Anda di halaman 1dari 4

PANWASLU KECAMATAN L A I S

JaLan Lintas Betung–Sekayu Desa Lais Kode Pos. 30757


E-mail : Panwascam.Lais.Muba@gmail.com

Lais, April 2023

Nomor : /PM.01.00/K.SS-05.02/4/2023
Sifat : Penting
Lampiran :-
Perihal : Himbauan Netralitas dan Integritas Aparatur Sipil Negara,
TNI/POLRI, Pemerintah Desa dan PPK

Kepada Yth.
1. Camat Kecamatan Lais
2. KAPOLSEK Kecamatan Lais
3. Kepala Puskesmas Se-Kecamatan Lais
4. UPTD KORWIL Kecamatan Lais
5. Kepala Desa Se-Kecamatan Lais
6. Panitia Pemilihan Kecamatan Lais
Di_
Tempat.

A. Dasar Hukum
1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum;
3. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Pemilihan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2018 Tentang
Pengwasan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018
Tentang Pengawas Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara, Anggota Tentara Nasional
Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 23 tahun 2018 Tentang Kampanye
Pemilihan Umum;
8. Peraturan Bersama KPU, BAWASLU dan DKPP No 1, 11 da 13 tahun 2012 Tentang
Kode Etik Penyelenggara Pemilu
9. Undang-undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

B. Sehubungan Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024


disampaikan hal-hal Sebagai berikut:
1. Aturan Mengenai Netralitas ASN dan TNI/POLRI
a. Pasal 1 Angka 3 Perbawaslu No 6 Tahun 2018. “Pegawai Aparatur Sipil Negara
yang Selanjutnya di Sebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang di Angkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan di Serahi tugas Dalam suatu Jabatan Pemerintahan atau Diserahi
Tugas Negara Lainnya dan Digaji Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
b. Pasal 2 Huruf F UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. “Setiap
Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak
memihak kepada kepentingan siapapun;”
c. Pasal 5 ayat (2) Huruf h UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
“Pegawai ASN Menjaga Agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;”
d. Pasal 9 ayat (2) UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, “Pegawai
ASN harus Bebas dari Pengaruh Intervensi semua golongan dan partai politik.”
e. Pasal 280 ayat (2) UU No 7 2017, “Pelaksanaan dan/Atau Tim Kampanye dala
Kegiatan Kampanye Pemilu di Larang Mengikutsertakan ;”
1) Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, Hakim Agung dan Mahkamah Agung dan
Hakim pada Semua Badan Peradilan diBawah Mahkamah Agung dan Hakim
Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
2) Ketua dan Wakil Ketua dan Anggota BAdan Pemeriksa Keuangan
3) Gubnernur, Deputi gubernur senior, dan Deputi Gubernur BANK Indonesia;
4) Direksi, komisaris, dewan pengawasdan karyawan bedan usaha milik
Negara/badan usaha milik daerah;
5) Pejabat Negara bukan anggota partai politik yamg menjabat sebagai pimpinan
di lembaga nonstructural;
6) Aparatur Sipil Negara
7) Anggota Tentara Negara Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia
8) Kepala Desa
9) Anggota Badan Permusyawaratan Desa
10) Warga Negara yang Tidak Memiliki Hak Memilih.

2. Aturan Mengenai Netralitas dan Integritas Kepala Desa dan Panitia Pemilihan
Kecamatan
a. Pasal 71 ayat (1) UU No 10 tahun 2016 “Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat
aparatur sipil negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan
lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon”.
b. Pasal 10 Peraturan Bersama KPU, BAWASLU dan DKPP No 1, 11 da 13 tahun
2012 “Dalam melaksanakan asas mandiri dan adil, Penyelenggara Pemilu
berkewajiban:
1) bertindak netral dan tidak memihak terhadap partai politik tertentu, calon,
peserta pemilu, dan media massa tertentu;
2) memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemilu, calon pemilih, dan
pihak lain yang terlibat dalam proses Pemilu;
3) menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap
pelaksanaan tugas dan menghindari dari intervensi pihak lain;
4) tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang bersifat partisan atas
masalah atau isu yang sedang terjadi dalam proses Pemilu;
5) tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang bersifat partisan dengan
pemilih;
6) tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang
secara jelas menunjukkan sikap partisan pada partai politik atau peserta Pemilu
tertentu;
7) tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan tidak menanyakan
pilihan politik kepada orang lain;
8) memberitahukan kepada seseorang atau peserta Pemilu selengkap dan secermat
mungkin akan dugaan yang diajukan atau keputusan yang dikenakannya;
9) menjamin kesempatan yang sama kepada setiap peserta Pemilu yang dituduh
untuk menyampaikan pendapat tentang kasus yang dihadapinya atau keputusan
yang dikenakannya;
10) mendengarkan semua pihak yang berkepentingan dengan kasus yang terjadi dan
mempertimbangkan semua alasan yang diajukan secara adil; k. tidak menerima
hadiah dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu, calon peserta Pemilu,
perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari keputusan
lembaga penyelenggara Pemilu”.

C. Larangan dan SANKSI


1) Pasal 280 ayat (2) huruf f dan g UU No 7 Tahun 2017, “Pelaksana dan/atau tim
kampanye dalam kegiatan kampanye pemilu dilarang mengikutsertakan Aparatur Sipil
Negara, Anggota Tentara nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Kepala Desa; Perangkat Desa”, Sanksi Berdasarkan Pasal 521 UU 7 tahun 2017
“Dipidana Penjara Paling Lama 2 (Dua) Tahun dan Denda Paling Banyak Rp
24.000.000,-“;
2) Pasal 280 ayat (3) UU N0 7 Tahun 2017, “Aparatur Sipil Negara, Anggota Tentara
Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Republik Indonesia dilarang ikut serta
sebagai pelaksana dan tim kampanye pemilu”. Sanksi Berdasarkan Pasal 494 UU 7
tahun 2017 , “Dipidana Kurungan Paling 1 (Satu) Tahun dan Denda Paling Banyak
Rp 12.000.000”;
3) Pasal 4 angka 12 PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai negeri Sipil,
“Setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan cara :
a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain.
4) Pasal angka 13 PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,
“setiap PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden
dengan cara ;membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau mengadakan
kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum,selama, atau pemberian barang kepada pns dalam lingkungan
unit kerjanya, anggota keluarga, dan ,masyarakat”
5) Pasal 490 UU No 7 Tahun 2017 “Setiap kepala desa atau sebutan lain yang dengan
sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam masa Kampanye, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah)”.
6) Pasal 494 UU No 7 Tahun 2017 “Setiap aparatur sipil negara, anggota Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala desa, perangkat
desa, dan/ atau anggota badan permusyawaratan desa yang melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan
paling lama I (satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah)”.

D. Dalam rangka mewujudkan Pemilihan Umum tahun 2024 yang Demokratis, Bermartabat
dan Berkualitas Serta untuk Menjalankan Tugas Pencegahan Terhadap Pelanggaran
Pemilihan Umum yang berdasarkan Asas, Prinsip dan tujuan Sebagaimana Amanat Undang-
undang No.07 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Kami Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kecamatan Lais Menghimbau:
1. Pegawai Aparatur Sipir Negara Se-Kecamatan lais
2. Tentara Negara Indonesia dan Anggota Kepolisian Republik Indonesia. Se-
Kecamatan lais
3. Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa Se-Kecamatan
lais
4. Panitia Pemilihan Kecamatan Lais

Menjaga Integritas dab Profesionalisme dengan Menjunjung Tinggi Netralitas Berdasarkan


Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Selama Berlangsungya Pemilihan Umum Tahun
2024

Demikian untuk Menjadi Perhatian atas Kerjasamanya kami Ucapkan Terimakasih.

Panitia Pengawas Pemilihan Umum


Kecamatan Lais
Ketua,

Beri Pirmansa, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai