Anda di halaman 1dari 30

NETRALITAS & POLITISASI ASN

DALAM PEMILU 2024

OLEH :
H. UMAR MA’RUF
Dosen FH UNISSULA
Disampaikan Dalam “Rakernis Penanganan Pelanggaran
hukum Lainnya” yang Diselenggarakan BAWASLU JATENG

Slawi, 8 September 2023


UMAR MA’RUF
1991: - SH Fakultas Hukum UNISSULA, Dosen FH UNISSULA
- Pengacara/Advokat, Direktur UMAR MF & Partners
1994-1996: Ketua BKBHM FH UNISSULA
1995-2000: Sekretaris Jurusan Hk. Acara FH UNISSULA
1996: Sp. N. (Spesialis Notariat) Program Notariat UNDIP
2000: M. Hum. (Magister Humaniora) Pasca Sarjana UGM
2000-2006: Ketua Bagian Hukum & Masyarakat UNISSULA
2001: Sekretaris LPPM UNISSULA
2001: Pendiri MH UNISSULA
2001-2005: Sekretaris MH UNISSULA
2003 : Lektor Kepala
2005-2009: Wakil Dekan I FH UNISSULA
2006-2016: Ketua Serikat Pengacara Indonesia (SPI) Smg
2006-Skrng: Pengajar PKPA PERADI
2008: Dosen Bersertifikat/Pembina Utama Muda/IV.C
2010: Doktor dari Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP
2012-2026: Dewan Penasehat DPC PERADI Semarang
2012-Skrng: Dosen MTS, MKN dan PDIH UNISSULA
2017-2020: Ketua Program Magister (S-2) Ilmu Hukum UNISSULA
2018-2020: Sekretaris Senat UNISSULA
2020-2022: Wakil Rektor I
2020-2025: Pengurus MUI Jateng, Pengurus ICMI Jateng
2022-2026: Ketua DK Peradi Smg, Pengurus BP4 Jateng, Pengurus Forsiladi Jateng
CICERO

Salus Populi Suprema Lex
"

Esto”
keselamatan (Kesejahteraan)
rakyat adalah hukum tertinggi
JENJANG POLITIK HUKUM IND.

PH Idial: PANCASILA

PH Konstitusional: UUD’45

 PH Operasional: UU dan Regulasi di Bawahnya


POLITIK HUKUM IDIAL
PEMILU
Sila ke 4 & 5 Pancasila: Kerakyatan &
Keadilan Sosial; dgn Memperhatikan Sila
1, 2, & 3;
Makna: serangkaian proses demokrasi
untuk menyelenggarakan Kesejahteraan
Rakyat;
Negara harus membuat regulasi agar hal
tsb berjalan dengan baik.
POLITIK HUKUM KONSTITUSIONAL PEMILU
Ps 1
(Kesatuan-Republik, Demokrasi, Nomokrasi)

Ps 2(1): Pil.MPR Ps. 6A: PilPres

Ps 19(1) Ps 22C(1) 18(3) 18(4)


Pil.DPR Pil.DPD Pil.DPRD Pil.Kepda

Ps 22E Ps 24C (1)


Pemilu PHPU
POLITIK HUKUM IDIAL BIROKRASI
(ASN)
Sila ke 3 & 5 Pancasila: Persatuan
Indonesia & Mewujudkan Keadilan Sosial;
Makna: serangkaian Kewajiban, Tugas &
Hak Birokrat (ASN) menyelenggarakan
Kesejahteraan Rakyat;
Negara harus membuat regulasi agar hal
tsb berjalan dengan baik.
PH KONSTITUSIONAL ASN
Ps. 1 (2,3): Nomokrasi &
Demokrasi;
Open Legal Policy;
Ps. 20 & 21 (Kewenangan
DPR & Presiden ) UU
KONSIDERAN UU 5/2014:
POLITIK HKM (OPERASIONAL)
ASN DLM UU 5/14
 Berintegritas,

 Profesional,

 Netral & Bebas dari Intervensi Politik,


 Bersih dari praktik KKN,

 Mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi


masyarakat, dan
 mampu menjalankan peran sebagai unsur Perekat
Persatuan dan Kesatuan Bangsa berdasarkan
Pancasila & UUD’45
PENJELASAN UU 5/14
 PU: Dalam upaya menjaga netralitas ASN dari pengaruh
parpol dan untuk menjamin keutuhan, kekompakan, dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan, ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus parpol.
 Pnjls Ps 2 (f): "Yang dimaksud dengan 'asas netralitas'
adalah: setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala
bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapa pun,"
TEORI NETRALITAS & NON POLITISASI BIROKRASI (W.G.F. HEGEL)

The State
(general interest)

Jembatan Birokrasi Netral

 the civil society


(particular interest)
3 TUGAS UTAMA ASN
Pelaksana Kebijakan Publik;
Pelayanan Publik (Profesional &
Berkualitas);
Perekat dan Pemersatu Bangsa
REGULASI LAIN YG MELARANG ASN BERPOLITIK
 UU 23/14: Pemda
 UU 30/14: Adms Pemerintahan;

 UU 1/15 jo 8/15 jo 10/16 Ps. 70,71 -188,189;

 UU 7/2017: Ps 21(j)-117 (j) <Mndr jbtn pmrnthn, bila penyelenggara>; Ps. 280
<3>, Ps 494 (Terlibat Kampanye); Ps. 282, 283 (Kbjkn untungkn Kontestan);
 PP 17/2004: PNS tdk boleh Parpol;

 PP 42/2004:Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;

 PP 53/2010 jo. PP 94/2021: Disiplin PNS;

 PP 11/17 jo 17/20: Manajemen PNS;

 Perbawaslu 6/2018 tentang Pengawasan netralitas ASN, TNI & Polri;

 Peraturan BKN No.6/2022 ;

 KB Menpan, Mendagri, Kl.BKN, Kt.KSN, Kt.Bawaslu No. 2/2022, 800-5474,


246/2022, 30/2022, 144.1/PM.01/K.1/09/2022 ttg Pedmn Binwas Netralitas ASN
dlm Pemilu & Pmlhn.
 dll
PS. 280 UU 7/17, LARANGAN KAMPANYE:
SANKSI ASN TERLIBAT PEMILU
(UU 7/17)
Ps 494: Setiap ASN, …….yang melanggar larangan Pasal
280 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00.

Ps. 522: Setiap Ketua/Wakil Ketua/ketua muda/hakim


agung/hakim konstitusi, hakim pada semua badan peraditan,
Ketua/Wakil Ketua dan/atau anggota BPK, Gubenur, Deputi
Gubernur Senior, dan/atau deputi gubernur BI, serta direksi,
komisaris, dewan pengawas, dan/ atau karyawan
BUMN/BUMD melanggar larangan Ps 280 ayat (3)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan
denda paling banyak Rp24.000.000,00
LARANGAN MEMIHAK DLM UU 7/17
UU PILKADA (10/2016), PS. 71:

 UU PILKADA (1/2015):
PP 94/2021, PS. 5 LARANGAN PNS:
SANKSI ASN TERLIBAT POLITIK PRAKTIS
 teguran lisan,
 teguran tertulis,
 pernyataan tidak puas secara tertulis,
 penundaan kenaikan gaji berkala,
 penundaan kenaikan pangkat, golongan, dan atau hak-hak jabatan,
 pembayaran uang paksa dan atau ganti rugi,
 pemberhentian sementara dengan memperoleh hak-hak jabatan,
 pemberhentian sementara tanpa memperoleh hak-hak jabatan.
 pemberhentian tetap dengan memperoleh hak-hak keuangan dan fasilitas
lainnya,
 pemberhentian tetap tanpa memperoleh hak-hak keuangan dan fasilitas
lainnya,
 pemberhentian tetap dengan memperoleh hak-hak keuangan dan fasilitas
lainnya serta dipublikasikan di media massa.
 Pemberhentian tetap tanpa memperoleh hak-hak keuangan dan fasilitas
lainnya serta dipublikasikan di media massa,
PELANGGARAN NETRALITAS ASN_KAH?
PELANGGARAN NETRALITAS ASN_KAH?
PENYEBAB TIDAK NETRALNYA ASN

 Hubungan Kekeluargaan;
 Monoloyalitas;

 Kedudukan Pjbt Pol. (Kepda) sebagai PPK;

 Ambisi Karir Jabatan;

 Ambiguitas Peraturan;

 Kurangnya Sosialisasi;

 (Tahu) Kesadaran Masyarakat untuk Melaporkan ASN yang Diduga


Terlibat Politik Rendah;
 (Tahu) Lemahnya Penegakan Hukum,
BENTUK PELANGGARAN NETRALITAS ASN

 Buat Giat yang bersumber dari APBN/D untuk kepentingan


petahana seperti sosialisasi dan/atau
bagi sembako dalam rangka menarik simpati
rakyat;
 kampanye terselubung dengan sengaja memasang baliho atau
banner untuk meningkatkan tingkat
popularistas petahana;
 memanfaatkan program dan anggaran negara/daerah untuk
digunakan petahana sebagai sarana instrumen kampanye;
 keterlibatan dlm penyusunan program kerja dan/atau
materi kampanye;
 dll
PENEGAKAN HUKUM?

Dilakukan Ikhtiar Pencegahan


Lebih Dulu: Sosialisasi,
Pemahaman Tupoksi &
Penyadaran;
Penindakan
PEMROSESAN
PELANGGARAN NETRALITAS ASN DLM PEMILU

Ps. 455 UU 7/17

 Beririsan TPP: Rekom ke


Instansi ybs & Gakkumdu
DAMPAK POLITISASI & PELANGGARAN

NETRALITAS ASN
 Tidak Konsentrasi Pada Tugas Ke-ASN;
 Pengelompokan;
 Pembelahan;
 Like & Dislike atau marriage sistem bukan merit
sistem;
 KKN;
 Penggunaan Fasilitas Negara Utk Tujuan Politik;
 Kesejahteraan Seluruh Rakyat/Warga tidak
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai