Anda di halaman 1dari 13

SINERGITAS BAWASLU DAN

KEPOLISIAN DALAM
SENTRA GAKKUMDU PADA
PENANGANAN TINDAK
PIDANA PEMILU 2024
DISAMPAIKAN OLEH :
PELAKSANAAN PEMILU
SERENTAK 2024
Perhelatan demokrasi dalam rangka suksesi kepemimpinan nasional dan daerah
diselenggarakan secara serentak di tahun 2024.
Pemilu akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024, sedangkan Pilkada dihelat pada tanggal 27
November 2024.

Pemilu Serentak 2024 merupakan agenda elektoral yang paling besar


dan paling kompleks sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia karena
pelaksanaan Pemilu dan Pilkada diselenggarakan di tahun yang sama
KOMPLEKSITAS PENYELENGGARAAN
PEMILU SERENTAK 2024

1 3
Masih sumir dan sempitnya
Fenomena black campaign,
jangkauan pengaturan tentang

2
hoax, hate speech, dan isu
SARA telah menjadi sisi gelap
dana kampanye. Regulasi yang
ada kurang bisa menjamin 4
dari kehadiran media sosial Maraknya fenomena politik Netralitas Aparatur Sipil
transparansi dan akuntabilitas
dalam penyelenggaraan uang dan mahar politik Negara, TNI, POLRI, dan
dana kampanye peserta
pemilu. dalam setiap kontestasi pihak-pihak lain yang dilarang
pemilu.
politik dengan modus atau untuk ikut dalam kegiatan
pola yang semakin canggih. kampanye Pemilu
POTENSI PELANGGARAN TINDAK
PIDANA PEMILU 2024
01 Politik uang (Pasal 523 UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)

Kampanye dengan menggunakan tempat pendidikan dan tempat ibadah (Pasal 280 ayat (1) jo
02
Pasal 521 UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
Kepala Desa membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan menguntungkan atau merugikan
03 salah satu Peserta Pemilu (Pasal 282 jo Pasal 490 UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum)

04 Kampanye dengan menggunakan fasilitas pemerintah (Pasal 280 ayat (1) jo Pasal 521 UU No. 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)

