PENDIDIKAN PANCASILA

 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 SEBAGAI SUATU ORGANISASI KEMASYARAKATAN, NEGARA ADALAH ORGANISASI YANG
JELAS HAKEKAT, TUJUAN DAN SUSUNANNYA. PADA SAAT BANGSA INDONESIA, AKAN
MEMBENTUK KEHIDUPAN BERSAMA DALAM BENTUK SUATU NEGARA, MAKA ASAS
KEHIDUPAN BERSAMA MENJADI SANGAT DIBUTUHKAN. PANCASILAN MEMILIKI
KEDUDUKAN DAN PERANAN YANG SANGAT PENTING DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA.
 PEMBAHASAN TENTANG KEDUDUKAN DAN PERANANA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA, DAPAT DILIHAT DARI : 1) KEBERADAAN RUMUSAN
PANCASILA ; 2) SUSUNAN RUMUSAN PANCASILA ; 3) ISI ARTI SILA-SILA DARI PANCASILA ;
4) LANDASAN SILA-SILA DARI PANCASILA ; 5) PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.

1. KEBERADAAN RUMUSAN PANCASILA.

 RUMUSAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT NEGARA DAPAT DILIHAT DARI ALINE IV
PEMBUKAAN UUD 1945. MESKIPUN ISTILAH PANCASILA TIDAK TERDAPAT DISANA, TETAPI
PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA , ADALAH RUMUSAN KELIMA SILA YANG
TERMUAT DALAM PEMBUKAAN UUD 1945. RUMUSAN PANCILA TERSEBUT DITETAPKAN
OLEH BPUPKI (WAKIL BANGSA INDONESIA), SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA, DAN
DIPERTEGAS INSTRUKSI PRESIDEN NO.12 TAHUN 1966. TENTANG TATA URUTAN DAN
RUMUSAN SILA PANCASILA.
 BERDASARKAN RUMUSAN ALINEA IV PEMBUKAAN UUD 1945 ; DAPAT DILIHAT ASAS
TUJUAN, ASAS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT, ASAS KONSTITUSIONAL SERTA ASAS
KEROHANIAN DARI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN. PANCASILA MENJIWAI
KETIGA ASAS TERSEBUT.

1
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 BEBERAPA PENYEBAB TERJADINYA SUATU HAL, YAITU : 1) PENYEBAB BAHAN ATAU
CAUSA MATERIAL ; 2) PENYEBAB KERJA ATAU CAUSA EFESIENSI ; 3) PENYEBAB TUJUAN
ATAU CAUSA FINALIS ; 4) PENYEBAB BENTUK ATAU CAUSA FORMALIS DAN 5) PENYEBAB
DARI SEGALA PENYEBAB, YANG ADA TIDAK DISEBABKAN OLEH YANG LAIN, DISEBUT
PENYEBAB UTAMA ATAU CAUSA PRIMA INCAUSIA.
 TERJADINYA KEGIATAN RUMUSAN PANCASILA, BERTUJUAN UNTUK MERUMUSKAN DASAR
NEGARA INDONESIA MERDEKA. BADAN YANG DISERAHI TUGAS UNTUK MENYUSUN
RUMUSAN PANCASILA ADALAH BPUPKI DAN DISEMPURNAKAN PPKI. BAHAN UTAMA
PENYUSUNAN RUMUSAN PANCASILA TERSEBUT ADALAH NILAI LUHUR YANG DIGALI DAN
DITEMUKAN DARI KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA, DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA,
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT.
 RUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA; TERDAPAT DALAM PEMBUKAAN UUD
1945. BERDASARKAN ISINYA, PEMBUKAAN UUD 1945 MERUPAKAN SESUATU YANG ASASI
BAGI BERDIRINYA NEGARA INDONESIA KARENA PRINSIP, ASAS, DAN TUJUAN NEGARA
DIDIRIKAN. SECARA YURIDIS ; PEMBUKAAN UUD 1945 MEMUA POKOK PIKIRAN , YANG
DIWUJUDKAN SECARA TERPERINCI DALAM PASAL UUD 1945. POKOK PIKIRAN ITU
MEMUAT, HAKEKAT, SIFAT, BENTUK, DAN PEMERINTAHAN NEGARA ; DIMAKSUDKAN
UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA HUKUM, YANG MENGUASAI HUKUM DASAR NEGARA.
DILIHAT DARI PROSES TERJADINYA, RUMUSAN PANCASILA YANG TERDAPAT DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945, MEMANG DIMAKSUDKAN BPUPKI/PPKI ADALAH SEBAGAI DASAR
NEGARA. DENGAN MENDASARKAN KEPADA PROSES TERJADINYA TERSEBUT, MAKA
PEMBUKAAN UUD 1945 BERKEDUDUKAN KUAT DAN MENDASAR ; SEBAGAI SUMBER DARI
SEGALA NORMA BAGI BERDIRINYA NEGARA INDONESIA.

2
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 PEMBUKAAN UUD 1945 ; MERUPAKAN PENUANGAN JIWA PROKLAMASI, YAITU PANCASILA
YANG TERTUANG DALAM POKOK PIKIRAN TERSEBUT. POKOK PIKIRAN PERTAMA
MENJIWAI SILA KETIGA ; POKOK PIKIRAN KEDUA MENJIWAI SILA KEDUA ; POKOK
PIKIRAN KETIGA MENJIWAI SILA KELIMA ; POKOK PIKIRAN KEEMPAT MENJIWAI SILA
KEPERTMA DAN SILA KEDUA. SECARA RESMI PANCASILA ; YANG TERCANTUM DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945 ADALAH SEBAGAI DASAR NEGARA ATAU SERING DISEBUT DASAR
FILSAFAT NEGARA. SELURUH ARAH TUJUAN, PENYUSUNAN, PENGATURAN, SERTA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA INDONESIA, DIDASARKAN KEPADA
PANCASILA.

2. SUSUNAN RUMUSAN PANCASILA.

 PANCASILA TERDIRI DARI LIMA SILA. DARI ISTILAH PANCASILA ; DIPEROLEH KESAN
BAHWA BANGSA DAN NEGARA INDONESIA MEMILIKI LIMA DASAR DALAM KEHIDUPAN
BERNEGARA. SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA ; KEBERADAAN KELIMA SILA PANCASILA
TIDAK DAPAT DIPISAHKAN MELAINKAN MEMBENTUK SUATU SISTEM FILSAFAT. SETIAP
SILA MERUPAKAN SUATU ASAS PERADABAN YANG MEMILIKI FUNGSINYA MASING-MASING
DALAM SATU KESELURUHAN. SETIAP SILA MERUPAKAN BAGIAN MUTLAK YANG TIDAK
DAPAT DIHILANGKAN, BILA DIHILANGKAN SATU SILA SAJA, MAKA AKAN MENYEBABKAN
TIDAK BERARTINYA KESELURUHAN SILA LAINNYA, SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSINYA.
 NOTONAGORO (1987) ; MENGATAKAN BAHWA PANCASILA MERUPAKAN SUATU ISTILAH
UNTUK MEMBERIKAN NAMA KEPADA SUATU DASAR FILSAFAT NEGARA ; DAN TIDAK
BERMAKSUD UNTUK MENYATAKAN BAHWA DASAR FILSAFAT NEGARA INDONESIA
BERJUMLAH LIMA SILA (PANCA). SILA-SILA PANCASILA TIDAK BOLEH DIPAHAMI, SECARA
TERLEPAS SATU SAMA LAIN, MELAINKAN HARUS DIPAHAMI DALAM KESATUANNYA.
MEMAHAMI DAN MEMBERI ARTI SETIAP SILA SECARA TERPISAH AKAN MENIMBULKAN
PENGERTIAN YANG KELIRU DAN SALAH TENTANG PANCASILA SEBAGAI SATU KESATUAN.

3
 PENDIDIKAN PANCASILA

 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 APABILA DILIHAT DARI KENYATAANYA ; SILA KETUHAN YANG MAHA ESA, MENGANDUNG
PENGERTIAN BAHWA KEBERADAAN DIRI TUHAN YANG MAHA ESA SEBAGAI MAHA ADA,
SERTA SEGALA SESUATU YANG BERADA DALAM KUASANYA DAN BERADA SEBAGAI
CIPTAANYA. SEBAGAI KONSEKUENSI ; SILA 1 MENJIWAI SILA BERIKUTNYA ; SILA 2
MENJIWAI SILA 1 DAN SILA 3, SILA 4 DAN SILA 5. SILA KETIGA MENJIWAI SILA 1, SILA 2,
SILA 4 DAN SILA 5. SILA 4 MENJIWAI SILA 3, SILA 5 DAN SILA 1 , SILA 2 DAN SILA 5 MENJIWAI
SILA 1, SILA 2, SILA 3, SILA 4. PEMAHAMAN TERHADAP SUATU SILA HARUS DIDASARKAN
KEPADA SILA YANG BERADA DIATASNYA DAN SILA YANG BERADA DIBAWAHNYA
MERUPAKAN REALISASI DARI SILA YANG DIATASNYA.

3. ISI DARI SILA –SILA PANCASILA

 BERDASARKAN STRUKTUR RUMUSAN PANCASILA ; RUMUSAN SILA PANCASILA TERSUSUN
ATAS POKOK DAN SEBUTAN ATAU KETERANGAN. KETERANGAN MEMBERIKAN KEJELASAN
, KETERTENTUAN ATAU KEKHUSUSAN TERHADAPA POKOK YANG DITERANGKANNYA.
NOTONAGORO (1987) ; MENGATAKAN BAHWA KATA POKOK YANG TERMUAT DALAM SILA
PANCASILA ADALAH KETUHANAN, KEMANUSIAAN, PERSATUAN, KERAKYATAN, DAN
KEADILAN. BERDASARKAN BENTUKNYA , KATA TERSEBUT MERUPAKAN KATA JADIAN
DARI KATA DASAR, YAITU : TUHAN, MANUSIA,SATU,RAKYAT DAN ADIL. KATA TERSEBUT
ADALAH MENGANDUNG MAKNA YANG UNIVERSAL DAN SPESIFIK BILA DILETAKKAN
KEPADA SUATU BANGSA/NEGARA. MISALNYA INDONESIA. BAGAIMANA PENERAPAN
MAKNA TUHAN DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN BERNEGARA, BAGAIMANA PENERAPAN
MAKNA MANUSIA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA ; BAGAIMANA
PENERAPAN MAKNA SATU DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA ; SERTA
BAGAIMANA PENERAPAN MAKNA DARI RAKYAT DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA DAN BAGAIMANA PENERAPAN MAKNA ADIL DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA.

4
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 LUAS PENGERTIAN DRI WUJUD RUMUSAN PANCASILA TERGANTUNG KEPADA BANYAK
SEDIKITNYA ISI PENGERTIAN YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA. SEMAKIN BANYAK ISI
PENGERTIAN YANG TERKANDUNG DALAM SUATU PERNYATAAN MEMBUAT SEMAKIN
SEMPIT JANGKAUAN TERHADAP HAL YAN DIMAKSUDKANNYA. WUJUD RUMUSAN
PANCASILA YANG BERSIFAT UMUM KOLEKTIF, HARUS TETAP MEMILIKI ISI PENGERTIAN
DARI RUMUSAN PANCASILA YANG ABSTRAK - UMUM – UNIVERSAL.
 PELAKSANAAN MAUPUN PENJELMAAN PANCASILA SEABGAI PEDOMAN PRAKTIS DALAM
LINGKUP TERBATAS MAUPUN DALAM KEHIDUPAN KONGKRIT MEMUNGKINKAN ORANG
DAPAT MEMBERIKAN ISI YANG BERLAINAN KEPADA PANCASILA, NAMUN PERLU DIINGAT
BAHWA ISI ITU MASIH TETAP TERBATAS DALAM LINGKUP PENGERTIAN YANG ABSTRAK –
UMUM – UNIVERSAL. MISALNYA ORANG DIMUNGKINKAN MEWUJUDKAN KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB ; DALAM BERBAGAI TINDAKAN : MENOLONG ORANG YANG
KENA MUSIBAH, MEMBELA HAK ORANG TERTINDAS. SEBAGAI PELAKSANAAN KEMANUSIA
YANG ADIL DAN BERADAB TERSEBUT, MAKA SEGALA TINDAKAN MENGANDUNG UNSUR
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, MESKIPUN BERBEDA-BEDA.
4. LANDASAN SILA-SILA DARI PANCASILA
 PANCASILA MERUPAKAN CITA-CITA YANG DIPIKIRKAN BANGSA INDONESIA. NAMUN
DEMIKIAN PERLU DIWUJUDNYATAKAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.
PANCASILA BERSIFAT ABSTRAK, UMUM, DAN UNIVERSAL. ABSTRAK MENGANDUNGA
MAKNA BAHWA MESKIPUN RUMUSAN PANCASILA BERSIFAT ABSTRAK, DIRUMUSKAN
BERDASARKAN HAL-HAL YANG SUNGGUH ADA DAN TERJADI DALAM KENYATAAN YANG
SENYATAANYA, YAITU TUHAN, MANUSIA,SATU,RAKYAT DAN ADIL. UMUM MENGANDUNG
MAKNA BAHWA RUMUSAN PANCASILA ITU BERLAKU UNTUK SEMUA ORANG DAN DAPAT
DITERIMA SEMUA ORANG. UNIVESAL DIARTIKAN BAHWA MEMUAT UNSUR-UNSUR YANG
MUTLAK , TETAP TIDAK BERUBAH.

5
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 RUMUSAN PANCASILA MEMUAT UNSUR TETAP YANG HARUS ADA PADA SETIAP JENIS
YANG DIMAKSUDKAN. SEBAGAI CONTOH : KEMANUSIAAN, MEMUAT UNSUR MUTLAK
YANG PASTI TETAP ADA PADA SETIAP MANUSIA, KAPAN, DIMANA, DALAM KEADAAN
BAGAIMANAPUN,YAITU JASMANI DAN ROHANI.
 KETUHANAN, UNSUR DARI HAKEKAT TUHAN ; MENCAKUP PENGERTIAN KEBERADAAN
DIRI TUHAN SEBAGAI SANG PENCIPTA, YANG MENCIPTAKAN DAN MENGATUR SEGALA
YANG ADA.
 KEMANUSIAAN ; SEBAGAI UNSUR HAKEKAT MANUSIA, MENCAKUP PENGERTIAN
KEBERADAAN DIRI, SEBAGAI CIPTAAN YANG MEMILIKI SUSUNAN KODRAT JASMANI-
ROHANI, YANG MEMILIKI SIFAT KODRAT SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL,
SERTA MEMILIKI KEDUDUKAN KODRA SEBAGAI YANG MANDIRI DAN TERGANTUNG
KEPADA TUHAN.
 PERSATUAN ; SEBAGAI UNSUR HAKEKAT DARI SATU, MENGANDUNG ARTI SUATU
KESELURUHAN YANG UTUH DAN TAK TERBAGI, YANG TERLEPAS DARI LAINNYA SERTA
MEMILIKI KESENDIRIANNYA.
 KERAKYATAN ; SEBAGAI UNSUR HAKEKAT DARI RAKYAT, MEMILIKI PENGERTIAN
KELOMPOK MANUSIA, YANG MENDUKUNG BERDIRINYA NEGARA.
 KEADILAN ; SEBAGAI UNSUR HAKEKATNYA DARI ADIL , MEMILIKI PENGERTIAN
PENGHORMATAN TERHADAP HAK DARI YANG BERSANGKUTAN.

6
 PENDIDIKAN PANCASILA

 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

5. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ;
 SEBAGAI DASAR NEGARA, PANCASILA MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN NEGARA YANG
DIDASARINYA. NEGARA DAN PANCASILA MEMILIKI HUBUNGAN KESESUAIAN. SESUAI
MEMILIKI MAKNA BAHWA PERBANDINGAN ANTARA BERBAGAI HAL. DIKATAKAN SESUAI
APABILA TIDAK BERBEDA SAMA SEKALI (TANPA ADA PERSAMAAN), SERTA TIDAK PERSIS
SAMA SEKALI. (TANPA ADANYA PERBEDAAN). TIGA UNSUR KOMPONEN DARI HUBUNGAN
KESESUAIAN ITU, ADALAH : (1) POKOK PANGKAL PERBANDINGAN SERTA MENENTUKKAN
ADA/TIDAKNYA KESESUAIAN ; (2) PENDUKUNG HUBUNGAN, YAITU HAL YANG DIPERBAN
DINGKAN, YANG DIPERLU DIKETEMUKAN KESESUAIANNYA. (3) ASAS HUBUNGAN, YAITU
HAL YANG MERUKAN ISI KESESUAIAN.
 PANCASILA MENENTUKKAN NEGARA INDONESIA, MEMPUNYAI KEDUDUKAN SEBAGAI
PENDUKUNG HUBUNGAN TERHADAP UNSUR HAKEKAT DARI TUHAN, MANUSIA, SATU,
RAKYAT DAN ADIL. SEBAGAI YANG MEMILIKI HUBUNGAN SEBAB AKIBAT, MAKA
HUBUNGAN NEGARA DENGAN HAL YANG MENJADI LANDASAN PANCASILA
(TUHAN,MANUSIA,SATU,RAKYAT,DAN ADIL), MEMILIKI HUBUNGAN SEBAB AKIBAT. ASAS
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT MEMILIKI KEISTIMEWAAN, YAITU BERSIFAT MUTLAK, HARUS
ADA HUBUNGAN ANTARA KEDUA UNSUR TERSEBUT, TIDAK DAPAT TIDAK. SEBAGAI
AKIBATNYA, NEGARA SEHARUSNYA MEMILIKI HUBUNGAN KESESUAIAN DENGAN
LANDASAN PANCASILA SEBAGAI SEBABNYA. SEBAGAI PENDUKUNG HUBUNGAN, NEGARA
TIDAK MUNGKIN UNTUK TIDAK MENJELMAKAN KESESUAIANNYA DENGAN LANDASAN
PANCASILA (TUHAN,MANUSIA,SATU,RAKYAT DAN ADIL) ; MEMILIKI HUBUNGAN SEBAB
AKIBAT.

7
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 SEGALA SIFAT DAN KEADAAN NEGARA INDONESIA, HARUS SENANTIASA SESUAI DENGAN
SILA DARI PANCASILA. HAKEKAT DAN SIFAT LANDASAN SILA PANCASILA JUGA HARUS
SENANTIASA DIJELMAKAN DALAM NEGARA INDONESIA. (DALAM ASPEK PENYELENGGARA
ANNYA). KESESUAIAN ANTARA NEGARA INDONESIA DNEGAN LANDASAN SILA PANCASILA
TIDAK TERLEPAS PADA MASALAH TEORITIS DAN ABSTRAK, MELAINKAN HARUS SAMPAI
PADA HAL YANG BERSIFAT REALISTIS, KONGRIT, DAN MENGENAI HAL YANG KHUSUS DAN
PRAKTIS.
 BERHUBUNGAN ADANYA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA NEGARA INDONESAI DENGAN
UNSUR POKOK YANG DIJADIKAN LANDASAN PERUMUSAN PANCASILA, MAKA PANCASILA
MEMUAT UNSUR POKOK DARI DASAR NEGARA INDONESIA. UNSUR POKOK YANG DIGUNA
KAN DAN UNTUK MERUMUSKAN PANCASILA DAPAT MENDUKUNG DAN MEMPERKOKOH
KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.
 PANCASILA MERUPAKAN NAMA DARI DASAR NEGARA INDONESIA, YANG MEMILIKI LIMA
SILA SEBAGAI UNSUR-UNSURNYA. SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA, RUMUSAN
PANCASILA HARUS MERUPAKAN SATU KESATUAN RUMUSAN YANG SISTEMATIS, YANG
BAGIAN-BAGIANNYA TIDAK BOLEH BERTENTANGAN, MELAINKAN HARUS SALING
MENDUKUNG SATU SAMA LAIN. SEBAGAI AKIBAT DARI PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN
NYA, MAKA PANCASILA HARUS DIPAHAMI SECARA MENYELURUH SEBAGAI SATU
KESATUAN SILA ATAU BEBERAPA SILA SAJA DENGAN MENGABDIKAN SILA LAINNYA.
 PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA, TERNYATA MEMILIKI RUMUSAN YANG
ABSTRAK UMUM-UNIVERSAL. DENGAN RUMUSAN ITU, MAKA JUSTRU DENGAN DEMIKIAN
PANCASILA, DAPAT DIPAHAMI SECARA BERSAMA OLEH BANGSA INDONESIA.
 RUMUSAN ABSTRAK DARI RUMUSAN PANCASILAN TIDAK MERUPAKAN ANGGAN BELAKA,
MELAINKAN BERTUMPU KEPADA REALITAS. MERUMUSKAN PANCASILA (YANG BERASAL
DARI TUHAN, MANUSIA, SATU, ADIL, DAN RAKYAT) ; ADALAH MERUPAKAN PENYEBAB
LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG ATAS BERADANYA NEGARA INDONESIA.

8
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 GAMBAR : PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT NEGARA (BUDIYANTO ; 2006: 23 ) ;

NILAI-NILAI SOSIO BUDAYA
YANG TERKRISTALISASI
PANDANGSAN MENDASAR ;
• PAHAM KETUHANAN ;
• PAHAM KEMANUSIAAN ;
NILAI-NILAI • PAHAM KENEGARAAN ;
FILOSOFIS • PAHAM KEKELUARGAAN
DAN KEMUSYAWARATAN ;
• PAHAM KEADILAN SOSIAL ;

LIVING REALITY DALAM FILSAFAT

MASYARAKAT (SISTEM NILAI)

FILOSOFIS IDEOLOGIS PANCASILA SEBAGAI PANCASILA SEBAGAI

YANG KONSTITUSIONIL IDEOLOGI NASIONAL DASAR NEGARA

DIKUKUH BERDASARKAN PERATURAN

UUD 1945 PERUNDANG
UNDANGAN

9
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 SUMBER HUKUM ADALAH SEGALA SESUATU YANG DAPAT MENIMBULKAN ATURAN
HUKUM SERTA TEMPAT DITEMUKANNYA ATURAN –ATURAN HUKUM.
 MERTUKUSOMO (DALAM RIDWAN, 2009 ) (RIDWAN,H.R.2009. TIGA DIMENSI HHUKUK
PERADILAN ADMINISTRASI. JOGJAKARTA : FH. UII PRESS) ; MENGATAKAN BAHWA
ISTILAH SUMBER HUKUM DIGUNAKAN DALAM BEBERAPA ARTI ; YAITU :
1. SEBAGAI ASAS HUKUM ; SEBAGAI SESUATU YANG MERUPAKAN PERMULAAN HUKUM,
MISALNYA KEHENDAK TUHAN , AKAL MANUSIA JIWA BANGSA DSB ;
2. MENUNJUKKAN HUKUM TERDAHULU ; YANG MEMBERI BAHAN-BAHAN PADA HUKUM,
YANG SEKARANG BERLAKU, SEPERTI HUKUM PRANCIS, HUKUM ROMAWI, DLL ;
3. SEBAGAI SUMBER BERLAKUNYA, YANG MEMBERIKAN KEKUATAN BERLAKU SECARA
FORMAL, KEPADA PERATURAN HUKUM (PENGUASA, MASYARAKAT) ;
4. SEBAGAI SUMBER DARI MANA KITA DAPAT MENGENAL HUKUM ; MISALNYA DOKUMEN,
UU, LONTAR, BATU BERTULIS, DSB ;
5. SEBAGAI SUMBER TERJADINYA HUKUM, SUMBER YANG MENIMBULKAN HUKUM.

 SUMBER HUKUM DAPAT BERSIFAT MATERIAL DAN FORMAL. SUMBER HUKUM

MATERIAL ADALAH FAKTOR-FAKTOR MASYARAKAT YANG MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN HUKUM (PENGARUH TERHADAP PEMBUAT UU, PENGARUH TERHADAP
KEPUTUSAN HAKIM, DSB ) ATAU FAKTOR YANG IKUT MEMPENGARUHI MATERI (ISI)
DARI ATURAN HUKUM TERSEBUT.

 SUMBER HUKUM MATERIAL TERDIRI DARI TIGA JENIS ; YAITU :

1. SUMBER HUKUM HISTORIS ;
2. SUMBER HUKUM SOSIOLOGIS ;
3. SUMBER HUKUM FILOSOFIS ;

10
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 SUMBER HUKUM HISTORIS ; MENGETAHUI SEJARAH TERBENTUKNYA SUMBER HUKUM
TERTENTU AKAN MEMBERIKAN GAMBARAN TERJADINYA HUKUM TERSEBUT.
KELAHIRAN /SEJARAH LAHIRNYA SUATU HUKUM, DAPAT MENUNJUKKAN SITUASI DAN
KONDISI DARI NEGARA/PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT. SUMBER HUKUM
HISTORIS, MEMILIKI DUA ARTI ; YAITU : 1) SEBAGAI SUMBER PENGENALAN (TEMPAT
MENEMUKAN) HUKUM PADA SAAT TERTENTU ; 2) SEBAGAI SUMBER DIMANA PEMBUAT
UU MENGAMBIL BAHAN DALAM BENTUK PERATURAN PERATURAN UU.
 SUMBER HUKUM SOSIOLOGI ; MELIPUTI FAKTOR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI
KELAHIRAN SUATU HUKUM POSITIF. KENYATAAN DALAM MASYARAKAT ADALAH
FAKTOR UTAMA BAGI PROSES KELAHIRAN SUATU HUKUM POSITIF. KEBUTUHAN DAN
ASPIRASI MASYARAKAT MENJADI ELEMEN DASAR BAGI PENYUSUNAN PRODUK HUKUM
SUATU NEGARA/PEMERINTAHAN.
 SUMBER HUKUM FILOSOFIS ; MENGANDUNG MAKNA BAHWA HUKUM SEBAGAI KAIDAH
PERILAKU MEMUAT NILAI-NILAI POSITIF. KELAHIRAN SUATU PRODUK HUKUM DI
DASARKAN KEPADA ALASAN KEPERCAYAAN ATAU ALASAN KESUSILAAN. AKSIOLOGI/
KEMANFAATAN SUATU HUKUM MENJADI DASAR UTAMA BAGI PENYUSUNAN SUATU
HUKUM. SUMBER HUKUM FISOLOFIS MEMILIKI DUA ARTI ; YAITU : 1) SEBAGAI
SUMBER UNTUK ISI HUKUM YANG ADIL ; 2) SEBAGAI SUMBER UNTUK MENAATI
KEWAJIBAN TERHADAP HUKUM.

11
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 GAMBAR : SUMBER HUKUM MATERIAL (RIDWAN, 2010) ; (RIDWAN,H.R.2010. TIGA
DIMENSI HHUKUK PERADILAN ADMINISTRASI. JOGJAKARTA : FH. UII PRESS)

HISTORIS

SUMBER HUKUM
MATERIAL SOSIOLOGIS

FILOSOFIS

12
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 DALAM MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN PRINSIP BERNEGARA
SENANTIASA MENGIKUTI PAHAM BERSAMA PEMANGKU
KEPENTINGAN NEGARA ITU SENDIRI. PEMAHAMAN BERSAMA ATAU
KESEPAKATAN BERSAMA BANGSA INDONESIA BAHWA KONSTITUSI
NEGARA REPBULIK INDONESIA (UUD 1945) MENJADI LANDASAN
BERNEGARA DAN LANGKAH OPERIONAL SELANJUTNYA.
 MELAKSANAKAN UUD 1945 MENJADI PATOK DASAR BERGERAK DAN
BEKERJANYA SEMUA PERANGKAT NEGARA BAIK EKSEKUTIF,
LEGISLATIF, YUDIKATIF MAUPUN KOMPONEN LAINNYA. BERJALAN
DAN BEKERJANYA SEMUA PENGKAT NEGARA ITU MEMPEDOMANI
KONSTITUSI DAN PERATURAN PELAKSANA LAINNYA.
 MENGIKUTI DAN MEMPEDOMANI SEMUA PRODUK HUKUM
TURUNAN KONSTITUSI DIHARAPKAN MENDEKATAN KEBERHASILAN
PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN YANG TELAH
DIRENCANAKAN SEBELUMNYA. KONSTITUSI MENJADI DASAR
BERGERAK DAN BEKERJANYA LEMBAGA NEGARA DAN WARNA
NEGARA. LANDASAN FILOSOFI BERNEGARA MENJADI JEMBATAN
EMAS BEKERJA LEMBAGA NEGARA DAN WARGA NEGARA.

13
 PENDIDIKAN PANCASILA
 PERTEMUAN KETIGA : PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
 TUGAS INDIVIDU MAHASISWA
1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI MATERI PANCASIILA SEBAGAI DASAR NEGARA ?
BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEBERIKAN CONTOHNYA.
2. BAGAIMANA PELAKSANAAN PANCASILA SEBAGAI DASAR ? BERIKAN ANALISA SAUDARA
DAN DIJELASKAN DENGAN MEBERIKAN CONTOHNYA.
3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ? BERIKAN
ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEBERIKAN CONTOHNYA.
 PENJELASAN MENGERJAKAN : 1) DIKETIK 1,5 SPASI ; 2) TIME NEW ROMANS ; 3) DIBERIKAN
IDENTITAS MAHASISWA ; 4) SETIAP PERTANYAAN DIBUAT DALAM 3 HALAMAN ; 5) TUGAS
INI DIKERJAKAN SETIAP MAHASISWA ; 6) DIKERJAKAN DALAM BENTUK WORD ; 7) WAKTU
MENGGUMPULKAN ADALAH JAM 23.59 WIB WAKTU PERKULIAHAN. CONTOH KULIAH HARI
SELASA JAM 17,00 WIB MAKA TUGAS DIKUMPULKAN PADA JAM 23.59 WIB. PDF JAWABAN
DIKIRIM KEPADA KETUA KELAS. KETUA KELAS MEMBUAT MEMBELI SATU CD BERISI
TUGAS INDIVIDU DAN TUGAS LAINNYA.

14