0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian bantuan barang dan uang menjelang pemilu dan pilkada dalam perspektif hukum. Politik uang dan pemberian hadiah sering dilakukan kandidat untuk menarik suara, namun hal ini dapat menimbulkan korupsi. Dokumen tersebut juga membahas peraturan terkait larangan politik uang serta peran lembaga pemrintah dan partai politik dalam mencegah praktik tersebut.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pemberian Bantuan Barang dan Uang Menjelang Pemilu dan Pilkada dalam Presepsi Hukum (AutoRecovered)
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian bantuan barang dan uang menjelang pemilu dan pilkada dalam perspektif hukum. Politik uang dan pemberian hadiah sering dilakukan kandidat untuk menarik suara, namun hal ini dapat menimbulkan korupsi. Dokumen tersebut juga membahas peraturan terkait larangan politik uang serta peran lembaga pemrintah dan partai politik dalam mencegah praktik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian bantuan barang dan uang menjelang pemilu dan pilkada dalam perspektif hukum. Politik uang dan pemberian hadiah sering dilakukan kandidat untuk menarik suara, namun hal ini dapat menimbulkan korupsi. Dokumen tersebut juga membahas peraturan terkait larangan politik uang serta peran lembaga pemrintah dan partai politik dalam mencegah praktik tersebut.
Pemberian Bantuan Barang dan Uang Menjelang Pemilu dan
Pilkada dalam Presepsi Hukum
Gilbert Arianto Simangunsong
Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa gilbertsimangunsong11@gmail.com ditentukan menjelang pemungutan suara 3 hal inilah yang dimanfaat kan para kandidat- kandidat atau peserta pemilu dalam menarik hati masyarakat dan mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya, dengan melalui media cetak/digital, sosialisasi dan pemberian bantuan barang-barang pada suatu Pendahuluan masyarakat lebih-lebih memberikan sejumlah uang yang biasanya mengatas Pemilu merupakan suatu hal yang penting namakan bantuan, secara tidak langsung hal bagi suatu negara demokrasi, dimana seperti itu dapat membawa atau merubah masyarakat harus memilih kandidat- seseorang pada prinsip pilihannya untuk kandidat yang telah diusulkan, yang mana memilih atau yang secara terang-teranagan nantinya para kandidat tersebut membawa memberi sesuatu dengan tujuan dan maksud visi misinya dengan memperebutkan posisi tertentu demi kepentingan pribadi dan kekuasaan yang sudah terlembagakan. ( dipilihnya dalam pemilu nanti). Hal Pemilihan umum yang kemudian disingkata tersebut terkategorikan dalam politik uang pemilu, dan selanjutnya kata pemilu begitu yang sama halnya dengan tindak pidana akrab dengan masalah politik maupun korupsi pergantian pemimpin yang saling berkaitan. Pemilu yang diselenggarakan tidak lain Langkah dan cara-cara tersebut sudah sejak adalah masalah politik yang berkaitan lama dan sering terjadi namun kegiatan dengan masalah pergantian pemimpin. 1 tersebut masih terus ada sampai saat ini , tak Pada tahun politik hal itu menjadi suatu hanya Indonesia yang pada dasarnya momentum yang dituggu-tunggu bagi merupakan negara berkembang , negara- masarakat maupun para kandidat yang terjun negar maju pun juga memiliki kasus yang dalam dunia perpolitikan, dimana para calon serupa, dan dalam hal ini tujuan pemilihan melakukan taktik dan startegi memenangkan yang jujur dan adil sudah tercoreng, karna persaingan tersebut. Dan dalam hal ini Tindakan kampanye tersebut dapat termasuk legalitas pemilu sudah di atur dan dalam unsur-unsur tindak pidana Korupsi. terkandung dalam pasal 523 ayat (1) sampai Pola-pola tesebut tesistem dan juga sudah dengan ayat (3) UU No. 7 tahun 2017 menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan Tentang Pemilihan umum.2 para kandidat, yang nanti nya membuka Dalam pemilu, para pemilih dalam peluang besar bagi para kandidat atau calon pemilu dusebut juga dengan konstituen dan yang terpilih melakukan Tindakan korupsi kepada merekalah para peserta atau yang dikemudia hari dengan alibi mengembalikan ikut serta dalam pemilu menawarkan janji- modal semula yang telah digunakan dalam janji dan program-program pada masa berkampanye, karena pada sejak awal saja kampanye dan dilakukan selama waktu yang sudah melakukan Tindakan politik uang 1 diy.kpu.go.id, 2016, Pengertian, Fungsi dan Sistem yang sama halnya dengan korupsi, mengenai Pemilihan Umum. https://diy.kpu.go.id/web/pengertian-fungsi-dan- 3 Teks.co.id, 2020, Pemilu Adalah. sistem-pemilihan-umum/ diakses pada 16 Nov 2021 https://teks.co.id/pemilu-adalah/#forward diakses 2 Lihat UU No 7 Tahun 2017 pada 16 Nov 2021 politik uang pun telah diatur dan menarik masyarakat, Politik uang bisa diamanatkan dalam pasal 523 ayat 1-3 diartikan Tindakan jual beli suara, politik dimana pada pasal dan ayat tersebut telah uang merupakan salah satu Tindakan yang terkandung mengenai ketentuan pidana dapat menciptakan adanya korupsi politik pemilu. yang tinggi, yang tanpa disadari bahwa perilaku menyuap rakyat dengan money Metode Penilitian politik saat proses pencalonan meyebabkan Penelitian ini merupakan penelitian hukum terpilihnya calon pemimpin yang korupsi.4 yuridis normative dengan pengumpulan studi Pustaka dan dokumen atau data-data Peran Lembaga Pemrintah Dan Parpol yang bersumber pada Artikel, Jurnal, buku, dalam Mencegah Politik Uang asas-asas, kaidah hukum, perundang- undangan yang berupa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Undang Undang No 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan Undang Undang No 31 Tahun1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi. Yang telah disusun dan diklasifikasikan yang selanjutkan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Pembahasan
Politik Uang dan Pemberian Barang Saat
Pemilu Menjadi dasar tejadinya Korupsi Politik
Saat diselenggarkanya pemilihan, para partai
politik atau kandidat mempersiapkan dirinya dalam mencalonkan diri, startegi dan cara sedemikian mungkin diatur demi menarik hati dan suara masyarakat, hal tersebut lumrah terjadi mengingat dalam pemilihan diindonesia diberikanya para kandidat waktu maupun kesempatan dalam berkampanye sesuai peraturan perundang undangan meneganai pemilihan umum, hal inilah yang dimanfaatkan bagi padara kandidat atau calon dalam pemilu. Dalam hal ini sosialisasi dan pemasangan media cetak mengenai kandidat sering terjadi dilakukan dan pada kenyataanya haltesebut mampu 4