Anda di halaman 1dari 2

KASUS POLITIK UANG

Nama : Da Ayu Made Fiona Sari

"POLITIK UANG" dalam pemilihan umum dan pemilihan lokal merupakan fenomena yang
marak terjadi dalam demokrasi prosedural di Indonesia, terutama sejak pemilihan langsung tahun
2004. Pemilih sudah sangat faham dengan istilah money politics dan juga tidak sungkan untuk
menerima pemberian dalam bentuk uang dan barang.

Pemilihan umum merupakan momen penting bagi suatu negara dalam menentukan arah
kebijakan politik dan masa depan bangsa. Namun, semakin banyak kasus politik uang dan
penyebaran uang oleh para politisi untuk memenangkan pemilu, membuat kredibilitas pemilu
semakin dipertanyakan. Belum lagi, rendahnya partisipasi pemilih yang sering terjadi, membuat
hasil pemilu tidak mencerminkan keinginan rakyat secara keseluruhan.

Sebagai masyarakat, kita harus memilih dengan cerdas berdasarkan program dan visi misi partai
politik, kita harus menghargai hak suara kita dan menggunakan suara kita untuk memilih
pemimpin yang berintegritas dan mampu memperjuangkan kepentingan rakyat. Politik uang
merupakan sebuah kejahatan dan pelanggaran Etika serta Moral yg mendasar sehingga dapat
memperburuk sistem demokrasi kita. Praktik ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan merusak
integritas pemilihan umum.

Praktik politik uang, termasuk serangan fajar, merupakan perkara yang dilarang oleh Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Umum. Pasal 187A melarang dengan tegas
pemberian dan penerimaan uang atau imbalan lain untuk mempengaruhi suara dalam pemilihan
umum. “Pelaku maupun penerima politik uang bisa dijerat Undang-Undang Pemilu Nomor 7
tahun 2017, dengan sanksi pidana berupa kurungan penjara selama tiga tahun dan denda paling
banyak Rp 36 juta.”

Calon atau partai politik dapat melakukan kampanye dengan selebaran


brosur,pamflet,poster,pakaian, alat minum atau makan, kalender,kartu nama, alat tulis, dan atau
atribut kampanye lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada pasal 33
ayat 2 PKPU Nomor 15 tahun 2023 mengenai bahan kampanye yg diperbolehkan bagi peserta
pemilu.

Upaya- Upaya yang relevan dilakukan guna pencegahan "POLITIK UANG" di Indonesia yaitu:
1. Pemerintah harus mendorong kesadaran politik sejak dini. Pendidikan politik harus
ditanamkan sejak usia dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat. Dengan
kesadaran politik yang kuat, rakyat dapat lebih memahami pentingnya pemilihan umum dan
keikutsertaan dalam proses demokrasi.
2. Pemerintah memastikan hak suara mereka dijamin dan tidak terpengaruh oleh intimidasi
atau manipulasi dari pihak manapun.
3. Menuntut partai politik untuk patuh dan segera menyerahkan laporan dana kampanye
kepada KPU, serta mendorong partai politik untuk menginformasikan kepada publik tentang
laporan dana kampanyenya, misalnya melalui website. 4. Bawaslu memberikan sanksi tegas
dengan lembaga terkait, jika ada peserta pemilu yang melakukan politik uang dan melanggar
pelaporan dana kampanye.

Anda mungkin juga menyukai