KEWARGANEGARAAN
Demokrasi di Indonesia
Oleh:
Machmud Al Rasyid
Substansi Demokrasi
Check and
Balances
Kompetisi
Reguler
Indeks Demokrasi BPS & The Economist
Intelligence Unit (EIU)
1. Presiden Threshold
Pasal 6A ayat 2 (Parpol/Gab.Parpol)
Putusan MK
Penjelasan :
a.Pemilu 2004 dengan UU 23 Tahun 2003 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Pasal 5
Ayat (4) UU itu menyatakan, pasangan calon presiden
dan wakil presiden hanya dapat diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang memperoleh
sekurang-kurangnya 15 persen jumlah kursi DPR atau 20
persen dari perolehan suara sah nasional dalam pemilu
anggota DPR. Menjadi pertamakali Pemilu Presiden
secara langsung.
b.Pemilu 2009 dengan UU Nomor 42 Tahun 2008 yang
menyatakan 25 persen kursi di DPR atau 20 persen
suara sah nasional dalam Pemilu, dengan calon Mega –
Prabowo, SBY – Budiono, dan Jusuf Kalla – Wiranto.
c. Pemilu 2014 Ketentuan sama dengan Pemilu 2009
dengan Calon Jokowi – Jusuf Kalla dan Prabowo – Hatta
Rajasa.
d.Pemilu 2019 berlaku UU Pemilu No.7 Tahun 2017
dengan Pasal 222 yaitu 20 % kursi DPR atau 25 % suara
sah pemilu dengan Calon Jokowi – Ma’ruf Amin dan
Prabowo – Sandiaga Uno. Suara ini di dasarkan pada
Pemilu Sebelumnya, yaitu Hasil Pemilu 2014.
f.Pemilu serentak dimulai pada Pemilu 2024.
• PERTANYAAN YANG MUNCUL : Mengapa Persyaratan
Presiden Threshold menggunakan Pemilu Sebelum
nya ?
Ditolak Oleh MK :
Mahkamah menilai para pemohon tidak
memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan
permohonan tersebut, sehingga mahkamah
tidak dapat menerima permohonan.
Menurut mahkamah, yang bisa menguji aturan
tersebut adalah partai politik atau gabungan
partai politik.
Selain itu juga individu yang dapat
membuktikan diri dicalonkan sebagai capres-
cawapres atau individu bersama dengan partai
politik pengusung capres-cawapres.
Ada Dissenting Opinion :
https://ugm.ac.id/id/berita/pandangan-pakar-ugm-terkait-putusan-
mk-soal-batas-usia-capres-cawapres/
https://www.hukumonline.com/berita/a/membedah-di-balik-
putusan-mk-soal-batas-usia-capres-cawapres-lt652f38c498a9e/
https://hukum.ub.ac.id/guru-besar-hukum-tata-negara-fh-ub-
jelaskan-kejanggalan-putusan-mahkamah-konstitusi-soal-batas-usia-
capres-cawapres/
PERMOHONAN PASANGAN 03
• 1. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 360 Tahun 2024 tentang Hasil Penetapan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota secara Nasional dalam Pemilihan
Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024,
sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan
Wakil Presiden tahun 2024
• Mendiskualifikasi H. Prabowo Subianto dan Gibran
Rakabuming Raka selaku pasangan calon peserta pemilihan
umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024
• Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum untuk
melakukan Pemungutan Suara Ulang untuk pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 antara H. Anies
Rasyid Baswedan, Ph.D. dan Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin
Iskandar sebagai Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan H. Ganjar
Pranowo, S.H., M.I.P. dan Prof. Dr. H. M. Mahfud MD selaku
Pasangan Calon Nomor Urut 3 di seluruh Tempat Pemungutan
Suara di seluruh Indonesia selambat- lambatnya pada tanggal
26 Juni 2024
PERMOHONAN PASANGAN 01
• Kecurangan Pemilu
• Dukungan Presiden kepada Paslon
• Diadakan pemungutan suara ulang (PSU) itu
diharapkan tanpa diikuti oleh sosok Gibran
Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko
Widodo (Widodo) yang dianggap menjadi
sumber permasalahan dalam kecurangan
pemilu tahun ini.