.
• Sebagai lembaga permberdayaan masyarakat dengan sifat keanggotaan yang terbuka Karang
Taruna tidak membuat pengelompokan/ penggolongan dan tidak membangun kelas dikalangan
generasi muda.
Identifikasi sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat sebagaimana diatur dalam UU lebih tepat
bagi Karang Taruna karena habitatnya memang di tengah-tengah masyarakat desa/kelurahan
disamping lebih memahami segala potensi dan permasalahan masyarakat dan lingkungannya.
Sedangkan sebagai organisasi sosial lebih karena alasan aktivitas kesejahteraan sosial yang selama
ini banyak digelutinya. Tapi dewasa ini berbagai bidang pembangunan di desa/kelurahan telah
banyak melibatkan Karang Taruna, termasuk bidang-bidang yang terkait dengan wawasan
kebangsaan dan solusi konflik horisontal.