Anda di halaman 1dari 12

ANGGOTA

Alfan Kazio Utama (11000122130419)


Riswulan Dewi (11000122130421)
Bella Emauela Divaya Napitupulu (11000122130423)
Trie Octiana Munthe (11000122130424)
Elsa Saifa Nosya (11000122130425)
Kartika Ramadhanti Pratiwi (11000122130426)
Stephen Andrew (11000122130427)
Festy Selvira Indiraningtyas (11000122130428)
LATAR BELAKANG
"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan." pada hakekatnya, inti dari sila ke-4 Pancasila tersebut adalah rakyat memegang

kekuasaan tertinggi dalam musyawarah untuk meraih keputusan bersama. yang dalam

pelaksanaannya harus dilakukan secara jujur, sadar dan bertanggungjawab dengan

memprioritaskan integritas, kepentingan bersama, dan masa depan bangsa. Salah satu

perwujudan dari nilai kerakyatan yang terkandung dalam sila ke-4 Pancasila adalah dengan

diadakannya Pemilu. Di mana pemilu melibatkan seluruh masyarakat untuk menyuarakan

pilihannya dalam memilih wakil-wakil rakyat. Menurut UU No.7 Tahun 2017, pemilu diadakan

berdasarkan asas umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Akan tetapi, asas ini belum dapat

terimplementasi dengan baik karena masih adanya budaya buruk dalam dunia politik, yaitu
Money Politic.
MASALAH

Rakyat memiliki kekuasaan penuh untukk memilih wakilnya dalam pemilihan


umum. Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali terjadi kecurangan-
kecurangan yang dilakukan antara calon wakil rakyat dan rakyat yang
memiliki hak untuk memilih.
Hal ini membuktikan bahwasanya asas pemilu sendiri belum terlaksana
secara utuh. Lebih-lebih lagi, asas ini belum dapat terimplementasi dengan
baik karena adanya budaya buruk dalam dunia politik, yaitu
MONEY POLITIC
Apa itu Money Politic?
Money politic adalah kegiatan atau doktrin yang dilakukan oleh
pasangan calon untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih
mereka dalam PEMILU, dengan imbalan berupa uang ataupun
barang yang menyimpang dari ketentuan perundang-undangan.
Praktik ini telah mendarah daging, bahkan telah membudaya di
Indonesia.
Landasan
• UU No. 7 Tahun 2017 Pasal 523 : "Setiap pelaksana, peserta, dam/atau tim
Kampanye Pemilu yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau
materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye Pemilu secara langsung
ataupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam pasal 280 ayat (1) huruf J
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp24.000.000 (dua puluh empat juta rupiah.
• Pasal 149 KUHP ayat (1) dan (2) : (1) "Barangsiapa pada waktu pemilihan yang
diadakan berdasar aturan-aturan umum, dengan memberi atau menjanjikan
sesuatu, meyuap seseorang supaya tidak memakai hak pilihnya atau supaya
memakai hak itu menurut cara yang tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak tiga ratus rupiah."
(2) "Pidana itu juga ditentukan kepada pemilih yang dengan menerima pemberian
atau janji, mau disuap supaya memakai atau tidak memakai haknya seperti di atas."
SOLUSI
Mengoptimalkan pendidikan politik di

dalam instansi pendidikan.

Memaksimalkan sosialisasi politik

kepada khalayak masyarakat.

Bawaslu secara terbuka dan tegas

memberikan sanksi tegas kepada

pihak yang terbukti melanggar UU

tentang pemilu.
Apa itu
BAWASLU?
Badan Pengawas Pemilihan Umum atau lebih sering
disebut BAWASLU merupakan lembaga pengawas
Pemilu yang sengaja dibentuk untuk mengawasi
tahapan penyelenggaraan Pemilu, menerima aduan,
menangani kasus pelanggaran administratif Pemilu,
serta pelanggaran pidana Pemilu berdasarkan
tingkatan sesuai peraturan perundang-undangan
Bawaslu diatur dalam Undang-undang No. 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum.

https://www.bawaslu.go.id/id/profil/tugas-wewenang-dan-kewajiban
Tugas, Wewenang, dan
Kewajiban BAWASLU
1. Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan Pemilu untuk
pengawas Pemilu di setiap tingkatan
b. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap:
1. Pelanggaran Pemilu; dan
2. Sengketa proses Pemilu;
c. Mengawasi persiapan Penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas:
1. Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan Pemilu;
2. Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU;
3. Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu; dan
4. Pelaksanaan persiapan lainnya dalam Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
https://www.bawaslu.go.id/id/profil/tugas-wewenang-dan-kewajiban
Wewenang BAWASLU
a. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan
adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai Pemilu;

b. Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran, administrasi Pemilu;

c. Memeriksa, mengkaji, dan memuttrs pelanggaran politik uang;

d. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus


penyelesaian sengketa proses Pemilu;

https://www.bawaslu.go.id/id/profil/tugas-wewenang-dan-kewajiban
Kewajiban BAWASLU
a. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenang;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
Pengawas Pemilu pada semua tingkatan;
c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR sesuai
dengan tahapan Pemilu secara periodik darr/atau berdasarkan kebutuhan
d. Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara
berkelanjutan yang ditakukan oleh KPU dengan memperhatikan data
kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundangundangan.

https://www.bawaslu.go.id/id/profil/tugas-wewenang-dan-kewajiban
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai