Anda di halaman 1dari 20

WAWASAN

BERSUMBER PADA 4 KONSENSUS DASAR


BERBANGSA DAN BERNEGARA
• Wawasan atau cara pandang tentang diri dan lingkungannya. Baik berupa Wawasan Kebangsaan yaitu
cara pandang tentang konsep-konsep mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi
oleh jatidiri bangsa serta kesadaran terhadap sistem nasional dalam memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara, demi mencapai visi Indonesia.

• Wawasan Nusantara atau cara pandang tentang konsep-konsep kepulauan wilayah NKRI yang meliputi
darat, laut, dan udara di atasnya sebagai suatu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Wawasan Nusantara sebagai pandangan geopolitik, yang memandang
wilayah nusantara sebagai ruang hidup, yang harus dipertahankan dan dikelola sebagai sumber
kehidupan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional, agar kedaulatan negara,
keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa tetap terjaga keberlanjutannya di setiap era
perkembangan jaman.

• Pengembangan rasa kebangsaan dalam wawasan kebangsaan berlandaskan pada Empat Konsensus
Dasar Negara atau Empat Pilar Kebangsaan sebagai soko gurunya, yaitu: Pancasila, Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,
• EMPAT KONSENSUS DASAR NEGARA YANG JUGA DISEBUT EMPAT PILAR
KEBANGSAAN ADALAH TIANG PENYANGGA YANG KOKOH (SOKO GURU) AGAR
RAKYAT INDONESIA MERASA NYAMAN, AMAN, TENTERAM DAN SEJAHTERA SERTA
TERHINDAR DARI BERBAGAI MACAM GANGGUAN DAN BENCANA. PILAR ADALAH
TIANG PENYANGGA SUATU BANGUNAN AGAR BISA BERDIRI SECARA KOKOH. BILA
TIANG RAPUH MAKA BANGUNAN AKAN MUDAH ROBOH.

• MAKNANYA 4 KONSENSUS DASAR NEGARA SEBAGAI FONDASI ATAU DASAR


YANG MENENTUKAN KOKOHNYA BANGUNAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA, KARENA BERISI NILAI-NILAI KEBANGSAAN YANG HARUS DIPAHAMI
OLEH SELURUH MASYARAKAT.

• SETIAP PILAR MEMILIKI TINGKAT, FUNGSI DAN KONTEKS YANG BERBEDA. PADA
PRINSIPNYA, PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA, KEDUDUKANNYA
BERADA DI ATAS TIGA PILAR YANG LAIN. EMPAT PILAR TERSEBUT MERUPAKAN PRASYARAT
MINIMAL BAGI BANGSA INDONESIA UNTUK BERDIRI KOKOH DAN MERAIH KEMAJUAN
BERLANDASKAN KARAKTER KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA SENDIRI.
• UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 SEBAGAIMANA TELAH
DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2014.
• PERATURAN MPR TAHUN 2014
• INPRES NOMOR 6 TAHUN 2005 MENUGASKAN MPR RI UNTUK
MEMASYARAKATKAN KETETAPAN MPR, PANCASILA, UNDANG-UNDANG
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA,
KEPADA MASYARAKAT DI SELURUH WILAYAH TANAH AIR.
• INTI DARI INPRES NOMOR 6 TAHUN 2005, ADALAH TENTANG
DUKUNGAN DAN BANTUAN BAGI KELANCARAN TERLAKSANANYA
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945 YANG DILAKUKAN OLEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN
RAKYAT, SESUAI LINGKUP TUGAS KEWENANGANNYA.
“Pancasila” berasal dari sangsekerta dari india, merupakan bahasa kasta Brahmana, sedangkan bahasa rakyat
biasa adalah Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sangsekerta perkataan Pancasila memiliki
dua macam arti secara leksikal yaitu: Panca ”artinya lima” dan “syla” vokal “i” pendek artinya “batu sendi”,
“alas”, atau “dasar” “syila” vokal “i” panjang artinya “peraturan tingkah lakuyang baik, yang penting atau yang
senonoh”.

“Pancasila “ yang dimaksudkan adalah istilah “panca syilia” dengan vokal “i” pendek yang memiliki makna
leksikal “ berbatu sendi lima” , atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “panca
syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

Perkataan “pancasila” dalam khasanah kesusasteraan nenek moyang kita jaman keemasan keprabuan
Majapahit dibawah raja Hayam Wuruk dan Maha Patih Gadjah Mada, dapat ditemukan dalam keropak (daun
lontar) negara kertagama, yang berupa kakawin (sair pujian) dalam pujangga istana bernama empu
Prapanca yang selesai ditulis pada tahun 1365, dimana dapat kita temui dalam sarga yang berbunyi sebagai
berikut
RUMUSAN KETIGA (PANITIA 9)
KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, KERAKYATAN YANG
DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKIAN & KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA

RUMUSAN PERTAMA (PIDATO MR. M. YAMIN)


PERDANA MENTERI PERI KEBANGSAAN, KEMANUSIAAN,
KOYSO MENJANJIKAN KETUHANAN, KERAKYATAN,
KEMERDEKAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

7 SEPT 1944 1 MAR 1945 29 MEI 1945 1 JUNI 1945 22 JUNI 1945 KEPPRES 24 TAHUN 2016

DIBENTUKNYA BPUPKI RUMUSAN KEDUA (PIDATO IR. SOEKARNO) DITETAPKAN 1 JUNI 19945 SBG
(DOKURITSU ZYUNBI KEBANGSAAN INDONESIA, HARI LAHIRNYA PANCASILA
TYOSHAKAI) INTERNASIONAL/KEMANUSIAAN,
MUFAKAT/DEMOKRASI, KESEJAHTERAAN SOSIAL &
KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN
• PANCASILA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA ADALAH IDENTITAS SUATU BANGSA YANG
BERPERAN SEBAGAI PENDORONG TERJADINYA SEMANGAT KESINAMBUNGAN HIDUP
BANGSA.
• JATI DIRI BANGSA DAPAT DIIDENTIFIKASI MELALUI CITRA BUDAYA DAN PERADABAN
BANGSA.
• BUDAYA ADALAH SUATU CARA HIDUP YANG BERKEMBANG DAN DIMILIKI BERSAMA OLEH
SEBUAH KELOMPOK ORANG DAN DIWARISKAN DARI GENERASI KE GENERASI
• PANCASILA ADALAH SUATU FILSAFAT YANG MERUPAKAN FUNDAMEN PIKIRAN, JIWA DAN
HASRAT YANG SEDALAM- DALAMNYA YANG DIATASNYA DIDIRIKAN GEDUNG INDONESIA
MERDEKA YANG KEKAL DAN ABADI . DALAM ARTIAN BAHWA PANCASILA-LAH YANG
MENJADI PONDASI AWAL BERDIRINYA BANGSA YANG MEMILIKI CITA-CITA DAN TUJUAN
HIDUP YANG SEJALAN DENGAN NILAI-NILAI YANG ADA SEJAK KEMERDEKAAN BANGSA
INDONESIA HINGGA HARI INI. OLEH KARENA ITU BANGSA INDONESIA BERKEWAJIBAN
MEMPERTAHANKAN KEMURNIAN PANCASILA DITENGAH GENCARNYA ARUS GLOBALISASI.
❖ DASAR PSL 2 UU No. 12/2011 TTG PEMBENTUKAN PERPU “
PANCASILA MRPKN SUMBER DARI SEGALA SUMBER
NEGARA HUHUKUM NEGARA”

1. DIMENSI REALISTIK (nilai obyektif yang hidup dalam


masya)
❖ IDEOLOGI 2. DIMENSI IDEALITAS ( Cita-cita yang ingin dicapai
dalam berbagai bidang)
NASIONAL 3. DIMENSI FLEKSIBILITAS (kekuatan utk
mengembangkan pemikiran” baru)

JIWA & KEPRIBADIAN BANGSA YANG MJD PETUNJUK


❖ PANDANGAN ARAH KINERJA & AKTIFITAS WARGA NEGARA DALAM
SGL BID KEHIDUPAN, SHG BGS Indonesia AKAN TETAP
HIDUP TEGAK BERDIRI DALAM HADAPI HAMBATAN &
TANTANGAN PERUBAHAN ZAMAN

SBG HSL KONSENSUS/KESEPAKATAN YANG TLH

❖ PEMERSATU MEMPERSATUKAN RAGAM PANDANGAN MENGENAI


AZAS-AZAS NYA Indonesia MERDEKA, CITA” & TUJUAN

BANGSA BERNEGARA SRT PONDASI KEBANGSAAN DALAM


KEHIDUPAN MASYA, MASA LALU, SAAT INI & MASA YANG
AKAN DATANG
Dokumen yang berisi aturan-aturan
dasar yang digunakan sebagai
landasan pokok serta sumber hukum
bagi pemberlakuan seluruh aspek
hukum dan peraturan perundang-
undangan yang ada

KARAKTERISTIK

PERATURAN ATURAN MENGIKAT ALAT DASAR &


TERTINGGI POKOK HAK KONTROL SUMBER HKM
❖ ALINEA I ❖ ALINEA III
menunjukkan bahwa lahirnya bangsa
merupakan spirit, motivasi, dan pembenaran atas Indonesia bukanlah semata hasil
hak bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa perjuangan fisik rakyat semata,
yang merdeka, karena penjajahan merupakan melainkan juga kehendak Allah Yang
pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan Maha Kuasa.
keadilan.

