OLEH :
Dr. H. UMAR MA’RUF, S.H., Sp.N., M.Hum.
DOSEN FH UNISSULA
Disampaikan Dalam Webinar Penanganan Pelanggaran “Potensi pelanggaran
Dalam Tahapan Kampanye Pada Pemilu tahun 2024”
yang Diselengggarakan oleh BAWASLU Kab. Semarang
untuk menyelenggarakan
Kesejahteraan Rakyat;
Negara harus membuat regulasi agar
Social Justice
Welfare State
UU 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum;
PKPU;
Perbawaslu No. 5 Tahun 2022 Tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilu;
Perbawaslu No. 7 Tahun 2022 Tentang Penanganan Temuan dan
Laporan Pelanggaran Pemilu;
Perbawaslu No. 8 Tahun 2022 Tentang Penyelesaian Pelanggaran
Administratif Pemilu
Perbawaslu No. 9 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu
Perbawaslu No. 31 Tahun 2018 Tentang Sentra Gakkumdu (disusun
Bersama oleh Kapolri, Kajagung dan Bawaslu Sesuai Pasal 487 Ayat
1 UU 7/17)
Perbawaslu lainnya terkait Pengawasan Tahapan dan Non Tahapan.
Pengawasan?
Perbawaslu 5/22, Ps. 1:
Catatan:
a) Khusus pengertian kampanye bisa dimaknai kumulatif atau alternatif. Ditunjukkan dengan
frasa “dan/atau”. Adanya visi, misi, program, dan/atau citra diri Peserta Pemilu. b). Jadwal dari
KPU seharusnya dapat dibuktikan dengan PKPU tahapan Pemilu (tidak perlu ada SK KPU
tentang jadwal kampanye )
LARANGAN KAMPANYE (Ps. 280)
METODE KAMPANYE (Ps. 275)
Metode kampanye meliputi:
a.pertemuan terbatas; Ps. 276 (UU 7/23)
b.pertemuan tatap muka; (1) Metode kampanye
c.penyebaran bahan kampanye Pemilu kepada
umum;
dalam bentuk: a, b, c, d, e,
d.pemasangan alat peraga kampanye di tempat h, & i dimulai 25 H stlh
umum; DCT & 15 H stlh Tap
e.Media Sosial;
Paslon Pres/wapres sampai
f.iklan media cetak, media elektronik, dan
media dalam jaringan; Masa Tenang.
g.rapat umum; (2) F&g: 21 H & berakhir
h.debat Pasangan calon presiden dan wakil sampai dengan 1 Hari
presiden untuk pemilu presiden dan wakil
presiden; dan sebelum Masa Tenang.
i.kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
kampanye pemilu dan ketentuan peraturan e. Medsos, h. debat & i.
perundang-undangan.
Giat Lain (UU 7/17 ?)
TP Pemilu
Antisipasi mencegah penyebaran hoax,
ujaran kebencian & politisasi SARA
dalam Pemilu 2024 harus membuka
peluang partisipasi masyarakat seluas-
luasnya.