PENDIDIKAN PANCASILA

ABD. MU’ID ARIS SHOFA, M.Sc

 MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

 Komponen evaluasi penilaian terdiri atas:

1. Tugas Individu : 15%
2. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25%
3. Kuis : 15%
4. Ujian Akhir Semester (UAS) : 25%
5. Sikap dan Keaktifan Presentasi : 20 %
 Jumlah : 100%
 Tugas Individu
 Membuat Paper Dengan Tema “ PANCASILA”.
 Sistematika Penulisan:
I. PENGANTAR
1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
II. PEMBAHASAN
III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
IV. DAFTAR PUSTAKA

NB: contoh judul “ Multikulturalisme Indonesia Dalam Bingkai Pancasila:

Antara Harapan dan Kenyataan
dikumpulkan pertemuan ke-14 (terakhir)…???
Tugas tidak boleh sama dengan teman yang lain.
HARAM hukumnya PLAGIASI
Minimal 10 halaman
 TUGAS KELOMPOK
 Kelas dibagi menjadi 10 kelompok
 Membuat MAKALAH
 Judul sesuai dengan materi pembelajaran

Pancasila (sesuai Silabus).

 Sistematika sama dengan tugas individu
PANCASILA SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH

 PENGETAHUAN VERBALIS: MEMAHAMI

PANCASILA DARI ASPEK RANGKAIAN KATA-
KATA YANG DIUCAPKAN.
 PENGETAHUAN KONOTATIF: MEMAHAMI

PANCASILA DENGAN MENGGUNAKAN RATIO/

AKAL SECARA ILMIAH.
 PENGETAHUAN DENOTATIF: UPAYA

MEMAHAMI PANCASILA BERKAITAN DENGAN

FAKTA, REALITA DALAM BENTUK PERBUATAN,
TINDAKAN ATAU BUKTI-BUKTI FISIK.
PANCASILA DARI SUDUT PANDANG
ILMIAH- FILSAFATI
 ILMU PENGETAHUAN MERUPAKAN KUMPULAN
USAHA MANUSIA UNTUK MEMAHAMI
KENYATAAN BERDASARKAN PENGALAMAN
SECARA EMPIRIK DAN REFLEKTIF.
 MENURUT POEDJAWIJATNA: ADA BEBERAPA

SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SEHINGGA

PENGETAHUAN ITU DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI
ILMU.
 BEROBJEK, BERMETODE, BERSISTEM, BERSIFAT

UMUM / UNIVERSAL
BEROBJEK
 OBJEK MATERIAL DAN OBJEK FORMAL
 OBJEK MATERIAL DALAM PANCASILA:

PERNYATAAN-PERNYATAAN, PEMIKIRAN,
IDE/KONSEP, SISTEM NILAI, KEPRIBADIAN
MANUSIA/MASYARAKAT INDONESIA SEJAK
DULU SAMPAI SEKARANG.
 OBJEK FORMAL DALAM PANCASILA: DAPAT

DILAKUKAN DALAM PERSPEKTIF ILMU-ILMU,

SEPERTI HUKUM, POLITIK, EKONOMI.
BERMETODE
 METODE INDUKSI: METODE BERFIKIR YANG DI MULAI
DARI HAL-HAL YANG KHUSUS
 CONTOH: SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
 METODE DEDUKSI: METODE BERFIKIR YANG DIMULAI
DARI HAL-HAL YANG BERSIFAT UMUM.
 CONTOH: DALAM SILOGISME
PERNYATAAN UMUM: SEMUA BANGSA DI DUNIA
BERHAK MERDEKA
PERNYATAAN KHUSUS: INDONESIA ADALAH
SEBUAH BANGSA
KESIMPULAN: INDONESIA BERHAK UNTUK MERDEKA
BERSISTEM
 SILA-SILA PANCASILA TERSUSUN SECARA
HIERARKIS DAN BERSIFAT MAJEMUK TUNGGAL
 PANCASILA SECARA ILMIAH MERUPAKAN

SUATU KEBULATAN YANG SISTEMATIS, LOGIS,

DAN TIDAK ADA PERTENTANGAN DI DALAM
SILA-SILANYA.
UNIVERSAL
 KEBENARAN SUATU PENGETAHUAN ILMIAH
RELATIF BERLAKU SECARA UNIVERSAL.
 KAJIAN TERHADAP PANCASILA DAPAT

DITEMUKAN BAHWA NILAI-NILAI DALAM

SETIAP SILA PANCASILA BERSIFAT UNIVERSAL,
YAITU: KETUHANAN, KEMANUSIAAN,
PERSATUAN, KERAKYATAN, DAN KEADILAN
SUSUNAN PANCASILA
 PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM NILAI DISUSUN
BERDASARKAN URUTAN LOGIS KEBERADAAN
UNSUR-UNSURNYA
 KETUHANAN YANG MAHA ESA
 KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
 PERSATUAN INDONESIA
 KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN
 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

 BPUPKI ATAU DOKURITSU ZYUNBI TIOOSAKAI

 29 MEI 1945- 1 JUNI 1945

 MENJADI PEMBICARANYA ADALAH Mr. MUH

YAMIN, Mr. SOEPOMO DAN Ir. SOEKARNO

ISI PIDATO Mr. MUH YAMIN
 PADA TGL 29 MEI 1945 PIDATO TENTANG
RANCANGAN /USULAN DASAR NEGARA
1. PERI KEBANGSAAN
2. PERI KEMANUSIAAN
3. PERI KETUHANAN
4. PERI KERAKYATAN
5. KESEJAHTERAAN RAKYAT
ISI PIDATO Mr. SOEPOMO
 PADA TANGGAL 31 MEI Mr. SOEPOMO
MENDAPAT KESEMPATAN UNTUK PIDATO DI
DEPAN SIDANG BPUPKI
 KONSEP YANG DITAWARKAN SOEPOMO

BUKAN MENEKANKAN PADA PRINSIP DASAR

NEGARA, TETAPI TEORI TENTANG NEGARA
PIDATO Ir. SOEKARNO
 PADA HARI KEEMPAT GILIRAN Ir. SOEKARNO
MENYAMPAIKAN GAGASANNYA MENGENAI
DASAR-DASAR BAGI INDONESIA
 DIDALAM PIDATONYA BELIAU JUGA
MENYAMPAIKAN KATA-KATA YAITU “NEGARA
INDONESIA BUKAN SATU NEGARA UNTUK SATU
ORANG, BUKAN SATU NEGARA UNTUK SATU
GOLONGAN, WALAUPUN GOLONGAN KAYA,
TETAPI KITA MENDIRIKAN NEGARA”SEMUA BUAT
SEMUA”, SATU BUAT SEMUA, SEMUA BUAT
SATU”.
PANCASILA
1. KEBANGSAAN (NASIONALISME)
2. KEMANUSIAAN (INTERNASIONALISME)
3. MUFAKAT (DEMOKRASI)
4. KESEJAHTERAAN SOSIAL
5. KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN
 SETELAH PIDATO TERAKHIR DARI Ir.
SOEKARNO SELESAI MAKA SIDANG PERTAMA
BPUPKI DIANGGAP SUDAH CUKUP
 DIBENTUK PANITIA KECIL TIDAK RESMI (9
ORANG) YANG BERTUGAS MENYUSUN
RANCANGAN PEMBUKAAN UUD YG MEMUAT
DASAR NEGARA
 PADA TANGGAL 22 JUNI PANITIA KECIL
BERSIDANG DAN MENGHASILKAN
KESEPAKATAN
1. KETUHANAN, DENGAN KEWAJIBAN
MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI
PEMELUK-PEMELUKNYA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA
SIDANG BPUPKI KEDUA
 SIDANG INI BERLANGSUNG TGL 10-17 JULI
AGENDA MERUMUSKAN KONSEP BATANG
TUBUH UUD NEGARA INDONESIA
 TGL 7 AGUSTUS BPUPKI DIBUBARKAN JEPANG

DAN DIGANTI PPKI (12 AGUSTUS) KETUA

Ir.SOEKARNO DAN Drs. MOHAMMAD HATTA
 SIDANG PERTAMA DILAKSANAKAN TGL 18

AGUSTUS 1945 SEHARI SETELAH PEMBACAAN

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN
INDONESIA (PPKI)
 MEMBACAKAN PEMBUKAAN UUD 1945 SETELAH
MENGHAPUS 7 KATA DI BELAKANG KATA
KETUHANAN DAN MENGGANTINYA DENGAN
KALIMAT “YANG MAHA ESA”
 MEMILIH DANG MENGANGKAT Ir. SOEKARNO
SEBAGAI PRESIDEN DAN Drs. MOH. HATTA
SEBAGAI WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
 MEMBENTUK KOMITE NASIONAL UNTUK
MEMBANTU PRESIDEN SEBELUM DPR/MPR
TERBENTUK
HAKEKAT SILA-SILA PANCASILA
 PENGKAJIAN PANCASILA SECARA FILOSOFIS
DIMAKSUDKAN UNTUK MENCAPAI HAKEKAT
ATAU MAKNA YANG TERDALAM DARI SILA-
SILA PANCASILA
 KETUHANAN YANG MAHA ESA
 PENGAKUAN ADANYA CAUSA PRIMA (SEBAB PERTAMA)
 MENJAMIN PENDUDUK UNTUK MEMELUK AGAMA
MASING-MASING DAN BERIBADAT MENURUT
AGAMANYA DAN KEPERCAYAANNYA MASING-MASING
(UUD PASAL 29)
 MENJAMIN BERKEMBANG DAN TUMBUH SUBURNYA
KEHIDUPAN BERAGAMA DAN TOLERANSI ANTAR UMAT
BERAGAMA.
 NEGARA MENJAMIN ALIRAN KEPERCAYAAN
 NEGARA MENJADI FASILITATOR BAGI TUMBUH
KEMBANGNYA AGAMA DAN MENJADI MEDIATOR
KETIKA TERJADI KONFLIK ANTAR AGAMA
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

 MANUSIA HARUS BERLAKU ADIL DALAM

HUBUNGANNYA DENGAN DIRI SENDIRI,
MANUSIA LAIN, MASYARAKAT, BANGSA DAN
NEGARA
 MENJUNJUNG TINGGI HARKAT DAN MARTABAT

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK TUHAN YANG MAHA

ESA
 MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

DAN BERANI MEMBELA KEADILAN DAN

KEBENARAN ATAS DASAR KEMANUSIAAN
 PERSATUAN INDONESIA
 NASIONALISME SESUAI DENGAN AZAS
BHINEKA TUNGGAL IKA (bukan berdasarkan
chauvinisme dan
etnosentrisme/primordialisme)
 MENGHILANGKAN PENONJOLAN KEKUATAN

ATAU KEKUASAAN, KETURUNAN DAN

PERBEDAAN WARNA KULIT
 MENUMBUHKAN RASA SENASIB DAN

SEPENANGGUNGAN
 KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/
PERWAKILAN
 HAKEKAT SILA INI ADALAH DEMOKRASI
 KERAKYATAN: PAHAM KEDAULATAN RAKYAT
 HIKMAT- KEBIJAKSANAAN: DALAM MELAKSANAKAN
KEDAULATAN TERIKAT OLEH YANG NAMANYA
ATURAN
 PERMUSYAWARATAN:MUSYAWARAH UNTUK
MEMUTUSKAN BERSAMA-SAMA SECARA BULAT
DAN MENYELURUH UNTUK KEPENTINGAN
MASYARAKAT
 PERWAKILAN: KEDAULATAN RAKYAT
PELAKSANAANNYA DIAMANATKAN OLEH WAKIL-
WAKIL RAKYAT
 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
 KEADILAN MERUPAKAN TUJUAN DARI SETIAP
BANGSA DAN NEGARA
 KEMAKMURAN YANG MERATA BAGI SELURUH

RAKYAT DALAM ARTI DINAMIS ATAU

MENINGKAT
 SELURUH KEKAYAAN ALAM DAN SEBAGAINYA

DIPERGUNAKAN UNTUK KEBAHAGIAAN

BERSAMA (UUD PASAL 33)