Anda di halaman 1dari 3

Nomor : 135/PM.00.02/K.

RA-06-05/10/2023 Kerumutan, 17 Oktober 2023


Sifat : Penting
Lampiran :-
Perihal : Imbauan

KepadaYth.
1.Lurah/Kepala Desa dan Perangkat Desa Se-Kecamatan Kerumutan.
2.Ketua dan Anggota BPD Se-Kecamatan Kerumutan.
Di-
Tempat

A. Dasar Hukum :
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7;
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemilihan Umum (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 182,Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor
6109);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 2022.

B. Imbauan
Sehubungan dengan Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak
2024 yang saat ini sedang berlangsung Maka untuk mewujudkan Lurah/ Kepala Desa,
Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa yang Profesional dan Netral sesuai
dengan amanat Undang-Undang. Panwaslu Kecamatan Kerumutan menyampaikan
Imbauan sebagai berikut:
1. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 29 huruf (g) dan huruf (j) Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa, Kepala Desa dilarang untuk “Menjadi pengurus partai politik
dan ikut serta dan/atau terlibat dalam Kampanye Pemilihan Umum dan/atau Pemilihan
Kepala Daerah.”
2. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 30 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tantang Desa. “Kepala Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 29 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis.” Ayat
(2) “Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan
dengan pemberhentian.”
3. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 51 huruf (g) dan huruf (j) Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa, Perangkat Desa dilarang untuk "menjadi pengurus partai politik
dan ikut serta dan/atau terlibat dalam Kampanye Pemilihan Umum dan/atau Pemilihan
Kepala Daerah.”
4. Bahwa Berdasarkan ketentuang pasal 52 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tantang Desa. “Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 51 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau
teguran tertulis”. Ayat (2) “Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan Tindakan pemberhentian sementara dan dapat
dilanjutkan dengan pemberhentian.”
5. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 64 Huruf (h) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tantang Desa, Badan Permusyawaratan Desa dilarang untuk “Menjadi pengurus partai
politik.”
6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 280 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang
Pemilu, “Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dalam kegiatan Kampanye Pemilu dilarang
mengikutsertakan:
a) Ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkama Agung, dan hakim
pada semua badan peradilan di bawah Mahkama Agung, dan hakim konstitusi pada
Mahkama Konstitusi;
b) Ketua, wakil ketua, dan anggota Badan pemeriksa Keuangan;
c) Gubernur, deputi gubernur senior, dan deputi gubernur Bank Indonesia;
d) Direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan badan usaha milik negara/
badan usaha milik daerah;
e) Pejabat negara bukan anggota partai politik yang menjabat sebagai pimpinan di
Lembaga nonstruktural;
f) Aparatur sipil negara;
g) Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia;
h) Kepala desa;
i) Perangkat desa;
j) Anggota badan permusyawaratan desa; dan
k) Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.”
7. Bahwa larangan Kampanye untuk setiap peserta pemilu, sesuai ketentuan pada pasal 280
Ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Pemilu, menjelaskan “Setiap orang
sebaiamana dimaksud pada ayat (2) dilarang ikut serta sebagai pelaksana dan tim
Kampanye Pemilu.”
8. Bahwa bedasarkan ketentuan pidana pemilu pada pasal 490 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2023 Tentang Pemilu, “Setiap kepala desa atau sebutan lain yang dengan sengaja
membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu Peserta Pemilu dalam masa Kampanye, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”
9. Bahwa dalam hal tugas yang diamanatkan kepada Panwaslu Kecamatan, sesuai pada pasal
105 huruf (d) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, “Mengawasi
netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.”
10. Bahwa bedasarkan wewenang yang diamanatkan kepada Panwaslu Kecamatan, sesuai pada
pasal 106 huruf (c) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Pemilu,
“Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan melalui Bawaslu
Kabupaten/Kota mengenai hasil pengawasan diwilayah kecamatan terhadap netralitas
semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.”

Bedasarkan dari ketentuan diatas, maka Panwaslu Kecamatan Kerumutan mengimbau


kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di wilayah Kecamatan Kerumutan
untuk mematuhi Peraturan Perundangan yang berlaku terkait dengan Netralitas ASN.

Demikian Surat Himbauan ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya


diucapkan terima kasih.

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


KECAMATAN KERUMUTAN

Ketua,

Heru Prastiawan, S.Pd

Tembusan Kepada Yth:

1. Ketua Bawaslu Kabupaten Pelalawan;


2. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai