Materi Bimtek PPKD
Materi Bimtek PPKD
DISAMPAIKAN OLEH
FARDINAL, M.Pd
(Dosen IAIN Kerinci)
KPU
BAWASLU
• Muhammad Tio • BAWASLU PROVINSI • KPU Provinsi (5
Aliansyah, • BAWASLU KAB/KOTA Org)
• Heddy Lugito, • PANWASCAM • KPU Kabupaten (5
• Ratna Dewi Pettalolo, • PPKD Org)
• I Dewa Kade Wiarsa • PTPS • PPK (5 Org)
Raka Sandi.
• PPS (3 Org)
• KPPS (7 Org)
ASAS PEMILIHAN UMUM (PEMILU)
Asas pemilihan umum berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum
Bab 2 Pasal 2 yaitu Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
LANGSUNG RAHASIA
Dalam pemilu, pemilih langsung melakukan Diharapkan pilihan pemilih tidak diketahui oleh siapapun,
pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di memasukkan kertas suara ke kotak suara yang telah
daerah pemilih masing-masing tanpa perwakilan. dikunci.
UMUM JUJUR
Bahwa seluruh warga negara (yang telah dewasa) penting khususnya bagi penyelenggara pemilu, pemerintah,
dapat memilih tanpa adanya diskriminasi terhadap ras, pengawas pemilu, dan pihak lainnya yang terkait dengan pemilu
jenis kelamin, warna kulit, dan lain- lain. untuk tetap bertindak jujur sesuai pilihan rakyat
BEBAS
ADIL
Dalam penyelenggaraan pemilu, maka hendaknya
Setiap pemilih dan peserta pemilu mendapatkan
dilakukan secara bebas oleh pemilih tanpa adanya
perlakuan yang adil serta bebas dari pihak manapun juga.
tekanan, paksaan serta adanya jaminan keamanan.
ASAS HUKUM PIDANA
ASN
TNI/POLRI
PESERTA PEMILU
APARATUR DESA
PEMILIH/MASYARAKAT
PEJABAT NEGARA/
DAERAH
TINDAK PIDANA PEMILIHAN UMUM
Definisi
Tindak pidana Pemilihan Umum (“Pemilu”) menurut Pasal 1
angka 2 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2018
tentang Tata Cara Penyelesaian Tindak Pidana Pemilihan dan
Pemilihan Umum (Perma No. 1 Tahun 2018), sebagai berikut:
Tindak Pidana Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut
Tindak Pidana Pemilu adalah tindak pidana pelanggaran
dan/atau kejahatan sebagaimana diatur dalam Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum.
PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM
Definisi
Perbuatan yang melanggar peraturan yang ditetapkan.
Terjadinya pelanggaran dalam setiap kegiatan tidak bisa
terhindarkan. Pelanggaran dapat terjadi karena adanya
unsur kesengajaan maupun karena kelalaian.
Pelanggaran dapat dilakukan banyak pihak bahkan dapat
dikatakan semua orang memiliki potensi untuk melakukan
pelanggaran.
PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM
◘ Pelanggaran Kode Etik
Pelanggaran Terhadap Etika Penyelenggara Pemilu Yang
Berdasarkan Sumpah Dan/Atau Janji Sebelum Menjalankan Tugas
Sebagai Penyelenggara Pemilu.
◘ Pelanggaran Administrasi
Pelanggaran Terhadap Tata Cara Prosedur Atau Mekanisme Yang
Berkaitan Dengan Administrasi Pelaksanaan Pemilu Dalam Setiap
Tahapan Penyelenggaraan Pemilu.
TIGA PENDAPAT TINDAK PIDANA PEMILU
1.Pidana khusus
2.Sebatas penyelesaian/acara khusus
*berkait waktu tahapan pemilu yang
singkat dan efek domino tahapan
3.Tak ada pidana/penyelesaian khusus
TINDAK PIDANA PEMILU
CONTOH:
TP PEMILU BLACK CAMPAIGN
Pasal 488 – 588 MONEY POLITICS
UU 7 / 2017 KAMPANYE DI TEMPAT IBADAH
DLL
CONTOH:
PEMBAKARAN KANTOR KPU
TP. lain yang terjadi PENGRUSAKAN RUMAH
sebagai akibat PENYELENGGARA
TINDAK penyelenggaraan
Pemilu
PERKELAHIAN ANTAR
PENDUKUNG
7. 494 Setiap aparatur sipil negara, anggota Tentara Nasional Kurungan paling lama
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 1 (satu) tahun dan denda
kepala desa, perangkat desa, dan/atau anggota badan paling banyak
permusyawaratan desa Rp 12.000.000,00 (dua
Melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam belas juta rupiah)
Pasal 280 ayat (3)
14. 500 Setiap orang yang membantu Pemilih Kurungan paling lama
Dengan sengaja memberitahukan pilihan Pemilih
kepada orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 (satu) tahun dan denda
364 ayat (2) paling banyak
Rp 12.000.000,00
(dua belas juta rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
15. 501 Setiap anggota KPPS Kurungan paling lama
Dengan sengaja tidak melaksanakan keputusan KPU 1 (satu) tahun dan denda
Kabupaten/Kota untuk pemungutan suara ulang di TPS paling banyak
Rp 12.000.000,00
(dua belas juta rupiah)
17. 505 Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Kurungan paling lama
PPK, dan PPS 1 (satu) tahun dan denda
Karena kelalaiannya mengakibatkan hilang atau paling banyak
berubahnya berita acara rekapitulasi hasil pengitungan Rp 12.000.000,00 (dua
perolehan suara belas juta rupiah)
31. 518 Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Penjara paling lama
Kabupaten/Kota 3 (tiga) tahun dan denda
Tidak menindaklanjuti temuan.Bawaslu, Bawaslu paling banyak
Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota dalam Rp 36.000.000,00 (tiga
pelaksanaan verifikasi partai politik calon Peserta puluh enam juta rupiah)
Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 ayat
(3) dan/atau pelaksanaan verifikasi kelengkapan
administrasi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 251 ayat (3) dan Pasal 261 ayat
(3) dan/atau pelaksanaan verifikasi kelengkapan
administrasi bakal calon Presiden dan Wakil Presiden
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
32. 519 Setiap orang Penjara paling lama
Dengan sengaja melakukan perbuatan curang untuk 3 (tiga) tahun dan denda
menyesatkan seseorang, dengan memaksa, dengan paling banyak
menjanjikan atau dengan memberikan uang atau materi Rp 36.000.000,00
lainnya untuk memperoleh dukungan bagi pencalonan (tiga puluh enam
anggota DPD dalam Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 183 juta rupiah)
34. 521 Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu Penjara paling lama
Dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan Kampanye 2 (dua) tahun dan denda
Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat (1) huruf paling banyak
a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, Rp 24.000.000,00
huruf I, atau huruf j (dua puluh empat juta
rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
36. 523 Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu Penjara paling lama
Ayat (1) Dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau 2 (dua) tahun dan denda
materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye paling banyak
Pemilu secara langsung atau tidak langsung sebagaimana Rp 24.000.000,00
dimaksud dalam Pasal 280 ayat (1) huruf j (dua puluh empat juta
rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
37. 523 Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu Penjara paling lama
Ayat (2) Dengan sengaja pada Masa Tenang menjanjikan atau 4 (empat) tahun dan
memberikan imbalan uang atau materi lainnya kepada denda paling banyak
Pemilih secara langsung ataupun tidak langsung Rp 48.000.000,00
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 ayat (2)
(empat puluh delapan
juta rupiah)
39. 524 Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Penjara paling lama
Ayat (1) Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal 2 (dua) tahun dan denda
KPU, sekretaris KPU Provinsi, pegawai sekretariat KPU paling banyak
Provinsi, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan/atau Rp 24.000.000,00
pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota (dua puluh empat juta
Terbukti dengan sengaja melakukan tindak pidana Pemilu rupiah)
dalam pelaksanaan Kampanye Pemilu
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
40. 524 Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Penjara paling lama
Ayat (2) Sekretaris Jenderal KPU, pegawai Sekretariat Jenderal 1 (satu) tahun 6 (enam)
KPU, sekretaris KPU Provinsi, pegawai sekretariat KPU bulan dan denda
Provinsi, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan/atau paling banyak
pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota
Rp 18.000.000,00
Terbukti karena kelalaiannya melakukan tindak pidana
Pemilu dalam pelaksanaan Kampanye Pemilu (delapan belas juta
rupiah)
41. 525 Setiap orang, kelompok, perusahan, dan/atau badan Penjara paling lama
Ayat (1) usaha non pemerintah 2 (dua) tahun dan denda
Memberikan dana Kampanye Pemilu melebihi batas yang paling banyak
ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 327 Rp 500.000.000,00
ayat (1) dan Pasal 331 ayat (1) (lima ratus juta rupiah)
48. 529 Setiap perusahaan pencetak surat suara Penjara paling lama
Dengan sengaja mencetak surat suara melebihi jumlah 2 (dua) tahun dan denda
yang ditetapkan oleh KPU untuk kepentingan tertentu paling banyak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345 ayat (1) Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
49. 530 Setiap perusahaan pencetak surat suara Penjara paling lama
Tidak menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keutuhan 2 (dua) tahun dan denda
surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345 paling banyak
ayat (2) Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)
63. 543 Setiap anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Penjara paling lama
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, dan/atau 2 (dua) tahun dan denda
Panwaslu Kelurahan/Desa/Panwaslu LN/Pengawas TPS paling banyak
Dengan sengaja tidak menindaklanjuti temuan dan/atau Rp 24.000.000,00
laporan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh anggota (dua puluh empat juta
KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, rupiah)
PPS/PPLN, dan/atau KPPS/KPPSLN dalam setiap tahapan
Penyelenggaraan Pemilu
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
64. 544 Setiap orang Penjara paling lama
Dengan sengaja melakukan perbuatan melawan 6 (enam) tahun dan denda
hukum memalsukan data dan daftar pemilih paling banyak
Rp 72.000.000,00
(tujuh puluh dua juta
rupiah)
65. 545 Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Penjara paling lama
PPK, PPS, dan/atau PPLN 3 (tiga) tahun dan denda
Dengan sengaja menambah atau mengurangi daftar paling banyak
pemilih dalam Pemilu setelah ditetapkan Daftar Pemilih Rp 36.000.000,00 (tiga
Tetap puluh enam juta rupiah)
66. 546 Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Penjara paling lama
PPK, PPS, dan/atau PPLN 3 (tiga) tahun dan denda
Dengan sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan paling banyak
tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Rp 36.000.000,00
Peserta Pemilu dalam masa Kampanye (tiga puluh enam juta
rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
67. 547 Setiap pejabat negara Penjara paling lama
Dengan sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan 3 (tiga) tahun dan denda
tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu paling banyak
Peserta Pemilu dalam masa Kampanye Rp 36.000.000,00
(tiga puluh enam
juta rupiah)
71. 551 Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Penjara paling lama
PPK, PPS 2 (dua) tahun dan denda
Karena kesengajaannya mengakibatkan hilang atau paling banyak
berubahnya berita acara rekapitulasi hasil perhitungan Rp 24.000.000,00 (dua
perolehan suara dan/atau sertifikat rekapitulasi hasil puluh empat juta rupiah)
penghitungan perolehan suara
72. 552 Setiap calon Presiden atau Wakil Presiden Penjara paling lama
Ayat (1) Dengan sengaja mengundurkan diri setelah penetapan 5 (lima) tahun dan denda
calon Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan paling banyak
pelaksanaan pemungutan suara putaran pertama Rp 50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
73. 552 Pimpinan Partai Politik atau gabungan pimpinan Partai Penjara paling lama
Ayat (2) Politik 5 (lima) tahun dan denda
Dengan sengaja menarik calonnya dan/atau Pasangan paling banyak
Calon yang telah ditetapkan oleh KPU sampai dengan Rp 50.000.000.ooo,00
pelaksanaan pemungutan suara putaran pertama (lima puluh miliar rupiah)
74. 553 Setiap calon Presiden atau Wakil Presiden Penjara paling lama
Ayat (1) Dengan sengaja mengundurkan diri setelah pemungutan 6 (enam) tahun dan denda
suara putaran pertama sampai dengan pelaksaanaan paling banyak
pemungutan suara putaran kedua Rp 100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah)
75. 553 Pimpinan Partai Politik atau gabungan pimpinan Partai Penjara paling lama
Ayat (2) Politik 6 (enam) tahun dan denda
Dengan sengaja menarik calonnya dan/atau Pasangan paling banyak
Calon yang telah ditetapkan oleh KPU sampai dengan Rp 100.000.000.000,00
pelaksanaan pemungutan suara putaran kedua (seratus miliar rupiah)
No Pasal Unsur Ancaman Pidana
76. 554 Penyelenggara Pemilu Ditambah 1/3 (satu pertiga)
Melakukan tindak pidana Pemilu sebagaimana dari ketentuan pidana yang
dimaksud dalam Pasal 488, Pasal 491, Pasal 492, Pasal ditetapkan dalam
500, Pasal 504, Pasal 509, Pasal 510, Pasal 511, Pasal Undang-Undang ini
518, Pasal 520, Pasal 523, Pasal 533 ayat (1), Pasal 526
ayat (1), Pasal 531, Pasal 532, Pasal 533, Pasal 534, Pasal
535, dan Pasal 536
PENANGANAN TP. PEMILU
Proses Penanganan Perkara Tindak Pidana Pemilu
Perbawaslu Nomor 3 Tahun 2023 tentang Sentra Gakkumdu
44
SKEMA
Pemeriksaan Perkara Tindak Pidana Pemilu di Pengadilan Acara Pemeriksaan
Tindak Pidana
Pemilu:
Pemeriksaan Biasa
atau
Berkas Singkat, tergantung
Pelimpahan berkas dari diterima
Pengadilan,
Pemeriksaan Penuntut Umum,
bila dipandang
di persidangan
Penuntut Umum Penetapan
Majelis oleh Majelis
pembuktian serta
penerapan
Khusus Khusus hukumnya mudah
dan sifatnya
sederhana maka
perkara yang
PT memeriksa dan bersangkutan dapat
Pelimpahan berkas Upaya Banding : diajukan melalui
memutus perkara
ke PT : paling lama 3 Acara Pemeriksaan
paling lama 7 hari paling lama 3 hari
hari setelah Singkat (KUHAP)
setelah permohonan setelah putusan
permohonan banding
banding diterima
diterima dibacakan