05 Kampanye dengan melibatkan pihak yang dilarang (Pasal 280 ayat (2) jo Pasal 493 UU No. 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
PENGATURAN TINDAK PIDANA
PEMILU
 Terdapat 77 tindak pidana yang diatur SUBYEK PELAKU JUMLAH NORMA
dalam UU Pemilu (Pasal 488 s.d. Pasal
553). Jajaran KPU 23 norma
 Banyaknya tindak pidana yang diatur
Setiap orang 22 norma
dalam UU Pemilu memperlihatkan bahwa
pidana dijadikan sarana utama (premium Peserta pemilu, pimpinan partai politik, atau 13 norma
remedium) dalam menanggulangi pelaksana/tim/peserta
ketidakberesan yang terjadi dalam Pemilu. kampanye,
 Subyek pelaku paling banyak adalah
penyelenggara pemilu. Terdapat 26 norma
Jajaran Pengawas Pemilu 3 norma
yang subyek pidananya adalah
penyelenggara pemilu, terdiri dari 23 Kepala desa, aparatur sipil negara, anggota 16 norma
jajaran penyelenggara KPU dan 3 jajaran TNI, anggota Polri dan sebagainya
Bawaslu.
PENANGANAN TINDAK PIDANA
PEMILU
 Berdasarkan kerangka hukum Pemilu, Bawaslu menjadi “pintu masuk” atas penanganan
pelanggaran yang terjadi dalam Pemilu. Termasuk dugaan tindak pidana Pemilu.
 Selain peran Bawaslu, penanganan tindak pidana Pemilu juga melibatkan kepolisian
sebagai penyelidik/penyidik, serta jaksa sebagai penuntut umum yang tergabung dalam
Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
 Secara empirik koordinasi pengawas pemilu, polisi dan jaksa dalam penanganan tindak
pidana pemilu sudah mulai dilakukan pada Pemilu Tahun 2004, di mana polisi dan jaksa
masuk dalam keanggotaan pengawas pemilu. Namun secara normatif Gakkumdu mulai
diatur pertama kali dalam Pasal 267 UU 8/2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,
DPD, dan DPRD.
 Tujuan pembentukannya untuk menyamakan pemahaman dan pola penanganan tindak
pidana pemilu. Pada perkembangannya keberadaan Gakkumdu tetap dipertahankan baik
dalam Pemilu maupun Pemilihan hingga saat ini.
 Hukum acara yang berlaku untuk penanganan di Bawaslu diatur dalam Peraturan Bawaslu,
sementara untuk penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan pada prinsipnya berlaku hukum
acara pidana (KUHAP), namun terdapat pengaturan khusus dalam UU Pemilu, seperti
pengaturan batasan waktu dan majelis khusus tindak pidana pemilu.
SINERGITAS BAWASLU DAN
KEPOLISIAN DALAM SENTRA
GAKKUMDU PROVINSI JAWAJawa
 Bawaslu Provinsi TENGAH
Tengah telah
UU No 7 Tahun 2017 membentuk Sentra Penegakan Hukum
Terpadu (Sentra Gakkumdu) Provinsi Jawa
Perbawaslu No 7 Tahun 2022 Tengah Pemilu 2024 per tanggal 2
September 2022;
Perbawaslu No. 3 Tahun 2023  Sentra Gakkumdu Provinsi Jawa Tengah
melibatkan 3 (tiga) institusi, yaitu Bawaslu
Provinsi Jawa Tengah, Polda Jawa Tengah,
dan Kejati Jawa Tengah
STRUKTUR GAKKUMDU PROVINSI JAWA
TENGAH
a. Ketua/Anggota Bawaslu a. Kordiv PP Bawaslu
PENASIHAT b. Kapolda KOORDINATOR b. Kasubdit Kamneg Polda
c. Kajati c. Koordinator Kejati Jateng

a. Anggota Bawaslu a. Anggota/Pegawai Bawaslu


PEMBINA b. Direkrimum Polda Jateng ANGGOTA b. Penyidik Polda Jateng
c. Aspidum Kejati Jateng c. Jaksa Kejati Jateng
PERAN KEPOLISIAN DALAM
PENANGANAN TINDAK PIDANA
PEMILU DI BAWASLU
TAHAPAN PENERIMAAN LAPORAN
Penyidik dapat mendampingi Bawaslu dalam menerima temuan
atau laporan tindak pidana Pemilu

TAHAPAN PEMBAHASAN
TAHAPAN KLARIFIKASI
Penyidik melakukan pembahasan dengan Bawaslu dan Kejaksaan
Dalam meminta keterangan dan/atau klarifikasi, pengawas
perihal hasil penyidikan dan pelimpahan kasus ke penuntut umum
Pemilu dapat didampingi oleh Penyidik

TAHAPAN PENYELIDIKAN TAHAPAN KAJIAN


Penyelidik melakukan penyelidikan berdasarkan surat perintah Penyidik melakukan pendampingan dalam penyusunan
penyelidikan yang diterbitkan oleh Ketua Bawaslu Provinsi kajian
Jawa Tengah

PENDAMPINGAN KEPOLISIAN
JUMLAH PUTUSAN PENGADILAN TINGKAT PERTAMA
DI PROVINSI JAWA TENGAH
PEMILIHAN 2018 PEMILU 2019 PEMILIHAN 2020

4
PUTUSAN
12
PUTUSAN
6
PUTUSAN

TREN PUTUSAN: TREN PUTUSAN: TREN PUTUSAN:

