Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI

DASAR NEGARA
INDONESIA
PERTEMUAN KETUJUH
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

Soekarno (1960: 42) bahwa dalam mengadakan negara


Indonesia merdeka itu “harus dapat meletakkan negara itu
atas suatu meja statis yang dapat mempersatukan segenap
elemen di dalam bangsa itu, tetapi juga harus mempunyai
tuntunan dinamis ke arah mana kita gerakkan rakyat, bangsa
dan negara ini.”
TUJUAN NKRI
PEMBUKAAN UUD NRI 1945

1. Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah


Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar
5. Perdamaian abadi dan keadilan sosial
KONSEP, TUJUAN, DAN URGENSI
DASAR NEGARA

URGENSI DASAR NEGARA FUNGSI DASAR NEGARA

1. Merupakan landasan kehidupan bernegara 1. Sebagai dasar beridirinya dan tegaknya

2. Kedudukan dasar negara adalah sebagai norma suatu negara

tertinggi dalam penyusunan perundangan dan tata 2. Sebagai dasar kegiatan penyelenggaraan

hukum negara yakni merupakan sumber dari negara

segala sumber hukum negara 3. Dasar pratisipasi warga negara


4. Dasar pergaulan antara warga negara
5. Dasar dan sumber hukum nasional
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
GRUNDNORM (NORMA
DASAR)
RECHTSIDEE (CITA HUKUM)
ETIMOLOGIS

STAATSIDEE (CITA NEGARA)

PHILOSOPHISCHE GRONDSLAG
(DASAR FILSAFAT NEGARA)

Secara terminologis / istilah, dasar negara dapat diartikan sebagai


landasan atau sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan
negara,
Kaidah tertinggi dan tatanan kesatuan hukum dalam negara
disebut staatsfundamentalnorm, dimana untuk Indonesia
adalah Pancasila
Dasar negara, merupakan suatu
norma dasar dalam penyelenggaraan
bernegara yang menjadi sumber dari
segala sumber hukum sekaligus
sebagai cita hukum (rechtsidee), baik
tertulis ataupun tidak tertulis dalam
suatu negara. Adapun cita hukum
akan mengarahkan hukum pada cita-
cita bersama dari masyarakat.

Prinsip bahwa norma hukum bertingkat dan


berjenjang, termenifestasikan dalam UU No. 12
tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, pasal 7
Konstitutive Rechtsidee
CITA
&
HUKUM PANCASILA Regulative Rechtsidee

• Staatsfundamentalnorm
Pembukaan
UUD 1945
SISTEM
HUKUM Batang Tubuh
INDONESIA UUD 1945

Tap MPR Hukum Dasar • Staatsgrundgesetz


Tidak Tertulis

SISTEM
• Formell Gesetz
NORMA Undang-Undang
HUKUM
• Verondnung
Peraturan Pelaksana dan Peraturan
Otonomi, Dll
• Autononame
Satzung
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai dasar negara


memberikan arah tentang hukum, harus
menciptakan keadaan negara yang lebih
baik dengan berlandaskan pada nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan
LANDASAN HISTORIS, YURIDIS, SOSIOLOGIS. DAN POLITIS
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

LANDASAN HISTORIS
Sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan penjajah. Bangsa sudah berjuang Pancasila dijadikan sebagai Dasar Negara, yaitu
untuk menemukan jati diri sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu sewaktu ditetapkannya Pembukaan Undang-Undang
prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di
dalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan Dasar Negara Kesatuan Republik Idonesia tahun 1945.
bangsa lain Pada mulanya, pembukaan direncanakan pada 22 Juni
1945, yang terkenaldengan Jakarta chater / Piagam
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara Jakarta, tetapi Pancasila lebih dahulu diusulkan
obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. sebagai dasa flsafat negara Indonesia merdeka yang
akan didirikan, yaitu tanggal 1 Juni 1945 dalam rapat
1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon BPUPKI
rumusan dasar negara Indonesia, kemudian diberi nama “Pancasila” yang
artinya lima dasar (Notonegoro, 1994:24)
SUMBER YURIDIS PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
Status TAP MPR saat ini
sudah masuk dalam
TAP MPR No. kategori TAP MPR yang
XVIII/MPR/1998
tidak perlu dilakukan
Tentang pencabutan TAP
MPR No.II/MPR/1978 ttg tindakan hukum lebih
P4 lanjut, baik karena
bersifat final, telah
dicabut maupun telah
selesai dilaksanakan.
UU No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan
Perundang-undnagan
LANDASAN HISTORIS, YURIDIS, SOSIOLOGIS. DAN POLITIS
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

LANDASAN SOSIOLOGIS LANDASAN POLITIS


Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi, dimana Hetrogenitas kehidupan politik di Indonesia, harus sesuai dengan
agama, ras, etnik, bahasa, tradisi-budaya penuh perbedaan, menyebabkan ideologi nilai-nilai Pancasila.
Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatuk
Tujuan adalah menciptakan politik yang kondusif, demokatis,
Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu dalam mencapai cita-cita dan tujuan Indonesia (Pembukaan
Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan dari generasi ke UUD 1945 Alenea Ke-4).
generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat bangsa
.
.
SUMBER SOSIOLOGIS PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA
Sebagai sumber etika, dan spiritualitas
NILAI
KETUHANAN
Sebagai fundamental etika-politik
kehidupan bernegara dan pergaulan
NILAI dunia
KEMANUSIAAN
Indonesia memiliki prinsip dan visi
kebangsaan yang kuat sehingga tidak
NILAI PERSATUAN tercerabut dari akar tradisi dan
kesejahteraan masing-masing

NILAI KERAKYATAN Prinsipnya musyawarah mufakat

keseimbangan
NILAI KEADILAN
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib hukum
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila merupakan asas kerohanian hukum
Indonesia yang dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia
dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran
2. Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD 1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis)
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk penyelenggara partai dan
golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
5. Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggaraan negara, para
pelaksana pemerintahan. Hal tersebut dapat dipahami karena semangat tersebut
adalah penting bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara karena masyarakat
senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan
dinamika masyarakat (Kaelan, 2000: 198--199)
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai