SEBAGAI
PARADIGMA
KEHIDUPAN
BERBANGSA
DAN
BERTANAH AIR
TUGAS PANCASILA
OLEH :
1. ALDI D. LOPO (1906010096)
2. DYAH MAHARANI (1906010060)
3. AGUNG HIDAYAT (1906010093)
4. IRIENE A. NDOEN (1906010036)
5. SEMY R. NIAB (1906010078)
6. OGRIS S. KONO (1906010111)
7. LUKI ANGI (1906010075)
8. NIKODEMUS MBEO (1906010012)
9. FRANSISKUS X. BEDA OLA (1906010027)
PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar dalam
kehidupan bagi negara Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA
PARADIGMA adalah sebuah asumsi-asumsi dasar dan
asumsi-asumsi teoritis yang umum.
Paradigma dapat diartikan sebagai pendapat awal yang secara teoritis dapat
dijadikan sebagai suatu sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu
pengetahuan.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA dapat dikonotasikan sebagai sumber
nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari satu
perkembangan, perubahan, serta proses. Sehingga dapat diartikan bahwa
pancasila sebagai asas atau dasar kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA PEMBANGUNAN
Kata pembangunan dalam bahasa inggris (development) menunjukkan
adanya pertumbuhan, perluasan, ekspansi yang bertalian dengan keadaan yang
harus digali dan yang harus dibangun agar dicapai kemajuan di masa yang akan
datang. Kata pembangunan mengandung pemahaman akan adanya penalaran
dan pandangan yang logis, dinamis, dan optimistis.
Secara filosofis hakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek
pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai dari sila-
sila pancasila.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN berarti kegiatan atau usaha terencana manusia dan bangsa Indonesia
yang terus-menerus dan berkesinambungan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik berdasarkan kerangka berpikir
manusia sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
Oleh karena itu, paradigma pembangunan harus berdasarkan pancasila sehingga terwujud masyarakat yang adil dan
makmur serta maju, tetapi tetap berkepribadian Indonesia.
Dalam melaksanakan pembangunan berdasarkan paradigma Pancasila tentu membutuhkan modal, modal pembangunan
bangsa Indonesia tertuang kedalam delapan modal dasar pembangunan, yaitu:
• Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
• Kedudukan geografis yang terletak pada posisi silang dunia.
• Sumber kekayaan alam yang berlimpah (SDA).
• Jumlah penduduk yang sangat besar (SDM).
• Modal rohani dan mental.
• TNI atau Polri.
• Modal budaya bangsa yang berkembang sepanjang sejarah
• Potensi efektif bangsa.
Modal dasar pembangunan tersebut bagi bangsa Indonesia memungkinkan tercapainya hasil pembangunan yang hebat
dan bermutu tinggi, seperti yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
PENGEMBANGAN IPTEK
Dalam dunia ilmu ekonomi boleh dikatakan jarang ditemukan pasar ekonomi yang
mendasarkan-pemikiran pengembangan ekonomi atas dasar-moralitas
kemanusiaan dan Ketuhanan. Sehingga lazinmya pengembangan ekonomi
mengarah pada persaingan bebas, dan akhirnya yang kuat yang menang. Hal ini
sebagai implikasi dari perkembangan ilmu ekonomi pada akhir abad ke-18
menumbuhkan ekonomi kapitalis. Atas dasar kenyataan objektif inilah maka di
Eropa pada awal abad ke-19 muncul pemikiran sebagai reaksi atas perkembangan
ekonomi tersebut yaitu sosialisme komunisme yang memperjuangkan nasib kaum
proletar yang ditindas oleh kaum kapitalis. Oleh karena itu kiranya menjadi sangat
penting bahkan mendesak untuk dikembangkan sistem ekonomi yang
mendasarkan pada moralitas humanistik, ekonomi, yang berkemanusiaan. Atas
dasar kenyataan tersebut maka Mubyarto kemudian mengembangkan ekonomi
kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistik yang mendasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas.
Pengembangaa ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan
demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa. Maka sistem ekonomi
Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Pengembangan
ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan
(Mubyarto. 1999). Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tujuan ekonomi
itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia, agar manusia menjadi
lebih sejahtera. Oleh karena itu ekonomi harus mendasarkan pada
kemanusiaan yaitu demi kesejahteraan kemanusiaan, ekonomi untuk
kesejahteraan manusia sehingga kita harus menghindarkan diri dari
pengembangan ekonomi yang hanya mendasarkan pada persaingan bebas,
monopoli dan lainnya yang menimbulkan penderitaan pada manusia,
menimbulkan penindasan atas manusia satu dengan lainnya.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA
KELOMPOK 4