 Politik uang (5 Putusan)  Politik uang (5 Putusan)  Kepala Desa membuat keputusan
 Penggunaan fasilitas pemerintah (2 dan/atau melakukan tindakan
Putusan) menguntungkan atau merugikan salah
 Kepala Desa membuat keputusan satu Peserta Pemilu (3 Putusan)
dan/atau melakukan tindakan  Kampanye di luar jadwal (3 Putusan)
menguntungkan atau merugikan  Menghalang-halangi Penyelenggara
salah satu Peserta Pemilu (2 Pemilihan dalam melaksanakan
Putusan) tugasnya (1 Putusan)
 Kampanye dengan menggunakan
tempat ibadah (1 Putusan)
 Kampanye melibatkan Kepala Desa
(1 Putusan)
PERBANDINGAN PERBAWASLU SENTRA
KATEGORI
GAKKUMDU
PERBAWASLU 31/2018 PERBAWASLU 3/2023 KETERANGAN
Judul Perbawaslu Judul hanya “Sentra Penegakan Ditambahan kata Pemilihan Umum Untuk membedakan dengan Gakkumdu
Hukum Terpadu” sehingga berjudul “Sentra Penegakan yang dibentuk dalam Pemilihan
Hukum Terpadu Pemilihan Umum”
Pembentukan Gakkumdu Waktu pembentukan Gakkumdu Pembentukan Gakkumdu paling lambat Pada tahapan pendaftaran dan verifikasi
tidak diatur pada tahapan pendaftaran dan sudha terdapat norma pidana, sehingga
verifikasi partai politik terdapat potensi terjadinya pidana.

Penetapan Gakkumdu Gakkumdu semua tingkatan Gakkumdu ditetapkan oleh Bawaslu Memudahkan penggantian Keputusan
ditetapkan oleh Keputusan Ketua sesuai tingkatan mengantisipasi cepatnya perubahan
Bawaslu personil di kepolisian dan kejaksaan

Pembahasan Gakkumdu Pembahasan di Bawaslu terbagi Pembahasan di Bawaslu tidak terbagi, Menilai keterpenuhan syarat formaL dan
dua: Pembahasan pertama (menilai hanya substansi pembahasan terkait: material sudah tidak relevan karena sudah
keterpebuhan syarat formal dan pasal pidana yang akan diterapkan, dilakukan saat penetapan temuan atau
materiel) dan pembahasan kedua menentukan bukti-bukti yang perlu kajian awal. Proses di Bawaslu identik
(menilai keterpenuhan unsur pidana) dikumpulkan, dan menilai kecukupan dengan kegiatan penyelidikan, sehingga
bukti permulaan tujuannya membuat terang peristiwa
dengan mencari bukti permulaan.
Metode Pembahasan Diatur hanya tatap muka Diatur bisa dilakukan tatap muka dan Mempermudah koordinasi
daring
ALUR PENANGANAN TINDAK PIDANA
PEMILU 2024
Menilai kecukupan bukti permulaan

1X24 jam KAJIAN/


REGISTRASI PEMBAHASAN PENYELIDIKA PEMBAHASAN
TEMUAN/LAPORAN
N
Membahas substansi pasal apa yang
akan diterapkan, menentukan bukti
yang akan dicari
Membahas hasil penyidikan dan Paling lama 14 hari kerja Pleno menentukan apakah
pelimpahan kasus ke penuntut umum temuan/laporan diteruskan ke penyidik atau dihentikan

DITERUSKAN KE PENYUSUNAN
PEMBAHASAN PENYIDIKAN RAPAT PLENO
1X24 jam KAJIAN

DIHENTIKA
N

PELIMPAHAN KE
Banding Ke PT
DIHENTIKAN PELIMPAHAN KE PEMBAHASA
PENGADILAN • Paling lama 7 hari;

JAKSA/PU N
• Sifat putusan final

NEGERI dan mengikat

Membahas pelaksanaan putusan Melaksanakan


pengadilan
• PRA PENUNTUTAN Putusan PN
• DIHENTIKAN PUTUSAN
Paling lama 7 hari setelah pelimpahan
berkas perkara dan dapat dilakukan
tanpa kehadiran terdakwa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai