PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
POKOK BAHASAN
PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
1. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
2. PANCASILA, KONSTITUSI DAN ETIKA POLITIK
3. IDENTITAS NASIONAL
4. DEMOKRASI
5. NEGARA DAN WARGA NEGARA
6. HAK ASASI MANUSIA DAN RULE OF LAW
7. GEOPOLITIK INDONESIA
8. GEOSTRATEGI INDONESIA
LITERATUR
1. PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI (Prof. Dr. H.KAELAN,MS – UGM)
2. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI (Prof. Dr. H.KAELAN,MS – UGM)
3. PENDIDIKAN KEWARGAAN UNTUK MAHASISWA (SRIJANTI, A.RAHMAN H.I,PURWANTO S,K)
4. KEGIATAN MANDIRI
1. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
NORMA
CATATAN :
oBENTUK SOSIALISASI (NEGARA KEPULAUAN)
oCARA MENGENALKAN (KAMPANYE UNTUK CANTIK, CALEG)
oMEKANISME PARPOL
oVISI, KHARISMA, KEPEMIMPINAN
oPENDIDIKAN POLITIK
oMEDIA (FORMAL, NON FORMAL) HUTANG, SUAP, VISI MISI.
GOLONGAN PUTIH
1.HAK, KEWAJIBAN
2.KURANG SOSIALISASI POLITIK
3.KURANG PENDIDIKAN POLITIK
4.KEMISKINAN
5.MODEL / SISTEM (NAMA RANGKAP)
3. Identitas Nasional
Definisi
1. Perikles (495-426 SM)
Kita mempunyai suatu bentuk negara yang tidak mengikuti UU tetangga
kita. Malahan menjadi contoh untuk orang lain. Namanya adalah
"Demokrasi" Karena mempengaruhi urusan kenegaraan itu bukan hak
istimewa beberapa orang, melainkan hak orang banyak.
2. Aristoteles (384-322 SM)
Manusia pada hakekatnya adalah "Zoon politikon" (insan poiitik). Jadi
manusia harus ikut serta secara aktif dalam kegiatan politik (hidup
bernegara). la tidak perlu melakukan pekerjaan tangan karena itu
merupakan pekerjaan buruh.
3. JJ Rousseau (1712-1778 SM)
Manusia pada hakekatnya baik kebudayaan dan ilmu pengetahuan lah
yang menjadikan manusia menjadi buruk. Dan volonte generate
(kehendak umumlah) yang menentukan sejarah bangsa. Dengan cara
Volante de taus (menanyakan kepada setiap orang). Kehendak semua
orang dan kehendak umum itu tidak sederhana. Kekeliruan, kesesatan
sangat dimungkinkan
4. Hegel (1770-1831)
Terkenal dengan dialektika Hegel. Bentuk negara :
1) Diktaktor. (Masyarakat diatur dengan baik tapi warga negara
tidak mempunyai kebebasan)
2) Anarki. (Warga negara mempunyai kebebasan tanpa batas, tetapi
kehidupan masyarakatnya kacau).
3) Demokrasi. (merupakan sintesa) perpaduan antara Diktaktur dan
Anarkhi (warga negara dijamin dan dibatasi UU).
5. Karl Raimund Popper (1902)
Pemerintahan yang baik adalah "The open Society", masyarakat terbuka
(demokrasi). Setiap warga negara mengajukan kritik dan solusi akan
semua problem yang ada di masyarakat.
6. Abraham Lincoln (1867)
Democracy is the government of the people by the people and for the
people.
7. Demokrasi
a. Formil
1. Kebebasan
2. Persamaan
3. Kepastian hukum
4. Pengawasan atas pemerintahan
b. Material
Bagaimana, untuk siapa pemerintahan itu dilaksanakan.
8. Demokrasi
Prinsip pengorganisasian masyarakat yang melandasi para anggota
masyarakat saling menerima sebagai subjek sehingga mereka
sebagai suatu kesatuan membicarakan dan menentukan tujuan
mereka bersama, yang hendak dicapai secara bersama - sama.
Demokrasi Demokrasi Demokrasi
Sosialis Komunis Pancasila Liberal
a. Ateistis a. Monoteistis a. Profesi /sekuler
b. Menonjolkan kesosialan b. Memperpadukan b. Menonjolkan kepribadian
manusia kepribadian dengan c. Menonjolkan hak-hak asasi
c. Mengabaikan hak-hak asasi kesosialan manusia d. Mengutamakan kebebasan
d. Mengurangi kebebasan c. Hak - hak asasi e. Mengabaikan kebangsaan
e. Menolak kebangsaan terpadu dengan kewajiban f. Ada oposisi, ada
f. Tidak ada oposisi, tidak ada asasi perbedaan pendapat
perbedaan pendapat d. Kebebasan yang g. Dominasi mayoritas
g. Dominasi partai bertanggung jawab h. Putusan melalui pungutan suara
h. Putusan di tangan partai e. Menjunjung tinggi i. Mengutamakan mayoritas yang
i. Mengutamakan kepentingan kebangsaan menang
negara f. Tidak ada oposisi
tanpa alasan tetapi ada
persatuan pendapat
disalurkan secara
konstitusional
g. Tidak ada dominasi
h. Putusan melalui
pungutan suara dan
musyawarah
i. Mengutamakan
kepentingan rakyat
PERUBAHAN PROSES DEMOKRASI Dl INDONESIA
1. Ada masalah dalam pelaksanaan Demokrasi (dimasa Orde Lama dan
Order Baru)
2. Menegakkan Rule of Law (Demokrasi)
3. Amandemen UUD 1945
4. UU Pemilu, UU Parpol
5. Ada perubahan proses demokrasi
• Masyarakat terlibat aktif (pemilu langsung)
• Multi partai politik
• Kedudukan partai politik menjadi sangat strategis
BEBERAPA DALIL MENGAPA
• PANCASILA (Kesepakatan Dasar)
• Amandemen UUD 1945 ( 1999 - 2002 )
•Tidak Mengubah Pembukaan UUD 1945, Pancasila Tetap Menjadi
Komitmen Bangsa
•Tetap Mempertahankan NKRI
•Batang Tubuh Adalah Aktualisasi Pembukaan dan Mengalami banyak
Perubahan.
•Dasar Pemikiran Perubahan ( Kekuasaan Tertinggi Di Tangan MPR,
Kekuasaan Yang Sangat Besar Pada Presiden, Pasal Pasal
Multitafsir,Praktek Kettneg tdk sesuai dengan UUD 1945, Keinginan Untuk
Mengoptimaikan HAM, Demokrasi Dan Keadilan
TUNTUTAN REFORMASI
•Amandemen UUD 1945
•Penghapusan Doktrin Dwi Fungsi ABRI
•Penegakan Hukum, HAM Dan
Pemberantasan KKN
•Otonomi Daerah
•Kebebasan Pers
•Mewujudkan Kehidupan Demokrasi, Keadilan
TUJUAN PERUBAHAN
Menyempurnakan aturan dasar:
•Tatanan negara
•Kedaulatan Rakyat
•HAM
•Pembagian Kekuasaan
•Kesejahteraan Sosial
•Eksistensi Negara
•Demokrasi dan Negara Hukum
•Sesuai dengan Aspirasi dan Kebutuhan Bangsa (Tdk
Mengada-ada)
Kewenangan Negara Berdasarkan UU No.32 Tahun 2004
MANUSIA M. INDIVIDU
SIFAT
KODRAT
M. SOSIAL
M. BERDIRI SENDIRI
KEDUDUKAN
KODRAT
M. TUHAN
PERBEDAAN VISI MANUSIA
Mempertahakan hidup
dan kehidupan
Berkewajiban menghargai hak Membentuk keluarga, keturunan
(Pasal 28 A)
orang dan pihak lain serta dan perlidungan anak dari
tunduk kepada pembatasan UU kekerasan dan diskriminasi
(Pasal 28 J) (Pasal 28 B)
Mengembangkan dan
Tidak dituntut atas dasar memajukan diri serta mendapat
hukum yang berlaku surut dan pendidikan dan manfaat dari
bebas dari perlakuan IPTEK
diskriminatif (Pasal 28 I) (Pasal 28 C)
PERKEMBANGAN HISTORIS
MORAL HUKUM
RATIFIKASI
POLITIK HUKUM NASIONAL BUDAYA
KONSTITUSI
(UU ATAU PRODUK HUKUM LAIN) RANHAM
RPJM N (RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL