ARIF WACHJUNADI

WAWASAN
KEBANGSAAN
MEMBANGUN SINERGITAS
ADVOKAT DAN PENYIDIK POLRI
www.arifwachjunadi.com Jakarta , Selasa 1 November 2022
 NKRI

 NKRI LETAK STRATEGIS

 NEG KEPULAUAN (17.499 PULAU)
 PENDUDUK : 244.688.283 JIWA
 SKA : BERAGAM & BERLIMPAH
 MULTI ETNIS : SUKU 740 & BAHASA 583.
 34 PROVINSI, 508 KOTA/KAB, 79.075 DESA/KELURAHAN
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2
 Dirimu itu adalah
Pemimpin,
Ketika Menjadi Pemimpin
Maka itu adalah Ujian
 IQ + EQ + SQ + AQ + PQ
KSA PBM KTYE TAHAN PRIMA

WHEN YOU LOSE YOUR MONEY YOU LOSE NOTHING

WHEN YOU LOSE YOUR HEALTH YOU LOSE SOMETHING WHEN YOU

LOSE CHARACTER YOUR LOSE EVERYTHING

(Dialog Film Lansky)
 
LEADER CHARACTER
CEPAT BERANI TEGAS
 SAYA INDONESIA

“ Jangan tanyakan apa yang telah negara ini

berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah
kamu berikan kepada negaramu”

( John Fitzgerald Kennedy )

 WAWASAN KEBANGSAAN
SEBAGAI NILAI DASAR BANGSA INDONESIA
MEMBANGUN SINERGITAS PENYIDIK POLRI DAN ADVOCAT

SELAMAT PAGI - INDONESIA

SALAM - KEBANGSAAN
UNTUK - INDONESIA
 WAWASAN KEBANGSAAN
WAWASAN : TINJAUAN, PANDANGAN,
KONSEPSI, ATAU CARA
PANDANG.
KEBANGSAAN : CIRI CIRI YANG MENANDAI
GOLONGAN BANGSA.

KONSEPSI CARA PANDANG YANG DILANDASI AKAN

KESADARAN DIRI SEBAGAI WARGA DARI SUATU
NEGARA AKAN LINGKUNGANNYA DIDALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
BASIS WAWASAN KEBANGSAAN PANCASILA

WAWASAN KEBANGSAAN KITA HARUS DITUNJUKKAN

DENGAN WUJUD BARU NAMUN TETAP MENGACU
KEPADA JIWA PEMBUKAAN UUD 1945 YANG
MENETAPKAN DASAR DAN TUJUAN KEMERDEKAAN
KEBANGSAAN INDONESIA.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 8

SILA PERTAMA
WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA ADALAH WAWASAN YANG
MEMILIKI LANDASAN SPIRITUAL, MORAL DAN ETIK, KARENA ITU
BERSILAKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

SILA KEDUA
WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA TIDAK MENEMPATKAN
BANGSA KITA DI ATAS BANGSA LAIN, TETAPI MENGHARGAI HARKAT
DAN MARTABAT KEMANUSIAAN SERTA HAK DAN KEWAJIBAN ASASI
MANUSIA, KARENA ITU WAWASAN KEBANGSAAN KITA MEMPUNYAI
UNSUR KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB YANG MENGAKUI
ADANYA NILAI-NILAI UNIVERSAL KEMANUSIAAN.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 9

SILA KETIGA
SEBAGAI BANGSA YANG MAJEMUK TETAPI SATU DAN UTUH,
WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA JELAS BERSENDIKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. PANDANGAN INI
KEMUDIAN KITA TUANGKAN DAN MANTAPKAN DALAM
WAWASAN NUSANTARA.

SILA KEEMPAT
WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA BERAKAR PADA ASAS
KEDAULATAN YANG BERADA DI TANGAN RAKYAT. OLEH
KARENA ITU WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA ADALAH
PAHAM DEMOKRASI YANG BERTENTANGAN DENGAN PAHAM
TOTALITER.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 10

SILA KELIMA

WAWASAN KEBANGSAAN KITA MENCITA-CITAKAN

PERWUJUDAN MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
KARENA DITUNTUN OLEH SILA KEADILAN SOSIAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 11

 WAWASAN KEBANGSAAN
CARA PANDANG SEBUAH BANGSA TERHADAP
EKSISTENSI DIRINYA DAN SELURUH DINAMIKA YANG
BERKEMBANG DIDALAMNYA, BERSIFAT DINAMIS,
SENANTIASA MENGIKUTI PERKEMBANGAN ZAMAN DAN
SELALU BERINTERAKSI DENGAN SELURUH DIMENSI
KEHIDUPAN MASYARAKAT.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 12

WAWASAN ADALAH CARA PANDANG YANG LAHIR DARI KESELURUHAN

KEPRIBADIAN KITA TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR, SIFATNYA ADALAH

SUBYEKTIF DAN BISA KITA PANDANG SEBAGAI SUATU RANGKUMAN DAN

PENERAPAN PRAKTIS DAN PEMIKIRAN FILSAFAT YANG MELATAR

BELAKANGI CARA PANDANGAN TERSEBUT

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 13

BANGSA ADALAH KESATUAN TEKAD DARI RAKYAT UNTUK HIDUP

BERSAMA, MENCAPAI CITA-CITA DAN TUJUAN BERSAMA TERLEPAS DARI

PERBEDAAN ETNIS, RAS, AGAMA, ATAU GOLONGAN ASALNYA. KESADARAN

KEBANGSAAN ADALAH PEREKAT YANG AKAN MEMIKAT BATIN SELURUH

RAKYAT

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 14

 WAWASAN KEBANGSAAN PENTING
1. PERJALANAN BANGSA SEIRING MENGALAMI HAMBATAN SEBAGAI
MANA YANG DICITA-CITAKAN BERSAMA SEPERTI KONFLIK DI
MALUKU/POSO, SAMBAS, SAMPIT, IRIAN JAYA/PAPUA.
2. KONFLIK DAN PERTIKAIAN ANTAR PELAJAR, ANTAR MAHASISWA
ANTAR WARGA DESA/KAMPUNG ANTAR NELAYAN BAHKAN ANTAR
ELITE POLITIK
3. KONFLIK DAN PERTIKAIAN YANG TERJADI MASIH BELUM MAMPU
MENUMBUHKAN KESADARAN SEBAGIAN BESAR MASY INDONESIA
TTG SITUASI KONDISI BANGSA INDONESIA YANG RAPUH DAN RAWAN
PECAH
4. TANTANGAN GLOBAL ERA MILLENIUM III

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 15

WAWASAN KEBANGSAAN

1. PAHAM KEBANGSAAN
2. RASA KEBANGSAAN
3. SEMANGAT KEBANGSAAN.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 16

 PAHAM KEBANGSAAN

1. KESADARAN INDIVIDU AKAN KEBHINNEKATUNGGALIKAAN MASYARAKAT INDONESIA.

2. KESADARAN TERSEBUT DIJADIKAN PEDOMAN BERPERILAKU DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERMASYARAKAT YANG MAJEMUK.

3. KESADARAN INI DILANDASI OLEH PEMAHAMAN AKAN KONDISI GEOGRAFIS, LATAR BELAKANG

SEJARAH, PANDANGAN HIDUP, KESENIAN, DAN BAHASA INDONESIA.

4. KESELURUHAN LANDASAN TERSEBUT HENDAKNYA MENJADI FASILITAS DALAM BERGAUL DAN

BERINTERAKSI DENGAN SESAMANYA.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 17

 RASA KEBANGSAAN
1. RASA KESADARAN YANG BERSIFAT APRESIATIF (MENERIMA DAN MENGHARGAI) ATAS PERBEDAAN-

PERBEDAAN KEADAAN DIRI, ASAL-USUL KETURUNAN DAN SUKU BANGSA, TETAPI TETAP

MENGEKSPRESIKAN PERASAAN YANG SAMA SEBAGAI BANGSA INDONESIA.

2. RASA KEBANGSAAN, PERDAMAIAN DALAM KEHIDUPAN ANTAR SESAMA, WALAUPUN BERHADAPAN

DENGAN PERBEDAAN , KEADAAN DIRI TIDAK MUNGKIN DIHINDARKAN.

3. RASA KEBANGSAAN TERANGKUM DALAM PERILAKU YANG MAU MENERIMA DAN MENGHARGAI

PERBEDAAN ITU, SEBAGAI INDKATOR ESENSIAL PERDAMAIAN.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 18

 SEMANGAT
KEBANGSAAN
DINAMIKA PERILAKU ATRAKTIF DIWUJUDKAN DALAM PERBUATAN

1. SENASIB - SEPENANGGUNGAN,

2. TOLERANSI,

3. TENGGANG RASA,

4. SALING MENGHORMATI ,

5. SANGGUP BERKOMPETISI SECARA SEHAT,

6. BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 19
NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN
1. PENGHARGAAN TERHADAP HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA;
2. TEKAD BERSAMA UNTUK BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG
BEBAS, MERDEKA, DAN BESATU;
3. CINTA AKAN TANAH AIR DAN BANGSA;
4. DEMOKRASI ATAU KEDAULATAN RAKYAT;
5. KESETIAKAWANAN SOSIAL;
6. MASYARAKAT ADIL-MAKMUR.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 20

 WAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI
KEKUATAN NASIONAL
1. PENGHARGAAN TERHADAP HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN - NYA
2. TEKAD BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS,MERDEKA DAN
BERSATU
3. CINTA AKAN TANAH AIR DAN BANGSA
4. DEMOKRASI ATAU KEDAULATAN RAKYAT
5. KESETIAKAWANAN SOSIAL
6. MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
7. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA,
8. RELA BERKORBAN UNTUK BANGSA,
9. CINTA TANAH AIR DAN NEGARA

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 21

 WAWASAN KEBANGSAAN
• TIDAK MEMBERI TEMPAT PADA PATRIOTISME YANG LICIK,
HUKUM ADALAH PANGLIMA, UUD NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ADALAH SUMBER
HUKUM.
• DILANDASI OLEH PANDANGAN PANCASILA BANGSA
INDONESIA TELAH BERHASIL MERINTIS JALAN
MENJALANI MISINYA DI TENGAH TENGAH TATA
KEHIDUPAN DI DUNIA.
• NKRI, MERDEKA , BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN
MAKMUR BERTEKAD UNTUK MEWUJUDKAN BANGSA
YANG MAJU DAN MANDIRI SERTA SEJAHTERA LAHIR
BATIN, SEJAJAR DENGAN BANGSA LAIN YANG MAJU.
 WAWASAN KEBANGSAAN

• MENGAMANATKAN KEPADA SELURUH BANGSA AGAR

MENEMPATKAN PERSATUAN, KESATUAN, SERTA
KEPENTINGAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN NEGARA DI
ATAS KEPENTINGAN PRIBADI ATAU GOLONGAN.
• MENGEMBANGKAN PERSATUAN INDONESIA SEDEMIKIAN
RUPA SEHINGGA ASAS BHINNEKA TUNGGAL IKA
DIPERTAHANKAN
 ARIF WACHJUNADI

MEMBANGUN SINERGITAS
PENYIDIK POLRI & ADVOCAT

www.arifwachjunadi.com Jakarta , 1 November 2022

MEMBANGUN SINERGITAS

MEMBANGUN ;
MEMBINA HUBUNGAN MELALUI KOMUNIKASI AKTIF UNTUK
MENCAPAI TUJUAN BERSAMA SALING MELENGKAPI UNTUK
SUATU TUJUAN BERSAMA.
SINERGITAS ;
KEGIATAN, HUBUNGAN, BEKERJA BERSAMA SAMA
 UNDANG UNDANG DASAR
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945

PEMBUKAAN
ALINEA I

BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU

IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH SEBAB
ITU, MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA
HARUAS DIHAPUSKAN, KARENA TIDAK SESUAI
DENGAN PERIKEMANUSIAN DAN
PERIKEADILAN
ALINEA II

DAN PERJUANGAN PERGERAKAN

KEMERDEKAAN TELAH SAMPAILAH KEPADA
SAAT YANG BERBAHAGIA DENGAN SELAMAT
SENTAUSA MENGANTARKAN RAKYAT
INDONESIA KE DEPAN PINTU GERBANG
KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA, YANG
MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADAIL DAN
MAKMUR.
ALINEA III
ATAS BERKAT RAHMAT TUHAN YANG MAHA
KUASA DAN DENGAN DIDORONGKAN OLEH
KEINGINAN LUHUR, SUPAYA BERKEHIDUPAN
KEBANGSAA YANG BEBAS, MAKA RAKYAT
INDONESIA MENYATAKAN DENGAN INI
KEMERDEKAANNYA.
ALINEA IV
KEMUDIAN DARI PADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU
PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP
BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA
DAN UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM,
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT MELAKSANAKAN
KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN,
PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL, MAKA DISUSUNLAH
KEMERDEKAAN KEBANGSAAN INDONESIA ITU DIDALAM SUATU
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA, YANG TERBENTUK DALAM SUATU SUSUNAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA YANG BERKEDAULATAN RAKYAT DENGAN
BERDASAR KEPADA KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAN
YANG ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA DAN
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN, SERTA DENGAN
MEWUJUDKAN SUATU KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAYAT
INDONESIA
 MEMAHAMI

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2002
TENTANG
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PASAL 1

ANGKA 3
PEJABAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADALAH ANGGOTA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN UNDANG-
UNDANG MEMILIKI WEWENANG UMUM KEPOLISIAN.

ANGKA 10
PENYIDIK ADALAH PEJABAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG
DIBERI WEWENANG OLEH UNDANG-UNDANG UNTUK MELAKUKAN PENYIDIKAN.
PASAL 13

TUGAS POKOK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ADALAH:

a. MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT;

b. MENEGAKKAN HUKUM; DAN
c. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN, DAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT.
 TRI BARATA
KAMI POLISI INDONESIA
1. BERBHAKTI KEPADA NUSA DAN BANGSA DENGAN PENUH KETAKWAAN
TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
2. MENJUNJUNG TINGGI KEBENARAN KEADILAN DAN KEMANUSIAN DALAM
MENEGAKAN HUKUM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG
BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA 1945
3. SENANTIASA MELINDUNGI MENGAYOMI DAN MELAYANI MASYARAKAT DENGAN
KEIKHLASAN UNTUK MEWUJUDKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
 CATUR PRASETYA
SEBAGAI INSAN BHAYANGKARA KEHORMATAN SAYA ADALAH BERKORBAN
DEMI MASYARAKAT BANGSA DAN NEGARA :

1. MENIADAKAN SEGALA BENTUK GANGGUAN KEAMANAN.

2. MENJAGA KESELAMATAN JIWA RAGA, HARTA BENDA DAN HAK ASASI
MANUSIA.
3. MENJAMIN KEPASTIAN BERSADARKAN HUKUM.
4. MEMELIHARA PERASAAN TENTRAM DAN DAMAI.
MAMAHAMI

UNDANG UNDANG REPUBLIK

INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2003
TENTANG ADVOKAT
BAB I KETENTUAN UMUM

PASAL 1 ANGKA 1

ADVOKAT ADALAH ORANG YANG BERPROFESI

MEMBERI JASA HUKUM, BAIK DI DALAM MAUPUN DI
LUAR PENGADILAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN
BERDASARKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG INI.
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN
ADVOKAT
• PASAL 14
• PASAL 15
• PASAL 16
• PASAL 17
• PASAL 18
• PASAL 19
• PASAL 20
BAB XII KETENTUAN PERALIHAN

PASAL 32 AYAT 1

ADVOKAT, PENASIHAT HUKUM, PENGACARA PRAKTIK DAN

KONSULTAN HUKUM YANG TELAH DIANGKAT PADA SAAT
UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU, DINYATAKAN SEBAGAI
ADVOKAT SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG INI.
 PENGARUH PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI BAGI INDONESIA

ASPEK
ASPEK IDEOLOGI
HUKUM
ASPEK
DAN
POLITIK
KEAMANA
N
ASPEK
SOSIAL ASPEK
DAN EKONOMI
BUDAYA

40
 PENGARUH PERKEMBANGAN
ILPENGTEK

G I
B A
A N RAT
N G PA
ANCAMAN N TA N A
BAGI TA Y DA
AS
INDONESIA M
I L AI
A I-N N
U NIL SAA
RL G A
PE EBAN NESI
4 KONSENSUS DASAR K DO
BANGSA IN

41
KONSENSUS DASAR BANGSA

PANCASILA
 UUD NRI 1945
 NKRI
 BHINNEKA TUNGGAL IKA

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 42

NILAI’S KEBANGSAAN YG BERSUMBER DARI
4 KONSENSUS DASAR BANGSA
1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
PANCASILA
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)
UUD NRI
1. Nilai Demokrasi
THN 1945
2. Nilai Kesamaan derajat
3. Nilai Ketaatan Hukum
BHINNEKA
TUNGGAL
1. Nilai Toleransi
IKA 2. Nilai Keadilan (Universal)
3. Nilai Gotong Royong
1. Nilai Kesatuan Wilayah
NKRI 2. Nilai Persatuan Bangsa
3. Nilai Kemandirian
22
 1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
PANCASILA
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)

NILAI RELIGIUS, Ketaqwaan kepada

Tuhan YME, tampak dalam:
 Sikap hidup yang rendah hati
 Menghargai keberadaan orang lain
tanpa memandang asal-usul, warna Bangsa yang
kulit, ataupun agama dan
kepercayaannya bermartabat
 Memiliki tanggung jawab sosial yang
tinggi
 Adanya kesadaran dan tanggung jawab
memelihara alam sekitarnya

44
 1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
PANCASILA
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)

NILAI KEKELUARGAAN, menunjukkan kesediaan dan

kesadaran setiap WNI untuk:
 Tempatkan dirinya sebagai bagian tak terpisahkan
dari sebuah keluarga besar, bangsa Indonesia Bangsa
 Sikap penghargaan terhadap bangsa lain Indonesia
 Semangat kebersamaan yang tinggi dlm prinsip tetap bersatu
senasib dan sepenanggungan dan percaya
 Saling melengkapi dan saling menguatkan diri

45
 1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
PANCASILA
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)

NILAI KESELARASAN, menunjukkan kesediaan

dan kemampuan setiap WNI untuk:
 Pahami dan menerima segala bentuk Suasana
perbedaan yg bersumber dari keragaman kehidupan
budaya
yang
 Ketahui dan pahami etika dan kearifan lokal
sbg kekuatan dlm membangun bangsa harmonis,
 Tetap membangun dan menjaga hubungan rukun, dan
yang harmonis antarelemen masyarakat damai

46
 1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
PANCASILA
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)

NILAI KERAKYATAN, menunjukkan pengakuan

terhadap rakyat Indonesia sebagai:
 Pemilik kedaulatan negara Bangsa yg
 Miliki hak penuh dan memilih cara yg tepat teguh dlm
tentukan masa depan bangsa dan negara komitmen
 Semangat dan sikap hidup nomorsatukan kemerdekaan,
kepentingan rakyat dalam arti meningkatkan persatuan
kesejahteraan dan perlindungan rakyat di atas bangsa makin
kepentingan pribadi / golongan kuat

47
 1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
PANCASILA
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)

NILAI KEADILAN, menunjukkan adanya kemauan

dan semangat yang terwujud dari:
 Keutuhan sikap taqwa kepada Tuhan YME
Bangsa
 Semangat kebersamaan, kerakyatan,dan
kemampuan menjaga harmonisasi segenap Indonesia
elemen masyarakat yang
 Sikap hidup yang tajamkan kepedulian kepada sejahtera dan
sesama mandiri
 Sikap tanggap dan siap ambil bagian dalam
atasi kesulitan sesama

48
 1. Nilai Demokrasi
UUD NRI
THN 1945
2. Nilai Kesamaan Derajat
3. Nilai Ketaatan Hukum

NILAI DEMOKRASI, unsur-unsurnya antara lain adanya:

 Kedaulatan di tangan rakyat
 Partisipasi masyarakat secara aktif dalam kehidupan
bermasyarakat
 Pengakuan akan supremasi hukum
 Pengakuan akan kesamaan diantara warga negara
 Kebebasan berekspresi, berbicara/berpendapat di muka umum
(yang bertanggung jawab)

49
 1. Nilai Demokrasi
UUD NRI
THN 1945
2. Nilai Kesamaan Derajat
3. Nilai Ketaatan Hukum

NILAI KESAMAAN DERAJAT, adanya persamaan dalam:

 Hukum dan pemerintahan
 Pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
 HAM dan agama
 Upaya bela negara
 Pendidikan dan kebudayaan
 Perekonomian dan kesejahteraan
 Dan lain-lain

50
 1. Nilai Demokrasi
UUD NRI
THN 1945
2. Nilai Kesamaan Derajat
3. Nilai Ketaatan Hukum

NILAI KETAATAN HUKUM, suatu perilaku berupa tindakan nyata

atau mentaati hukum / peraturan yang berlaku.
 Ketaatan hukum terjadi apabila ada kesadaran hukum
 Ketaatan hukum merupakan cermin kebudayaan bangsa
 Kataatan hukum berkaitan dgn tujuan negara dlm hal memelihara
tibtram, pertahankan kekuasaan, dan urus hal-hal yg berkenaan dgn
kepentingan umum.
 Tujuan hukum ciptakan keadilan, kepastian, ketertiban, dan
kebergunaan atau kemanfaatan,

51
BHINNEKA 1. Nilai Toleransi/Kepedulian
TUNGGAL 2. Nilai Keadilan
IKA
3. Nilai Gotong Royong

NILAI TOLERANSI / KEPEDULIAN, dibingkai oleh kearifan lokal,

terinspirasi oleh nilai-nilai lokal, dan dapat merajut harmoni dlm
gerak kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial budaya,
ekonomi, maupun agama.
 Pela Gandong (Maluku)
 Tepo Seliro (Jawa)
 Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung (Sumbar)
 Rumah Betang (Kalimantan)

52
BHINNEKA 1. Nilai Toleransi/Kepedulian
TUNGGAL 2. Nilai Keadilan
IKA
3. Nilai Gotong Royong
NILAI KEADILAN, sikap untuk menyadari apa yang menjadi
kewajiban, tanggung jawab, dan haknya sebagai manusia,
warga masyarakat, dan warga negara.
 Keadilan hukum
 Keadilan politik
 Keadilan ekonomi (perdagangan, industri, pangan,
pembangunan)
 Keadilan kebijakan
 Keadilan keamanan
 Dan lain-lain

53
BHINNEKA 1. Nilai Toleransi/Kepedulian
TUNGGAL 2. Nilai Keadilan
IKA
3. Nilai Gotong Royong

NILAI GOTONG ROYONG, bagian kehidupan berkelompok

masyarakat Indonesia yg merupakan warisan budaya bangsa.
 Sikap gotong royong dan saling tolong menolong
 Sikap ramah tamah dan kekeluargaan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai wujud kepribadian bangsa
 Bekerja bersama-sama untuk berbagi dan menyelesaikan
masalah dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan

54
 1. Nilai Kesatuan Wilayah
NKRI 2. Nilai Persatuan Bangsa
3. Nilai Kemandirian

Nilai Kesatuan Wilayah

• Merupakan cara pandang terhadap wilayah NKRI, terdiri dari
darat, laut, dan udara yang utuh tidak terpisahkan.

• Wilayah NKRI : Satu kesatuan geografi, ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan
penegakan hukum.

• Negara kepulauan, lau sebagai pengikat pulau-pilau.

49
 1. Nilai Kesatuan Wilayah
NKRI 2. Nilai Persatuan Bangsa
3. Nilai Kemandirian

Nilai Persatuan Bangsa

• Merupakan kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa majemuk, yang terdiri dari berbagai perbedaan suku,
adat, bahasa, budaya, agama, dan lain-lain perbedaan.
• Diikat oleh tujuan bersama & tata hubungan dalam
masyarakat melalui kearifan lokal
• Perbedaan yang bersinergi & saling menguatkan

37
 1. Nilai Kesatuan Wilayah
NKRI 2. Nilai Persatuan Bangsa
3. Nilai Kemandirian

Nilai Kemandirian Bangsa

• Bangsa yang merdeka gengan kekuatan sendiri, kemerdekaan
bukan hadiah.
• Bangsa yang mampu mengarahkan & mengendalikan diri dalam
berpikir dan bertindak, tidak tergantung kepada bangsa lain..
• Bangsa yang mandiri dan mampu berjuang diatas kekuatan
sendiri, dengan sumber daya yang dimiliki.

38
 PENUTUP
1. BAHWA WAWASAN KEBANGSAAN YANG BERLANDASKAN PADA NILAI NILAI DASAR KONSENSUS BANGSA
PERLU DIKETAHUI, DIMENGERTI DAN DIPAHAMI OLEH PEMIMPIN BERKARTER YANG CINTA TANAH AIR
DAN BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA, SALING MENGHARGAI DAN MENGHORMATI SESAMA
PEMIMPIN LAINNYA UNTUK KEPENTINGAN INDONESIA, KARENA SAYA INDONESIA.

2. BAHWA MEMBANGUN SINERGITAS PENYIDIK POLRI DAN ADVOKAT YANG DILANDASI OLEH SEMANGAT
WAWASAN KEBANGSAAN DENGAN SALING MENGHORMATI DAN MENGHARGAI AKAN TUGAS DAN
PERAN MASING MASING UNTUK TUJUAN YANG SAMA PENGAWAL PENEGAKAN HUKUM, BUKAN
UNTUK KEPENTINGAN PERORANGAN, KELOMPOK ATAU GOLONGAN TERTENTU, TETAPI UNTUK
TEGAKNYA HUKUM DI INDONESIA SEBAGAI PANGLIMA.

3. JADILAH PEMIMPIN BERKARAKTER CEPAT BERANI DAN TEGAS SAAT MENGAMBIL KEPUTUSAN,
MEMAHAMI WAWASAN KEBANGSAAN YANG MENJUNJUNG TINGGI DAN BERLANDASKAN PADA NILAIS
DASAR BANGSA SEBAGAI JIWA DAN RAGA PENGAWAL PENEGAKAN HUKUM YANG BERDASARKAM
KETUHANAN YANG MAHA ESA, HUKUM SEBAGAI PANGLIMA TERTINGGI BINTANG LIMA.

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 58

 REKOMENDASI
JADILAH PEMIMPIN BERKARAKTER
CEPAT, BERANI DAN TEGAS ,
MEMAHAMI WAWASAN KEBANGSAAN,
BERSINERGI UNTUK KEPENTINGAN
MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 59

UNTUK INDONESIA

JIWA RAGA KAMI

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 60