Anda di halaman 1dari 22

ISU-ISU KRUSIAL DALAM TAHAPAN

KAMPANYE PEMILU 2024

OLEH :
Dr. H. UMAR MA’RUF, S.H., Sp.N., M.Hum.
DOSEN FH UNISSULA
Disampaikan Dalam Webinar Penanganan Pelanggaran “Potensi pelanggaran
Dalam Tahapan Kampanye Pada Pemilu tahun 2024”
yang Diselengggarakan oleh BAWASLU Kab. Semarang

Ungaran, 12 Oktober 2023


Umar Ma’ruf
1991: - SH FH UNISSULA- Dosen FH UNISSULA; Pengacara/Advokat
1994-1996: Ketua BKBHM FH UNISSULA
1995-1999: Sekretaris Jurusan Hk. Acara FH UNISSULA
1996: Sp. N. (Spesialis Notariat) Program Notariat UNDIP
2000: M. Hum. (Magister Humaniora) Pasca Sarjana UGM
2000-2002: Ketua Bagian Hukum & Masyarakat UNISSULA
2001: Sekretaris LPPM UNISSULA, Pendiri MH UNISSULA
2001-2005: Sekretaris MH UNISSULA
2005-2009: Wakil Dekan I FH UNISSULA
2006-Skrng: Ketua Serikat Pengacara Indonesia (SPI) Smg
2008: Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/IV.C
2010: Doktor dari Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP
2010- Skrng: Kuasa Hukum Dalam PHPU di MK
2012-2016, 2016-2020: Dewan Penasihat PERADI Smg
2010-2015: Pengurus Majelis Hkm & HAM PWM Jateng
2015-2022, 2022-2027: Ketua Majelis Hkm & HAM PDM Kosem
2017-2021: Ketua Program Magister (S2) Ilmu Hukum UNISSULA
2017-2022, 2022-2027: Kabid. Advokasi & PHbU KAHMI Jateng
2017-2022, 2022-2027: Ka. Majlis Hkm & HAM PDM Kosem
2018-2020: Sekretaris Senat UNISSULA
2019-2024: Ketua Bid. Partisipasi Sosial & Kebjkn Publik ICMI Jateng
2020-2022: Wakil Rektor I UNISSULA
2020-2025: Pengurus MUI Jateng
2021- Skrg: Arbiter Basyarnas (Badan Arbitrase Syariah Nasional)
IDIALITAS Pemilu
 Sila ke 4 & 5 Pancasila: Kerakyatan &
Keadilan Sosial; dgn Memperhatikan
Sila 1, 2, & 3;
 Makna: serangkaian proses demokrasi

untuk menyelenggarakan
Kesejahteraan Rakyat;
 Negara harus membuat regulasi agar

hal tsb berjalan dengan baik.


Konstitusionalitas Pemilu
Ps 1
(Kesatuan-Republik, Demokrasi, Nomokrasi)

Ps 2(1): Pil.MPR Ps. 6A: PilPres

Ps 19(1) Ps 22C(1) 18(3) 18(4)


Pil.DPR Pil.DPD Pil.DPRD Pil.Kepda

Ps 22E Ps 24C (1)


Pemilu PHPU
Penyelenggaraan Pemilu
 Pasal 22E UUD NRI 1945:

 Penyelenggara Pemilu: KPU, Bawaslu & DKPP


 Sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggara Pemilu (Vide
Putusan MK No 11/PUU-VIII/2010 & UU 7/2017)
Politik Hukum Pemilu
Wujud Demokrasi Sirkulasi Kepemimpinan

Electoral Justice System


(Luber Jurdil)

Social Justice

Welfare State
 UU 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum;
 PKPU;
 Perbawaslu No. 5 Tahun 2022 Tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilu;
 Perbawaslu No. 7 Tahun 2022 Tentang Penanganan Temuan dan
Laporan Pelanggaran Pemilu;
 Perbawaslu No. 8 Tahun 2022 Tentang Penyelesaian Pelanggaran
Administratif Pemilu
 Perbawaslu No. 9 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu
 Perbawaslu No. 31 Tahun 2018 Tentang Sentra Gakkumdu (disusun
Bersama oleh Kapolri, Kajagung dan Bawaslu Sesuai Pasal 487 Ayat
1 UU 7/17)
 Perbawaslu lainnya terkait Pengawasan Tahapan dan Non Tahapan.
Pengawasan?
Perbawaslu 5/22, Ps. 1:

 Penindakan, apa itu?


Desain Penegakan Hukum Pemilu
(Buku 4 & 5 UU 7/17)
 PELANGGARAN PEMILU (Ps. 454-465): Kode
Etik (Ps. 456-459), Administratif (Ps. 460-
465), langgar PUU Lainnya (Ps. 455 <1> c.);
 SENGKETA PROSES PEMILU (Ps. 466-472);
 PERSELISIHAN HASIL PEMILU (Ps. 473-475);
dan
 TINDAK PIDANA PEMILU (Ps. 476-487, 488-
554).
ISU POLITIK
IDENTITAS/
POLITISASI
SARA
POLITISASI IDENTITAS/ SARA?
 Menggunakan Isu identitas/SARA untuk
alat Politik;
 Preferensi untuk memilih?

 Preferensi untuk tidak memilih?

 Pelaksana, Peserta dan Tim Kampanye

Pemilu dilarang: e. Menghina seseorang,


agama, suku, ras, golongan, calon
dan/atau peserta pemilu yang lain (Ps.
280 ay. 1 huruf e UU 7/17).
POSITIVE CAMPAIGN

Catatan:
a) Khusus pengertian kampanye bisa dimaknai kumulatif atau alternatif. Ditunjukkan dengan
frasa “dan/atau”. Adanya visi, misi, program, dan/atau citra diri Peserta Pemilu. b). Jadwal dari
KPU seharusnya dapat dibuktikan dengan PKPU tahapan Pemilu (tidak perlu ada SK KPU
tentang jadwal kampanye )
LARANGAN KAMPANYE (Ps. 280)
METODE KAMPANYE (Ps. 275)
Metode kampanye meliputi:
a.pertemuan terbatas; Ps. 276 (UU 7/23)
b.pertemuan tatap muka; (1) Metode kampanye
c.penyebaran bahan kampanye Pemilu kepada
umum;
dalam bentuk: a, b, c, d, e,
d.pemasangan alat peraga kampanye di tempat h, & i dimulai 25 H stlh
umum; DCT & 15 H stlh Tap
e.Media Sosial;
Paslon Pres/wapres sampai
f.iklan media cetak, media elektronik, dan
media dalam jaringan; Masa Tenang.
g.rapat umum; (2) F&g: 21 H & berakhir
h.debat Pasangan calon presiden dan wakil sampai dengan 1 Hari
presiden untuk pemilu presiden dan wakil
presiden; dan sebelum Masa Tenang.
i.kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
kampanye pemilu dan ketentuan peraturan e. Medsos, h. debat & i.
perundang-undangan.
Giat Lain (UU 7/17 ?)
TP Pemilu
Antisipasi mencegah penyebaran hoax,
ujaran kebencian & politisasi SARA
dalam Pemilu 2024 harus membuka
peluang partisipasi masyarakat seluas-
luasnya.

Yang bisa dilakukan untuk melawan


hoax, hate speech & politisasi SARA:
Literasi, peran dari civil society, peran
dari pemerintah, partai politik (politisi),
tomas, penyelenggara pemilu & penegak
hukum.
“BERSAMA RAKYAT AWASI
PEMILU,
BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN
KEADILAN PEMILU”

Anda mungkin juga menyukai