MANGGA GANDENG
NERACA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
2020
Keterangan Catatan
(Rp)
A S E T
ASET LANCAR:
Kas dan Setara Kas 1. 188,332,255
Piutang Usaha 2. 206,820,250
Persediaan 3 17,672,314,191
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek:
Utang Usaha 5 13,185,045,938
Utang Pajak 6 745,835,197
Utang Cukai 7 2,308,680,000
Pinjaman Bank - Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Setahun 930,666,648
###
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 17,170,227,783
E K U I T A S: 12
Modal 2,842,818,000
Prive (300,000,000)
Saldo Laba (Rugi) Tahun Berjalan 507,474,241
- 1-2 -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 27,225,661,853
Iwan Santoso
Pemilik
- 2-2 -
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
- 3-2 -
PR. MANGGA GANDENG
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
2020
Keterangan Catatan
(Rp)
PENJUALAN 13 64,847,713,300
BEBAN USAHA:
Beban Administrasi dan Umum 15 3,948,795,780
Beban Keuangan 16 765,829,762
Laba (Rugi)
Modal Prive Tahun Berjalan Jumlah
Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
- 22+3 -
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
- 22+3 -
PR. MANGGA GANDENG
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
2020
Keterangan
(Rp)
0
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT. SINAR MAHKOTA MAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2019
1 UMUM
a. Pendirian
PR. Mangga Gandeng berkedudukan di Jl. Monginsidi No. 02, Nganjuk dan didirikan berdasarkan Nomor Induk Bersama ( NIB ) di
Nganjuk, Nomor 8120007931293 tanggal 19 September 2018. NIB tersebut telah mendapat pengesahan dari Lembaga Pengelola
dan Penyelenggara OSS berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik.
b. Perijinan
- Surat izin Lokasi dari Lembaga OSS berdasarkan ketentuan Pasal 33 ayat (1) Peraturan pemerintah nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Berusaha Terintegritas secara Elektronik pada tanggal 19 September 2018.
- Surat izin Lokasi berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Republik Indonesia c.q Lembaga Pengelola dan Penyelenggara
OSS berdasarkan katentuan Pasal 32 ayat (2) Peraturan pemerintah nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha
Terintegritas secara Elektronik pada tanggal 24 Juni 2019.
- Surat izin Lokasi dari Lembaga OSS berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Peraturan pemerintah nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Berusaha Terintegritas secara Elektronik pada tanggal 02 April 2020.
- Surat izin Usaha dari Lembaga OSS berdasarkan katentuan Pasal 32 ayat (1) Peraturan pemerintah nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Berusaha Terintegritas secara Elektronik pada tanggal 28 Januari 2019.
- Tanda Daftar Perusahaan Perorangan Nomor: 13.29.5.12.00190, berlaku sampai dengan tanggal 20 Januari 2019.
- Tanda Daftar Perusahaan Perorangan Nomor: 13.29.5.12.05190, berlaku sampai dengan tanggal 26 Juli 2021.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 14.003.189.9-655.000 dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare.
- Nomor Induk Berusaha (NIB) nomor: 8120007931293 tanggal 19 September 2018 dari Lembaga Pengelola dan Penyelenggara
OSS.
- Menjalankan usaha perdagangan umum termasuk perdagangan pelintingan Rokok SKT, Industri Pengeringan dan Pengolahan
Tembakau, Industri Kretek.
- Usaha dalam bidang perindustrian terutama mendirikan industri, rokok kretek, baik besar maupun kecil/ ringan.
d. Susunan Pengurus
e. Lokasi Usaha
- Perusahaan Pelintingan Rokok SKT beralamatkan di Jl. Munginsidi No. 02, Kel. Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa
Timur.
- Perusahaan Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau beralamatkan di Jl. Gondang - Lengkong , Kel. Ngunjung, Kec.
Gondang, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.
- Perusahaan Industri Kretek beralamatkan di Jl. Ki Ageng Prawoto , Kel. Patranrejo, Kec. Berbek, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Berikut ini disajikan ringkasan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Mata uang Rupiah
digunakan karena memenuhi indikator sebagai mata uang fungsional, yaitu indikator arus kas, indikator harga jual dan indikator
biaya. Pembukuan perusahaan diselenggarakan dama mata uang Rupiah. Sedangkan transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
kedalam Rupiah dengan kurs tunai (spot rate) pada saat terjadinya transaksi. tanggal transaksi adalah tanggal dimana transaksi
pertama kali memenuhi syarat pengakuan sesuai dengan SAK ETAP.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP).
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran
lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan ke dalam kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode tidak langsung.
Pembukuan perusahaan diselenggarkan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun
berjalan dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset, dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
- 7+5 -
PT. SINAR MAHKOTA MAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir
Pembukuan 31 Desember
perusahaan 2019 dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun
diselenggarkan
berjalan dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset, dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Perusahaan menyelenggarakan dana kas kecil dengan sistem dana tidak tetap (berfluktuasi). Buku kas perusahaan
diselenggarakan secara terpisah dari buku bank.
d. Piutang Usaha
Piutang usaha dicatat dan disajikan sebesar nilai bruto tagihan (Faktur). Perusahaan tidak menerapkan penyisihan piutang ragu-
ragu. Apabila terdapat piutang usaha yang tidak dapat ditagih perusahaan langsung menghapuskan (write off method) dan
membebankan pada laba rugi berjalan sebagai beban kerugian piutang dan diklasifikasikan ke dalam beban lain-lain.
e. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana lebih rendah. Untuk bahan baku dan
pembantu menggunakan metode FIFO sedangkan barang setengah jadi dan barang jadi menggunakan biaya produksi rata-rata
sesuai dengan tingkat penyelesaian.
Nilai realisasi bersih ditentukan sebesar harga jual dikurangi dengan biaya untuk menyelesaikan dan menjual. Entitas mengakui
kerugian penurunan nilai ketika nilai realisasi bersih lebih rendah daripada biaya perolehan. Entitas tidak membentuk penyisihan
untuk penurunan nilai persediaan.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungna istimewa. Sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Bab 28. Suatu pihak mempunyai hubungan istimewa dengan entitas jika:
a) Secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, pihak tersebut: (i) mengendalikan, dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, entitas (termasuk entitas induk, entitas anak, dan fellow subsidiaries); (ii)
memiliki kepemilikan di entitas yang memberikan pengaruh signifikan atas entitas; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas
entitas;
b) Pihak tersebut adalah entitas asosiasi dari entitas;
c) Pihak tersebut adalah joint venture dimana entitas tersebut merupakan venturer;
d) Pihak tersebut adalah personel manajemen kunci entitas atau entitas induknya;
e) Pihak Tersebut adalah keluarga dekat dari setiap orang yang diuraikan dalam (a) atau (d);
f) Pihak tersebut adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh, atau memiliki
hak suara secara signifikan, secara langsung atau tidak langsung, setiap orang yang diuraikan dalam (d) atau (e); atau
g) Pihak tersebut adalah program imbalan pasca kerja untuk imbalan pekerja entitas, atau setiap entitas yang mempunyai
hubungan istimewa dengan entitas tersebut.
Semua transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan persyaratan dan kondisi
yang sama atau berbeda apabila dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Beban dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan periode penggunaannya dengan metode garis lurus.
h. Pajak Penghasilan
Perusahaan mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan pada periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum
dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode
tersebut, perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan tidak mengakui adanya pajak tangguhan.
Audit kami tidak meliputi segi perpajakan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas kewajiban pajak yang mungkin
timbul. Jika terdapat temuan-temuan pemeriksaan perpajakan oleh Direktorat Jendral Pajak maka akan menjadi tanggungjawab
Manajemen Perusahaan.
i. Aset Tetap
Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Harga perolehan
meliputi harga beli aset tetap termasuk biaya-biaya yang dapat didistribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang siap digunakan serta estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorasi lokasi. Pajak-pajak
yang dapat dikreditkan dan semua diskon dikurangkan dalam menentukan biaya perolehan.
- 8+5 -
PT. SINAR MAHKOTA MAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2019
Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) untuk aset tetap bangunan dan
aset tetap yang lain disusutkan menggunakan metode garis menurun (Double Declining Method) berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis dengan rincian sebagai berikut:
Bangunan 20 5%
Mesin 8 12.5%
Peralatan Pabrik 4 25%
Kendaraan 8 12.5%
Inventaris Kantor 4 25%
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan peningkatan daya guna
dalam jumlah besar dikapitalisas. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutan. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
j. Sewa
Transaksi sewa (lease) digolongkan sebagai sewa pembiayaan (financial lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan
pada SAK ETAP Bab 17 "Sewa" (17.4). Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa dikelompokkan sebagai
transaksi sewa menyewa biasa. Aset sewa (lease) disajikan sebagai bagian dalam aset tetap pada neraca dan dinyatakan sebesar
nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Aset sewa
(lease) disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki. Kewajiban yang terkait dengan
sewa (lease) diakui dan setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai pelunasan kewajiban dan pembayaran beban bunga.
k. Ekuitas
Merupakan ekuitas pemilik yang ditanamkan dalam perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Keuntungan
selama periode yang berakhir pada tanggal tersebut diakumulasikan ke dalam perkiraan ekuitas.
Pendapatan atas penjualan diakui pada saat barang telah diserahkan dan bukti invoice telah dibuat, sedang beban diakui pada saat
terjadinya (dasar akrual). Beban dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu beban pokok penjualan, beban pemasaran dan beban
administrasi umum.
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pascakerja sebagaimana diatur dalam SAK ETAP Bab 23 “Imbalan Kerja”. Pengakuan
kewajiban tersebut didasarkan pada ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Namun pada prinsipnya dilapangan, perusahaan telah melakukan kewajiban pembayaran imbalan pasca kerja. Dalam ketentuan
tersebut perusahaan diwajibkan untuk membayar imbalan kerja kepada karyawannya pada saat mereka berhenti bekerja dalam hal
mengundurkan diri, pensiun normal, meninggal dunia dan cacat tetap. Besarnya imbalan pasca kerja tersebut terutama
berdasarkan lamanya masa kerja dan besarnya kompensasi karyawan pada saat penyelesaian hubungan kerja. Pada dasarnya
imbalan kerja berdasarkan UU RI No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Perusahaan
menyelenggarakan aset program imbalan pasti. Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja dengan status pegawai tetap sejumlah 30 orang.
n. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan diakui dengan metode utang pajak (tax payable method). Dengan metode ini, pajak penghasilan ditentukan
berdasarkan jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun rtersebut. Perusahaan mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan
periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode
sebelumnya melebihi jumlah yang terhutang untuk periode tersebut, perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset
sebagaimana diungkap dalam SAK ETAP bab 24 “Pajak Penghasilan”.
- 9+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
Kas 21,255,800
Bank:
PT Bank Central Asia, Tbk. 131,189,403
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 35,887,052
PT Bank Mega, Tbk. 0
2. PIUTANG USAHA
2020
(Rp)
a) Berdasarkan Pelanggan:
Sm Utara 56,700,000
Wilujeng 28,350,000
Mulia 28,350,000
Lancar 16,650,000
Morodadi 11,700,000
Sinar Mas 11,160,000
Lamongan 10,980,000
Lainnya dibawah Rp 10 Juta 42,930,250
3 PERSEDIAAN
2020
(Rp)
Persediaan 0
Persediaan Bahan Baku 15,270,942,102
Persediaan Pita Cukai 1,267,871,781
Persediaan Bahan Penolong 633,517,356
Persediaan Barang Dalam Proses 365,631,028
Persediaan Barang Jadi 134,351,924
4 ASET TETAP
Harga Perolehan:
Tanah 5,230,000,000 - - 5,230,000,000
Bangunan 2,570,000,000 (2,570,000,000) 0
Bangunan Pabrik - - 1,600,000,000 1,600,000,000
Bangunan Gudang - - 770,000,000 770,000,000
Bangunan Kantor - - 200,000,000 200,000,000
Mesin 331,850,000 780,750,000 - 1,112,600,000
Kendaraan 1,378,199,025 549,224,220 1,927,423,245
Peralatan Produksi 283,941,500 (283,941,500) 0
Peralatan Pabrik - 0 283,941,500 283,941,500
Peralatan Gudang - 53,454,000 53,454,000
Peralatan Listrik 27,166,050 0 27,166,050
Peralatan Kantor 148,871,950 34,014,000 182,885,950
Akumulasi Penyusutan:
Bangunan Pabrik 293,333,333 80,000,000 373,333,333
Bangunan Gudang 38,500,000 38,500,000 77,000,000
Bangunan Kantor 170,000,000 10,000,000 180,000,000
Mesin 184,764,063 87,614,584 272,378,647
Kendaraan 830,681,075 154,142,714 984,823,789
Peralatan Pabrik 136,294,439 56,601,500 192,895,939
Peralatan Gudang - 5,389,600 5,389,600
Peralatan Listrik 27,166,050 0 27,166,050
Peralatan Kantor 83,368,407 32,919,823 116,288,230
- 5+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
5 UTANG USAHA
2020
(Rp)
6 UTANG PAJAK
2020
(Rp)
Pajak Penghasilan:
Pasal 25 11,856,000
Pasal 29 31,251,500
Selisih perhitungan pajak
Jumlah Utang Pajak 745,835,197
7 UTANG CUKAI
2020
(Rp)
8 PINJAMAN BANK
2020
(Rp)
Jumlah Pinjaman Bank - Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Setahun 930,666,648
Jumlah Pinjaman Bank - Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Setahun 5,285,276,665
Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor: (5) KDC.2016.307 tanggal 16 Oktober 2020, Perusahaan memperoleh pinjaman fasilitas kredit
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (Persero) Tbk.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor: 587/KDI/PK-KI/2019 tanggal 26 Juni 2019, Perusahaan memperoleh pinjaman fasilitas kredit dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk. (Persero) Tbk.
- 6+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor: KDC.2016.309 tanggal 03 Mei 2016, Perusahaan memperoleh pinjaman fasilitas kredit dari PT
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. dengan rincian sebagai berikut:
Limit Kredit : Rp. 1.250.000.000,-
Jenis Kredit : Kredit Investasi
Sifat Kredit : Aflopend
Jangka Waktu : 03 Mei 2016 sampai dengan 02 Mei 2021
Commitment Fee : 0.50% dari maksimum kredit
Biaya Administrasi : Rp 1.000.000,-
Bunga : 9.95% bunga efektif
Denda : 5% per tahun dari total tunggakan
Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor: KDC.2016.308 tanggal 03 Mei 2016, Perusahaan memperoleh pinjaman fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk. (Persero) Tbk.
Agunan untuk fasilitas kredit di atas berupa Tanah, Bangunan dan Persediaan yang telah diikat secara Tanggungan dan Fidusia dengan total nominal jaminan
sebesar 22.154.986.794. Adapun Jaminan tersebut sebagai berikut:
Tanah Gudang telah diikat secara tanggungan berdasarkan SHM No.9 tgl 27-5-1981, SU No.1220 tgl 20-05-1981 an Heru Setyo Wahyudi seluas 9.685 m2
a.
(akan dibalik nama an Iwan Santoso) yg berlokasi di Jl. Raya Gondang Sanggrahan, Desa Ngujung, Kec.Gondang, Kab.Nganjuk
b Bangunan Gudang telah diikat secara tanggungan berdasarkan IMB No.503.640/683/411.306/2011 tgl 11-03-2011 an PT. Karya Kresna seluas 1.380 m2 yang
. berlokasi di Jl. Raya Gondang Sanggrahan, Desa Ngujung, Kec.Gondang, Kab.Nganjuk
Tanah Pabrik telah diikat secara tanggungan berdasarkan SHM No.350 tgl 28-01-1999, SU No.5224/Patranrejo/1998 tgl 03-10-1998 an Iwan Santoso seluas
c.
2.270 m2 yg berlokasi di desa patranrejo, RT.05 RW.02, Kec.Berbek, Kab.Nganjuk
Bangunan Pabrik telah diikat secara tanggungan berdasarkan IMB No.503.640/1744/411.306/2016 tgl 29-06-2016 an Iwan Santoso seluas 823 m2 yang
d.
berlokasi di desa patranrejo, RT.05 RW.02, Kec.Berbek, Kab.Nganjuk
Bangunan Pabrik telah diikat secara tanggungan berdasarkan IMB Perluasan No.503.640/2952/411.306/2018 tanggal 19-12-2018 an Iwan Santoso seluas 579,6
e.
m2 yang berlokasi di desa patranrejo, RT.05 RW.02, Kec.Berbek, Kab.Nganjuk
Tanah Rumah Tinggal telah diikat secara tanggungan berdasarkan SHM No. 02465 tanggal 18-10-2016, SU No. 01398/Mangundikaran/2016 tanggal 26-09-
f.
2016 an Iwan Santoso seluas 480 m2 yang berlokasi di Jalan RA Kartini No. 64, RT. 03/RW. 02, Kel. Mangundikaran, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk
- Tanah Rumah Tinggal telah diikat secara tanggungan berdasarkan SHM No. 02466 tanggal 18-10-2016, SU No. 01399/Mangundikaran/2016 tanggal 26-09-
g.
2016 an Iwan Santoso seluas 28 m2 yang berlokasi di Jalan RA Kartini No. 64, RT. 03/RW. 02, Kel. Mangundikaran, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk
Bangunan Rumah Tinggal telah diikat secara tanggungan berdasarkan IMB Perluasan No. 503.640/284/K/411.101.03/2008 tanggal 03-12-2008 an Iwan Santoso
h.
yang berlokasi di Jalan RA Kartini No. 64, RT. 03/RW. 02, Kel. Mangundikaran, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk
Tanah Kosong telah diikat secara tanggungan berdasarkan SHM No. 1215 tanggal 06-10-2005, SU No. 00527/Kedungdowo/2005 tanggal 02-08-2005 an Iwan
i.
Santoso seluas 710 m2 yang berlokasi di Dsn. Gebangayu Keringan, RT. 002/RW 02, Desa Kedungdowo, Kab. Nganjuk
Persediaan Tembakau setengah jadi, TSG, Saos, Cukai, Etiket, Rokok Jadi, dan Bahan Pembantu pembuatan rokok lain telah diikat secara fidusia yang terletak
j.
di Jalan Mangonsidi No. 2, Nganjuk
k. Persediaan tembakau, cengkeh, saos dan bahan baku lain telah diikat secara fidusia yang terletak di Jalan Mangonsidi No. 19, Nganjuk
Persediaan Tembakau setengah jadi, TSG, Saos, Cukai, Etiket, Rokok Jadi, dan Bahan Pembantu pembuatan rokok lain telah diikat secara fidusia yang terletak
l.
di Desa Patranrejo, RT 05/ RW 02, Kecamatan Berbek, Kab. Nganjuk
m.Persediaan tembakau dan cengkeh telah diikat secara fidusia yang terletak di Desa Patranrejo, Nganjuk.
Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Penerbitan Garansi Bank Nomor: (3) 03/KDI/PPGB/2017 tanggal 02 Desember 2017, Perusahaan memperoleh
fasilitas Garansi Bank dari PT. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (Persero) Tbk., dengan rincian sebagai berikut:
9 UTANG PEMBIAYAAN
2020
(Rp)
Berdasarkan perjanjian pembiayaan dengan PT Mandiri Tunas Finance nomor 0362900059 tanggal 18 Juli 2020, Perusahaan membeli 1 unit truck Mitsubishi
dengan rincian pembiayaan sebagai berikut:
Harga Perolehan : Rp 351.000.000,-
Uang Muka : Rp 130.538.000,-
Suku Bunga : 12,83% Bunga effective per tahun
7,00%Bunga Flat per tahun
Angsuran : Rp 7.684.000,-
Masa Angsuran Pertama : 18/07/2020
- 7+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
Perusahaan membeli 6 unit sepeda motor pada Toko Agung Motor dengan skema pembayaran sebagai berikut:
10 UTANG LAIN-LAIN
2020
(Rp)
Bu Purwanti 1,300,000,000
11 IMBALAN KERJA
2020
(Rp)
12 EKUITAS
2020
(Rp)
Modal 2,842,818,000
- 8+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
Penjualan 65,733,289,800
Bahan Penolong:
Persediaan Awal 466,995,939
Pembelian 2,884,577,307
Persediaan Akhir (633,517,356)
Cukai:
Persediaan Awal 1,646,017,936
Pembelian 24,259,729,500
Persediaan Akhir (1,267,871,781)
- 9+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
16 BEBAN KEUANGAN
2020
(Rp)
Beban Keuangan:
Pendapatan Bunga Bank (1,170,004)
Beban Pajak atas Pendapatan Bunga 234,046
Beban Bunga Pinjaman 697,807,720
Beban Administrasi Pinjaman 68,958,000
17 PERPAJAKAN
2020
(Rp)
Rekonsiliasi antara pajak sebelum pajak sebelum pajak menurut laba akuntansi dengan laba kena pajak
Koreksi Positif:
- Beban Imbalan Kerja 149,183,086
- Beban Pajak atas Pendapatan Bunga 234,046
Koreksi Negatif:
- Pendapatan Bunga Bank 1,170,004
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
5% x Rp 50.000.000 2,500,000
15% x Rp 200.000.000 30,000,000
25% x Rp 250.000.000 62,500,000
30% x Rp 261.745.000 78,523,500
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan per 31 Desember 2020 dan telah diselesaikan pada tanggal 21 September 2022
- 10+5 -
PR. MANGGA GANDENG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020
- 11+5 -
Lampiran 1.
PR. MANGGA GANDENG
RASIO KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
2020
No. Keterangan Jumlah
Rasio
(Rp)
I Rasio Likuiditas
1 Current Ratio
a. Aset Lancar 18,067,466,696
b. Utang Lancar 17,170,227,783
c. 1.05
2 Quick Ratio
a. Aset Lancar - (Persediaan + By Dibayar di
395,152,505
muka +pjk di muka)
b. Utang Lancar 17,170,227,783
c. 0.02
II Rasio Leverage
1 Total Debt to Total Asset Ratio
a. Total Utang 24,175,369,612
b. Total Aset 27,225,661,853
c. 0.89
IV Rasio Keuntungan
1 Profit Margin on Sales
a. Laba bersih 507,474,241
b. Penjualan 64,847,713,300
c. 0.01
- 24 -
Lampiran 2
PR MANGGA GANDENG
RINCIAN PIUTANG USAHA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
JUMLAH 206,820,250
Lampiran 2
PR MANGGA GANDENG
RINCIAN UTANG USAHA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
1 JUMARI 6,614,749,500
2 SWANHOK/JONY 1,799,258,985
3 JOHAN 1,684,379,000
4 B PURWANTI 872,569,675
5 KARDIMAN 573,997,850
6 GRAFIKA PRIMA SEJAHTERA 289,100,101
7 P.PARNO 268,359,900
8 P.SENAN 230,119,750
9 PT PUTERA KADE 194,340,850
10 CINLIONG 119,356,250
11 UCOK 100,910,940
12 EDYTIO 83,124,750
13 CRESCENDO 73,205,000
14 INTIJAYA PLASTIK 67,829,022
15 SEGER 60,394,000
16 HONGGO 36,480,000
17 SARI ANUGERAH 29,513,195
18 SUPARMAN 23,970,000
19 GALAXI OFFSET 23,842,720
20 BENH MEYER 22,219,450
21 KORINDO 17,325,000
JUMLAH 13,185,045,938