❖ ALINEA II ❖ ALINEA IV
melukiskan proses perjuangan bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan, karena itu secara tegas
menggambarkan visi kebangsaan dan
bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah
jati diri Indonesia sebagai negara hukum
"pemberian" namun merupakan "hasil" perjuangan
dengan penuh pengorbanan dari seluruh rakyat
Indonesia.
UUD 1945

TAP MPR

UNDANG - UNDANG

PERATURAN PEMERINTAH

PERPRES

PERDA PROPINSI

PERDA KAB/KOTA
✓ PSL 1 AYAT 3 AMANDEMEN IV “ NEGARA
Indonesia ADALAH NEGARA HUKUM” ARTINYA
HUKUM MENJADI LANDASAN KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT.
✓ Indonesia MRPKN NEGARA YANG
MENJUNGJUNG TINGGI SUPREMASI HUKUM,
BUKAN SUPREMASI KEKUASAAN
✓ NEGARA Indonesia MENGANUT PRINSIP
KEDAULATAN RAKYAT, ARTINYA KEKUASAAN
ADA DITANGAN RAKYAT → DARI, OLEH DAN
UTK RAKYAT
✓ PRINSIP CHECKS AND BALANCES ANTAR
LEMBAGA NEGARA
✓ PENEGASAN SISTEM PRESIDENSIAL
✓ PEMBATASAN KEKUASAAN PRESIDEN
NKRI SEJARAH

KEMBALI KE
PROKLAMASI SIDANG PARLEMEN NEGARA KESATUAN
BUDI UTOMO KEMERDEKAAN RIS

20 MEI 1908 28 OKT 1928 17 AGS 1945 6 DES 1949 3 APR 1950 19 MEI 1950 5 JULI 1959

SUMPAH PEMUDA PERUBAHAN SUN NEG KOMFERENSI ANTARA


(UUD RIS) RIS DENGAN RI
KONSEP NKRI→ PS & UUD 1945
✓ Deklarasi para pendiri bangsa →mengklaim seluruh wil kepulauan
Indonesia mrpkn satu kesatuan (Pidato Bung Karno “negara kesatuan
adalah sebuah takdir dari Sang Kholik” 1 Juni 1945 )

✓ Deklarasi Djuanda 13 Des 1957 “ segala perairan di sekitar, di


antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam
daratan republik Indonesia, dengan tidak memandang luas dan
lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan
bagian daripada perairan pendalaman atau perairan nasional yang
berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia...”

✓ Pembukaan UUD 1945 “ kemudian daripada itu untuk membentuk


suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia...”
bhineka ika
❖ SEMBOYAN NASIONAL
• "Bhinneka Tunggal lka" tersebut sudah ada sejak
zaman kerajaan Majapahit, terutama dapat kita
lihat dalam Kitab Kakawin Sutasoma karya Mpu
Tantular
• Keberadaannya diikrarkan oleh Mahapatih Gajah
Mada menggunakan bahasa sansekerta

• Bhinneka Tunggal lka dijadikan semboyan


nasional, bukan semata karena bangsa
Indonesia adalah keturunan Kerajaan Majapahit,
melainkan lebih kepada relevansi antara makna
yang tersirat dalam frasa tersebut dengan situasi
dan kondisi bangsa Indonesia pada masa
perjuangan mencapai kemerdekaan.
❖ MULTIKULTURALISME
BANGSA INDONESIA

Suatu paham yang menyatukan perbedaan budaya pada


masyarakat, namun budaya-budaya yang berbeda itu
tetap ada dan dipertahankan, karena itu dikenal istilah
kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah.

suatu tali pengikat yang mengakomodir segala bentuk


perbedaan, baik suku bangsa, agama, ras, adat-istiadat,
dan lain sebagainya dalam suatu kerangka nasional yang
dalam hal ini adalah NKRI.

Persamaan dicirikan oleh adanya kesamaan, maka untuk


mewujudkan cita-cita kesatuan di tengah-tengah
kebhinnekaan diperlukan adanya kesadaran, kemauan,
dan kemampuan untuk melihat kesamaan pada sesuatu
yang berbeda itu
❖ MAKNA PERSATUAN &
KESATUAN BANGSA

• Persatuan tidak diartikan sebagai bersatunya


berbagai perbedaan menjadi sebuah identitas
yang baru, namun lebih kepada penyatuan jiwa
antar manusia Indonesia satu sama lain yang
dibingkai dalam sebuah NKRI

• Jiwa bangsa pada masyarakat Indonesia


dipersatukan bukan karena kesamaan
"identitas", melainkan perasaan senasib dan
sepenanggungan, yakni merasa sama-sama
dijajah, yang pada akhirnya menumbuhkan suatu
tekad untuk bersatu untuk mencapai satu tujuan
yang sama, yakni mencapai kemerdekaan

Anda mungkin juga menyukai